Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

STUDI KELAYAKAN DISASTER RECOVERY PLAN PADA INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS WIDYATAMA) Nilla Rachmaningrum; Falahah Falahah
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 3 (2011): Network And Security
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disaster recovery plan (DRP) adalah rencana yang disiapkan organisasi untuk membantu organisasi pulih setelah terjadi musibah atau bencana. Penyebab musibah bervariasi, mulai dari fenomena alam hingga akibat perbuatan manusia, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Pada bidang teknologi informasi, penyebab dapat lebih spesifik misalnya kegagalan infrastruktur , kekeliruan operator, hingga serangan virus. Tingginya kebergantungan organisasi pada infrastruktur teknologi informasi menyebabkan perlunya dipertimbangkan DRP di bidang infrastruktur jaringan komputer. DRP perlu dibuat dengan tepat dan optimal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi. Untuk itu, diperlukan studi awal untuk melihat kelayakan organisasi atas kebutuhan adanya DRP. Pada penelitian ini dilakukan studi kelayakan diperlukannya DRP pada infrastruktur jaringan komputer, dengan studi kasus pada jaringan komputer Universitas Widyatama. Studi kasus dilakukan dengan menginventarisir kondisi infrastruktur jaringan serta mengamati tingkat kebergantungan sivitas akademika dan proses bisnis di Universitas Widyatama terhadap infrastruktur jaringan komputer. Hasil studi menujukan bahwa rendahnya tingkat kesadaran pengamanan data terhadap bencana, dari sebagian besar pengguna, yang diikuti oleh tingginya tingkat kebergantungan terhadap ketersediaan layanan jaringan komputer. Inventarisir kondisi infrastruktur jaringan juga menunjukan belum adanya tendensi dan kesiapan dalam menghadapi bencana. Hasil akhir penelitian merekomendasikan perlunya disiapkan sebuah DRP untuk infrastruktur jaringan komputer untuk membantu pihak manajemen menyelamatkan informasi penting di saat terjadi bencana.
PENGEMBANGAN SITUS PROMOSI PARIWISATA PULAU FLORES BERBASIS KOLABORASI Nilla Rachmaningrum; Falahah Falahah
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 4 (2012): Information System and Application
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi internet membuat ICT menjadi enabler bagi berbagai proses bisnis, termasuk pariwisata.. Kehadiran ICT memungkinkan diterapkannya teknologi pemasaran baru melalui teknologi berbasis webyang menibulkan berbagai peluang di bidang industri wisata seperti perjalanan wisata, akomodasi dan organisasi tujuan wisata. Semua informasi ini sebaiknya dipadukan secara integrasi sehingga semua informasi didapat dalam bentuk “one stop shopping”. Kehadiran web juga memungkinkan timbulnya gaya interaksi baru antar pengguna web yang dikenal sebagai web collaboration. Flores memiliki wisata yang belum dikelola dengan baik selain Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Danau Kelimutu, perburuan ikan paus di Lamalera yang masih menggunakan peralatan tradisional, dll. Data terakhir menunjukkan kunjungan wisatawan di Pulau Flores pada 2010 hanya 2,08 persen dibandingkan dengan wisatawan asing yang berkunjung ke Pulau Bali. Oleh karena itu akan dibangun sebuah aplikasi wisata yang memberi kesempatan para pengusaha untuk mendaftarkan dirinya dan mempublikasikan usahanya langsung dengan rancangan tampilan yang mudah digunakan. Kolaborasi web didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi web dan internet yang memungkinkan para pengguna untuk berkomunikasi secara langsung, tanpa terikat tempat dan waktu, sehingga meminimalisasi biaya dan menghemat waktu. Bentuk-bentuk kolaborasi berbasis web memudahkan tersebarnya informasi dan melibatkan user secara aktif untuk membangun informasi tersebut ataupun melakukan penambahan atau koreksi atas informasi yang sudah ada.
ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK DATA POKOK PENDIDIKAN (STUDI KASUS DAPODIK KOTA PADANG) Nilla Rachmaningrum; Falahah Falahah; Pramayogi Sanches
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 4 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.118 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol4.iss3.2018.165

