Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN CIBADAK Karmanah, Karmanah; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Rusli, Abdul Rahman; Sonani, Nia
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.795 KB) | DOI: 10.31938/jai.v1i1.376

Abstract

Abstract The problem of household waste in the city of Bogor is included in the Cibadak Village, is still the main problem because the volume continues to increase along with the population are increased. Improper handling of waste will cause environmental pollution and have an impact on people’s health. Therefore, it needs to manage waste at the household and community levels through empowering waste management groups at the RW level. The results of community service activities in the Cibadak village already have TPS3R RW 04 and TPS Kukupu RW 08. The manager of TPS3R and TPS Kukuku RW 08 has carried out household waste collection activities as well as sorting organic and non-organic waste. Organic waste has not been processed into compost and non-organic waste has not been used as raw material for handicrafts, but is directly sold to collectors. The household compost produced has the potential to be used as commercial compost because it has compost specifications (based on SNI 19-7030-2004), some of them are black in color and have a total N nutrient content of 0.45%, higher than the minimum limit. Community empowerment can improve the skills of waste managers. Community empowerment in household waste management also has a positive impact because it can improve cleanliness and reduce the level of environmental pollution. In community empowerment activities in household waste management, the partner role is needed for increase the role of TPS3R and TPS managers through community empowerment independently.AbstrakPermasalahan sampah rumah tangga yang ada di Kota Bogor termasuk di Kelurahan Cibadak, masih menjadi masalah utama karena volumenya terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Penanganan sampah yang kurang baik akan meningkatkan pencemaran lingkungan dan berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Oleh karenanya perlu dilakukan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan masyarakat melalui pemberdayaan kelompok-kelompok pengelola sampah di tingkat RW. Hasil kegiatan pengabdian di kelurahan Cibadak sudah ada pada TPS3R RW 04 dan TPS Kukupu RW 08. Pengelola TPS3R dan TPS Kukupu RW 08 sudah melakukan kegiatan pengumpulan sampah rumah tangga serta melakukan pemilahan sampah organik dan non organik. Sampah organik belum diolah menjadi kompos dan sampah non organik belum dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan, tetapi langsung dijual ke pengepul. Kompos sampah rumah tangga yang dihasilkan berpotensi untuk dijadikan kompos komersial karena memiliki spesifikasi kompos (berdasarkan SNI 19-7030-2004) diantaranya warna kehitaman dan memiliki kandungan hara N total 0,45%, lebih tinggi dari batas minimumnya. Pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan keterampilan mengelola sampah. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga juga berdampak positif karena dapat meningkatkan kebersihan dan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan. Pada kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga, peran mitra sangat diperlukan untuk meningkatkan peran pengelola TPS3R dan TPS melalui pemberdayaan masyarakat secara swadaya.
PEMBERDAYAAN PETANI JAMBU KRISTAL (Psidium guajava L.) MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN BERKELANJUTAN DI DESA BANTARSARI, KABUPATEN BOGOR Masnang, Andi; Sunardi, Sunardi; Hadyan, Fathan Rizki; Wibaningwati, Dyah Budibruri
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.42 KB) | DOI: 10.31938/jai.v1i2.416

