Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dalam Kurikulum Merdeka di SMAN 4 Bukittinggi. Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan PBL sebagai salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah. Penggunaan PBL di sekolah ini telah dilaksanakan secara menyeluruh dalam proses pembelajaran dan diterapkan di dalam kelas dengan mengikuti modul ajar. Namun, kenyataannya pelaksanaan PBL belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan panduan yang tercantum dalam modul ajar. Terdapat kesenjangan antara pelaksanaan di lapangan dengan konsep ideal yang diharapkan, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan terbatas, wawancara terbuka, dan dokumentasi modul ajar sosiologi fase F, serta RPP Sosiologi fase F. Informan dipilih secara purposive sampling, dengan kriteria guru sosiologi, guru yang menggunakan PBL dan siswa fase F yang mempelajari sosiologi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif model Miles dan Huberman yang meliputi tiga komponen utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PBL dalam kelas telah sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Namun, guru belum sepenuhnya menguasai modul ajar dalam praktik pembelajaran langsung. Hal ini menunjukkan perlunya penguatan kompetensi guru dalam penggunaan modul ajar, yaitu dengan memahami dan merealisasikan isi modul ajar ke dalam pembelajaran di kelas agar pelaksanaan PBL lebih optimal.