Abstract

[Id] Sistem informasi publik mengacu pada sistem informasi yang digunakan untuk kepentingan umum yang biasanya menyediakan berbagai tingkat solusi seperti sebagai layanan publik, informasi atau solusi teknologi. Sistem ini biasanya dikembangkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Secara umum sistem ini memiliki karakteristik yaitu digunakan oleh pihak masyarakat, pemerintah dan pelaku bisnis, menyediakan data-data dengan karakteristik tertentu dan dapat diakses secara cuma-cuma oleh seluruh masyarakat. Salah satu sistem informasi publik yang pernah dibuat dan digunakan di Indonesia yaitu sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang menyimpan berbagai informasi terkait sekolah, siswa dan guru-guru di seluruh Indonesia. Sistem ini cukup populer dan sering diakses oleh masyarakat umum, terutama untuk pencarian NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Namun dalam perkembangannya terjadi perubahan kebijakan di lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional sehingga akhirnya sistem ini ditutup dan diganti oleh sistem lain yang sejenis. Untuk menjembatani adanya kebutuhan sistem informasi sejenis di ruang lingkup yang lebih kecil, dikembangkan sistem Data Pokok Pendidikan untuk tingkatan kabupaten/kota dengan mengambil contoh kasus Dinas Pendidikan Kota Padang. Analisis dan pengembangan sistem ini mengacu pada karakteristik sistem informasi publik dan diharapkan sistem ini dapat menyediakan informasi bagi masyarakat luas mengenai profil sekolah dan informasi lainnya. Pengembangan dan implementasi sistem ini memerlukan dukungan kebijakan, peraturan dan kerjasama antara berbagai pihak terkait. [En] Public information systems refer to information systems that are used for public purposes which usually provide various levels of solutions such as public services, information or technological solutions. This system is usually developed by the government to meet people's information needs. In general this system has characteristics that are used by the public, the government and business people, provide data with certain characteristics and can be accessed free of charge by the entire community. One of the public information systems that has been created and used in Indonesia is the Basic Education Data System (Dapodik) which stores various information related to schools, students and teachers throughout Indonesia. This system is quite popular and often accessed by the general public, especially for searches. NISN (National Student Identification Number). But in it development there has been a change in policy within the Ministry of National Education, so that finally the system was closed and replaced by other similar systems which have not yet completed the data content. To bridge the need for similar information systems in a smaller scope, a Basic Education Data system was developed for the district / city level by taking the case of the Padang City Education Office. Analysis and development of this system refers to the characteristics of a public information system and it is hoped that this system can provide information for the general public regarding school profiles and other information. The development and implementation of this system requires policy support, regulation and cooperation between various related parties.
Notifikasi Real-time Pada Sistem Nurse Call Nirkabel Berbasis Zigbee Menggunakan Protokol WebSocket Billy Montolalu; Hamzah Ulinuha Mustakim; Nilla Rachmaningrum
Systemic: Information System and Informatics Journal Vol. 7 No. 1 (2021): Agustus
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/systemic.v7i1.1096

