Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Untuk Menginaktifkan Viral Nervous Necrosis (VNN) Pada Ikan Kerapu Bebek (Epinephelus fuscoguttatus) Amelia, Nita; Prayitno, Slamet Budi
Journal of Aquaculture Management and Technology Vol 1, No 1 (2012): Journal Of Aquaculture Management and Technology
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1475.016 KB)

Abstract

Permasalahan yang sering dihadapi pembudidaya ikan kerapu adalah infeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) yang dapat menyebabkan kematian 100%, terutama pada stadia larva. Antibiotik dalam penanggulangan penyakit VNN menyebabkan residu dan resistensi pada ikan, sehingga perlu alternatif herbal salah satunya dengan penggunaan ekstrak daun jambu biji yang mengandung flavonoid. Flavonoid adalah senyawa bioaktif yang akan mengubah reaksi tubuh terhadap senyawa lain sehingga dapat bersifat sebagai antivirus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan ekstrak daun jambu biji dalam menginaktifkan VNN dengan melihat 1. Hasil PCR ikan kerapu sebelum dan setelah diinjeksikan VNN dan ekstrak daun jambu biji. 2. Gejala klinis ikan kerapu yang terinfeksi VNN. 3. Histopatologi organ yang terinfeksi VNN. 4. Rata-rata waktu kematian ikan kerapu. 5. Tingkat mortalitas dan kelulushidupan ikan kerapu. 6. Kelayakan kualitas air untuk budidaya ikan kerapu. Metode yang digunakan eksperimental, disain Rancangan Acak Kelompok. Delapan puluh ekor ikan kerapu dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok berisi 4 keranjang basket dan setiap keranjang basket berisi 5 ekor ikan. Ikan kontrol hanya diinjeksi VNN 0,1 ml/ekor. Perlakuan 1 ikan diinjeksi virus 0,1 ml/ekor dan ekstrak daun jambu biji 0,1 ml/ekor dengan konsentrasi 1000 µg/ml. Perlakuan 2 ikan diinjeksi virus 0,1 ml/ ekor dan ekstrak daun jambu biji 0,1 ml/ ekor dengan konsentrasi 100 µg/ml. Perlakuan 3 ikan diinjeksi virus 0,1 ml/ ekor dan ekstrak daun jambu biji 0,1 ml/ ekor dengan 10 µg/ml. Pengamatan deskriptif meliputi, hasil PCR, gejala klinis, histopatologi dan kualitas air. Perhitungan data meliputi, rata-rata waktu kematian, mortalitas dan kelulushidupan ikan kerapu. Hasil PCR sebelum penginjeksian, negatif ikan kerapu tidak terinfeksi VNN dan setelah diinjeksi VNN dan ekstrak daun jambu biji hasil PCR positif terinfeksi VNN. Gejala klinis ikan kerapu yang terinfeksi VNN adalah berenang memutar, berdiam diri di dasar, warna tubuh lebih gelap. Histopatologi menunjukkan adanya inclusi body (sel mengalami nekrosis), hipertropy (sel mengalami pembesaran) dan vacuola (ruang-ruang kosong). Rata-rata waktu kematian ikan kontrol 132,7 jam, perlakuan 1 87,5 jam, perlakuan 2 114,8 dan perlakuan 3 98,1 jam. Tingkat mortalitas pada ikan kontrol 85%, perlakuan 1 80%, perlakuan 2 85% dan perlakuan 3 75%. Kelulushidupan pada ikan kontrol 15%, perlakuan 1 20%, perlakuan 2 15% dan perlakuan 3 25%. Kualitas air untuk budidaya dapat dikatakan layak untuk budidaya. Hasil PCR, histopatologi, rata-rata waktu kematian, mortalitas dan kelangsungan hidup menunjukan bahwa ekstrak daun jambu biji tidak efektif karena konsentrasi, dosis dan metode ekstrak daun jambu biji tidak tepat untuk menginaktifkan VNN.
Manfaat Senam Rematik bagi Pra Lansia terhadap Intensitas Nyeri Sendi pada Penderita Rheumatoid Arthritis Amelia, Nita; Pranata, Rio
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 10 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/jpkr.v10i1.3416

