Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) & Pemeriksaan Sadari pada Remaja di SMAN 6 Gowa M, Azrida; Thamrin, Halida; Karuniawati, Nia
Window of Community Dedication Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.vi.27

Abstract

Adolescent Reproductive Health (KRR) is something that must be known and understood by families and communities, especially adolescents. The problem is that adolescents are always faced with risks related to reproduction. These risks include early pregnancy and unwanted pregnancy, and abortion. Teenagers need to know about KRR (Adolescent Reproductive Health), among others for adolescent girls such as reproduction, menstruation, anemia and reproductive health, circumcision or circumcision in women and virginity. Health education that teenagers need to know about, among others, reproductive health, awareness (check your own breasts), anemia and menstruation. From interviews with a number of female students at Islamic boarding schools, students have never received material or counseling on reproductive health. Based on these problems, it is very important to know by students / teenagers, so that later there will be no more problems related to ignorance about Adolescent Reproductive Health. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) merupakan sesuatu yang harus diketahui dan dipahami oleh keluarga dan masyarakat, khususnya remaja. Permasalahannya remaja selalu dihadapkan pada risiko yang berkaitan dengan reproduksinya. Risiko tersebut antara lain kehamilan dini dan kehamilan yang tidak diinginkan, serta aborsi. Remaja perlu mengetahui tentang KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) antara lain untuk remaja perempuan seperti alat reproduksi, menstruasi, anemia dan kesehatan reproduksi, sunat atau sirkumsisi pada perempuan dan keperawanan. Edukasi kesehatan yang perlu dikatahui remaja diantaranya mengenai kesehatan reproduksi, sadari (periksa payudara sendiri), anemia dan menstruasi. Dari hasil wawancara pada beberapa siswi di pesantren, siswi belum pernah menerima materi ataupun penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka ini sangat penting untuk diketahui oleh siswi/remaja, agar kelak tidak ada lagi permasalahan berkaitan dengan ketidaktahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja.
Pengaruh Sikap dan Self Eficacy terhadap Niat untuk Menyusui pada Ibu Hamil Saputri, Linda Hardianti; Abeng, Andi Tenri; Karuniawati, Nia
Window of Midwifery Journal Vol. 1 No. 1 (Juni 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.001 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.7

Abstract

Menyusui adalah proses alamiah yang keberhasilannya tidak diperlukan alat khusus dan biaya yang mahal, namun membutuhkan kesabaran, waktu dan pengetahuan tentang menyusui serta dukungan dari keluarga terutama suami. Cakupan pemberian ASI eksklusif ditingkatkan dengan merancang intervensi yang efektif. Inisiatif yang dapat mendorong penyediaan kualitas dukungan untuk ibu menyusui. Rekomendasi yang dilakukan berupa program ASI eksklusif, yaitu memberikan ASI saja sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan, kemudian dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan bantuan makanan pendamping ASI atau MP ASI. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh sikap dan self efficacy terhadap niat untuk menyusui pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rappokaling Kota Makassar. Design penelitisn ini adalah Cross Sectional study. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang kehamilannya memasuki trimester III, sebanyak 46 ibu hamil. Analisis data dilakukan dengan menguji pengaruh hubungan variabel yang diteliti dengan menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh sikap dan self efficacy terhadap niat untuk menyusui pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rappokaling Kota Makassar. Disarankan Petugas puskesmas untuk selalu memberikan dorongan kepada ibu hamil dalam berniat untuk menyusui bayinya. Ibu hamil hendaknya sering melakukan pemeriksaan kehamilan sehingga dapat meningkatkan keyakinan diri dalam berniat untuk menyusui.Keluarga dan orang terdekat hendaknya mendukung ibu hamil dalam berniat untuk menyusui dalam bentuk menceritakan pengalaman-pengalaman orang lain sebelumnya. Exclusive breastfeeding program, which is giving breast milk only from a baby born to the age of 6 months. This program so that babies can grow and develop normally and normally. The target of approving exclusive breastfeeding starting in 2010 is 80% of the total number of babies born, national approval approved by ASI in Indonesia fluctuates and shows a tendency to increase in the last 3 years. The purpose of the study was to prove the intention of the mother, the future conditions of childbirth, and the smoothness of the production of breast milk towards the decision of the mother to care. This research design is a cash control study. Population and study sample of breastfeeding mothers at the Makassar Rappokalling Health Center. Data analysis was carried out by comparing the effect of relationships carried out using the chi square test.
Pengaruh Niat Ibu, Kondisi Masa Nifas, Kelancaran Produksi ASI terhadap Keputusan untuk Menyusui Karuniawati, Nia; Masnilawati, Andi; Hardianti Saputri, Linda
Window of Midwifery Journal Vol. 1 No. 1 (Juni 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.435 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.8