Abstract

Optimising sustainable land use by integrating crystal guava plants and food crops commodities can increase land's carrying capacity and farmers' incomes. The extension and training activities aim to provide the understanding and improve skills in agricultural land management through optimising sustainable land use. The approach method used in this technical guidance program is to conduct counselling and demonstration plots. Activities that will be held in December 2021 were attended by 23 farmers who are representatives of the crystal guava farmer group in Bantarsari Village, Bogor Regency. This activity took place in three stages. The first stage contains counselling, socialisation and early questionnaire session about optimising sustainable land use. In the second stage, technical training in demonstration plots and selecting suitable commodities for intercropping with guava crystals and how to cultivate environmentally friendly food crops. The third stage was discussion and evaluation through filling out questionnaires to determine the response and the extent of farmers' understanding of optimising sustainable land use after socialisation and technical training. The evaluation results show that farmers are enthusiastic about implementing optimal land management of crystal guava integrated with food and medicinal plants sustainably. Keywords: Cultivation, Crystal Guava, Land Management, Crops Abstrak Optimalisasi penggunaan lahan berkelanjutan dengan mengintegrasikan tanaman jambu kristal dan komoditi dari tanaman pangan dapat meningkatkan daya dukung lahan serta pendapatan petani. Tujuan kegiatan penyuluhan dan pelatihan adalah untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan lahan pertanian melalui optimalisasi penggunaan lahan berkelanjutan. Metode pendekatan yang dilakukan dalam program bimbingan teknis ini adalah melakukan penyuluhan dan pelatihan demplot.  Kegiatan dilaksanakan pada bulan Desember 2021 diikuti oleh petani yang merupakan wakil dari kelompok petani jambu kristal sebanyak 23 orang di Desa Bantarsari, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini berlangsung tiga tahap. Tahap pertama berisi penyuluhan, sosialisasi dan pengisian kuesioner awal tentang optimalisasi penggunaan lahan berkelanjutan. Pada tahap ke dua, pelatihan teknis di demplot dan memilih komoditi yang sesuai untuk ditumpangsarikan dengan jambu kristal serta cara budidaya tanaman pangan berbasis ramah lingkungan. Tahap ke tiga diskusi dan evaluasi melalui pengisian kuesioner untuk mengetahui respon dan sejauh mana pemahaman petani tentang optimalisasi penggunaan lahan berkelanjutan setelah dilakukan sosialisasi dan bimbingan teknis.  Hasil evaluasi menunjukkan bahwa petani sangat antusias untuk menerapkan pengelolaan lahan jambu kristal secara optimal yang terintegrasi dengan tanaman pangan dan tanaman obat secara berkelanjutan.                                                                                             Kata Kunci: Budidaya, Jambu Kristal, Pengelolaan Lahan, Tanaman Pangan 
PENYULUHAN DAN PELATIHAN TEKNOLOGI PASCAPANEN KOPI DI DESA CINTA RAKYAT, KECAMATAN MERDEKA, KABUPATEN KARO, PROVINSI SUMATERA UTARA Jannah, Asmanur; Anggarawati , Sari; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Suwarnata, Anak Agung Eka; Hasibuan, Ratna Sari
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jai.v4i1.850

Abstract

Abstract Tanah Karo, at the foot of Mount Sinabung, is known as a producer of Arabica coffee. Coffee harvests can still be increased in quantity and quality through good post-harvest handling. Farmers can use to produce quality coffee by providing counseling and training in post-harvest handling of coffee so that the products produced are of high quality and can increase farmers' income. Counseling and training were attended by 20 coffee farmers from Cinta Rakyat Village, and counseling materials were provided on the stages of post-harvest activities, including selecting ripe cherry fruit, processing it with a pulper, fermentation, and drying it. Then, continued training using a pulper to peel the skin and coffee fruit, soak in water, wash, and dry in the sun until the water content is 15% -16% to be stored before being sold. The results of the evaluation of training participants who felt very satisfied were 55% stated that they were satisfied by 45% and participants were able to understand the material given by 85%. Keywords: arabica coffee, Tanah Karo, post-harvest, farmer training, counseling Abstrak Tanah Karo di kaki Gunung Sinabung dikenal sebagai penghasil kopi Arabika. Hasil panen kopi masih dapat ditingkatkan baik kuantitas dan kualitas melalui penanganan pascapanen yang baik. Cara yang dapat dilakukan oleh petani untuk menghasilkan kopi yang berkualitas, yaitu dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan dalam penanganan pascapanen kopi agar produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Penyuluhan  dan pelatihan diikuti 20 petani kopi dari Desa Cinta Rakyat dengan materi penyuluhan tentang tahapan kegiatan pascapanen meliputi pemilihan buah Cherry masak pohon, pengolahan dengan pulper, fermentasi dan pengeringan. Lalu, dilanjutkan dengan pelatihan menggunakan pulper untuk mengupas kulit dan buah kopi, merendam d alam air, mencuci dan mengeringkan di bawah sinar matahari sampai didapatkan kadar air nya sebesar 15%-16% untuk bisa disimpan sebelum dijual. Hasil evaluasi terhadap peserta pelatihan yang merasa sangat puas sebesar 55%, menyatakan puas sebesar 45% dan peserta dapat memahami materi yang diberikan sebesar 85%. Kata Kunci: kopi arabika, Tanah Karo, pascapanen, pelatihan petani, penyuluhan
STRATEGI USAHA TERNAK MANDIRI DI DESA CIMAHPAR, KAMPUNG BELENTUK KECAMATAN BOGOR UTARA Fauzi, Ichsan; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Anggarawati, Sari
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 1 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.294 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v1i1.271

