Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Indonesian Students Adaptation to Culture Shock: A Case Study of Erasmus Mundus Joint Master's Degree Students - European Union Anom, Erman; Mayagita, Avradya
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3201

Abstract

Currently, the number of Indonesian students who receive scholarships to continue their studies in Europe is increasing day by day. They managed to get scholarships not only from the Indonesian government but also from the governments of European countries that are members of the European Union. One of the scholarship programs that are in great demand by Indonesian students is the Erasmus Mundus Program with its uniqueness, namely that each student must attend education in 3 countries in Europe. This study aims to answer questions about why culture shock is experienced by Indonesian students who are recipients of the Erasmus Mundus scholarship and how Indonesian students who receive the Erasmus Mundus scholarship overcome culture shock in order to be able to adapt to a new environment. This research is a qualitative research with a case study approach. Data was collected through semi-structured interviews and in a fluid atmosphere. In this study, as many as 5 Indonesian students received the European Union Erasmus Mundus scholarship to take a Postgraduate program in Europe. The results of this study prove that adaptation can be done through 5 factors, namely personal communication, host social communication, ethnic social communication, environment, and predisposition.
Prohibition on Consumption of Food Made from Dog Meat in Indonesia Reviewed from the Legal Aspect and Its Implementation Poernomo, Baby; Mayagita, Avradya
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 1 (2025): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Maret 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v3i1.681

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan keindahan alam yang sudah mendunia, namun reputasinya di mata internasional tercoreng oleh kebrutalan perdagangan daging anjing jumlahnya dari waktu ke waktu semakin meningkat sangat signifikan. Dengan minimnya tindakan dari aparat, para pedagang daging anjing tampak semakin kebal hukum. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana penerapan larangan mengonsumsi pangan olahan daging anjing dan apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menghentikan kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi pangan olahan daging anjing. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dan studi pustaka. Wawancara semi terstruktur dilakukan dengan alasan lebih sesuai dengan pendekatan fenomenologi karena narasumber dapat lebih leluasa mengungkapkan perasaannya dan peneliti dapat mengembangkan pertanyaan di lapangan sesuai dengan jawaban dari informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa regulasi terkait pelarangan konsumsi pangan berbahan baku daging anjing telah dibuat oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009. Bahkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan kembali terbit dan mengatur tentang larangan penyiksaan hewan. Akan tetapi, perdagangan anjing atau pangan berbahan baku daging anjing tidak pernah berhenti dan cenderung semakin marak di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi Undang-Undang tersebut tidak berjalan dengan baik di tingkat daerah.