Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEMANDIRIAN PUPUK SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN MEMBANGUN PERTANIAN ORGANIK DARSOWIYONO, SUPRIYADI; Nufus, Malihatun; Harati, Sri; Purwanto, Purwanto; Masyithoh, Galuh
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.123 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1115

Abstract

Pada era teknologi 4.0, perkembangan pertanian organik juga dituntut untuk dapat mengadopsi konsep konsep baru, salah satunya adalaha pertanian presisi. Pertanian presisi (Precision farming) adalah suatu teknik budidaya yang akurat, tertakar dan terukur ditingkat on farm. Pertanian presisi adalahpertania yang efektif, efsisien terkontrol dan terencana. Salah satu komonen pertanian presisi pada teknik budidaya padi organik adalah pupuk organik cair (POC). Dengan demikian pendampingan pengembangan Desa Organik Mandiri Pupuk oleh Perguruan Tinggi sangat diperlukan. Permasalahanyang dihadapi oleh petani padi organik adalah dalam mencukupi ketersedin sarana produksi, salah satunya adalah ketersedian pupuk organik cair (POC). Tujua pengabdian adalah mengembangkan pupuk organik cair (POC) untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok tani padi organik. Solusi untukmemenuhi kebutuhan POC adalah kelompok tani harus membuat sendiri POC yang memenuhi standart. Target luaran yang akan dicapai adalah memproduksi pupuk organik cair untuk seluruh anggota kelompok, sehingga kelompok tani menjadi mandiri dalam menuhi kebutuhan pupuk.
Pendampingan Integrasi Kacang Sacha Inchi untuk Mendukung Pengelolaan Hutan Lestari di KTH Sumber Wono, Banyurip, Jenar, Sragen DARSOWIYONO, SUPRIYADI; Purwanto, Purwanto; Rosariastuti, MMA Retno; Hartati, Sri; Masyithoh, Galuh; Nufus, Malihatun; Aryani, Widya
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1863

Abstract

Desa Banyurip merupakan salah satu desa yang termasuk dalam zona merah penduduk miskin. Desa Banyurip berada di kawasan sekitar hutan jati yang dikelola oleh BKPH Tangen, KPH Surakarta. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang mengandalkan penghasilkan terhadap hasil hutan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jasa lingkungan yang dibentuk oleh hutan, maka masyrakat menerapkan pengelolaan hutan lestari melalui agroforestri. Pada pola agroforestri perlu dilakukan integrasi tanaman bawah tegakan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga hutan dapat menghasilkan kayu keras, tanaman pertanian, sekaligus pakan ternak. LMDH dan KTH Sumber Wono Desa Banyurip telah merintis introduksi tanaman Sacha Inchi (Plukenetia volubilis) di bawah tegakan jati Perum Perhutani dengan sistem kemitraan. Biji yang dihasilkan merupakan superfood yang kaya vitamin, omega 3, omega 6 dan omega 9, sehingga memiliki harga yang tinggi. Tujuan dan manfaat budidaya Sacha Inchi yaitu memperoleh manfaat ekonomi yang tinggi dan hutan menjadi lestari. Oleh karena itu, pendampingan integrasi kacang sacha inchi dapat menjadi salah satu strategi dalam penyelamatan hutan dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Berdasarkan diskusi dengan LMDH dan KTH Sumber Wono, diperlukan pendampingan budidaya sacha inchi dan kelembagaan pada aspek-aspek on farm dan off farm.Kabupaten Sragen memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak 12,792% dari jumlah total penduduknya. Desa Banyurip merupakan salah satu desa yang termasuk dalam zona merah penduduk miskin. Desa Banyurip berada di kawasan sekitar hutan jati yang dikelola oleh BKPH Tangen, KPH Surakarta. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang mengandalkan penghasilkan terhadap hasil hutan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jasa lingkungan yang dibentuk oleh hutan, maka masyrakat dapat menerapkan pengelolaan hutan lestari melalui agroforestri. Agroforestri adalah istilah untuk sistem dan teknik pengelolaan lahan yang menggabungkan tanaman keras berkayu pada lahan yang sama dengan tanaman dan hewan pertanian. Pada pola agroforestri perlu dilakukan integrasi tanaman bawah tegakan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga hutan dapat menghasilkan kayu keras, tanaman pertanian, sekaligus pakan ternak. LMDH dan KTH Sumber Wono Desa Banyurip telah merintis introduksi tanaman Sacha Inchi (Plukenetia volubilis) di bawah tegakan jati Perum Perhutani dengan sistem kemitraan. Biji yang dihasilkan merupakan superfood yang kaya vitamin, omega 3, omega 6 dan omega 9, sehingga memiliki harga yang tinggi. Tujuan dan manfaat budidaya Sacha Inchi yaitu memperoleh manfaat ekonomi yang tinggi dan hutan menjadi lestari. Oleh karena itu, pendampingan integrasi kacang sacha inchi dapat menjadi salah satu strategi dalam penyelamatan hutan dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.