Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAYU MINDI SEBAGAI RAW MATERIAL PEMBUATAN CASING TEKNOLOGI INFORMASI Sumino Sumino; Achmad Gilang Romadhon
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 10, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v10i2.6412

Abstract

The use of solid teak wood has always been the choice of casing manufacturers for communication technology tools. This type of teak wood has the requirements for durable class and maximum strength class. Other types of wood are considered less qualified, one type of wood is Mindi wood, whereas Mindi wood actually looks beautiful. In the digital era, various forms of manufacturing casings made of plastic are offered, of course, plastic materials have a negative impact on the environment and seem cheap. Wood is a solution for providing materials in the manufacture of environmentally friendly casings of exclusive value. In order to achieve an exclusive concept in the era of fashion trends, the right method is needed in its cultivation, so this design uses a method that includes several stages, including, a) Observation and analysis stage, b) The imagination stage consists of exploration and experimentation of techniques and materials. , c) The stage of developing the imagination which is focused on the maturation of the concept as a result of the evaluation of the problem, d) The stage of implementing the design decisions that are ready to be worked on. The above method is then called the method of creating Practice-Ied Research. The design achievements along with the current trend and fashion era emphasize the character and contemporary lifestyle, but will also display a sentimental character that seems nostalgic for the past. Tend to accentuate the ancient and exclusive impression that offers the uniqueness of the wood grain, this is often referred to as a retro style product.Penggunaan kayu untuk produk industri saat ini telah nyata mendukung peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor non minyak. Hal demikian ditandai dengan maraknya beragam produk estetis ataupun fungsional oleh pelaku bisnis berbahan kayu. Sebagian besar para pelaku mengacu pada trend dan fashion yang mencerminkan karakter dan gaya hidup kekinian, tetapi jarang sekali menampilkan karakter sentimentil yang seolah-olah bernostalgia ke masa lalu. Penggunaan kayu jati solid kelas satu selalu menjadi pilihan sehingga mengabaikan kayu-kayu yang lain, padahal kayu Mindi justru tampak sifat lokalitasnya, sehingga cenderung menonjolkan kesan kuno dan eklusif yang menawarkan keunikan serat kayu.  Guna menuju pencapaian konsep kuno diperlukan sejumlah experiment dan metode yang tepat dalam penggarapannya, yakni: a) Tahap observasi dan analisis, b) Tahap imajinasi, c) Tahap pengembangan imajinasi, d) Tahap implementasi. Metode tersebut kemudian disebut dengan metode penciptaan Practice-Ied Research. Perancangan ini akan merealisasikan disain-disain kebaruan yang meliputi Commercial Casing untuk produk Information Technology. 
Magnetic Levitation Technology As An Object Floating Technique In Wooden Craft Sumino Sumino; Achmad Gilang Romadhon
Corak Vol 11, No 1 (2022): MAY 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v11i1.7510

Abstract

Research and application of magnetic levitation have been expanded in electric motors, generators, radar monitoring systems, car-door central locks, and metal object towing devices. In the operation, the objects do not touch each other. The use of a magnet-based system that floats objects is called a levitation system. In earlier times, fine art had been comfortable with its structure. Consequently, it is not prepared to deal with electromagnetic technology systems. Magnetic levitation technology is the process of floating objects with a gravitational force that rejects or counteracts each other in a magnetic field. This research aims to provide innovations in applying magnetic levitation in designing fine artworks in Indonesia, mainly wooden crafts. The work was designed with eco-design methods. The magnetic levitation techniques have been widely applied in woodcraft art today. The process of floating objects in the air has the property of rejecting each other's components, while the use of permanent magnets sets the object's position stable. Wood material as an object medium is formed to resemble a flying bird stabilized by magnetic levitation techniques. This wooden crafts experiment featured objects spinning and hovering when exposed to the wind.
Creation of Siger Tower Shaped Wood Crafts with Magnetic Levitation Technique Romadhon, Achmad Gilang
Corak Vol 12, No 1 (2023): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v12i1.7892

Abstract

Siger merupakan mahkota wanita Lampung, Seiring berjalanya waktu Siger memiliki pergeseran fungsi menjadi ikon khas daerah Lampung. Siger juga sudah menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Lampung contohnya setiap bangunan pemerintah, pertokoan, lampu jalan, gapura-gapura pada bagian atasnya terdapat simbol Siger. Tujuan pembuatan karya ini diharapkan dapat memberi edukasi kepada masyarakat agar selalu melestarikan kebudayaan daerah. Dalam penciptaan karya seni ini menggunakan dua metode yaitu metode pendekatan dan penciptaan. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode estetika dari Djelantik. Dalam metodenya ada tiga aspek yaitu wujud, bobot, dan penampilan. Sedangkan metode penciptan dari Prof. SP. Gustami yaitu berkaitan dengan eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Hasil dari Penciptaan ini adalah sebuah karya kriya kayu berupa Menara Siger berbahan kayu Jati dan kayu Sonokeling, yang di sajikan melayang dengan teknik Levitasi magnetik.
Eksplorasi Nilai Estetika Batik Kontemporer sebagai Identitas Budaya Lokal dalam Industri Kreatif Global Anggorojati, Aryo; Romadhon, Achmad Gilang; Handayani, Evy Fenny; Jahroo, Wafaa Letya; Mukti, Putri Utami
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.3036

Abstract

Batik kontemporer telah mengalami transformasi signifikan dari warisan budaya tradisional menjadi produk industri kreatif yang memiliki daya saing global. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai estetika batik kontemporer dan bagaimana nilai tersebut memperkuat identitas budaya lokal di tengah persaingan industri kreatif global. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan analisis visual, penelitian ini mengkaji transformasi motif, teknik produksi, dan strategi pemasaran batik kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batik kontemporer berhasil mempertahankan nilai filosofis tradisional sambil mengadopsi inovasi desain yang sesuai dengan selera pasar global. Nilai estetika batik kontemporer tidak hanya terletak pada aspek visual, tetapi juga pada makna simbolis, kearifan lokal, dan proses penciptaan yang autentik. Penelitian ini menemukan bahwa pelaku industri batik kontemporer menggunakan strategi hibridisasi budaya, yaitu memadukan elemen tradisional dengan desain modern untuk menciptakan produk yang unik dan kompetitif. Kesimpulannya, batik kontemporer mampu menjadi jembatan antara pelestarian budaya lokal dan tuntutan pasar global, sekaligus memperkuat identitas bangsa di kancah internasional. Implikasi penelitian ini menunjukkan perlunya dukungan kebijakan yang komprehensif untuk pengembangan industri batik kontemporer sebagai bagian dari ekonomi kreatif nasional.