Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

SIMULASI GETARAN BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS UNTUK MENGIDENTIFIKASI KONDISI KOMPONEN UTAMA TURBIN GAS SIEMENS V 94.2 EMPAT TINGKAT SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK Muhammad Firdaus; Ikhwansyah Isranuri
DINAMIS Vol. 8 No. 2 (2020): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.937 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v8i2.7449

Abstract

Getaran menjadi salah satu sinyal utama dalam menganalisis kondisi suatu permesinan.Getaran memiliki peranan penting dalam mengetahui kondisi kesehatan permesinan.Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan deformasi total, regangan elastis normal,tegangan normal dan mengetahui putaran kritis poros turbin. Dan untuk Menganalisavibrasi yang terjadi pada sudu kompresor. Dalam penelitian ini digunakan turbin gassiemens v 94.2 empat tingkat. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software ANSYSWorkbench 18.1 dan software Solidworks 2015 untuk proses penggambaran tiga dimensi.Dalam proses simulasi digunakan dua kecepatan putar yaitu 3000 rpm dan 5000 rpmdengan pemberian beban dinamis dari tiga sumbu dan di pengaruhi oleh gaya gravitasi.Pemilihan material dari kompresor ini adalah baja, proses design digunakan dalam bentuksolid. Dari hasil perbandingan simulasi diperoleh deformasi total, regangan elastis normal,tegangan normal pada kecepatan 3000 rpm pada tiap arah pembebanan adalah sama. Begitupula pada kecepatan 5000 rpm. Hal ini diakibatkan karena beban yang diberikan terlalukecil untuk mempengaruhi perubahan total deformasi, normal stress dan normal elasticstrain. Frekuensi pribadi turbin gas empat tingkat pada kecepatan putar 3000 rpm dan 5000rpm mendekati frekuensi kerja.
Perancangan alat kendali kebisingan aktif pada knalpot standart sepeda motor Supra X 125D dan mengidentifikasi reduksi suara yang terjadi Ahmad Ridwan Nasution; Rio Martua Harahap; Ikhwansyah Isranuri
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.081 KB)

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat kendali kebisingan aktif yang berfungsi untuk mereduksi kebisingan padaknalpot. Metode yang digunakan adalah dengan mempertemukan frekuensi antara sumber noise dan anti noise yang memilikiamplitude yang sama, namun fasanya berbeda 1800. Akibatnya kedua sumber suara ini akan saling melemahkan. Implementasipenelitian ini menggunakan tabung pipa PVC berbentuk Y yang berfungsi untuk memfokuskan suara. Dan sebagai mediapercobaanya akan dipasangkan pada knalpot sepeda motor supra X 125D. Amplifier berdaya 30 watt DC 12V digunakansebagai terminal pemrosesan data sinyal dan penguat suara untuk pembangkit noise. Metode yang digunakan untuk mengolahsinyal knalpot adalah dengan teknik rekam menggunakan ISD 4004. Untuk memperoleh pergeseran fasa 1800 penulismenggunakan ICL 7660 dan TL 072 CP, resistor sebesar 3? dan kapasitor untuk menstabilkan arus. Pengujian alat dilakukandengan cara merekam suara knalpot lalu hasil rekaman akan dilawan dengan sinyal knalpot itu juga yang amplitudonya sama.Mengukur reduksi yang terjadi menggunakan alat sound presseure level. Hasil pengujian dengan variasi putaran mesin 1000dan 2000 rpm memperlihatkan hasil peredaman optimal sebesar 4 dB.Kata kunci: Kendali kebisingan aktif, tabung pipa PVC, pembangkit sinyal, pembalik fasa, knalpotAbstract:Active Noise Control is a technique to overcome noise through noise versus noise method. This trchnique is intended to reducethe noise as minimal as possible and, moreover, it can eliminate the noise if signal reduction can be perfectly done. The signalprocessing is by making signal amplitude and opponent signal frequency (anti signal) turn the phase around 1800 of the signalsource to produce a signal reduction. This noise reduction is processed by means of signal processing method. In this designresearchers used a noise signal generator and phase shifteras as opposed to anti noise or signal. This anti noise will produceanti signal by reversing the signal phase 1800 that functions to counter the sound source that is silencer. In this research,designed tool of active noise control and testing directly on a standard motorcycle exhaust Supra X 125 D that identify thepresence of noise reduction that occurs is highest in the X and Z axis measurement point that is 21 db. Eliminating the possibilitythat the sound is difficult, even impossible. Therefore this research one way with an active approach to the aktif noise control toget noise reduction with a view to getting the sound comfort of the many forms of sound variations.Keywords: Active noise control, PVC pipe tubes, signal generator, inverting phase, exhaust
Simulasi Karakteristik Bubble Sebagai Indikasi Awal Terjadinya Fenomena Kavitasi Dengan Menggunakan Sinyal Vibrasi Pada Pompa Sentrifugal Dengan Menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamic) Rahman Rahman; Ikhwansyah Isranuri
e-Dinamis Vol 1, No 01 (2012)
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.464 KB)