Abstract

Program ASI eksklusif, yaitu memberikan ASI saja sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan. Program ini dimaksudkan agar bayi dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan normal. Target cakupan pemberian ASI eksklusif mulai tahun 2010 ditetapkan 80% dari jumlah kelahiran bayi, secara nasional cakupan pemberian ASI di Indonesia berfluktuasi dan menunjukkan kecendrungan menurun dalam 3 tahun terakhir. Tujuan penelitian adalah membuktikan pengaruh niat ibu, kondisi masa nifas, dan kelancaran produksi ASI terhadap keputusan ibu untuk menyusui. Design penelitian ini adalah cas control study. Populasi dan sampel penelitian ibu menyusui yang berada di Puskesmas Rappokalling Makassar. Analisis data dilakukan dengan menguji pengaruh hubungan variabel yang diteliti dengan menggunakan uji chi square. ASI eksklusif, yaitu memberikan ASI saja sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan. Program ini dimaksudkan agar bayi dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan normal. Target cakupan pemberian ASI eksklusif mulai tahun 2010 ditetapkan 80% dari jumlah kelahiran bayi, secara nasional cakupan pemberian ASI di Indonesia berfluktuasi dan menunjukkan kecendrungan menurun dalam 3 tahun terakhir. Tujuan penelitian adalah membuktikan pengaruh niat ibu, kondisi masa nifas, dan kelancaran produksi ASI terhadap keputusan ibu untuk menyusui. Design penelitian ini adalah cas control study. Populasi dan sampel penelitian ibu menyusui yang berada di Puskesmas Rappokalling Makassar. Analisis data dilakukan dengan menguji pengaruh hubungan variabel yang diteliti dengan menggunakan uji chi square. Exclusive breastfeeding program, which is giving breast milk only from a baby born to the age of 6 months. This program so that babies can grow and develop normally and normally. The target of approving exclusive breastfeeding starting in 2010 is 80% of the total number of babies born, national approval approved by ASI in Indonesia fluctuates and shows a tendency to increase in the last 3 years. The purpose of the study was to prove the intention of the mother, the future conditions of childbirth, and the smoothness of the production of breast milk towards the decision of the mother to care.This research design is a cash control study. Population and study sample of breastfeeding mothers at the Makassar Rappokalling Health Center. Data analysis was carried out by comparing the effect of relationships carried out using the chi square test.
Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny. J dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat II Muntia, Wa Ode; Hardianti Saputri, Linda; Karuniawati, Nia; Sundari, Sundari; Husnah, Nurul
Window of Midwifery Journal Vol. 2 No. 2 (Desember 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.216 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.241

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5 % dari jumlah seluruh kehamilan di dunia dengan angka kejadian yang beragam mulai dari 0,3% di Swedia, 0,5% di California, 0,8% di Canada, 10,8% di China, 0.9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki, serta di Amerika serikat, prevalensi hiperemesis gravidarum adalah 0,5-2%. Sedangkan angka kejadian hiperemesisis gravidarum di Indonesia adalah mualai dari 1-3% dan seluruh kehamilan (Masruroh R, 2016).Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingat hiperemesis gravidarum yang dirasakan Ny”J” di RS Bhayangkara Makasasar tahun 2019. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan Data Dasar, Interpretasi Data Dasar, Diagnosa Potensial, Tindakan Segera, Menyusun Rencana, Melaksanakan Secara Menyeluruh Asuhan Kebidanan serta Mengevaluasi Keberhasilannya.Dari kasus Ny”J” yaitu Hiperemesis Gravidarum Tingkat II belum teratasi namun ibu dapat beradaptasi dengan keadaanya saat ini, tidak terdapat tanda-tanda hiperemesis gravidarum tingkat III.Penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah. Kata kunci : Antenatal care;hiperemesisi gravidarum tingkat II.
Efektivitas Penerapan Terapi Guide Imagery terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea Suhermi, Suhermi; Karuniawati, Nia
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i1.1517

