Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANTISIPASI LEMBAGA PERBANKAN DI KOTA BANDA ACEH DALAM MENCEGAH TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (TPPU) YANG DILAKUKAN OLEH NASABAH DAN KORPORASI Zulfan Yusuf
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 17, No 1 (2016): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v11i1.222

Abstract

Pasal 2 ayat (1) PBI No. 11/28/PBI/2009, tanggal 1 Juli 2009, menegaskan bahwa Bank umum konvensional/Syari’ah dan/atau BPR/BPRS wajib memiliki Sistem operasional prosedur (SOP) tantang Anti pencucian uang (APU) dan Pencegahan pendanaan terorisme (PPT) dan selanjutnya menerapkannya dalam operasional bank sehari-hari. Adapun tujuan dari penerapan program APU dan PPT sebagai antisipasi Lembaga perbankan dalam mencegah terjadinya Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan oleh orang perseorangan dan/atau korporasi tertentu untuk tujuan organisasinya yang illegal. Ditinjau dari sisi kepentingan nasabah Program APU dan PPT dinilai bertentangan dengan prinsip perbankan Indonesia, pada program APU dan PPT mewajibkan nasabah memberitahukan asal usul dari dana yang akan disimpan dan tujuan dari penyimpanan tersebut di bank, sementara pada prinsip perbankan Indonesia mewajibkan lembaga perbankan merahasiakan data nasabah,  baik untuk kepentingan bank sendiri maupun terhadap kepentingan pihak ketiga lainnya. Dalam operasional bank program APU dan PPT hendaknya dijalankan secara bertahap, hal ini dimaksudkan agar tidak mempengaruhi trend penghimpunan dana masyarakat, selanjutnya bank berkepentingan menyelenggarakan sosialisasi dan training, baik diberikan kepada petugas khusus yang menangani program tersebut maupun kepada masyarakat luas, sehingga mudah dipahami bahwa keberadaan program APU dan PPT semata-mata hanya melindungi dana masyarakat selama diinvestasikan disuatu bank. Disarankan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap Lembaga Perbankan agar bersungguh-sungguh melaksanakan program APU dan PPT, selanjutnya memberikan sanksi hokum yang tegas kepada bank yang tidak menjalankan program APU dan PPT dalam operasional banknya. Terakhir diminta kepada Pemerintah sebelum memberikan sanksi hokum kepada bank berupa pemberhentian pengurus dari kegiatan bank dan/atau mencabut izin operasional suatu bank, agar lebih mengedepankan segi edukasi, dalam artian bahwa bank – bank tersebut diberi kesempatan untuk melakukan introspeksi kelembagaan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga perbankan tetap dapat dijaga dan dipertahankan dari waktu kewaktu.
PENEMPATAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) UP3 BANDA ACEH UNIT LAYANAN PELANGGAN SABANG Zulfan Yusuf; Sarboini; Mariati; Muhammad
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Sosiohumaniora Kodepena
Publisher : Kodepena Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jsk.v2i2.73

Abstract

Penempatan Kerja Dan Motivasi Jurnal Sosiohumaniora Kodepena pp. 173-184 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT. PLN (Persero) UP3 Banda Aceh Unit Layanan Pelanggan Sabang. Populasi penelitian ini seluruh pegawai Dinas Perhubungan Aceh yang berjumlah 52 orang responden, dan teknik penarikan sampel menggunakan metode sensus sehingga semua populasi dijadikan sebagai sebagai sampel dalam penelitian ini. Metode penelitian menggunkan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penempatan kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan di PT. PLN (Persero) UP3 Banda Aceh Unit Layanan Pelanggan Sabang. Hal ini dibuktikan bahwa penempatan kerja dan motivasi kerja merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi kerja pegawai, yang dibuktikan dengan hasil penelitian pada koefisien determinasi menunjukkan persentase sebesar 37,0%. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,628 menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 62,8%, artinya prestasi kerja karyawan di PT. PLN (Persero) UP3 Banda Aceh Unit Layanan Pelanggan Sabang mempunyai hubungan yang kuat dan positif dengan variabel penempatan kerja dan motivasi kerja. Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai Fhitung>Ftabel (15,948 > 3,183), artinya penempatan kerja dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan di PT. PLN (Persero) UP3 Banda Aceh Unit Layanan Pelanggan Sabang. Sedangkan secara parsial penempatan kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan di PT. PLN (Persero) UP3 Banda Aceh Unit Layanan Pelanggan Sabang, dengan nilai thitung>ttabel (4,165 dan 3,027 > 2,007).
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bpjs Ketenagakerjaan Kota Banda Aceh Zulfan Yusuf; Arfan, Fahmi; Geta Ambartiasari; Sarboini
JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi) Vol. 10 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekretariat Pusat Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jemsi.v10i2.2294

Abstract

Pengembangan sumber daya manusia memainkan peran yang sangat penting dalam kinerja karyawan. Kinerja karyawan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sumber daya manusia dan kinerja karyawan, serta mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara pengembangan sumber daya manusia dengan kinerja karyawan. sumber daya manusia dan kinerja karyawan, serta mengeksplorasi dan menganalisis dampak pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kota Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS Ver 22 dan menggunakan model regresi linier sederhana dengan hasil sebagai berikut Y = 0,909 + 0,608X + e. Uji determinasi dengan nilai nilai R2 sebesar 29,7%. Uji t dengan perbandingan thitung 4,056 > ttabel 1,68488 maka Ho diterima Hi ditolak Untuk menganalisis Pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kota Banda Aceh. Penyebaran kuesioner dengan sampel dalam penelitian ini. Sebanyak 41 orang responden. Hasil regresi Pengembangan Sumber Daya Manusia sebesar 0,608 yang berarti bahwa Pengembangan Sumber Daya Manusia (X) meningkatkan kinerja karyawan (Y) BPJS Ketenagakerjaan Kota Banda Aceh sebesar 1%. meningkat sebesar 1%, kinerja karyawan (Y) BPJS Ketenagakerjaan Kota Banda Aceh. Koefisien determinasi diketahui dari nilai R2 = 0,297 (29,7%), yang berarti pengembangan sumber daya manusia (X) memiliki kemampuan untuk menjelaskan (Y) kinerja pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kota Banda Aceh, sebesar 29,7% dan sisanya sebesar 70,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan uji-t, diperoleh nilai t-hitung sebesar 4,056 dan t-tabel sebesar 1,68488. Dari hasil perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa pengujian dengan perbandingan t-hitung 4,056 > t tabel 1,68488 maka Ho diterima Hi ditolak. Artinya pengembangan sumber daya manusia Pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Kota Banda Aceh.
Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Zulfan Yusuf; Geta Ambartiasari; M. Bakri; Kasmaniar, Kasmaniar
JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi) Vol. 10 No. 6 (2024): December 2024
Publisher : Sekretariat Pusat Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jemsi.v10i6.3287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap produktivitas kerja pegawai PT PLN (Persero). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier statistik sederhana, yaitu menggunakan uji t untuk menganalisis kekuatan hubungan antar variabel individu. Pengujian instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai r sebesar 0,838 yang membuktikan terdapat hubungan positif (searah) antara komunikasi interpersonal dengan produktivitas kerja. Selain itu, nilai R2 sebesar 0,703 menunjukkan bahwa sekitar 70,3% variasi produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh komunikasi interpersonal, dan sisanya sebesar 29,7% dapat dijelaskan oleh variabel eksternal model. Hasil uji signifikansi kedua variabel adalah 0,00 lebih kecil dari X = 0,1. Dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. ha diterima dan ho ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap produktivitas kerja.