Abstract

AbstractCavitation is one indication decline in pump performance. Indication of cavitation inpumps is the occurrence of high vibration and noise and damage to the pump impeller. Onecause of the vibration occurs is due to the emergence of bubble. In this research, observationwas done to determine the vibration characteristics and the characteristics of the bubble thatoccurred. After observing the characteristics of bubble that arisc by varying the capacity toobserve the flow patterns that occurred, then performed simulations using Computational FluidDynamics or CFD which aims to simulate the fluid flow in centripugal pumps performed byvarying its flow capacity. From the results of simulation that was done, the lowest pressure ofthe fluid in the impeller region continued to decline, namely, 6084.42 3745.33 Pa Pa, Pa3250.17, 524.53 Pa along with the smaller capacity of fluid flow. Along with the smaller capacityis also accompanied by increasing the top speed of fluid flow, namely, 27,62 m/s, 31,59 m/s,31,95 m/s, 75,76 m/s.Key words: Centrifugal, pump cavitation, suction pipe, pressure distribution, the distribution ofspeeds, the flow pattern.
ANALISIS TEGANGAN PADA SAYAP HORIZONTAL BAGIAN EKOR AEROMODELLING TIPE GLIDER AKIBAT LAJU ALIRAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) Ricky Surya Miraza; Ikhwansyah Isranuri
e-Dinamis Vol 1, No 01 (2012)
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1809.021 KB)

Abstract

AbstrakKarakteristik aerodinamika merupakan suatu hal yang sangat penting dalam bidang ilmu aplikasiaerodinamika yang ditujukan untuk mendapatkan bentuk benda yang aerodinamis. Begitu jugadengan karakteristik pada sayap horisontal bagian ekor yang ditujukan untuk keseimbanganyang mengakibatkan hidung pesawat naik dan turun, juga keseimbangan akibat pengaruh lajualiran udara terhadap tegangan pada sayap ekor horisontal. Letak dari sayap horisontal bagianekor ini juga berpengaruh terhadap aliran fluida yang mengalir melaluinya. Jenis airfoil yangbiasanya digunakan pada sayap horisontal bagian ekor adalah airfoil Eppler 168 yang memilikikeunggulan dibandingkan dengan lembaran balsa datar. Dengan metode simulasimenggunakan software solidwork yang mempunyai keunggulan dibandingkan softwaresejenisnya. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui nilai tegangan serta hasil grafikpada sayap horisontal bagian ekor tipe glider akibat laju aliran udara yang diberikan masingmasingkecepatana 50 km/jam, 55 km/jam, 60 km/jam, 65 km/jam dan 70 km/jam sesuai dengankeadaan sebenarnya dari pesawat aeromodelling tipe glider pada penelitian ini yang manakesimpulan yang diperolah semakin tinggi kecepatan pesawat aeromodelling maka teganganyang diterima sayap horisontal bagian ekor semakin besar terutama pada bagian leading edge.Kata Kunci: Aerodinamika, Sayap Horisontal Bagian Ekor, Kecepatan, Tekanan, Tegangan,Solidwork
ANALISA KEKUATAN MATERIAL EXPANDED POLYOLEFIN (EPO) FOAM PADA PESAWAT AEROMODELLING MELALUI UJI TARIK DAN IMPAK Maulida Ningsih S; Ikhwansyah Isranuri
e-Dinamis Vol 1, No 01 (2012)
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1718.578 KB)

Abstract

AbstrakPolyolefin banyak digunakan di dalam aplikasi bidang teknik yang mensyaratkan sifatmekanis yang memadai seperti pengujian tarik dan impak. Sifat mekanis yang disyaratkanuntuk aplikasi bidang teknik sangatlah penting sehingga perlu dilakukan penelitian mengenaisifat mekanis expanded polyolefin (EPO) foam sebagai material yang dipakai untukpembuatan pesawat aeromodelling. Pada penelitian ini dilakukan pengujian mekanik melaluipengujian tarik dan impak, mulai dari pembentukan model uji sebanyak 3 (tiga) spesimenuntuk pengujian tarik dan 3 (tiga) spesimen untuk pengujian impak sampai pada hasilpengujian yang menunjukkan sifat mekanis dan karakteristik dari EPO foam. Nilai darikekuatan tarik diperoleh dari pengujian dan dijadikan sebagai acuan untuk memperolehmechanical properties dari EPO foam. Sedangkan kekuatan impak diperoleh dari pengujianuntuk mengetahui seberapa besar tingkat kegetasan material. Dari hasil uji tarik diperolehnilai-nilai propertis seperti nilai tegangan sebesar 0,34 MPa dengan nilai modulus elastisitassebesar 22,98 MPa. Sedangkan dari hasil uji impak diperoleh nilai kekuatan impak sebesar7,727 x 10-3 MPa.Kata kunci : Polyolefin, EPO foam, aeromodelling, pengujian mekanik, mechanicalproperties.
ANALISA GAYA IMPAK YANG TERJADI PADA BADAN PESAWAT AEROMODELLING TIPE GLIDER SAAT LANDING DENGAN VARIASI SUDUT PENDARATAN YANG DISIMULASIKAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORK Arifin Fauzi Lubis; Ikhwansyah Isranuri
e-Dinamis Vol 1, No 01 (2012)
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1706.319 KB)

