Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISA PENGARUH VARIASI BENTUK DAN KONFIGURASI KOLOM TERHADAP PERIODE GETAR STRUKTUR Violeta, Iona
Jurnal Teknologi Infrastruktur Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Teknologi Infrastruktur Vol 5 No 1 Juni 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolom adalah elemen struktur utama untuk menahan gaya lateral dalam sistem rangka pemikul momen. Terdapat berbagai jenis model bentuk kolom yang lazim ditemui, di antaranya kolom bujur sangkar, lingkaran, maupun kolom pipih. Namun dalam analisis perhitungannya, perlu diperhatikan fleksibilitas struktur dalam kaitannya dengan fungsi servis bangunan. Salah satu yang paling penting untuk ditinjau adalah simpangan dan periode struktur. Penelitian ini meninjau 6 variasi bentuk kolom dan konfigurasi denahnya. Variasi 1 adalah kolom persegi, variasi 2 adalah kolom lingkaran, variasi 3 dan 4 adalah kolom pipih yang orientasi arah ke salah satu sumbu, X dan Y, dan variasi 5 dan 6 adalah kolom pipih yang orientasi arahnya diselang-seling ke arah X dan Y. Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi 6 mempunyai periode struktur terkecil, yaitu 1.008s, disusul oleh variasi 1, dan variasi 2, masing-masing 1.071s dan 1.085s. Sementara nilai simpangan maksimum pada variasi 1, variasi 2, variasi 5, dan variasi 6, tidak berbeda secara signifikan antara arah X dan Y, sedangkan pada variasi 3 dan variasi 4, nilai simpangan maksimum arah X dan arah Y berbeda sangat signifikan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan nilai inersia yang besar antara arah X dan Y yang menimbulkan arah kuat di satu sumbu, dan arah lemah di sumbu ortogonal lainnya.
SUDS SEBAGAI SOLUSI PRAKTIS PERMASALAHAN DRAINASE DI KOTA SINGKAWANG VIOLETA, IONA
Jurnal Teknologi Infrastruktur Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Teknologi Infrastruktur Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2023, sebesar 3,72% wilayah kota Singkawang masuk dalam area genangan banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, penyumbatan saluran drainase, berkurangnya area resapan air, serta bangunan yang menghalangi aliran air. Oleh karena itu, perlu suatu pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan dalam mengelola sistem drainase perkotaan. SUDS (Sustainable Urban Drainage System) adalah konsep yang dapat menjadi Solusi dalam mengelola air limpasan secara alami dan terintegrasi dengan lansekap, sehingga dapat mengurangi risiko banjir, meningkatkan kualitas air, serta memberikan nilai estetika dan amenitas. Implementasinya membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat yang sebaik-baiknya bagi seluruh masyarakat dan lingkungan kota. Kata Kunci: Berkelanjutan, Drainase, Perkotaan, SUDS
ANALISA KAPASITAS KOLOM PIPIH TERHADAP BEBAN GRAVITASI DENGAN DIAGRAM INTERAKSI Violeta, Iona
Jurnal Teknologi Infrastruktur Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Infrastruktur Volume 3, Nomor 1, Juni 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utilization of column structures is generally a square shape with quite large dimensions. Therefore, it is necessary to use flat columns to adjust the width of the walls. The reduction of room space caused by the enormous dimensions of column could be solved. In addition, both exterior and interior aesthetics can be applied without affected by the large-dimensional columns. On the other hand, flat column has stiffness difference in its two main axes results to the strength capacity and stability of the entire structure. Thus, this research is delivered to study the flat column strength capacity with 3 variances, specifically with 10cmx90cm of dimensions, 15cmx60cm of dimensions, and 20cmx45cm of dimensions, and also 1 variance of conventional square column with 30cmx30cm of dimensions, in which all has total area of 900cm2. The analysis results in 10cmx90cm of flat column is not safe since some force combinations were being outside the cover of interaction curve on its weak axis. While on the 15cmx60cm of dimensions and 20cmx45cm of dimension flat columns, there were some force combinations reach the threshold of the curve cover on the weak axes, but generally can still be considered as safe. Therefore, flat column may be used in the structure design but the flatness ratio should be carefully considered since the huge inequality of its strength capacity on the strong axis and weak axis.
PENGARUH VARIASI KONFIGURASI POSISI DIAGONAL BRACED CBF TERHADAP PERILAKU STRUKTUR RANGKA BAJA 6 LANTAI DI KOTA PONTIANAK Bachsin, Nargis Aufa; Violeta, Iona; Yufiansyah
Jurnal Teknologi Infrastruktur Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Teknologi Infrastruktur Vol 7 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is an earthquake-prone region, thus building structures must be designed to withstand seismic forces. One way to strengthen a structure is by using a Concentrically Braced Frame (CBF) system with various bracing position configurations. This study aims to analyze the influence of diagonal bracing position variations on the natural period, maximum displacement, and inter-story drift of a six-story steel structure using ETABS version 22 software. The results show that the structure without bracing produces the highest values for period, displacement, and drift. The direction of bracing installation does not significantly affect the results, as seen in variations 1A–1B, 2A–2B, and 3A–3B, which yield nearly identical outcomes. Discontinuous bracing configurations, such as in 2C–2D and 3C–3D, result in higher drift values. Variations 4A–4B provide better results than 4C–4D due to more uniform bracing distribution. Variation 2A produces the best results, with a period of 2.362 seconds (mode 1) and 1.339 seconds (mode 2), a maximum displacement of 111.81 mm, and drift values of 102.409 mm (X) and 34.139 mm (Y). However, variation 4A is more efficient, with nearly equivalent performance: a period of 2.362 seconds (mode 1) and 1.473 seconds (mode 2), a maximum displacement of 135.41 mm, and drift values of 102.39 mm (X) and 34.14 mm (Y). Keywords: Bracing, Earthquake, Period, Displacement, Drift
ANALISIS EFEKTIVITAS PANJANG SEGMENTASI BATANG VERTIKAL PADA RANGKA KANOPI BAJA KANTILEVER Manurung, Sondang Sylvia; Violeta, Iona; Maulina, Syarifah Melly
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i2.50663

