Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN CNC MILLING MCV- 1100 TERHADAP SIFAT MEKANIK LOGAM ALUMINIUM AA 5052 - H112 Sendie Yuliarto Margen; Slamet Riyadi
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i2.3765

Abstract

CNC milling (Computer Numerically Controlled Milling) adalah merupakan salah satu proses permesinan non konvensional yang pergerakan meja mesin (sumbu X dan Y ) serta spindel (sumbu Z atau rumah cutter) dikendalikan oleh suatu program program berisi langkah-langkah perintah yang harus dijalankan oleh mesin CNC (huruf per huruf atau angka per angka) yang disebut dengan program NC (Numerecally Control). Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari variasi putaran mesin agar diketahui putaran yang baik selama proses permesinan milling sehingga mendapatkan setting yang sesuai pada putaran mesin sehingga menghasilkan kualitas yang baik pada kekasaran permukaan dan kekerasan permukaan. Bahan yang digunakan adalah Aluminium AA 5052 - H112, alat yang digunakan adalah mesin Milling MCV- 1100 menggunakan pahat face mild, kemudian Aluminium di proses dengan milling dengan variasi putaran mesin 700 rpm, 900 rpm, 1100 rpm, 1300 rpm dengan kecepatan potong tetap 50 mm/menit, setelah proses selesai kemudian melakukan uji kekasaran permukaan dan kekerasan. Untuk nilai kekasaran pada putaran mesin 700 rpm=1,38 µm, 900 rpm= 1,25 µm, 1100 rpm=1,24 µm dan 1300 rpm=1,31 µm. Sedangkan nilai kekerasan untuk putaran mesin 700 rpm = 48,37 kg/mm², 900 rpm =48,62 kg/mm², 1100 rpm = 48,68 kg/mm². dan 1300 rpm = 48,11 kg/mm². Kata kunci: Kekasaran, kekerasan, proses milling, variasi putaran mesin.
DESAIN TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL UNTUK PENGGERAK POMPA AIR Slamet Riyadi; Sendie Yuliarto Margen
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i2.3768

Abstract

Potensi energi angin di indonesia sangat melimpah. Sumber energi dari angin merupakan salah satu sumber energi bersih. Pengembangan turbin angin sangat sesuai dengan kondisi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan turbin angin vertical dengan jari-jari 70 cm, tinggi 150 cm, dengan dua buah sudu lebar 40 cm. Untuk mempermudah dalam pengambilan data antara sudu dan lengan turbin di buat seperti sendi agar mudah untuk mengatur sudut sudu. Hasil data yang didapatkan dari penelitian ini adalah daya terbesar turbin angin poros vertikal yaitu 9,2 watt yang menghasilkan debit air sekitar 0,086 m3/s, dengan daya teoretis 0,0002334 watt. Karakter dari turbin angin poros vertikal ini dapat berputar jika di kenai kecepatan angin yang rata-rata 3 m/s, sehingga turbin angin poros vertikal ini membutuhkan tempat yang lapang atau tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal sehingga sudu dapat berputar dengan baik pula. Dalam pengambilan data mencari debit air yang maksimum dari pengujian kecepatan angin 1 s/d 4 m/s diperoleh debit air yng paling tinggi. Kata Kunci : debit air, pompa hidran, turbin angin.
VARIASI JENIS PAHAT TERHADAP TINGKAT KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 41 PADA PROSES BUBUT CNC HJ-28 Sendie Yuliarto Margen; Slamet Riyadi; Agung Nugroho
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3350

