Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Konservasi Lingkungan Kawasan Borobudur dengan Manajemen Berbasis pada Pembangunan Masyarakat Lokal Amiluhur Soeroso
Economic Journal of Emerging Markets Volume 12 Issue 1, 2007
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ejem.v12i1.518

Abstract

This research aims to seek expressive of level community toward living environment attributes that support the holistic conservation management of Borobudur area. Data were obtained from local community with structured questionnaire and conducted by using both factor and cluster analysis.The results indicate that community of Borobudur is in participation level. Besides that, their views which attributes of bio-geophysics are natural conservation and energy saving; economy attributes are tourism synergy and partnership, while attributes of socio-culture are safeguarding cultural identity and art performance of community. For the reason, the survival of Borobudur’s site in the future will fully depend on its sustainable development policy to those attributes. Management of Borobudur should have not to focus on sites, material or artifacts and shifting to space or area where human being is living.Keywords: Borobudur, cultural landscape, management, sustainable development
Determinasi Demografi terhadap Perilaku Karitatif Keorganisasian Slamet S. Sarwono; Amiluhur Soeroso
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 1 No. 6 (2001)
Publisher : Management Development Centre (MDC) Department of Management, Faculty of Business and Economics Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examined the influence of demographic characteristics toward organizational citizenship behavior (OCB). Data were obtained from employees of medical-care industries with the aid of the structured questionnaire. In this research, data is processed with multiple regression technique. The result indicates that occupancy and marriage were negatively influence OCB, whereas education, tenure, job status and sex are not.Keywords: demography, inference, organizational citizenship behavior (OCB).
Polikotomi Pilihan Pengembangan Ekowisata Kawasan Borobudur Amiluhur Soeroso
KINERJA Vol. 14 No. 2 (2010): Kinerja
Publisher : Faculty of Business and Economics Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/kinerja.v14i2.49

Abstract

Aim of the study is assessing consumer behavior of tourist who visits to Borobudur if an ecotourism concept will be used in this area. Data were obtained from participation of tourists in Borobudur temple and surrounding area of Jogjakarta municipality. Then, it was used polychotomous choice framework for finishing it.The results indicate that ecotourism concept able to properly apply. Then, education and income are becoming vehicle decision public policy for managing Borobudur area. Consumer knowledge about living environment more and more higher so that their activity choice is in green tourism products.  Consequently,  the survival  of  Borobudur  world  heritage  site  in  the  future  will  fully depend on its sustainable development policy.
Saujana Tugu Sumbu Filosofi Sebagai Kawasan Wisata Pusaka Kota Yogyakarta Wahyu Wikan Trispratiwi; Amiluhur Soeroso; Nining Yuniati
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 3: Februari 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i3.1432

Abstract

Wisata pusaka/heritage adalah daya tarik wisata yang banyak digemari oleh wisatawan sampai saat ini. Pariwisata bagaikan sebuah motor penggerak bertenaga besar dalam memproduksi sebuah “warisan” atau “budaya” dimana juga dikenal dengan istilah asing heritage production (Gravari-Barbas, 2018). Pusaka atau warisan mempunyai arti sesuatu yang diwariskan dari masa ke masa oleh satu keturunan kepada keturunan lainnya. Menurut catatan dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) di tahun 2005 bahwa pertumbuhan aktivitas wisata yang sangat cepat adalah pariwisata pusaka budaya dan sejarah. Timothy dan Nyaupane (2009) mengatakan macam aktivitas wisata ada dua dimana memiliki relasi dekat dengan pusaka budaya dan aset sejarah yaitu wisata budaya (cultural tourism) dan wisata situs atau pusaka (heritage tourism). Pengelolaan, pengembangan dan pelestarian untuk potensi keunikan sejarah, budaya dan kehidupannya di kawasan Tugu sekitarnya belum menjadi perhatian. Dampak revitalisasi sumbu filososfi belum memberikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan secara maksimal bagi masyarakat di sekitar kawasan Tugu. Oleh karena aktivitas pengunjung yang datang hanya sesaat untuk berfoto dengan latar belakang Tugu. Banyaknya wisatawan dalam jumlah besar atau pariwisata massal/mass tourism yang berfoto akan membawa dampak untuk pelestarian Tugu Sumbu Filosofi. Apabila tidak dibatasi dapat merusak lingkungan sekitar baik alam maupun lingkungan budaya dan sosial. Sumbu Filosofi merupakan sebuah rangkaian kata yang sudah tidak asing lagi di telinga masyakarat Daerah Istimewa Yogyakarta. Selama beberapa waktu terakhir, bersama dengan istilah Sumbu Imajiner, telah hadir pada berbagai kesempatan yang selalu mewarnai Daerah Istimewa Yogyakarta dalam setiap gerakannya. Penelitian ini berusaha menghadirkan Sumbu Filosofi dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Kontribusi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi Indonesia khususnya dan peradaban dunia secara lebih nyata. Pelestarian Yogyakarta sebagai City of Philosophy merupakan wujud nyata dari keinginan bersama untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya Daerah Istimewa Yogyakarta agar dapat diwariskan bagi setiap orang di dunia dari generasi ke generasi. Kawasan Tugu Sumbu Filosofi mempunyai potensi saujana yang unik dan dapat dikembangkan sebagai wisata pusaka sehingga mendukung Sumbu Filosofi sebagai usulan pusaka dunia kepada UNESCO.
Pengembangan Geowisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Di Kawasan Geopark Gunung Sewu Gunungkidul Arifin Heri Prasetyo; Nur Widiyanto; Amiluhur Soeroso
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 7: Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i7.1716

