Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Bentuk Perubahan Kesenian Tari Jathilan Desa Ketep Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Andi Kurniawan
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 8, No 2 (2016): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.184 KB)

Abstract

Abtrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) bentuk perubahan kesenian Jathilan antara tahun 1965 dan tahun 2015 di Desa Ketep Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang dan (2) persepsi masyarakat mengenai bentuk perubahan pada kesenian Jathilan Desa Ketep Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif, datanya dikumpulkan, dideskripsikan, dan kemudian dianalisis mengenai bentuk perubahan yang terjadi, kemudian persepsi masyarakat tentang bentuk perubahan kesenian Jathilan.Objek yang dikaji di dalam penelitian ini yaitu, bentuk perubahan pada kesenian Jathilan di Desa Ketep.Data yang diambil berupa data lisan didapatkan dari wawancara dengan narasumber.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi tak terstruktur, teknik wawancara, dokumentasi berwujud rekaman wawancara dengan narasumber.Sumber data merupakan data hasil wawancara dengan berbagai narasumber yang mengerti dan paham tentang kesenian Jathilan yang berada di Desa Ketep. Hasil dari penelitian ini adalah, (1) bentuk perubahan pada kesenian Jathilan meliputi perubahan segi fisik seperti kostum, properti, aksesoris, tata rias, dan prosesiserta perubahan segi moral seperti sesaji, tradisi, kepercayaan, (2) persepsi masyarakat Desa Ketep mengenai perubahan pada kesenian Jathilan yakni, sebagian masyarakat mendukung adanya perubahan, ada juga sebagian masyarakat yang mendukung perubahan hanya pada aspek tertentu, dan kurang setuju terjadinya perubahan karena aspek tertentu, serta ada juga yang kurang setuju terjadinya perubahan.   Kata kunci: Bentuk perubahan, Kesenian Jathilan
Analisis Dampak Pemanfaatan Website Desa Dalam Perkembangan Ekonomi Warga Kecamatan Kalibagor Andi Kurniawan; Hindayati Mustafidah
JUITA : Jurnal Informatika JUITA Vol. 4 Nomor 1, Mei 2016
Publisher : Department of Informatics Engineering, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.964 KB) | DOI: 10.30595/juita.v4i1.1187

Abstract

Website merupakan suatu halaman informasi yang terdiri atas teks, gambar, suara dan animasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat diakses oleh masyarakat di seluruh dunia. Website desa merupakan gagasan dari pemerintah desa yang dibangun sebagai sarana warga untuk promosi usaha agar sekiranya dapat meningkatkan perekonomian warga desa. Ekonomi warga desa dikatakan berkembang apabila warga memiliki peningkatan dalam segi pendapatan dan mampu mencukupi semua kebutuhan baik itu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder maupun kebutuhan tersier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pemanfaatan website desa dalam perkembangan ekonomi warga. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah Korelasi Product Moment dan Regresi Linier sederhana. Data penelitian diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner di empat desa di Kecamatan Kalibagor diantaranya adalah Desa Suro, Desa Srowot, Desa Wlahar Wetan, dan Desa Kalibagor. Hasil penelitian menunjukkan di dua desa yaitu Desa Wlahar Wetan dan Desa Kalibagor terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan website dalam perkembangan ekonomi warga dengan masing-masing nilai R sebesar 0,670 dan 0,465. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pemanfaatan website desa terhadap perkembangan ekonomi warga Desa Wlahar Wetan dan cukup untuk Desa Kalibagor.
STUDI KEKUATAN TARIK LAS DARI BAHAN PLAT DASAR ALUMINIUM – MAGNESIUM Andi Kurniawan; Ikhwansyah Isranuri
e-Dinamis Vol 10, No 2 (2014): jurnal e-dinamis (2014)
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.985 KB)

Abstract

ABSTRAKAluminium  merupakan  logam  putih  keperakan  yang  lemah  dan  lunak,  tetapi  bila  dipadukan dengan  sejumlah  unsur  logam  lain  seperti  (  Mg,  Cu,  Si)  dapat  meningkatkan  kekuatan  dari aluminium.  Karena  paduan  aluminium  mempunyai  sifat  mampu  las  yang  relatif  rendah  bila dilkukan penanganan las TIG terhadap aluminium paduan sehingga nantinya akan diperoleh hasil  pengelasan  yang  baik.  Penelitian  yang  dibuat  ini  adalah  dengan  menambahkan magnesium  kedalam  aluminium  sesuai  variasi  yang  dikerjakan  yaitu  2%,  4%  dan  6%  unsur magnesium saat pengecoran. Setalah itu dilakukan pengujian tarik dan foto mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kekuatan tarik pada sambungan las TIG pada aluminium paduan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan tarik yang optimum adalah pada komposisi 94 % aluminium dan 6 % magnesium dengan karakteristik sebagai berikut: 199 N/mm2, elongasi 4.2 %.  Pada  hasil  mikrostruktur  berwarna  hitam  yang  menunjukkan  Magnesium  dan  warna  putih keperakan  merupakan  aluminium.  Semakin  meningkat  penambahan   unsur  magnesium terhadap aluminium, maka semakin meningkat juga kekuatan tariknya. Kata kunci : Las TIG, Aluminium, Magnesium, sifat mekanis, foto mikro.
Diplomasi Ekonomi Indonesia dan Thailand terhadap Pasar Timur Tengah Andi Kurniawan
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 17, No 3 (2014): Maret
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2947.237 KB) | DOI: 10.22146/jsp.13081

