Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Tingkat Penambahan Labu Siam Terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Dimsum Ayam Prayoga, Renaldi; Pratama, Andry; Yuniarti, Endah
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 5, No 2 (2024): September
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jthp.v5i2.56916

Abstract

Daging ayam merupakan sumber protein hewani dan sering diolah menjadi berbagai makanan seperti dimsum. Dimsum memiliki nilai gizi tinggi dan biasanya menggunakan tapioka dan terigu yang mengandung pati sebagai bahan pengisi agar padat. Karakteristik pati labu siam mirip dengan tapioka, sehingga memiliki potensi sebagai bahan pengisi dimsum ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan tingkat persentase penambahan labu siam terhadap sifat fisik (daya ikat air, susut masak, keempukan) dan organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur, total penerimaan) yang paling disukai. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan (P0=Kontrol, P1=25%, P2=35%, P3=45%), dan 5 kali ulangan. Sifat fisik dianalisis dengan uji sidik ragam dan uji lanjut Duncan, sedangkan hasil uji organoleptik di analisis dengan uji statistic KruskalWallis dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan labu siam memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap sifat fisik dan organoleptik pada dimsum ayam. Penambahan labu siam sebanyak 45% merupakan konsentrasi terbaik dengan nilai daya ikat air sebesar 6,24% dan keempukan 10,31 mm/g/10detik, serta nilai rataan susut masak sebesar 20,34% yang masih dalam kisaran normal. Selain itu, kualitas organoleptik (rasa, tekstur, dan total penerimaan) masih tetap terjaga, tanpa mempengaruhi warna dan aroma dimsum ayam.
Pemasaran Produk Sayur Kelompok Wanita Tani Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor di Era Pandemi Covid-19 Anggarawati, Sari; Prayoga, Renaldi; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Suwarnata, Anak Agung Eka
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.539 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i1.314

Abstract

AbstrakKesadaran masyarakat terkait kesehatan khususnya di perkotaan semakin meningkat. Hal tersebut mendorong masyarakat atau konsumen untuk mengkonsumsi sayuran sebagai bagian dari hidup sehat. Kondisi ini tentu menjadi peluang pasar hortikultura, sehingga mendorong para Kelompok Wanita Tani (KWT) perkotaan di Kecamatan Tanah Sareal melakukan pemasaran khususnya produk sayuran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik mendeskripsikan secara kualitatif kegiatan pemasaran produk sayuran KWT di Kecamatan Tanah Sareal. Peneliti melakukan pengamatan, survei, wawancara, maupun studi pustaka. Metode pendekatan analisis data yang dipakai adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Hasilnya, terdapat empat KWT di Kecamatan Tanah Sareal yang melakukan kegiatan pemasaran komoditas hortikultura. Keempat KWT tersebut adalah KWT Puspasari, KWT Srikandi, KWT Kentagor Mandiri, dan KWT Griya Amanah. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh keempat KWT yaitu; pertama, mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan pasar. Kedua, menganalisis segmen pasar hortikultura dan memilih target pasar. Ketiga, sudah merencanakan dan menerapkan bauran pemasaran yang memberikan nilai bagi pelanggan dan sesuai dengan tujuan dari organisasi. Keempat, KWT sudah menganalisis kinerja kelompok wanita tani. Upaya mengembangkan kegiatan pemasaran KWT di Kecamatan Tanah Sareal adalah memperhatikan sumber daya manusia dalam menangani sub unit pemasaran, mengembangkan keterampilan administrasi pemasaran, memperluas segmen pasar dan memperhatikan kondisi pasar.AbstractPublic awareness related to health, especially in urban areas, is increasing. This encourages people or consumers to consume vegetables as part of a healthy life. This condition is certainly an opportunity for the horticultural market, thus encouraging urban Women Farmers Groups (KWT) in Tanah Sareal District to do marketing, especially vegetable products. Based on this, researchers are interested in qualitatively describing the marketing activities of KWT vegetable products in Tanah Sareal District. Researchers conducted observations, surveys, interviews, and literature studies. The data analysis approach used is a qualitative descriptive approach. As a result, there are four KWTs in Tanah Sareal District that carry out marketing activities for horticultural commodities. The four KWTs are KWT Puspasari, KWT Srikandi, KWT Kentagor Mandiri, and KWT Griya Amanah. The marketing activities carried out by the four KWTs are; first, identify and evaluate market opportunities. Second, analyze the horticultural market segment and select the target market. Third, have planned and implemented a marketing mix that provides value to customers and is in line with the goals of the organization. Fourth, KWT has analyzed the performance of women farmer groups. Efforts to develop KWT marketing activities in Tanah Sareal District are paying attention to human resources in handling marketing sub-units, developing marketing administration skills, expanding market segments and paying attention to market conditions. 
Strategi Pemasaran Produk Sayuran Pada Kelompok Wanita Tani di Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor Prayoga, Renaldi; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Anggarawati, Sari
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i2.352

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini dilakukan pada 4 KWT, dengan jumlah responden 20 orang yang dipilih secara sengaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor lingkungan internal kelompok wanita tani yang merupakan kekuatan dan kelemahan; dan faktor lingkungan eksternal kelompok wanita tani yang merupakan peluang dan ancaman; alternatif strategi pemasaran hortikultura sayuran yang tepat dan dapat diterapkan oleh KWT. Hasil kajian penerapan strategi pemasaran diketahui menggunakan IFAS dan EFAS diketahui 2 KWT (Kentagor Mandiri dan Griya Amanah) berada di kuadran I dengan alternatif strategi SO: strategi yang dirancang dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut peluang pasar, KWT Puspasari terletak pada kuadran II, dengan alternatif strategi ST: strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki KWT untuk menghadapi ancaman, KWT Srikandi terletak pada kuadran III, dengan alternatif strategi WO: strategi yang dirancang dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan perusahaan.  ABSTRACT   This research was conducted at 4 KWT, with the number of respondents 20 people who were chosen deliberately. The purpose of this study was to analyze the internal environmental factors of the women farmer groups which are their strengths and weaknesses; external environmental factors for women farmer groups which are opportunities and threats; alternative marketing strategy for vegetable horticulture that is appropriate and can be implemented by KWT. The results of the study on the implementation of marketing strategies are known to use IFAS and EFAS, it is known that 2 KWT (Kentagor Mandiri and Griya Amanah) are in quadrant I with an alternative SO strategy: a strategy made by utilizing all strengths and opportunities to seize the market, KWT Puspasari is located in quadrant II, with alternative ST strategy: a strategy using the strengths of KWT to overcome threats, KWT Srikandi is located in quadrant III, with an alternative WO strategy: a strategy that is implemented by taking advantage of the opportunities KWT has to minimize company weaknesses.