Abstract

Nurse Call System, a system used by inpatients to call nurses if they need help. This system is very useful for patients with disabilities such as being unable to speak, unable to walk, and no family in the form of a telephone or a button attached to a wall. The weakness of the system with permanent position is mobility, for example when the patient is going to the bathroom and unwanted things happen, the patient will have difficulty asking for help. So, a wireless Nurse Call system is needed that can be carried wherever the patient goes so that the patient can call the nurse wherever needed. In this research, nurse call system was developed wirelessly via the ZigBee data communication and realtime notification using websocket protocol. The development stages were carried out: literature study and field observation, development of Zigbee push buttons and gateways, development of middleware to read data from gateways, development of dashboard and reporting application. The last stage of monitoring and evaluation is testing the system that has been made. Based on the test results performed the system can run well when the distance between the zigbee push button and the gateway is less than 15 meters and has a response time of less than 1634 milliseconds.
Analisa Backhaul Dan Perencanaan Sel Lte Di Tempat Wisata Kawah Putih Muhammad Perdana Bagus Hirzinda; Uke Kurniawan Usman; Nilla Rachmaningrum
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Banyak wisatawan yang datang khususnya tempat wisata kawah putih. Wisatawan tidak hanya datang ke tempat wisata tersebut tetapi wisatawan biasanya suka membuka media sosial nya untuk mengabadikan momen di media sosial dan melakukan hubungan komunikasi. Tetapi di Tempat Wisata Kawah Putih memiliki kualitas jaringan yang kurang baik karena banyaknya redaman yang disebabkan karena daerah tersebut termasuk daerah pegunungan dan memiliki hutan di sekitar tempat wisata kawah putih.diperlukan suatu perencanaan sel LTE di Tempat Wisata Kawah Putih agar pengguna layanan jaringan LTE tetap memiliki kualitas layanan yang baik di Tempat Wisata Kawah Putih. Pada paper ini,dibahas tentang perancangan jaringan LTE di tempat wisata kawah Putih yang mencakupi perancangan microwave backhaul,capacity planning,dan coverage planning. Pada hasil perencanaan microwave backhaul didapatkan availaibility >99,99% dan SES< 1 detik pada tiap link yang memiliki daya terima minimum sebesar -84 dBm. Pada perencanaan sel LTE didapatkan pada skenario 1 memiliki nilai RSSI sebesar -67,36 dBm dengan luas wilayah yang dicover seluas 0,0025 km2 dan nilai BLER sebesar 0% dengan luas wilayah yang dicover seluas 0,005 km2 . Untuk skenario 2 memiliki nilai RSSI sebesar -61,60 dBm dengan luas wilayah yang dicover seluas 0,0025 km2 dan nilai BLER sebesar 2% dengan luas wilayah yang dicover seluas 0,005 Km2 . Kata Kunci : Microwave Backhaul,capacity planning,coverage planning,LTE,Availaibility. ABSTRACT Many tourists who come especially Kawah PutihTourist Area. Tourists not only come to the sights but tourists usually like to open their social media to capture the moment in social media and make communication links. But in White Crater Places have poor network quality because of the amount of attenuation caused by the area including the mountains and has forest around the crater white tourist. Needed an LTE cell planning in place of Kawah Putih Tour so that users of LTE network service still have good service quality at White Crater Tour. In this paper, discussed about the design of LTE network in the White Crater tourist area that includes microwave backhaul design, capacity planning, and coverage planning. In the microwave backhaul planning results obtained the availability> 99.99% and SES <1 sec on each link that has a minimum acceptance of -84 dBm. In LTE cell planning obtained in scenario 1 has a RSSI value equal -67.36 dBm with a covered area equal 0.0025 km2 and a BlER equal 0% with a covered area of 0.005 km2. For scenario 2 has RSSI value equal -61.60 dBm with a covered area equal 0.0025 km2 and a BLER value equal 2% with a covered area equal 0.005 Km2. Keywords : Microwave Backhaul,capacity planning,coverage planning,LTE,availaibility
Sistem Monitoring Kualitas Udara di Dalam Ruangan Berbasis IoT di Mall Royal Plaza Surabaya Mariyama, Kholifah Andiliyani; Rachmaningrum, Nilla; Hadiansyah, Walid Maulana
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro, Sistem Informasi, dan Teknik Informatika (SNESTIK) 2024: SNESTIK IV
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.snestik.2024.5647

Abstract

Permasalahan lingkungan menjadi sebuah isu yang terus menerus meningkat belakangan ini terutama di kota-kota besar seperti Surabaya.Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah alat monitoring kualitas udara ini menggunakan sensor MQ135 untuk mengukur parameter karbon dioksida, kemudian sensor MQ7 untuk mengukur parameter karbon monoksida di udara dan sensor MQ8 untuk mendeteksi adanya hidrogen di sekitar dan Sensor DHT11 untuk mendeteksi suhu dan kelembapan. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kinerja dari Sistem Monitoring Kualitas Udara ini telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, dan juga menggunakan aplikasi blynk untuk memonitoring udara. Ujicoba pada malamhari diperoleh nilai ppm nya meningkat tingi dibandingkan pada waktu siang atau sore yaitu untuk CO2 sebesar 442,44ppm, untuk CO sebesar 317,65ppm, untuk H2 sebesar 9,43ppm, untuk suhu sebesar34,11°C dan kelembapan sebesar 74,3%. Oleh karena itu menandakan berbahaya untuk kesehatan jika berada terlalu lama di tempat tersebut
Optimization of Customer Complain Handling at Grapari East Java Santoso, Larisa Elga Amalia; Muhsin, Muhsin; Rachmaningrum, Nilla
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : PPM Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52661/j_ict.v6i1.310

Abstract

  The operational process at GraPARI is a benchmark for PT Telkomsel's success in the service sector which will later influence customer loyalty in using the product and ultimately increase revenue. Therefore, the potential of GraPARI services must be maximized, especially in terms of complaint handling. The high quality of service can be seen from the number of customers who come, the orderly and comfortable queue model, and the quick and precise solutions from customer service for all complaints lodged by customers. This research was conducted to create a system for monitoring the most effective traffic handling of customer complaints, thereby speeding up the complaint handling process using parameters of customer quantity, customer service productivity, and ending in the back office as a case executor. From these three parameters, cases are first categorized into three channels (human error, system error, and unique requests). The calculation results show that from all these categories, the process of handling them is slow with an Out Of SLA ratio of almost 80%. After a simulation of optimization using tandem channels, the estimated optimal duration decreased as the number of servers used increased, with the traffic is reduced by 7% by using 10 additional servers in the tandem channels
Optimization of Customer Complain Handling at Grapari East Java Santoso, Larisa Elga Amalia; Muhsin, Muhsin; Rachmaningrum, Nilla
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : PPM Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52661/j_ict.v6i1.310