Abstract

Aspek psikologis ibu hamil seringkali dipengaruhi oleh proses persalinan, yang menyebabkan berbagai macam masalah psikologis, salah satunya adalah kecemasan. Guided imagery yaitu  relaksasi dengan memikirkan suatu hal yang dapat  menciptakan perasaan atau pikiran gembira dan rileks, dengan memikirkan daerah yang indah atau peristiwa yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan terapi guide imagery dalam menurunkan kecemasan pasien preoperasi sectio caesarea di RSIA Sitti Khadijah Muhammadiyah 1 Makassar. Adapun desain penelitian yaitu  pra experimental dengan rancangan one-group pre-post test design without control, jumlah sampel sebanyak 58 ibu hamil yang akan menjalani proses melahirkan secara sectio secarea. Instrument yang digunakan adalah panduan Standar Operasional Prosedur (SOP) terapi Quided      Imagery yang diberikan akan diberikana selama 15-25 menit dan juga kuesioner pengukuran kecemasan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang diberikan sebelum dan sesudah dilakukan terapi. Hasil perhitungan statistik uji T berpasangan dengan kepercayaan 95% terdapat nilai ρ= 0.000 < 0.005 yaitu pemberian teknik guide imagery terhadap kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea efektif untuk diberikan. Sehingga diharapkan kepada perawat maupun tenaga medis lainnya agar mengaplikasikan terapi relaksasi salah satunya teknik guide imagery dalam pengembangan managemen non farmakologis dalam mengatasi kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea.  
Pelatihan Kader Posyandu di Desa Pa’dinging Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar S, Suryanti; Akbar, Nurlina; Avnalurini Sharief, Suchi; Sundari, Sundari; Karuniawati, Nia; Husnah, Nurul
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 01 (2024): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v4i01.263

Abstract

Posyandu merupakan salah satu strategi efektif dalam memberdayakan masyarakat, dimana pelaksanaannya mencerminkan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat, dengan dukungan aktif dari tenaga kesehatan. Kader memiliki peran penting pada pelaksanaan posyandu, yang bertindak sebagai perpanjangan tangan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Desa Pa’dinging, yang terletak di Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menjadi lokasi pusat kegiatan posyandu dengan melibatkan 20 orang kader posyandu. Kegiatan posyandu di desa ini dijalankan secara rutin melalui kerjasama antara petugas kesehatan dan kader yang telah menjalani pelatihan. Pentingnya pengetahuan mengenai tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan, dan nifas tidak dapat diabaikan, karena tanda-tanda tersebut mencerminkan potensi risiko yang dapat dihadapi oleh ibu dan bayi. Oleh karena itu, pengetahuan segera mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan. Kader, sebagai individu yang memiliki kedekatan dengan masyarakat dan berfungsi sebagai perwakilan mereka, menjadi jembatan penting yang mendukung tenaga kesehatan dalam menyampaikan penyuluhan kesehatan terkait ibu dan anak. Salah satu aspek kritis yang perlu ditekankan adalah pemahaman mengenai tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, dan nifas. Melalui analisis situasi di lokasi mitra, dilakukan sosialisasi teknik penyuluhan terkait tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas kepada para kader. Latihan penyampaian informasi mengenai tanda bahaya tersebut dilakukan oleh kader posyandu, dan selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Sebanyak 24 orang kader turut serta dalam kegiatan ini, terdiri dari 20 orang kader posyandu dan 4 orang kader kesehatan. Dari hasil pre- test dan post-test yang dilakukan, terdapat peningkatan signifikan dalam pengetahuan para kader mengenai materi tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas.
Counseling on Adolescent Reproductive Health (KRR) & Sadari Screening for Adolescents at SMAN 6 Gowa M, Azrida; Thamrin, Halida; Karuniawati, Nia
Window of Community Dedication Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.v1i1.1734

