Jumadin, La
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Potency of Bioactive Compound of Cassava Leaf Paste to Support Physiological Performance of Quail Jumadin, La; Maheshwari, Hera; Ulupi, Niken; Satyaningtijas, Aryani Sismin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 2 (2022): JITRO, May
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.622 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i2.21278

Abstract

Cassava leaf paste is an alternative substance in supporting the physiological performance of quail. Cassava leaf paste contains nutritional compositions such as water, ash, crude protein, crude fiber, fat, and carbohydrate. Cassava leaf paste has high crude protein and low crude fiber. The content of β-carotene and chlorophyll in cassava leaf paste has the ability as an antioxidant. Cassava leaf paste also contains phytochemicals such as flavonoids, saponins, tannins, sitosterol, and stigmasterol. The concentration of phytochemical has slightly higher flavonoid content, moderate tannins and saponins, and high sitosterol and stigmasterol. These phytochemicals act as antioxidants, antimicrobials, anti-inflammatory, improve the immunomodulatory system and reduce cholesterol. In addition, cassava leaf paste contains macro minerals such as P and Ca, as well as microminerals (Fe, Cu, Mn, and Zn). These minerals act as an antioxidant increases nutrient absorption, enhances immune response, and take part in mineralization during eggshell formation. Cassava leaf paste also has low levels of cyanide. Based on the nutritional content, phytochemicals, macro and micro minerals, and cyanide acid, cassava leaf paste has the potential to increase the physiological performance of quail.
Leukocyte Profile of Dexamethasone-Induced Quail After Administration of Bombyx Mori Silkworm Pupae Extract Santoso, Koekoeh; Mahendra, Arindina; Isdoni, Isdoni; Jumadin, La; Farajallah, Achmad
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 2 (2022): JITRO, May
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jitro.v9i2.24061

Abstract

Poultry especially Japanese quails are susceptible to the environmental threat that induced glucocorticoid hormone secretion. Glucocorticoids stimulate oxidative stress and a decrease in the immune system. The purpose of this research is to study the potential of silkworm extract (Bombyx mori) to overcome oxidative stress and reduced the immune system in quails that were induced with dexamethasone as glucocorticoid. Thirty-two adult quails were used and were given dexamethasone. Those quails were divided into 4 groups, four groups were given 0 mg, 0.16 mg/kg, 0.32 mg/kg, and 0.64 mg/kg of silkworm extract for each quail. The parameters that were observed are total leucocyte count, differential leucocyte count, and heterophil/lymphocyte ratio. The results are not significant compared to the groups that were not given any supplements. This study shows that the administration of silkworm extract is not effective for recovery purposes.Keywords: antioxidant, quail, Bombyx mori, dexamethasone
Mendesain Modul Ajar Dengan Metode Belajar Berbasis Praktikum IPA SMP Saprin; Damhuri; Jumadin, La; Nurrijal; Musta, Rustam; Takda, Amiruddin
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Edisi November 2024
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v6i1.251

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan dirinya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan pada Guru (mitra) dalam menyusun modul ajar / RPP dengan metode belajar berbasis praktikum mata pelajaran IPA SMP. Metode yang digunakan ada 4 cara yaitu (1) metode diklat yaitu memberikan materi penyusunan modul ajar kepada guru, (2) metode mendesain modul ajar/(rpp) yaitu guru menyusun dan merancang modul ajar (rpp) praktikum, (3) metode simulasi praktikum yaitu guru secara langsung melakukan praktikum di laboratorium sesuai modul (RPP) yang didesain, dan (4) metode evaluasi yaitu untuk mengukur pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam mendasain modul ajar berbasis praktikum. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Peserta sebelum mengikuti diklat, berada pada rentang nilai skor di bawah 70, sedangkan setelah mengikuti diklat, di atas nilai 80. Kegiatan diklat memberikan dampak positif kepada seluruh peserta dalam mendesain modul ajar dengan metode belajar berbasis praktikum IPA SMP. Keberhasilan mayoritas peserta (57%) sangat memuaskan, 34% memuaskan dan 9% cukup memuaskan. Kagiatan diklat ini sangat bermanfaat bagi peserta dan menambah pengetahuan dalam merancang kegiatan praktikum di sekolah.
Pengenalan dan Pelestarian Tumbuhan Obat Bagi Masyarakat Kolaka, La; Damhuri; Darlian, Lili; Munir, Asmawati; Sabilu, Murni; Ede, Suriana G.; Nurhidayah Z., Dwi; Jumadin, La; Walukou, Maryce A.; Rayani, Nur
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Edisi Mei 2024
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v5i2.223