Abstract

Economic diplomacy as an instrument has been employed by Thailand to boost its export performance to partner countries, including to the Middle East region. Unlike Thailand, Indonesia the region’s largest Moslem country remains unable to capitalize on friendly relation with Middle East to boost its foreign trade. This study brought these facts into a research aimed at enriching the literatures of Indonesia’s economic relations with Middle East. Research method used in the study was qualitative approach. It concluded that despite cultural diff erences, Thailand is relatively successful in conducting economic diplomacy to promote its top commodities to this market.
Suitability Analysis of Habitat and Ecotourism of Olive Ridley Sea Turtle (Lepidochelys olivacea) in Development of Turtle Conservation Strategy at Taman Kili-Kili Beach Vian Dedi Pratama; Sukandar Sukandar; Marjono Marjono; Andi Kurniawan
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 9, No 1 (2021): ECSOFiM October 2021
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2021.009.01.07

Abstract

 Taman Kili-Kili Beach is designated as an Essential Ecosystem Area (KEE). 188/39/KPTS/013/2020. According to the Supervisory Community Group (Pokmaswas), in 2011-2020, there was an increase in broodstock as many as 52 turtles, and the eggs saved as many as 3323 eggs. However, since 2013 Pokmaswas data shows a decrease in the population of hawksbill and green turtles in turtle conservation areas, which is thought to be caused by climate change, global warming, and animals. This study aims to analyze environmental baselines, turtle populations, and the value of turtle ecotourism (ecological, economic values) and develop strategies to support turtle conservation at Taman Kili-Kili Beach Trenggalek Regency. The results of the adjustment of nesting habitats and turtle ecotourism, calculation of the Habitat Conformity Index (IKH) of turtle nesting, IKH = 77.77%, which belongs to the category (S1) is very suitable to be used as a conservation area and turtle nesting habitat. While the results of the calculation of the Turtle Ecotourism Conformity Index (IKW), IKW = 84.93%, which is included in the (S1) category, which is very suitable for use a turtle tourism area. The strategy for developing turtle ecotourism is in quadrant II, meaning that it utilizes the strengths possessed in the turtle conservation area by minimizing the threats that it will experience.
Partisipasi Masyarakat: Mendukung Keberhasilan Pengelolaan Hutan Rakyat Andi Kurniawan; J.W. Hidayat; Amirudin Amirudin
xxxx-xxxx
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurniawan A, Hidayat JW, Amirudin A. 2020. PSociety participation: supporting the success of community forest management. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 Tahun 2020, Palembang 20 Oktober 2020. pp. xx.Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).The development of community forestry policies in Indonesia has started since the old order era when the greening movement and the Karang Kitri movement were launched in 1956. The target of this movement is to plant yards and lands belonging to the community in the form of empty lands with useful plants, the results are quite sufficiently satisfying, especially in Java Island (Gunungkidul) and parts of Madura Island which were previously barren to become green areas. The success of community forest development and management cannot be separated from community participation, both direct and indirect participation. Community participation is their participation in an activity. In general, in community forest management, there are several activities including planning, planting, maintenance, harvesting, marketing, monitoring evaluation, and institutions. The extent of community involvement and participation in every stage of community forest management will be discussed in this article. It is hoped that high community participation will be in line with the level of success of community forest management so that a sustainable community forest will be realized. Besides, it is hoped that it will have a good impact on the economy, ecology, and social for the community.
Pengaruh Media Sosial, Harga, Kemudahan Penggunaan Terhadap Keputusan Pembelian Online Andi Kurniawan; Budi Istiyanto
JEBDEKER: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, Bisnis Digital, Ekonomi Kreatif, Entrepreneur Vol 2 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56456/jebdeker.v2i1.68