Abstract

Adolescent Reproductive Health (RH) is something that must be known and understood by families and communities, especially adolescents. The problem is that adolescents are always faced with risks related to their reproduction. These risks include early and unwanted pregnancy, and abortion. Adolescents need to know about KRR (Adolescent Reproductive Health), among others for adolescent girls such as reproductive organs, menstruation, anemia and reproductive health, circumcision or circumcision in women and virginity. Health education that adolescents need to know includes reproductive health, breast self-examination, anemia and menstruation. From the results of interviews with several female students at the pesantren, female students have never received material or counseling on reproductive health. Based on these problems, it is very important for schoolgirls/adolescents to know, so that in the future there will be no more problems related to ignorance about Adolescent Reproductive Health.
Olahan Teh Dan Keripik Kelor Sebagai Anti Oksidan Bagi KesehatanDalam Meningkatkan Sistem Imun Baharuddin, Alfina; A. Fachrin, Suharni; Yuliati, Yuliati; Karuniawati, Nia
Window of Community Dedication Journal Vol.5 No.1 (Juni,2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.v5i1.2004

Abstract

Moringa is loaded with phytonutrients, which are plant-based nutrients believed to have health-supporting effects. The partner problems are: There is still low public knowledge about the diversification of moringa leaf processing into advanced processed products, so an activity is needed that can increase public knowledge about various processed products that can be developed from moringa so that the economic value of moringa leaves can be increased, Moringa leaves have a lot of nutritional content that is good for the body, and are still underutilized by farmers, especially housewives.... Lack of development of moringa potential as an alternative food source and processed substitute for various kinds of food products.  The need for innovation of highly nutritious processed menus using local raw materials (Moringa) in order to produce superior products.  The level of consumer interest in moringa product processing and moringa powder capsules has not been found. The solutions offered are: Application of appropriate technology in the form of techniques for utilizing environmentally friendly natural ingredients, Counseling on natural ingredients as an effort to increase community knowledge and understanding of the importance of utilizing natural ingredients in everyday life, Training on appropriate technology for making moringa tea as an antioxidant drink Extension method in the form of video playback on the technique of making TEKOR (moringa tea)
Edukasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Bagi PUS Kel. Samata Kec. Somba Opu Kab. Gowa Karuniawati, Nia; Masnilawati, Andi; Hamang, Sitti Hadriyanti
Window of Community Dedication Journal Vol.5 No.1 (Juni,2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.v5i1.2017

Abstract

According to the effectiveness of the duration of contraceptive methods, there are two types, namely long-term contraceptive methods (MKJP) and non-MKJP. Long-term contraceptive methods are contraceptives that can be used for a long period of time, more than two years, are effective and efficient for the purpose of spacing births for more than 3 years or ending pregnancies in couples who no longer want to have more children. The types of methods included in this group are stable contraceptive methods (male and female), implants and intrauterine devices (IUD). Based on Indonesian family profile data in 2018, the type of contraceptive chosen by MKJP family planning participants is still very low, namely 17.8% of the total number of modern family planning participants and 82.19% use non-MKJP family planning. One factor that influences contraceptive use is knowledge. Limited knowledge will influence the mother's choice of contraceptive method. Correct knowledge about family planning programs, including various types of contraception, will increase community participation in family planning programs, therefore it is necessary toprovide education to increase PUS knowledge regarding long-term contraceptive methods (PUS). Partner Problems: Lack of knowledge regarding long-term contraceptive methods even though the majority of PUS choose to use MKJP. The results of the activities that have been carried out show that PUS knowledge has changed, where the average pre-test result is 81% with sufficient knowledge and after being given education regarding long-term contraceptivemethods (MKJP), the results have changed to 95% with good knowledge
Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Jenis Suntik Depo Medroxy Progesterone Acetate (Dmpa) Dengan Perubahan Berat Badan Pada Akseptor Kb Di PMB Patmawati Pinrang Hamang, Sitti Hadriyanti; S, Suryanti; Karuniawati, Nia
An Idea Health Journal Vol 5 No 01 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v5i01.334

Abstract

Efforts to create a prosperous society and create a quality family include controlling the number of births, regulating, spacing or limiting pregnancies by participating in a family planning program. This research method uses a survey with a cross-sectional study method with a sample size of 64 respondents, then a literature review is carried out then continued with planning and data collection. Based on the Mann-Withney test, it shows a p value of 0.036, indicating that there is a relationship between the use of depo medroxy progesterone acetate injectable contraception and changes in body weight in family planning acceptors at BPM Patmawati.