Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Manajemen Asuhan Kebidanan Post Natal Care Hari Ketiga pada Ny. N dengan Bendungan ASI Risma, Risma; Istiqamah, Evi; Hadriyanti Hamang, Sitti
Window of Midwifery Journal Vol. 1 No. 2 (Desember 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.172 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.168

Abstract

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) terbaru pada tahun 2013 di Amerika Serikat persentasi perempuan menyusui yang mengalami bendungan ASI rata-rata sebanyak 8242 (87,05%) dari 12.765 ibu nifas, pada tahun 2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 7198 (66,87%) dari 10.764 ibu nifas dan pada tahun 2015 terdapat ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 6543 (66,34%) dari 9.862 ibu nifas ( WHO, 2015). Tujuan disusunnya Laporan Tugas Akhir (LTA) ini untuk memberikan asuhan kepada Ny “N” Post Partum hari ketiga dengan Bendungan ASI di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar Tahun 2020 dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan wewenang Bidan. Berdasarkan data awal yang di peroleh dari RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar pada bulan Januari-Desember 2019, jumlah ibu nifas sebanyak 5479 orang ibu nifas dengan ibu yang mengalami bendungan ASI sekitar 200 (3,65%) orang. Pada Januari-Februari 2020, jumlah nifas sebanyak 746 orang ibu nifas dengan ibu yang mengalami bendungan ASI sekitar 20 (2,68%) orang. Bendungan ASI adalah terkumpulnya ASI didalam payudara akibat penyempitan duktus laktiferus atau kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna pada saat menyusui bayi atau karena kelainan pada puting susu. Bendungan ASI biasanya terjadi pada hari ketiga sampai hari kelima setelah persalinan. Pasien yang dikaji dalam Laporan Tugas Akhir ini (LTA) adalah Ny “N” 38 Tahun,Nikah 1x, Suku Makassar, agama Islam, Pendidikan Ners, pekerjaan Perawat, Alamat Jl. Graha Azzikrul Toaha (Maros).Hasil dari studi kasus yang dilakukan pada Ny “N” dengan Bendungan ASI yakni tidak ditemukannya kendala dalam menangani masalah tersebut. Dalam penatalaksanaan pada Ny “N” dengan Bendungan ASI yaitu edukasi dan pemberian obat paracetamol 500 mg sebagai analgetik (anti nyeri) dan sebagai antipiretik (penurun demam).Kesimpulan dari studi kasus dengan manajemen asuhan 7 langkah varney dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP yakni semuanya berlangsung normal tanpa ada penyulit, tidak ditemukannya komplikasi pada payudara ibu, serta keadaan ibu baik yang ditandai dengan payudara ibu telah kembali normal dan bayi telah aktif menyusui. Kata kunci : bendungan ASI, 7 Langkah Varney
Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi pada Ny. S dengan Kista Ovarium Walyuni, Nur; M, Azrida; Hadriyanti Hamang, Sitti
Window of Midwifery Journal Vol. 2 No. 2 (Desember 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.776 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.246

Abstract

Pada saat ini terjadi banyak masalah kesehatan diantaranya penyakit yang berkaitan dengan system reproduksi Kista ovarium menjadi salah satu penyakit gangguan system reproduksi pada wanita..Kista merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada wanita di masa reproduksinya.Kista Ovarium merupakan rongga berbentuk kantong berisicairan di dalam jaringan ovarium. Kista ini disebut juga sebagai kista fungsional karena terbentuk setelah sel telur dilepaskan sewaktu ovulasi. Kista ini juga mempengaruhi siklus haid pada perempuan karena sistem hormonal yang terganggu. Kista Fungsional akan mengerut dan menyusut setelah beberapa hari waktu (1-3 bulan)menopause, kista fungsional tidak terbentuk karena menurunnya aktivitas indung telur. Kista ovarium itu sendiri memiliki resiko yaitu mengalami degenerasi keganasan menjadi kanker, disamping itu bisa mengalami torsi atau terpuntir sehingga kematian. Oleh karena itu kista ovarium merupakan masalah penting yang menyangkut kualitas kesehatan reproduksi wanita.Kista Ovarium merupakan 6 kanker kasus terbanyak dan merupakan penyebab banyak kematian karena keganasan genekologi. Menurut data GLOBALCAN (IARC) tahun 2018 kejadian kanker meningkat menjadi 18,1 juta kasus baru, di manah 9,6 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kista Ovarium sendiri memiliki resiko yaitu mengalami degenerasi keganasan menjadi kanker di samping itu dapat mengalami torsi atau terpuntir sehingga menimbulkan nyeri akut pendarahan atau infeksi bahkan sampai kematian Oleh karna itu Kista Ovarium merupakan masalah penting yang menyangkut kualitas kesehatan reproduksi wanita. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan Data Dasar, Interpretasi Data Dasar, Diagnosa Potensial, Tindakan Segera, Menyusun Rencana, Melaksanakan Secara Menyeluruh Asuhan Kebidanan serta Mengevaluasi Keberhasilannya.Asuhan kebidanan pada Ny”S” dengan Kista Ovarium berlangsung normal nyeri sudah berkurang dan ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan dan tidak terdapat tanda tanda infeksi. penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah. Kata kunci : Gangguan Sistem Reproduksi ; Kista Ovarium
Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Care pada Ny. A dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat II Amahoru, Rifkawati; M, Azrida; Hadriyanti Hamang, Sitti
Window of Midwifery Journal Vol. 2 No. 2 (Desember 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.892 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.391