Abstract

Kesadaran masyarakat akan kesehatan, terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia yang terkandung dalam makanan atau obat-obatan semakin meningkat. Pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan keterampilan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penggunaan tumbuhan obat harus sesuai aturan agar aman dikonsumsi. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang jenis, manfaat, keberadaan dan cara pelestarian tumbuhan berkhasiat obat. Proses pelaksanaan kegiatan pengabdian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu pemberian edukasi menggunakan metode ceramah dan diskusi. Tahap kedua dengan pembagian instrumen (kuesioner) untuk mengetahui pengetahuan masyarakat desa tersebut terhadap tumbuhan obat yang ada di lingkungan mereka. Rata-rata persentase masyarakat yang mengetahui 16 jenis tumbuhan obat yang diperkenalkan adalah 83,13%. Beberapa khasiat/manfaat tumbuhan obat yang diketahui oleh masyarakat sangat beragam dimulai dari pengobatan luar seperti luka hingga penyakit dalam seperti gangguan ginjal. Rata-rata terbesar keberadaan tumbuhan obat yang diketahui oleh masyarakat adalah tumbuh secara liar dengan nilai persentase 81,25%. Selain itu, diperoleh juga informasi bahwa rata-rata terbesar cara pelestarian tumbuhan obat yang diketahui oleh masyarakat adalah tumbuhan obat tersebut dibiarkan tumbuh di alam dengan nilai persentase 79,06%. Kegiatan pengabdian pengenalan tumbuhan berkhasiat obat mampu memberikan informasi kepada masyarakat Desa Tumbu-Tumbu Jaya pada beberapa tumbuhan yang belum diketahui termasuk manfaat atau khasiatnya
Pemberian Ekstrak Daun Singkong pada Burung Puyuh yang Mengalami Cekaman Panas Santoso, Koekoeh; Maria, Joanita; Ika Mayasari, Ni Luh Putu; Jumadin, La
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 1 (2024): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.73585

Abstract

Fenomena iklim tropis, ekuinoks, dan pemanasan global di Indonesia dapat menyebabkan masalah cekaman panas pada peternakan unggas termasuk puyuh. Dampaknya adalah penurunan performa dan produksi puyuh, oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi masalah heat stress. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan potensi ekstrak daun singkong untuk mengatasi cekaman panas pada puyuh dewasa anas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 16 ekor puyuh yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari 4 ekor puyuh sebagai kontrol yang diberi perlakuan suhu 35 °C, dan masing-masing 4 ekor puyuh lainnya diberi perlakuan suhu 35 °C dan diberi ekstrak daun singkong dengan dosis yang berbeda-beda sebesar 5,292 mg/168g, 10,584 mg/168 g, dan 21,168 mg/168 g berat badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun singkong yang mengandung flavonoid dan klorofil terbukti dapat menurunkan kadar malondialdehida (MDA) pada puyuh yang mengalami cekaman panas. Kualitas telur juga meningkat berdasarkan parameter tinggi albumin, tinggi kuning telur, dan tebal cangkang, namun kadarnya tidak signifikan. Parameter total leukosit, rasio heterofil per limfosit, dan diferensial leukosit tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Ekstrak daun singkong juga belum terbukti mampu menurunkan total protein pada puyuh yang mengalami cekaman panas. Hasil vaksinasi ND inaktif yang dilakukan satu kali menunjukkan titer antibodi yang rendah pada semua kelompok.