Abstract

Usaha peternakan yang banyak diminati adalah peternakan ayam broiler karena memiliki permintaan yang tinggi. Kota Bogor merupakan salah satu daerah sentra produksi daging ayam broiler di Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Melakukan analisis kelayakan usaha peternakan ayam broiler dari aspek finansial (2) Mengidentifikasi permasalahan dalam usahatani peternakan ayam broiler menggunakan Analisis SWOT (3) Strategi keberlangsungan usaha. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2019 dengan menggunakan data primer dan sekunder. Analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif, dimana analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif menggambarkan sistem usaha dan aspek nonfinansial serta analisis kuantitatif yang digunakan yaitu analisis kelayakan finansial. Berdasarkan hasil analisis Matrik SWOT peternakan ayam potong broiler SGF88 berada di posisi Kuadrant IV, dimana dalam posisi tersebut strategi yang dianjurkan adalah melakukan penyelamatan secepatnya sehingga tidak menimbulkan kerugian yang semakin membesar. Aspek finansial usaha peternakan ayam broiler SGF88 tidak layak untuk dilanjutkan, karena dilihat dari nilai R/C rasio sebesar minus 0,02, Net B/C sebesar 0,98, dan PP sebesar minus 52,24 periode. Hasil analisis switching value menunjukkan usaha peternakan ayam broiler sangat sensitif terhadap penurunan harga pakan sebesar 1% dibandingkan dengan sensitifitas kenaikan harga jual sebesar 18%.
PENGARUH PERLAKUAN PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG TALAS BOGOR (Colocasia esculenta L. Schott) PADA KLON YANG BERBEDA Ramdhiana, Refitria Febrian; Jannah, Asmanur; Wibaningwati, Dyah Budibruri
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 1 No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.679 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v1i2.286

Abstract

Talas Bogor (Colocasia esculenta L. Schott) merupakan salah satu ikon Kota Bogor.  Hal yang kurang disukai dari talas bogor adalah adanya kristal kalsium oksalat yang menyebabkan rasa gatal pada kulit, mukosa mulut, dan kerongkongan. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa gatal pada talas adalah dengan merendam talas selama satu malam di dalam air, namun, metode perendaman yang paling efektif dan pengaruhnya terhadap karakteristik tepung talas belum diketahui. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RAL-F) dengan dua faktor, yaitu faktor klon dan perendaman. Klon talas bogor yang digunakan klon B-1511 dan B-1023, dipanen pada umur 9 bulan, dikupas, dirajang dan diberi perlakuan perendaman. Perendaman yang dicobakan: kontrol atau tanpa perendaman (K), perendaman dalam air A), dan dalam 5% larutan garam G). Setelah direndam, ditiriskan dan dikeringkan dengan drying oven pada suhu 55o C. Chip yang sudah kering diolah menjadi tepung untuk kemudian dinilai karakteristiknya. Variabel yang diamati adalah rendemen, kadar air, densitas kamba, amilosa, amilopektin, kadar pati, dan kadar kalsium oksalat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara klon dan perlakuan perendaman terhadap kadar amilosa, kadar amilopektin dan kadar pati. Perlakuan perendaman dalam larutan garam 5% selama 30 menit dapat menurunkan kadar kalsium oksalat pada tepung talas baik klon B-1511 maupun B-1023.  Rata-rata rendemen tepung pada klon B-1511 26,53% sedangkan untuk klon B-1023 26,40%.
Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor Daniel, Restu; Maad, Faizal; Wibaningwati, Dyah Budibruri
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.245 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i1.311