Abstract

Adanya  pengembangan pariwisata oleh pihak industri tanpa melibatkan peran serta masyarakat yang hanya mengejar pendapatan saja, telah terbukti menimbulkan permasalahan di lapangan baik terkait dengan permasalahan lingkungan, sosial dan budaya. Geopark Gunung Sewu mempunyai keindahan geologis yang rentan untuk diindustrialisasi secara besar besaran tanpa memperhatikan kearifan dan kesejahteraan masyarak lokal yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan landasan teoritis partisipasi masyarakat dalam pengelolan dan pengembangan geowisata. Teori yang digunakan yaitu overlay konsep Community Based Tourism (CBT)  yang dikemukakan oleh Burgis & Mertens, 2017; Dodds e al, 2016; Garcia Lucchetti & Font, 2013; Scheyvens, 1999. Penelitian ini menggunakan metode studi diskriptif dengan pendekatan kualitatf (Creswell, 2010). Teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan observasi, wawancara, dan pengumpulan dana sekunder. Hasil penilitian ini bahwa. Adanya usaha peningkatan kualias ekonomi masyarakat dengan tetap memperhatikan tanggung jawab lingkungan serta tradisi dan budaya. Pelibatan Pokdarwis dalam pengelolaan geowisata menjadi bukti nyata adanya pelibatan masyarakat lokal dalam pengeloaan kalisuci dan Bengawan Solo Purba. Adanya beberapa potensi fisik dan non fisik yang dapat dikembangkan menjadi geowisata, maka implikasinya terhadap pengurus UGG Gunung Sewu adalah melakukan sosialisasi, pemahan tentang tata kelola geopark, agar kegiatan wisata yang dilakukan tidak berdampak merusak lingkungan alam geopark
Kolaborasi Tradisi Begibung Dalam Upaya Pengembangan Daya Tarik Wisata Gastronomi Di Desa Sedau Kabupaten Lombok Barat Yuli Astuti; Amiluhur Soeroso; Isdarmanto Isdarmanto
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 7: Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i7.1767

Abstract

This study aims to find out one of the typical Lombok eating traditions, namely the Begibung tradition, in terms of the gastronomic component of the efforts that have been made by 9 stakeholders (Nona Helix) in preserving this tradition, as well as seeing the potential of the Begibung tradition as gastronomic tourism. The method used in this study uses a qualitative descriptive method. This research shows that the Begibung tradition has fulfilled all the elements of gastronomy and identification of the role of stakeholders in developing and making the Begibung tradition a gastronomic tour in the tourist village of Sedau, West Lombok, needs to be improved so that it can better develop the Begibung tradition.
Exploration of Public Perception Factors Preservation Ecoculture (Case Study: Tamkesi and Sonaf Raja Oelolok Traditional Villages ) Selviana Manek; Amiluhur Soeroso; Nur Widiyanto; Moch. Nur Syamsu
TourEcon: International Journal of Tourism and Economic Studies Vol. 2 No. 1 (2025): TourEcon: International Journal of Tourism and Economic Studies
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/tourecon.v2i1.52

Abstract

This study aimed to analyze community perception of the preservation of the cultural ecology of the Tamkesi Traditional Village and Sonaf Raja Oelolok as a heritage tourism destination in North Central Timor Regency. The method used was quantitative research method with Exploratory Factor Analysis (EFA) approach with Varimax rotation technique to identify the factor structure of the 20 variables studied . The results of the analysis showed that the variables can be grouped into main factors , namely : (1) Social - Economic Interaction , which showed the link between cultural values and economic potential in encouraging preservation ; (2) Social - Environmental Awareness , reflecting the collective commitment of the community in maintenance cultural heritage and the environment ; (3) Perception - Economy , showed that the importance of community expectations of economic benefits from tourism as a driver of support for cultural preservation .These​ three factors significantly shape community perception and interact with each others in support the preservation of ecoculture as a foundation in the preservation of cultural ecology in the Traditional Village of Tamkesi and Sonaf King Oelolok , North Central Timor Regency.
DAMPAK EVENT MOTOGP MANDALIKA TERHADAP PENYEDIA JASA TRANSPORTASI DI PULAU LOMBOK Achmad Gilang Sofian; Amiluhur Soeroso; Nining Yuniati
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 1: Juni 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i1.7812

Abstract

Pariwisata olah raga merupakan salah satu jenis kegiatan wisata yang perkembangannya cukup pesat di Indonesia. Penyelenggaraan olah raga pariwisata disuatu tempat secara langsung dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat dan daerah tempat diselenggarkannya acara tersebut. Salah satu penyelenggaraan atau event sport tourism yang populer di kalangan masyarakat Indonesia yakni event Moto GP Mandalika di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak event MotoGP Mandalika terhadap penyedia jasa transportasi di pulau Lombok. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara deskriptif kualitatif, serta menggunakan metode induktif yaitu berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesa atau teori. Hasilnya Penyelenggaraan event MotoGP di Sirkuit Mandalika telah mendatangkan beragam efek positif dalam kontribusi dan dampak terhadap penyedia jasa transportasi di pulau Lombok