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yaitu mengkaji dan menguraikan dampak pengaruh media sosial, harga, kemudahan penggunaan terhadap keputusan pembelian secara online. Sumber informasi data pada penelitian ini meliputi data asli dan data pendukung, sebanyak 97 responden menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan belanja online sebagai standard pengambilan sampel. Teknik yang digunakan untuk menguji data penelitian yaitu uji validitas dan realibilitas, uji asumsi kalsik (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas), uji regresi linier berganda, uji f dan uji t, dan uji koefisien determinasi. Hasil perhitungan dari uji f didapat hasil nilai 29,361 lebih besar dari nilai f tabel 2,70. Hasil perhitungan uji t dapat disimpulkan nilai t variabel media sosial sebesar 0,994 lebih kecil dari t tabel 1,66, nilai t variabel harga 3,290 lebih besar dari t tabel 1,66 dan nilai t variabel kemudahaan penggunaan 5,554 lebih dari besar t tabel 1,66. Berdasarkan pengujian koefisien determinasi diperoleh bahwa 48,6% variabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel media sosial, harga, dan kemudahan penggunaan, sedangkan sisanya 51,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Kata kunci: Media Sosial, Harga, Kemudahan Penggunaan.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENDEGRADASI SELULOSA ASAL EKOSISTEM MANGROVE TUKAK SADAI, BANGKA SELATAN Ardiansyah Kurniawan; Dwi Febrianti; Suci Puspita Sari; Asep Awaludin Prihanto; Euis Asriani; Andi Kurniawan; Abu Bakar Sambah
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 1 No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.814 KB) | DOI: 10.30587/jpp.v1i2.461

Abstract

Perikanan dan Kelautan, Universitas Brawijaya3Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.ABSTRACTAgricultural waste has problems on fiber and cellulose digestibility in its utilization foraquaculture. The ability of plant cellulose degrading bacteria to become a source ofenergy can increase the digestibility of feed by fish. The purpose of this study was toidentify the cellulolytic bacteria from the mangrove ecosystem, Tukak Sadai District,South Bangka Regency. This study was conducted in March until August 2017.Samples were taken from litter, mud and weathered wood and isolated usingCarboxymetyl Cellulosa (CMC) 1% media and found 22 bacterial isolates. Gramstaining results showed that 3 isolates (TSS 2, TSL 6 and TSK 4) were classified asgram positive and 19 other isolates were gram negative. Cellulolytic test results showed6 isolates had the ability to degrade cellulase, namely 3 isolates from mangrove mudsamples (TSS 1, TSL 7, TSL 1), 2 isolates from leaf litter (TSS 4, TSL 2) and 1 isolatefrom weathered wood (TSK 5) . Sequencing of 16S rRNA gene DNA showed proximityto Pseudomonas aeruginosa in TSL 7 and TSS isolates 4
Aplikasi Model Diplomasi Ekonomi Indonesia terhadap Brasil dalam Meningkatkan Ekspor Minyak Nabati Periode 2017-2021 Al Bahits Annef; Shanti Darmastuti; Andi Kurniawan
Indonesian Perspective Vol 7, No 1: (Januari-Juni 2022), hlm. 1-37
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ip.v7i1.48184

Abstract

This paper mainly tries to explore the new Model of Indonesian Economic Diplomacy to Non-Traditional Market by Setiawan & Sulastri (2020) with a study case of increasing vegetable oil export to Brazil. Brazil is one of the main targets of Indonesia’s export-development policy to non-traditional markets. The main concern of this paper is how economic diplomacy plays a role in reacting to the declining trend of vegetable oil exports as Indonesia’s leading export product to Brazil during 2016-2020. This paper is a descriptive qualitative research using simple trade calculations to justify Indonesian exports orientation. This paper found there are at least 6 driving factors for the implementation of economic diplomacy, 3 prominent actors for conducting economic diplomacy and 8 processes of economic diplomacy. Indonesia has successfully increased the export trend of vegetable oil to Brazil in the period of 2017-2021, however specific economic diplomacy efforts to encourage vegetable oil exports were identified as minimum.
Biofilm Application as Biomonitoring Agent in Heavy Metals Pb2+ and Cr6+ in Ngimboh Coastal, Ujungpangkah, Gresik Agung Riswandi; Muhammad Mahmudi; Andi Kurniawan; Lutfi Nimatus Salamah
Journal of Wetlands Environmental Management Vol 7, No 2 (2019): July - December
Publisher : Center for Journal Management and Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.001 KB) | DOI: 10.20527/jwem.v7i2.208

Abstract

Biomonitoring is the use of organisms to monitor and assess/detect the condition of an environment. Ngimboh Coast is a coastal line in Ujungpangkah Subdistrict, East Java (Indonesia) which functions as a vessel berth, TPI, and shipyard industry which has the potential to dispose of waste containing Pb2+ and Cr6+ which affect the physical condition of chemicals and organisms in these waters. This study aims to determine the Biofilm can be a biomonitoring agent in heavy metals Pb2+ and Cr6+ and to know the physical chemical conditions in the Ngimboh coast, Ujungpangkah District, Gresik. This study uses a survey method. Biofilm, sediment and water sampling was carried out at 3 sampling points, namely the first sampling point area close to the disposal of shipyard industrial waste, the second sampling point was an empty land area, and sampling point three was the estuary area. The parameters were measured such as physical properties (temperature, current speed, water depth), chemical properties (pH, DO, salinity), metal content of Pb2+ and Cr6+ on biofilms, sediments and water.