Abstract

AbstrakKomponen utama dari sebuah pesawat terbang adalah badan pesawat. Badan pesawat inisendiri merupakan tempat melekatnya bagian-bagian pesawat seperti wing, elevatormaupun roda pendaratan. Pada pesawat aeromodelling terdapat 2 jenis pendaratan yaitudengan menggunakan roda pendaratan dan tanpa menggunakan roda pendaratan.Pesawat aeromodelling yang tidak menggunakan roda pendaratan melakukan pendaratandengan badan pesawat itu sendiri. Akibatnya terjadi impak antara badan pesawat dengandaratan. Untuk itulah dilakukan perhitungan gaya impak yang terjadi terhadap kekuatanbadan pesawat itu sendiri. Crash akan terjadi jika gaya impak yang terjadi lebih besar daripada energi serap impak material dari pada badan pesawat. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui sudut pendaratan yang aman dari crash. Material yangdigunakan pada pesawat aeromodelling adalah Expanded Polyolefin (EPO) yang memilikienergi serap impak sebesar 1,7 x 10-3 J/mm, sedangkan sudut pendaratan yang dipilihpada penelitian ini adalah 50, 100, 150, 200, 250 dan 300. Hasil analisa menunjukkan bahwasemakin besar sudut pendaratan pesawat aeromodelling maka akan semakin besar pulagaya impak yang terjadi pada badan pesawat itu sendiri. Hal ini menyebabkan terjadinyacrash pada sudut 260 dengan kondisi kecepatan normal dan 240 dengan kondisi kecepatanpenuh. Crash dapat dihindarkan apabila landing dengan sudut pendaratan yang lebih kecildari sudut tersebut. Hasil analisa kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi yangmenggunakan software solidworks.Kata kunci : Aeromodelling, badan pesawat, crash, impak, sudut pendaratan
Kajian Awal Optimalisasi Disain Propeler Pesawat Tanpa Awak Untuk Mendapatkan Karakteristik Rendah Bising Berdasarkan Penurunan Noise Generation Mechanisme dengan Bantuan Simulasi Aliran Fluida Masniarman Masniarman; Ikhwansyah Isranuri
e-Dinamis Vol 2, No 2 (2012): e-DINAMIS
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSalah satu syarat yang harus dipenuhi oleh pesawat tanpa awak yang bertujuan untukmelakukan pengintaian adalah rendahnya tingkat kebisingan dari pesawat tersebut. Sumberutama dari kebisingan pesawat yang digerakkan oleh propeller terletak pada propeller itusendiri. Seiring dengan dilakukannya pengembangan terhadap pesawat tanpa awak (UAV)belakangan ini,dimana kajian tentang kebisingan yang dihasilkan oleh propeller belum pernahdilakukan,maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh disain propeller yangmemiliki tingkat kebisingan yang rendah. Mekanisme penyebab kebisingan (noise generationmechanisme) yang di analisa meliputi turbulensi dan presure field. Dimana karakteristikturbulensi di reduksi dengan penentuan profil airfoil sebagai geometri dasar pembentukpropeller sedangkan karakteristik Presure field direduksi dengan menetukan sudut puntir yangmenghasilkan tingkat tekanan suara terendah. Pengujian dilakukan dengan menggunakansimulasi aliran fluida (CFD) dengan parameter yang di teliti adalah energi tubulensi, coefisiengaya angkat (Cl) dan coefisien gaya hambat (Cd) untuk airfoil, sedangakan untuk pengujianputaran propeller , parameter yang diteliti adalah kecepatan dan tekanan dinamik yangdihasilkan. Dari penelitian dihasilkan bahwa dari tiga kandidat yang diteliti ternyata airfoil jenisClark-Y memiliki tingkat turbulensi yang paling rendah tetapi memiliki unjuk kerja airodinamikayang paling tinggi. Sedangkan pada pengujian propeller hasil desain, dengan kecepatan putar2500 rpm diketahui bahwa tingkat tekanan suara terendah dihasilkan oleh propeller dengansudut puntir
PENGARUH PENAMBAHAN MAGNESIUM TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN (HARDNESS) DAN KEKUATAN TEKAN ALUMINIUM FOAM MENGGUNAKAN CaCO3 SEBAGAI BLOWING AGENT Wicahya Indra Agustian; Ikhwansyah Isranuri; suprianto suprianto
e-Dinamis Vol 4, No 4 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.42 KB)