Abstract

CNC mempunyai ketelitian yang tinggi, ketepatan dimensi, waktu produksi yang lebih efektif, dan produktivitas tinggi. Hasil pengerjaan mesin CNC bergantung pada parameter permesinan, seperti cutting speed, feedrate, depth of cut, material benda, pendinginan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari variasi pahat agar diketahui pahat yang baik selama proses permesinan CNC bubut sehingga mendapatkan setting yang sesuai sehingga menghasilkan kualitas yang baik pada kekasaran permukaan dan kekerasan permukaan. Bahan yang digunakan adalah Baja ST. 41, alat yang digunakan adalah mesin bubut CNC HJ-28 dengan variasi jenis pahat Insert, HSS Bohler, karbida, kemudian Baja ST 41 diproses dengan mesin bubut CNC dengan kecepatan putar spindel (spindle speed) tetap 500 rpm dan gerak pemakanan pahat tetap 50 mm/menit dengan kedalaman 2 mm, kemudian melakukan uji kekasaran permukaan dan kekerasan. Nilai kekasaran pada pahat insert =1,33 µm, pahat HSS Bohler = 1,14 µm, dan pahat karbida = 1,84 µm, pengujian kekasaran pemukaan hasil yang paling halus yaitu pahat HSS Bohler = 1,14 µm sedangkan yang paling kasar yaitu pahat karbida = 1,84 µm. Nilai kekerasan untuk pahat insert = 144 kg/mm², pahat HSS Bohler = 140,33 kg/mm², dan pahat karbida = 140,33 kg/mm². Pengujian kekerasan hasil yang paling keras yaitu pahat insert = 144 kg/mm². Kata kunci: Variasi jenis pahat, tingkat kekasaran, kekerasan, proses bubut CNC.
ANALISIS KINERJA MESIN LASER CUTTING TRULASER 1030 PADA PRODUKSI KENDARAAN KHUSUS MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) Fariz Wisda Nugraha; Sendie Yuliarto Margen; Rifky Ismail; Muhammad Farel; Yusuf Subagyo; Hartanto Prawibowo; Rizal Mustofa
Journal of Mechanical Engineering and Applied Technology Vol. 3 No. 2 (2025): VOLUME 3 ISSUE 2 YEAR 2025 (JULY 2025)
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jmeat.v3i2.6761

Abstract

The manufacturing industry is continuously challenged to improve production efficiency and quality. Production machinery plays a crucial role in supporting smooth manufacturing processes, especially in the fabrication of special vehicle components. One such machine is the TruLaser 1030, a 2D laser cutting machine manufactured by TRUMPF, which is used for processing body and accessory parts in special vehicles. This study aims to evaluate the performance of the TruLaser 1030 machine using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method, as well as to identify damaged machine components and maintenance requirements. The Total Productive Maintenance (TPM) approach is applied to enhance equipment effectiveness, prevent breakdowns, and ensure product quality and workplace safety. The OEE methodology involves three main parameters: Availability, Performance Rate, and Quality Rate. The results show the machine’s availability at 94%, performance rate at %, and quality rate at 97.1%. These findings suggest that the TruLaser 1030 machine operates at a relatively optimal level; however, regular evaluations of work systems and maintenance programs are necessary to maintain stable performance and continuously improve productivity.
Design, Construction, and Testing of an Electric Wheelchair Operated by Arduino Uno R3 Microcontroller Subagyo, Yusuf; Sendie Yuliarto Margen; Baharudin Priwintoko; Fariz Wisda Nugraha; Hartanto Prawibowo
Multidisciplinary Innovations and Research in Applied Engineering Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Inovasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70935/ha1z3r27

Abstract

The research aims to design and develop an electric wheelchair based on the Arduino Uno microcontroller as a mobility solution for individuals with disabilities. A conventional wheelchair was modified by integrating an electric drive system controlled by an analog joystick, which is connected to the Arduino Uno and DC motors via a BTS 760 motor driver. The wheelchair design complies with ISO 7176-5 standards and is adapted to the anthropometric dimensions of Indonesian users. Test results indicate that the control system functions effectively, allowing responsive control of wheelchair movements forward, backward, left, and right according to joystick operation. However, several challenges were encountered during the chain adjustment and gear welding processes, requiring further development to achieve optimal performance. This study demonstrates that utilizing the Arduino Uno as the central control unit enables the production of an electric wheelchair at a more affordable cost.