Abstract

Kehamilan dengan Hiperemesis gravidarum berdasarkan data Word Health Organization WHO (2015) mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan di dunia dengan angka kejadian yang beragam yaitu mulai dari 0,3 di Swedia, 0,5% di California, 0,8% di Canada, 10,8% di China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki serta di Amerika Serikat, prevalensi hiperemesis gravidarum adalah 0,5-2%, sedangkan angka kejadian hyperemesis gravidarum di Indonesia adalah mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan. Hiperemesi Gravidarum adalah mual muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang-kadang begitu hebat di mana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan. Sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, dan terdapat aseton dalam urine bahkan seperti gejala penyakit apenditis, pielitis dan sebagainya. Pasien yang dikaji dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah Ny.”A”. pengkajian dilakukan dengan mengumpulkan data secara subjektif dan objektif dengan diagnosa aktual hiperemesis gravidarum tingkat II, diagnosa masalah potensial antisipasi terjadinya hiperemesis gravidarum tingakat III, dan tidak ada tindakan kolaborasi. Berdasarkan tinjauan pustaka, evaluasi yang dilakukan penulis tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan karena seluruh masalah yang ada pada Ny “A” dapat diatasi dengan baik. Tujuan disusunnya laporan Tugas Akhir (LTA) ini untuk memberikan asuhan kepada Ny “A” dengan hiperemesis gravidarum di RSKDIA Sitti Fatimah Makassar tahun 2019. Dengan menggunakan pendekatan Manajemen Asuhan Kebidanan sesuai dengan kewenangan bidan .
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIKAN 3 BULAN DI RSIA MASYITA MAKASSAR Hadriyanti Hamang, Sitti; Nurana, Sitti; Nurhayati, Nurhayati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.29534

Abstract

PEMBERDAYAAN KESEHATAN REMAJA KARANG TARUNA DESA KAPITA MELALUI PELATIHAN PIJAT ENDORPHINE ATASI DISMENORHEA REMAJA DI DESA KAPITA KEC. BANGKALA KAB. JENEPONTO Karuniawati, Nia; Hadriyanti Hamang, Sitti; Nurhayati, Nurhayati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i4.1229-1233

Abstract

Salah satu tanda keremajaan wanita secara biologis dimulianya remaja mengalami menstruasi. Menstruasi dimulai saat pubertas dan kemampuan seorang wanita untuk mengandug anak atu masa reproduksi. Ketika menstruasi tiba, ada kalanya terdapat kelainan atau gangguan yang ada hubungannya dengan menstruasi diantaranya premenstrual tension ( ketegangan sebelum haid), mastodinia, mittelschmerz (rasa nyeri saat ovulasi) dan dismenorhea yaitu rasa yang nyeri pada saat menstruasi. Dismenorhea merupakan gangguan menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri yang ditandai dengan nyeri perut bagian bawah dan dapat disertai dengan gejala lain. Sebahagian besar besar nyeri haid terjadi saat usia remaja dan dapat menimbulkan dampak konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan. Akibat dismenore mereka bahkan tidak dapat pergi kesekolah, aktivitas belajar dalam pembelajaran terganggu, konsentrasi menjadi menurun bahkan tidak ada dalam pembelajaran terganggu, konsentrasi menjadi menurun bahkan tidak ada sehingga materi yang diberikan selama pembelajaran yang berlangsung tidak bisa ditangkap oleh remaja yang sedang mengalami dismenorea. Salah satu cara untuk mengatasi dismenorea yaitu dengan manajemen sentuhan yaitu pijat endorphine. Pijat endorphine merupakan sebuah terapi pijatan ringan yang cukup penting diberikan pada wanita yang mengalami nyeri. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk pemberdayaan Kesehatan Remaja Putri Karang Taruna Desa Kapita melalui Pijat Endorphine.Melalui pemberdayaan Kesehatan Remaja Putri Karang Taruna  maka sangat menjadi peluang besar sebagai pusat informasi remaja putri di Desa Kapita sehingga manfaatnya lebih dekat karena informasi bisa mereka dapat langsung melalui peran para remaja yang terlibat dalam Karang Taruna.