Abstract

  The operational process at GraPARI is a benchmark for PT Telkomsel's success in the service sector which will later influence customer loyalty in using the product and ultimately increase revenue. Therefore, the potential of GraPARI services must be maximized, especially in terms of complaint handling. The high quality of service can be seen from the number of customers who come, the orderly and comfortable queue model, and the quick and precise solutions from customer service for all complaints lodged by customers. This research was conducted to create a system for monitoring the most effective traffic handling of customer complaints, thereby speeding up the complaint handling process using parameters of customer quantity, customer service productivity, and ending in the back office as a case executor. From these three parameters, cases are first categorized into three channels (human error, system error, and unique requests). The calculation results show that from all these categories, the process of handling them is slow with an Out Of SLA ratio of almost 80%. After a simulation of optimization using tandem channels, the estimated optimal duration decreased as the number of servers used increased, with the traffic is reduced by 7% by using 10 additional servers in the tandem channels
Analisis Algoritma Music Untuk Deteksi Sudut Kedatangan Pada Perangkat Gunshot Rachmaningrum, Nilla; Reynaldi, Rizal; Mimma Untsa , Risdilah
Journal of Computer, Electronic, and Telecommunication (COMPLETE) Vol. 5 No. 1 (2024): July
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52435/complete.v5i1.491

Abstract

Pada zaman perang dunia, teknologi memiliki peranan penting untuk membawa kemenangan suatu negara dan aliansinya pada saat itu. Sudah menjadi tugas dari TNI untuk menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indoensia. Salah satu sebab banyaknya korban adalah kurangnya teknologi untuk mengetahui arah asal tembakan dari lawan yaitu anggota KKB. Pada penelitian ini, perkembangan teknologi digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah dan meminimalisir terjadinya korban yang akan menyebabkan suatu kerugian pada TNI. Algoritma dari DoA (Direction of Arrival) dapat memberikan perkiraan arah datangnya suara tembakan yang cukup akurat. Dengan dikombinasikan dengan algoritma MUSIC (Multiple signal Classification), bisa memberikan informasi asal suara tembakan. Pada penelitian ini mendapatkan hasil informasi sudut kedatangan asal suara tembakan dan dapat mengetahui nilai SNR (Signal to Noise Ratio) nya. SNR digunakan untuk membandingkan sinyal informasi dengan noise yang terdapat pada sebuah transmisi. Pengukuran SNR dilakukan dengan cara melakukan pengukuran kekuatan sinyal dan pengukuran kekuatan sinyal noise yang sudah diatur. Hasil pengukuran nilai SNR untuk semua sudut memiliki nilai rata-rata 7,30 dB. Hasil tersebut berarti semakin tinggi nilai SNR, maka kualitas sinyal semakin baik dan nilai noise semakin kecil. Hasil penelitian ini juga menunjukkan tingkat keakuratan pendeteksian sudut kedatangan mencapai 99,21%.
Rancang Bangun Buttler Matrix 4X4 Untuk Beamforming Antena Array Pada Aplikasi 5G Khaikal, Alfiqril; Akbar, Fannush Shofi; Rachmaningrum, Nilla
Journal of Computer, Electronic, and Telecommunication (COMPLETE) Vol. 5 No. 1 (2024): July
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52435/complete.v5i1.498

Abstract

Antena array adalah suatu antena yang dibentuk oleh susunan sejumlah elemen antena tunggal yang dimana setiap elemen tersebut diberi input. Salah satu kelebihan antena array adalah dapat menghasilkan variasi arah lobe radiasi utama dengan mengatur beda Phase pengumpanan arus tiap elemennya. Phase pada beamforming digunakan untuk mengontrol arah dan pola radiasi dari arah antena. Beamforming sendiri merupakan teknik pengolahan sinyal yang digunakan dalam sistem antena untuk mengarahkan pola radiasi dari antena array ke arah yang di inginkan. Dalam beamforming terdapat rangkaian Buttler matrix yang merupakan rangkaian microwave yang memiliki N input dan N output yang digunakan dalam beamforming dan switched beam pada susunan antenna linier maupun sirkular. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan Buttler Matrix 4x4 yang memiliki 4 input dan 4 output dan digunakan pada antenna array. Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil reflection coefficient S1.1: 22.45 dB, S2.2:13.12 dB, S3.3:14.78 dB, S4.4: 21.78 dB pada frekuensi 2.35 GHz. Serta efisiensi hasil transmission coefficient pada port 1 : 50%, port 2 : 50%, port 3 : 51%, port 4 : 55%, dan hasil Polaradiasi pada Port 1: -190, Port 2: 35o, Port 3: -33o, Port 4: 20o.