Abstract

AbstrakDesa Rumpin, Cipinang, Sukasari, dan Mekasari adalah empat desa pertanian padi sawah. Pada keempat desa ini terdapat 13 kelompok tani difasilitasi oleh satu orang penyuluh namun memiliki dinamika yang bervariasi, yang ditunjukkan oleh perbedaan status perkembangan masing-masing kelompok tani tersebut, yang dikelompokkan menjadi kelas pemula dan kelas lanjut. Peneliti berusaha menjawab permasalahan ini melalui penelitian dengan tujuan mengidentifikasi dan mendeskripsikan dinamika Kelompok Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai November 2020. Populasi adalah kelompok tani lanjut dan pemula sebanyak 80 orang. Selanjutnya pengambilan sampel dari setiap kelompok tani dilakukan secara acak proposional. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan diidentifikasi secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa dinamika kelompok Tani di Kecamatan Rumpin termasuk kategori rendah dan sedang. Dengan tingkat kedinamisan dalam kategori sedang dan rendah tersebut diharapkan anggota kelompok Tani Harapan Maju, Telaga Jaya, Rumpin Indah dan Aul Makmur dapat lebih memotivasi dan menggerakkan anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok, dan memahami unsur-unsur dinamika kelompok.AbstractRumpin, Cipinang, Sukasari, and Mekasari villages are four lowland rice farming villages. In these four villages, there are 13 farmer groups facilitated by one extension worker but have varying dynamics, which is indicated by the different development status of each farmer group, which is grouped into beginner and advanced classes. The researcher tries to answer this problem through research with the aim of identifying and describing the dynamics of the Padi Sawah Farmer Group (Oryza sativa L.) Sukasari Village, Rumpin District, Bogor Regency. The research was carried out from October to November 2020. The population was 80 advanced and novice farmer groups. Furthermore, sampling from each farmer group was carried out proportionally randomly. The data collected in this study consisted of primary data and secondary data. The data obtained from the results of this study will be identified descriptively qualitatively. The results showed that the dynamics of farmer groups in Rumpin sub-district were categorized as low and medium. With the level of dynamics in the medium and low categories, it is hoped that the members of the Harapan Maju, Telaga Jaya, Rumpin Indah, and Aul Makmur farmer groups can motivate and move group members in carrying out activities to achieve group goals and understand the elements of group dynamics. 
Pemasaran Produk Sayur Kelompok Wanita Tani Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor di Era Pandemi Covid-19 Anggarawati, Sari; Prayoga, Renaldi; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Suwarnata, Anak Agung Eka
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.539 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i1.314

Abstract

AbstrakKesadaran masyarakat terkait kesehatan khususnya di perkotaan semakin meningkat. Hal tersebut mendorong masyarakat atau konsumen untuk mengkonsumsi sayuran sebagai bagian dari hidup sehat. Kondisi ini tentu menjadi peluang pasar hortikultura, sehingga mendorong para Kelompok Wanita Tani (KWT) perkotaan di Kecamatan Tanah Sareal melakukan pemasaran khususnya produk sayuran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik mendeskripsikan secara kualitatif kegiatan pemasaran produk sayuran KWT di Kecamatan Tanah Sareal. Peneliti melakukan pengamatan, survei, wawancara, maupun studi pustaka. Metode pendekatan analisis data yang dipakai adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Hasilnya, terdapat empat KWT di Kecamatan Tanah Sareal yang melakukan kegiatan pemasaran komoditas hortikultura. Keempat KWT tersebut adalah KWT Puspasari, KWT Srikandi, KWT Kentagor Mandiri, dan KWT Griya Amanah. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh keempat KWT yaitu; pertama, mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan pasar. Kedua, menganalisis segmen pasar hortikultura dan memilih target pasar. Ketiga, sudah merencanakan dan menerapkan bauran pemasaran yang memberikan nilai bagi pelanggan dan sesuai dengan tujuan dari organisasi. Keempat, KWT sudah menganalisis kinerja kelompok wanita tani. Upaya mengembangkan kegiatan pemasaran KWT di Kecamatan Tanah Sareal adalah memperhatikan sumber daya manusia dalam menangani sub unit pemasaran, mengembangkan keterampilan administrasi pemasaran, memperluas segmen pasar dan memperhatikan kondisi pasar.AbstractPublic awareness related to health, especially in urban areas, is increasing. This encourages people or consumers to consume vegetables as part of a healthy life. This condition is certainly an opportunity for the horticultural market, thus encouraging urban Women Farmers Groups (KWT) in Tanah Sareal District to do marketing, especially vegetable products. Based on this, researchers are interested in qualitatively describing the marketing activities of KWT vegetable products in Tanah Sareal District. Researchers conducted observations, surveys, interviews, and literature studies. The data analysis approach used is a qualitative descriptive approach. As a result, there are four KWTs in Tanah Sareal District that carry out marketing activities for horticultural commodities. The four KWTs are KWT Puspasari, KWT Srikandi, KWT Kentagor Mandiri, and KWT Griya Amanah. The marketing activities carried out by the four KWTs are; first, identify and evaluate market opportunities. Second, analyze the horticultural market segment and select the target market. Third, have planned and implemented a marketing mix that provides value to customers and is in line with the goals of the organization. Fourth, KWT has analyzed the performance of women farmer groups. Efforts to develop KWT marketing activities in Tanah Sareal District are paying attention to human resources in handling marketing sub-units, developing marketing administration skills, expanding market segments and paying attention to market conditions. 
Strategi Pemasaran Produk Sayuran Pada Kelompok Wanita Tani di Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor Prayoga, Renaldi; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Anggarawati, Sari
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i2.352

