Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interprofessional Collaboration Penanganan Awal Kasus Preeklamsia Dan Eklamsia Di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan Karsa, Nevi Sulvita; Andi Mappaware, Nasrudin; Mokhtar, Shulhana; Alamanda Irwan, Andi; Mursyid, Muhammad; Makmun, Armanto; Adriansyah, Aan; Irsan, Muhammad; Parningan, Zherant
Window of Community Dedication Journal Vol. 02 No. 02 (Desember, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.v2i02.348

Abstract

Preeclampsia and eclamsia are a unity of the disease. The term unity of the disease means that both events are essentially the same because of eclamsia which is an increase of the heavier and more dangerous pre-eclampsia with the addition of certain symptoms. Interprofessional collaboration (IPC) is a strategy in improving the quality of service. The IPC strategy aims to improve patient safety, improve human resources quality, and transform health care systems more effectively. Thus IPC is important in hospital services. Health workers, namely doctors, midwives, nurses and pharmacists to be able to solve the problem of obstetric emergency can be done training and applying interprofessional collaboration (IPC) in providing education, screening and initial management by doctors, midwives, nurses and pharmacists in lowering unwanted events or death in cases of preeclampsia and eclamsia. Training is given to health workers, especially doctors, midwives, nurses and pharmacists in conducting IPC practice divided into 4 dimensions, namely Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS) including partnerships, Cooperation, Coordination, Shared Decision Making. Keywords: Interprofessional collaboration, preeclampsia, eclamsia
Interprofessional Collaboration Penanganan Awal Kasus Preeklamsia Dan Eklamsia Di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan Andi Mappaware, Nasrudin; Mokhtar, Shulhana; Alamanda Irwan, Andi; Sulvita Karsa, Nevi; Mursyid, Muhammad; Makmun, Armanto; Adriansyah, Aan; Irsan, Muhammad; Parningan, Zherant
Window of Community Dedication Journal Vol. 2 No. 2 (Desember, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.v2i2.1766

Abstract

Preeklamsia dan eklamsia merupakan kesatuan penyakit. Istilah kesatuan penyakitdiartikan bahwa kedua peristiwa dasarnya sama karena eklamsia yang merupakanpeningkatan dari pre-eklamsia yang lebih berat dan berbahaya dengan tambahan gejalagejalatertentu. Interprofessional collaboration (IPC) merupakan strategi dalammeningkatkan kualitas pelayanan. Strategi IPC bertujuan untuk patient safety, memperbaikikualitas SDM, dan mengubah sistem perawatan kesehatan yang lebih efektif. Dengandemikian IPC merupakan hal yang penting dalam pelayanan rumah sakit. Tenaga kesehatanyaitu dokter, bidan, perawat dan apoteker untuk dapat menyelesaikan permasalahankegawatdaruratan obstetri maka dapat dilakukan pelatihan dan menerapkan interprofessionalcollaboration (IPC) dalam memberikan edukasi, skrining dan penatalaksanaan awal olehdokter, bidan, perawat dan apoteker dalam menurunkan kejadian yang tidak diinginkanataupun kematian pada kasus preeklamsia dan eklamsia. Pelatihan diberikan kepada petugaskesehatan khususnya dokter, bidan, perawat dan apoteker dalam melakukan praktek IPCdibagi 4 dimensi yaitu Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS)meliputi partnerships, Cooperation, Coordination, Shared Decision Making.
PENGARUH MINYAK ZAITUN DAN EKSTRAK DAUN TIN TERHADAP KADAR GDS PADA TIKUS PUTIH Briliany Rahman, Dinda; Faisal Syamsu, Rachmat; Karim, Marzelina; Julyani, Sri; Alamanda Irwan, Andi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.22005

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai hiperglikemia akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan absolut atau relatif dari kerja  insulin. Riskesdas 2018 menunjukan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur ? 15 tahun sebesar 2%. Minyak Zaitun adalah salah satu pangan fungsional dengan kandungan mono unsaturated fatty acid (MUFA) yang memiliki aktivitas antidiabetik. Daun Tin memiliki kandungan senyawa flavonoid, ?-setosterols, dan polifenol ini dilaporkan dapat berfungsi sebagai antidiabetes. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh pemberian minyak Zaitun dan ekstrak daun Tin terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada tikus putih. Metode pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimental dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel yang digunakan sebnayak 24 ekor tikus. Hasil diolah menggunakan uji t-independent dan dilanjutkan One Way Annova. Dari hasil penelitian didapatkan penurunan signifikan glukosa darah sewaktu pada semua kelompok perlakuan, yaitu pada kelompok yang diberikan minyak Zaitun sebesar 38,75 mg/dL (p<0,005), pada kelompok yang diberi ekstrak daun Tin nilai p sebesar 47,50 mg/dL (p<0,002), pada kelompok yang diberi kombinasi minyak Zaitun dan ekstrak daun Tin, nilai p sebesar 66,25 mg/dL (p<0,032). Kesimpulan penelitian ini adalah Minyak Zaitun dan ekstrak daun Tin memiliki pengaruh terhadap kadar glukosa darah tikus yang diinduksi Aloksan dan kombinasi keduanya memberikan hasil lebih signifikan.