Desa Banyurip merupakan salah satu desa yang termasuk dalam zona merah penduduk miskin. Desa Banyurip berada di kawasan sekitar hutan jati yang dikelola oleh BKPH Tangen, KPH Surakarta. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang mengandalkan penghasilkan terhadap hasil hutan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jasa lingkungan yang dibentuk oleh hutan, maka masyrakat menerapkan pengelolaan hutan lestari melalui agroforestri. Pada pola agroforestri perlu dilakukan integrasi tanaman bawah tegakan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga hutan dapat menghasilkan kayu keras, tanaman pertanian, sekaligus pakan ternak. LMDH dan KTH Sumber Wono Desa Banyurip telah merintis introduksi tanaman Sacha Inchi (Plukenetia volubilis) di bawah tegakan jati Perum Perhutani dengan sistem kemitraan. Biji yang dihasilkan merupakan superfood yang kaya vitamin, omega 3, omega 6 dan omega 9, sehingga memiliki harga yang tinggi. Tujuan dan manfaat budidaya Sacha Inchi yaitu memperoleh manfaat ekonomi yang tinggi dan hutan menjadi lestari. Oleh karena itu, pendampingan integrasi kacang sacha inchi dapat menjadi salah satu strategi dalam penyelamatan hutan dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Berdasarkan diskusi dengan LMDH dan KTH Sumber Wono, diperlukan pendampingan budidaya sacha inchi dan kelembagaan pada aspek-aspek on farm dan off farm.Kabupaten Sragen memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak 12,792% dari jumlah total penduduknya. Desa Banyurip merupakan salah satu desa yang termasuk dalam zona merah penduduk miskin. Desa Banyurip berada di kawasan sekitar hutan jati yang dikelola oleh BKPH Tangen, KPH Surakarta. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang mengandalkan penghasilkan terhadap hasil hutan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jasa lingkungan yang dibentuk oleh hutan, maka masyrakat dapat menerapkan pengelolaan hutan lestari melalui agroforestri. Agroforestri adalah istilah untuk sistem dan teknik pengelolaan lahan yang menggabungkan tanaman keras berkayu pada lahan yang sama dengan tanaman dan hewan pertanian. Pada pola agroforestri perlu dilakukan integrasi tanaman bawah tegakan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga hutan dapat menghasilkan kayu keras, tanaman pertanian, sekaligus pakan ternak. LMDH dan KTH Sumber Wono Desa Banyurip telah merintis introduksi tanaman Sacha Inchi (Plukenetia volubilis) di bawah tegakan jati Perum Perhutani dengan sistem kemitraan. Biji yang dihasilkan merupakan superfood yang kaya vitamin, omega 3, omega 6 dan omega 9, sehingga memiliki harga yang tinggi. Tujuan dan manfaat budidaya Sacha Inchi yaitu memperoleh manfaat ekonomi yang tinggi dan hutan menjadi lestari. Oleh karena itu, pendampingan integrasi kacang sacha inchi dapat menjadi salah satu strategi dalam penyelamatan hutan dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.