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini dilakukan pada 4 KWT, dengan jumlah responden 20 orang yang dipilih secara sengaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor lingkungan internal kelompok wanita tani yang merupakan kekuatan dan kelemahan; dan faktor lingkungan eksternal kelompok wanita tani yang merupakan peluang dan ancaman; alternatif strategi pemasaran hortikultura sayuran yang tepat dan dapat diterapkan oleh KWT. Hasil kajian penerapan strategi pemasaran diketahui menggunakan IFAS dan EFAS diketahui 2 KWT (Kentagor Mandiri dan Griya Amanah) berada di kuadran I dengan alternatif strategi SO: strategi yang dirancang dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut peluang pasar, KWT Puspasari terletak pada kuadran II, dengan alternatif strategi ST: strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki KWT untuk menghadapi ancaman, KWT Srikandi terletak pada kuadran III, dengan alternatif strategi WO: strategi yang dirancang dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan perusahaan.  ABSTRACT   This research was conducted at 4 KWT, with the number of respondents 20 people who were chosen deliberately. The purpose of this study was to analyze the internal environmental factors of the women farmer groups which are their strengths and weaknesses; external environmental factors for women farmer groups which are opportunities and threats; alternative marketing strategy for vegetable horticulture that is appropriate and can be implemented by KWT. The results of the study on the implementation of marketing strategies are known to use IFAS and EFAS, it is known that 2 KWT (Kentagor Mandiri and Griya Amanah) are in quadrant I with an alternative SO strategy: a strategy made by utilizing all strengths and opportunities to seize the market, KWT Puspasari is located in quadrant II, with alternative ST strategy: a strategy using the strengths of KWT to overcome threats, KWT Srikandi is located in quadrant III, with an alternative WO strategy: a strategy that is implemented by taking advantage of the opportunities KWT has to minimize company weaknesses.
Efektivitas Instagram Sebagai Media Promosi Usaha Tanaman Hias Syaff Flora Saputra, Cahyo Tresno; Anggarawati, Sari; Wibaningwati, Dyah Budibruri
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 6 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v6i1.881