Abstract

Seiring dengan meningkatnya usia maka akan terjadi perubahan pada tubuh, hal itu dapat berdampak pada sistem moskuloskeletal dan jaringan yang lain yang dapat menyebabkan penyakit Rheumatoid Arthritis, penyakit ini ditandai dengan adanya rasa nyeri pada persendian. Namun penyakit pada persendian tersebut dapat dikurangi dengan melakukan senam rematik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat senam rematik bagi pra lansia terhadap intensitas nyeri sendi pada penderita Rheumatoid Arthritis. Penelitian ini dilakukan pada 16 orang pra lansia yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 5 orang laki-laki yang sedang melakukan senam rematik di Taman D`Gulis Pontianak guna mengatasi sakit pada persendian. Metode penelitian yang digunakan ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggambarkan hasil dan disertai dengan penjelasan secara deskriptif yang sesuai dengan fakta dilapangan. Hasil penelitian Selain itu kriteria rasa nyeri kerena rematik bagi pra lansia dengan kriteria tinggi dan sangat tinggi berjumlah 5 orang dengan presentase sebesar 31,25%, dan kriteria yang paling rendah kurang berjumlah 2 orang dengan presentase sebesar 12,5%. Sedangkan kriteria penyakit di persendian menunjukkan karakteristik dengan katagori sangat tinggi berjumlah 7 orang dengan presentase sebesar 43,75%, dan kriteria yang paling rendah kurang berjumlah  1 orang dengan presentase sebesar 10,0%. Sedangkan kriteria akibat dari rematik menunjukkan karakteristik  dengan katagori sangat berjumlah 7 orang dengan presentase sebesar 43,75%, dan kriteria yang paling rendah kurang berjumlah 1 orang dengan presentase sebesar 6,25%. Sedangkan kriteria cara mengatasi rematik menunjukkan karakteristik dengan katagori sangat berjumlah 8 orang dengan presentase sebesar 55,25%, dan kriteria yang paling rendah tidak berjumlah 1 orang dengan presentase sebesar 10,00%.
Penyuluhan Lupus Eritematosus Sistemik untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja Perempuan di SMKS Bandung Barat Ramadhan, Muhammad Deri; Manumara, Theophylia Melisa; Nirwanti, Elsa Sandari Ayudia; Lerian, Sopia Nurma Yunita; Alifiyah, Syfa Rahma Nur; Amelia, Nita; Feronika, Adinda Siska; Maryati, Gina; Dila, Neng; Fauzan H, Muhammad Triananda; Jesen; Faqihudin, Muhammad Rizky
Connection : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Juli - Desember
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/connection.v5i2.11847

Abstract

Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun kronis yang lebih sering terjadi pada remaja perempuan. Remaja adalah fase peralihan dari anak - anak menuju dewasa yaitu usia 11 - 24 Tahun. Kurangnya akses terhadap informasi kesehatan yang akurat di Masyarakat menyebabkan rendahnya pemahaman mengenai LES, sehingga penderita terlambat mendapatkan pertolongan dan berujung komplikasi hingga kematian. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa penyuluhan dilakukan pada 4 Juni 2025, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mencegah komplikasi LES. Penyuluhan dilaksanakan pada 20 Remaja Perempuan kelas XI Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis SMKS Bandung Barat menggunakan metode Edukatif yang terdiri dari 2 proses yaitu persiapan (pembagian tugas panitia, survei lokasi, pendekatan pada pihak sekolah, wawancara kebutuhan siswa, penjadwalan Penyuluhan) dan pelaksanaan (Penyampaian Materi secara Interaktif kemudian distribusi pre-test, post-test yang telah teruji validitasnya). Hasil penyuluhan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman Remaja perempuan secara signifikan dibuktikan dari nilai rata-rata pre test 40 poin dan post-test 98 poin. Kesimpulan dari Pengabdian kepada Masyarakat menunjukkan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai LES dan mencegah komplikasi LES pada penderita