Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MULTIDRUG RESISTANCE OF Klebsiella pneumoniae IN CATS IN BOGOR, INDONESIA Ramadhan, Juliadi; Safika, Safika; Ika Mayasari, Ni Luh Putu
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 15, No 2 (2021): June
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v15i2.17882

Abstract

This study aims to measure the level of antibiotic resistance to Klebsiella pneumoniae isolated from clinical cats in Bogor. Samples were isolated and identified macroscopically, microscopically, and biochemically. Positive isolates were tested for antibiotic sensitivity using the Kirby-Bauer disk diffusion method. The results showed that Klebsiella pneumoniae isolated from sputum and laryngeal swabs of clinic cats in Bogor had experienced Multidrug Resistance (MDR). The highest level of resistance to Klebsiella pneumoniae occurred in the -lactam group (amphicillin 76%) followed by the tetracycline group (oxytetracycline 72% and tetracycline 68%), then the quinolone group (enrofloxacin 52%), and finally the aminoglycoside group (gentamicin 44%). The results of this study are expected to be taken into consideration in the use of antibiotics for the treatment of cases related to the Klebsiella pneumoniae bacteria.
Pemberian Ekstrak Daun Singkong pada Burung Puyuh yang Mengalami Cekaman Panas Santoso, Koekoeh; Maria, Joanita; Ika Mayasari, Ni Luh Putu; Jumadin, La
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 1 (2024): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.73585

Abstract

Fenomena iklim tropis, ekuinoks, dan pemanasan global di Indonesia dapat menyebabkan masalah cekaman panas pada peternakan unggas termasuk puyuh. Dampaknya adalah penurunan performa dan produksi puyuh, oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi masalah heat stress. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan potensi ekstrak daun singkong untuk mengatasi cekaman panas pada puyuh dewasa anas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 16 ekor puyuh yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari 4 ekor puyuh sebagai kontrol yang diberi perlakuan suhu 35 °C, dan masing-masing 4 ekor puyuh lainnya diberi perlakuan suhu 35 °C dan diberi ekstrak daun singkong dengan dosis yang berbeda-beda sebesar 5,292 mg/168g, 10,584 mg/168 g, dan 21,168 mg/168 g berat badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun singkong yang mengandung flavonoid dan klorofil terbukti dapat menurunkan kadar malondialdehida (MDA) pada puyuh yang mengalami cekaman panas. Kualitas telur juga meningkat berdasarkan parameter tinggi albumin, tinggi kuning telur, dan tebal cangkang, namun kadarnya tidak signifikan. Parameter total leukosit, rasio heterofil per limfosit, dan diferensial leukosit tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Ekstrak daun singkong juga belum terbukti mampu menurunkan total protein pada puyuh yang mengalami cekaman panas. Hasil vaksinasi ND inaktif yang dilakukan satu kali menunjukkan titer antibodi yang rendah pada semua kelompok.