Abstract

ABSTRACT Ornamental plants are a horticultural product that is highly sought after due to their beauty. The high public interest in ornamental plants has encouraged business actors to compete in innovating in marketing their products. Post-COVID-19 pandemic, marketing innovation through the internet (e-commerce) has become a necessity. Ornamental plant sales through the internet can be done in various ways, including direct payments on websites, Twitter, Facebook, and Instagram with various payment systems and services. This study aims to further understand the effectiveness of ornamental plant business promotion through Instagram and analyze the factors that influence promotional effectiveness related to the AIDA Model. This study uses a quantitative research design with a survey approach. The type of data used is primary data obtained directly from respondents. The research sample was determined purposively, namely followers of the Instagram account syaff.flora who are considered relevant to the research topic. Data were collected through an online questionnaire, where respondents were followers of the Instagram account Syaff Flora. Then, data were analyzed using the Spearman Rank correlation test and the Chi-Square test. The results show that the effectiveness of the AIDA Model promotional media through Instagram at the attention and interest stages is in the high category and at the desire and action stages is in the medium category. Meanwhile, the characteristic factors related to promotional effectiveness are only income level, which has a correlation with the attention and action stages. Promotional activity factors related to promotional effectiveness include message style, which has a relationship with all AIDA stages; message clarity, which is related to the attention, interest, and desire stages; message delivery frequency, which is related to the interest, desire, and action stages; and message feedback frequency, which is related to the interest stage. ABSTRAK Tanaman hias termasuk produk hortikultura yang banyak diminati karena keindahannya. Tingginya minat masyarakat terhadap tanaman hias mendorong para pelaku usaha untuk berlomba-lomba melakukan inovasi dalam memasarkan produknya. Pasca masa pandemi Covid-19, inovasi pemasaran melalui internet (e-commerce) telah menjadi sebuah keharusan. Penjualan tanaman hias melalui media internet dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat berupa pembayaran langsung pada website, Twitter, Facebook, maupun Instagram dengan berbagai sistem dan layanan pembayaran. Penelitian ini memiliki tujuan lebih dalam untuk memahami efektivitas promosi usaha tanaman hias melalui media Instagram dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas promosi terkait Model AIDA. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden. Sampel penelitian ditentukan secara purposive, yaitu para pengikut akun Instagram Syaff Flora yang dianggap relevan dengan topik penelitian. Data dikumpulkan melalui kuesioner online, di mana responden adalah followers akun Instagram Syaff Flora, selanjutnya dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman Rank dan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas media promosi Model AIDA melalui Instagram pada tahap perhatian dan minat berada pada kategori tinggi dan pada tahap keinginan dan tindakan berada pada kategori sedang. Sedangkan faktor karakteristik yang berhubungan dengan efektivitas promosi hanya tingkat pendapatan memiliki korelasi dengan tahap perhatian dan tindakan. Faktor kegiatan promosi yang berhubungan dengan efektivitas promosi yaitu gaya pesan memiliki hubungan dengan semua tahapan AIDA; kejelasan pesan berhubungan dengan tahap perhatian, minat dan keinginan; frekuensi penyampaian pesan berhubungan dengan tahap minat, keinginan, tindakan; dan frekuensi umpan balik pesan berhubungan dengan tahap minat.
Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Hayati Boc-Srf dan Pupuk Hayati X dalam Meningkatkan Produksi Cabai Merah Anggarawati, Sari; Sunengsih, Sunengsih; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Suwarnata, Anak Agung Eka
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 10, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v10i2.14851

Abstract

Red chilli is a plant that has always been the subject of discussion because it can cause inflation in Indonesia. Even though demand is high, the lack of goods causes prices to soar. One effort to increase red chilli productivity is the use of fertilizer. The Center for the Study and Application of Technology (BPPT) has produced superior biological fertilizers, namely BOC-SRF Biological Fertilizers, which farmers use on red chilli plants. Farmers as consumers certainly feel satisfied or not after using this fertilizer or other biological fertilizers; therefore, it is necessary to research the level of satisfaction of farmers regarding the use of BOC-SRF Biofertilizer and Biological Fertilizer Hayati BOC-SRF with Hayati X in Sukatani Village, Pacet District, Cianjur Regency with 40 farmers as respondents. The analysis method uses the Customers Satisfaction Index (CSI), Important Performance Analysis (IPA) and Diagonal Analysis (Suharjo Split). As a result, farmers were very satisfied with the performance of BOC-SRF biofertilizer (CSI: 81%), while farmers using X biofertilizer were satisfied with an index value of 74.4%. The attribute that is the main priority but performs poorly when using BOC-SRF biological fertilizer is the "productive period". In contrast, for X biological fertilizer, it is the "productive period and production yield". The analysis of service efficiency levels showed that over-service occurred in the HPT resistance attribute of BOC-SRF biofertilizer, while other attributes experienced under-service. At the level of biofertilizer service efficiency X, all attributes are experienced under service.