Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Arsitektur naratif Bajawa Flores berbasis sajak Su'i Uwi Rowa, Maria Angela; Asharhani, Imaniar Sofia; Hibrawan, Abdullah
ARSNET Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Architecture Faculty of Engineering Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/arsnet.v4i2.101

Abstract

Tulisan ini mengulas tentang penerapan narasi sajak Su’i Uwi dalam proses perancangan proyek akademik arsitektur yang berlokasi di Bajawa, Flores. Sajak Su’i Uwi merupakan narasi asal usul etnis Bajawa yang dinyanyikan dalam salah satu prosesi Reba, suatu festival tahunan etnis tersebut. Studi ini mengangkat proyek perancangan resort sebagai upaya mendukung program destinasi wisata prioritas yang berlokasi pada Kabupaten Ngada, terutama berbagai area perkampungan tradisional  yang masih belum banyak dikunjungi. Wisatawan yang akan memulai rute perjalanan dari destinasi Labuan Bajo ke Ende maupun arah sebaliknya akan melewati Kota Bajawa, Ngada tersebut, sehingga meningkatkan relevansi studi ini. Pemahaman terkait narasi sajak Su’i Uwi merupakan bagian dari upaya pengembangan kota yang tidak hanya mengejar peningkatan ekonomi daerah namun juga mempertimbangkan aspek kebudayaan lokal. Studi ini membangun pemahaman terkait narasi sajak Su’i uwi berdasarkan studi literatur, wawancara dengan Mosalaki [tetua] suku pemilik lahan lokasi perencanaan resort di Late, dan observasi daerah setempat sebagai landasan penerapan pendekatan naratif dalam perancangan. Identifikasi mekanisme arsitektur naratif terkait struktur, framing, dan sequence yang dibangun dari sajak Su’i Uwi menjadi bagian dari pengembangan berbagai aspek perancangan resort tersebut. Pemahaman akan pemanfaatan narasi sajak Su’i Uwi dalam proses desain menjadi bagian dari eksplorasi perancangan naratif berbasis aspek lokalitas di masyarakat.   This paper examines the utilisation of the Su’i Uwi poetry as the basis of a narrative architectural exploration in Bajawa, Flores. The Su’i Uwi poetry is a narrative originated from the Bajawa ethnic group, which is sung during the Reba ceremonies, a form of annual festival of the area. This study develops the resort design project in support of the tourism destination program in the prioritised Ngada Regency, particularly in the traditional kampungs areas that have not been properly explored. This study is especially timely as travellers en route from Labuan Bajo to Ende, or vice versa, will pass through the town of Bajawa and require support from such resort facility. The utilisation of Su’i Uwi poetry is part of the development efforts that does not only pursue regional economic enhancement but also consider local aspects of culture. This study builds an understanding of the Su’i Uwi narrative through literature reviews, interviews with Mosalaki [the elders] of the land-owning tribe in Late, and field observations as the foundation to explore a narrative approach in architectural design. Identifying the mechanism of narrative architecture related to structure, framing, and sequence derived from the Su’i Uwi poetry expands the discussion of design based on the local culture of the community.
COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH PARTICIPATORY DESIGN AND LOCAL MATERIAL OPTIMALISATION FOR SUSTAINABLE TOURISM Asharhani, Imaniar Sofia; Hibrawan, Abdullah; Kusuma, Adriyan; Tanjaya, Tanjaya; Wijaya, Christian Wisaputra; Arum, Danielle Ratna
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 5, No 1 (2025): Vol 5 No 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v5i1.2444

Abstract

This community service program focuses on empowering the local community in Desa Setu through the development of Cafe Kampoeng. Using a Participatory Action Research (PAR) approach, the community is actively involved in the design and implementation processes. The program emphasizes the use of local materials such as bamboo, rattan, and wood to produce sustainable and ergonomic furniture. Training workshops were conducted for table, chair, and custom furniture production, integrating ergonomic principles to ensure user comfort and functionality. The results showed increased community skills, improved economic opportunities, and enhanced local tourism potential. This initiative fosters long-term independence and supports sustainable rural tourism development.Keywords: community empowerment, participatory design, local materials, ergonomics, rural tourism
Edukasi Tentang Fungsi dan Komposisi Fasad Bangunan Melalui Praktik Penyusunan Kolase pada Siswa SMA Asharhani, Imaniar Sofia; Hibrawan, Abdullah; Elfrata, Amelia Putri; Shinta Uli, Naomi Gabriella; Riandinata, Darel Yuan; Sampoerno, Aura Valencia Vidurez Neda
IKRA-ITH ABDIMAS Vol. 10 No. 2 (2026): IKRAITH-ABDIMAS Vol 10 No 2 Juli 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v10i2.5399