Abstract

ABSTRAKProduksi aluminium foam dengan menggunakan kalsium karbonat sebagai blowing agentmelalui metode melt based process menjanjikan pembuatan aluminium dengan skala besaryang murah. Kalsium karbonat sangat berpotensi untuk menggantikan titanium hidrida karenaterbukti memiliki kesesuaian, karakteristik deformasi tekan dari aluminium foam denganmagnesium sebagai alloying agent dijelaskan dalam konteks sebagai material peredam impak,Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana magnesium yang terkandung pada paduanaluminium foam yang menggunakan blowing agent CaCO3 mempengaruhi kekuatan mekanikdan sifat fisis, menggunakan beberapa variasi kadar Mg. Dari hasil pengujian diketahui gayatekan untuk aluminium dengan 4% Mg, 6% dan 8% adalah 38.95 MPa, 45.19 MPa dan 50.82Mpa. Sedangkan densitas untuk setiap komposisi adalah 2.62 gr/cm3, 1.94 gr/cm3 and 3.44gr/cm3. Dari produk yang dihasilkan diketahui bahwa aluminium dengan kadar Mg 4% memilikisel yang lebih baik apabila dibandingkan dengan aluminium dengan kadar Mg 6% dan 8%.Kata Kunci : Al-Mg foam, CaCO3, densitas, Kekerasan
STUDI PENGARUH MAGNESIUM TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN MIKROSTRUKTUR ALUMINIUM FOAM MENGGUNAKAN 3%CaCO3 SEBAGAI BLOWING AGENT Palvis Syafri; Ikhwansyah isranuri; suprianto suprianto
e-Dinamis Vol 5, No 1 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.509 KB)

Abstract

ABSTRAKPada penelitian dicoba memanfaatkan CaCO3 sebagai blowing agent pada pembuatan materialaluminium foam CaCO3 sangat mudah diperoleh dan harganya relatif murah bila dibandingkandengan blowing agent jenis lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekuatan impak danmikrostruktur aluminium magnesium foam dengan 3%CaCO3 sebagai blowing agent .Pembuatan aluminium foam pada penelitian ini dilakukan dengan metode direct casting denganmemvariasikan kadar Mg 4,6 dan 8% aluminium foam yang diperoleh untuk ketiga variasiselanjutnya dilakukan pengujian mikro dan impak. Hasil pengujian diperoleh penambahanmagnesium pada aluminium foam akan menghasilkan struktur mikro yang berwarna hitam gelapberupa garis menunjukkan unsur magnesium dan warna abu-abu menunjukkan aluminium.Alumunium foam dengan kadar magnesium 4 % memiliki distribusi pori atau sel aluminium foamyang lebih merata bila dibandingkan dengan 6% dan 8% yang memiliki pori tidak merata danhanya tampak pada beberapa bagian. Pengujian impak meperlihatkan energi yang diserap darialuminium foam dengan 4% Mg sebesar 12.40 Nm, 6% sebesar 15.59Nm dan 8% memilikienergy 16.54Nm.Kata Kunci : Aluminium foam, CaCO3, aluminium, magnesium
PERANCANGAN TABUNG IMPEDANSI DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL KOEFISIEN SERAP BUNYI PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM Felix Asade; Ikhwansyah isranuri
e-Dinamis Vol 6, No 2 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.254 KB)

Abstract

Abstrak Manusia tidak suka akan kebisingan. Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan. Teknik pengendalian kebisingan memainkan peranan penting untuk menciptakan suasana lingkungan akustik yang nyaman. Ini dapat tercapai ketika intensitas suara diturunkan ke level yang tidak mengganggu pendengaran manusia.Pencapaian lingkungan akustik yang nyaman ini dapat diperoleh dengan menggunakan beragam tehnik. Salah satu tehnik tersebut adalah dengan menyerap suara. Penilitian ini menunjukkan bagaimana pengaruh penambahan magnesium terhadap sifat penyerapan suara dari aluminium. Sehingga paduan aluminium-magnesium ini dapat dijadikan sebagai material akustik untuk penanggulangan kebisingan. Hasil penilitian ini menunjukkan peningkatan nilaiĀ  penyerapan suara dengan bertambahnya kandungan magnesium. Nilai koefisien absorpsi paling baik pada paduan aluminium-magnesium terjadi pada frekuensi menengah dan tinggi. Kata kunci: tabung impedansi, koefisien serap bunyi, material akustik, aluminium-magnesium.