Abstract

Pemasangan kanopi untuk bangunan-bangunan sederhana lazimnya memanfaatkan material konstruksi yang praktis seperti baja ataupun baja ringan. Bahkan pemasangannya pun seringkali dipercayakan kepada tenaga kerja yang hanya mengandalkan pengalaman kerja namun tidak memiliki pengetahuan mumpuni mengenai konstruksi yang dikerjakannya tersebut. Hasilnya adalah rangka pemikul kanopi yang understrength ataupun overstrength. Akibatnya, timbul banyak permasalahan di kemudian hari. Oleh karena itu, gagasan studi analisis mengenai panjang segmentasi batang vertikal pada rangka baja kanopi ini dilakukan dengan harapan supaya aplikasi pemasangan rangka kanopi baja kantilever dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis namun tetap mengutamakan aspek keamanan secara struktural. Model struktur yang ditinjau dalam penelitian ini berupa rangka batang kantilever (jepit-bebas) dengan panjang bentang total 3 m. Rangka batang kantilever disimulasikan dengan 5 model yang berbeda jumlah segmentasinya. Analisis pemodelan sederhana rangka batang 2 dimensi menggunakan software ETABS dibantu dengan perhitungan manual. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa penambahan segmentasi batang vertikal pada rangka baja kanopi kantilever dapat menghasilkan nilai lendutan yang semakin kecil yang berarti juga kekakuan struktur rangka menjadi lebih besar namun peningkatan jumlah kebutuhan material relatif konsisten. Dengan kata lain, pada titik tertentu, peningkatan nilai kekakuan struktur rangka batang kantilever ini tidak diimbangi dengan efektivitas kebutuhan material.
Experimental Study on Compressive Strength of Belian Wood Strengthened with Concrete Jacketing Manurung, Sondang Sylvia; Violeta, Iona
Jurnal Teknik Sipil Vol 22, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v22i2.59334

Abstract

Belian wood is very well known building construction material and been used since long time ago for both structural and non-structural elements. Somehow belian wood buildings which have been being exist for many years or some functional changes in use need structural strengthening. One of the most popular strengthening method is concrete jacketing as it is practical and mechanically increase the capacity of existing structures. This research is conducted in order to experimentally study on the capacity increase of the belian wood strengthened with the concrete jacketing and the effectiveness of shear connector used.This research used 15cmx30cm cylinder samples with 8cmx8cm belian wood as the core. There were five variations of shear connectors used. First variation (S1) without shear connector, second variation (S2) with sieve wiring coil, third variation (S3) with 6mm of diameter reinforcement coil, fourth variation (S4) with safety wiring coil, and fifth variation (S5) with 2 inches of diameter nails. There were 10 samples for each variation. All samples were tested and compared to the compressive strength of conventional belian wood without strengthening. It results in third variation with 6mm of diameter reinforcement coil (S3) come out with the highest compressive strength among all with 75.909% of increase whereas the first variation without shear connector (S1) resulting in highest increase of compressive strength after the concrete collapse with 25.493% of increase which showed the importance of shear connector between those different materials.