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari rangkaian Pradifest 2025Universitas Pradita yang ditujukan kepada siswa-siswi SMA PGRI 109 Tangerang melaluiworkshop bertema “Why Facade Matter: How the Front of a Building Can Transform theEnvironment”. Workshop ini diselenggarakan sebagai upaya edukasi arsitektural sejak dini,dengan menekankan bahwa fasad tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetis, melainkan jugaberperan penting dalam meningkatkan kenyamanan termal, efisiensi energi, dan membentuk citraruang kota. Latar belakang kegiatan berpijak pada isu global krisis energi dan meningkatnya emisikarbon dari sektor bangunan, sehingga pemahaman desain yang mendukung efisiensi energimenjadi relevan untuk disampaikan kepada generasi muda. Metode pelaksanaan meliputi ceramahinteraktif, diskusi, dan praktik desain kolase berbasis pengamatan lingkungan sekitar. Melaluipendekatan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis, kreatif, sekaligus mengembangkan literasi visualdan spasial dalam merespon tantangan keberlanjutan melalui desain fasad. Luaran kegiatan berupakolase rancangan ide fasad dan refleksi tertulis siswa menunjukkan keterhubungan antara estetika,fungsi, serta kesadaran lingkungan. Hasil workshop menegaskan bahwa kegiatan lintas jenjangyang mempertemukan pendidikan tinggi dan menengah mampu memperluas wawasan pesertaterhadap pentingnya desain arsitektural yang berorientasi pada keberlanjutan, sekaligus menjadimodel kolaborasi akademik yang potensial dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutanmelalui peningkatan kualitas lingkungan perkotaan
PERANCANGAN MENTAL HEALTH CARE CENTER DI GADING SERPONG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK Sugianto, Eiffel; Ratnasari, Anisza; Hibrawan, Abdullah
RUSTIC Vol 4 No 1 (2024): RUSTIC
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/rustic.v4i1.2344

Abstract

Meningkatnya kasus kesehatan mental akibat pandemi COVID-19, menjadi hal yang cukup memprihatinkan. Sebagian besar kasus kesehatan mental didominasi oleh depresi. Di Indonesia, khususnya di Gading Serpong, layanan kesehatan mental dinilai belum memadai. Berdasarkan isu tersebut, maka perlu dirancang suatu fasilitas pelayanan kesehatan mental yang menyediakan diagnosis, psikoterapi, terapi rekreasional dengan fasilitas pusat retret. Perancangan ini bertujuan untuk menjadi fasilitas kesehatan mental yang memberikanlayanan penyembuhan dan pengobatan kesehatan mental bagi penderita gangguan mental, mengatasi peningkatan kasus kesehatan mental, dan menghilangkan stigma buruk terhadap fasilitas kesehatan mental di Indonesia. Pelayanan kesehatan mental yang tersedia kurang memperhatikan aspek lingkungan sekitar, sehingga bisa menyebabkan proses penyembuhan pasien tidak maksimal. Proses penyembuhan dapat dipercepat bila manusia lebih dekat dengan alam sekitar. Oleh karena itu, pentingnya perancangan fasilitas kesehatan mental adalah dengan menerapkan pendekatan arsitektur yang menghubungkan manusia dengan alam, pendekatan ini disebut dengan arsitektur biofilik. Prinsip arsitektur biofilik yang diterapkan dalam desain ini adalah memberikan pengalaman alami secara langsung dan tidak langsung kepada pengguna, penggunaan material alami, serta pengalaman spasial. Strategi desain biofilik yang digunakan adalah dengan menyediakan area komunal sebagai pusat, menghadirkan cahaya alami pada bangunan, menghadirkan unsur alam di dalam dan luar bangunan, menghadirkan teras hijau, dan penggunaan material alami. Perancangan ini diharapkan menjadi fasilitas yang mampu menangani kasus kesehatan mental saat ini dan di masa yang akan datang dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitar.