Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ARTIKEL REVIEW: PENERAPAN LEAN MANAGEMENT & SIX SIGMA SEBAGAI TOOLS DALAM PENERAPAN CONTINOUS IMPROVEMENT DI INDUSTRI FARMASI SARAH, DEWI; Saptarini, Nyi Mekar; Nugraha, Aristo Fajar; Rambia, Ikhsan
Farmaka Vol 19, No 4 (2021): Farmaka (Suplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i4.33164

Abstract

Continual improvement menjadi landasan dari banyak industri manufaktur di dunia karena telah terbukti mampu menghilangkan pemborosan yang memberi nilai tambah produk/jasa dari perspektif konsumen. Industri farmasi mengadopsi konsep tersebut, untuk tujuan mengefektifkan biaya dari segi cycle time, pemasaran, pengemasan, memantau rantai pasok, dan streamline proses manufaktur. Pendekatan Lean Six Sigma adalah salah satu tools yang dapat digunakan untuk melakukan continous improvement. Tujuan kajian artikel ini adalah untuk mendeskripsikan cara implementasi continuous improvement dengan pendekatan Lean Six Sigma dan pengaruhnya terhadap industri farmasi. Metode dengan cara pencarian melalui electronic database dari jurnal yang telah dipublikasi melalui Google Scholar, ProQuest, PubMed, dan ScienceDirect. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah continuous improvement, lean management, Six Sigma dan industri farmasi Hasil kajian menemukan bahwa implementasi continuous improvement dengan pendekatan Lean Six Sigma secara signifikan memberikan pengaruh positif dalam memaksimalkan keuntungan dengan meminimalkan waste selama produksi serta mengeliminasi berbagai tipe pemborosan, seperti proses yang tidak sesuai, proses yang tidak perlu, produksi berlebih, pengerjaan ulang, inventaris dan work in process serta pengangkutan material dan pengurangan penanganan.Kata kunci: perbaikan terus-menerus, perampingan manajemen, Six Sigma, industri farmasi
Plasma Fractionation: Conditions and Challenges Rambia, Ikhsan; Insyirah, Ariani; Claudiana, Nur Shelly Ester; Fath, Zulfa Tavira Al; Permadi, Najla Eksakta; Sriwidodo, Sriwidodo; Rustan, Mas Rahman
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 12, No 3 (2025)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v12i3.63343

Abstract

Plasma is a blood component that has a role in treating various diseases, such as haemophilia and blood-clotting disorders. Plasma used for treatment is referred to as plasma-derived drug products (PDMPs), which are obtained through the plasma fractionation process. This study aims to explore the conditions of plasma fractionation in various countries and highlight some of the challenges faced by the plasma fractionation industry. The methods used include searching for articles published over the past decade from trusted sources, such as Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect, using specific keywords. The results of literature studies related to plasma fractionation were obtained from 20 countries spanning several continents. The conditions and challenges faced in plasma fractionation in those countries differ. Some of the challenges faced are related to technology, regulation, plasma sources, human resources, and the economy. Currently, Indonesia is working with South Korea to build the first plasma fractionation facility. Therefore, the conditions and challenges faced by various countries can serve as a reference for Indonesia in preparing the factors that influence plasma fractionation development, in accordance with the World Health Organization (WHO) recommendations.
Kajian Risiko terkait Kontaminasi dan Ketercampuran di Ruang Penimbangan Industri Farmasi “XYZ” Insyirah, Ariani; Rusdiana, Taofik; Rambia, Ikhsan
Majalah Farmasetika Vol 10, No 6 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i6.65646

Abstract

Industri farmasi memiliki peran dan tanggung jawab memastikan obat yang diproduksi aman, berkhasiat, dan bermutu sampai dikonsumsi oleh konsumen. Di Indonesia, terdapat PerBPOM Nomor 7 Tahun 2024 yang mengatur terkait seluruh proses dan ketentuan dalam pembuatan obat sehingga dapat memenuhi kriteria tersebut. Dalam proses pembuatan obat, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah terkait risiko kontaminasi dan ketercampuran saat penimbangan bahan baku. Potensi risiko tersebut dapat dikelola dengan cara melakukan kajian risiko. Salah satu metode pendekatan yang biasa digunakan adalah failure mode effect analysis (FMEA) yang berfokus pada tindakan pencegahan terjadinya kegagalan. Di industri farmasi “XYZ”, penilaian risiko biasa dilakukan dengan cara observasi secara langsung, melakukan wawancara dengan operator, dan berdiskusi dengan bagian tertentu terkait kemungkinan risiko yang dapat terjadi. Terdapat empat hal yang diidentifikasi, yaitu pakaian kerja, peralatan, kondisi ruangan, dan penandaan. Diperoleh total 11 risiko kegagalan dengan rincian lima berisiko rendah (terkait peralatan, kondisi ruangan, dan penandaan) dengan nilai RPN < 30, satu berisiko sedang (terkait penandaan) dengan nilai RPN 30 ≤ RPN ≤ 60, satu berisiko tinggi (terkait pakaian kerja) dengan nilai RPN 75 ≤ RPN ≤ 100, dan empat berisiko sangat tinggi (terkait pakaian kerja dan peralatan) dengan nilai RPN ≥ 150 sehingga menjadi prioritas utama yang perlu diselesaikan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko adalah memberikan pelatihan operator, merevisi SOP secara berkala, memastikan formulir pemantauan diisi oleh operator, serta memastikan peralatan dan pakaian kerja yang digunakan memiliki jumlah dan spesifikasi yang sesuai dengan ketentuan. Hal tersebut sudah mulai diterapkan dan memberikan hasil yang baik. Dengan mengendalikan potensi risiko kontaminasi dan ketercampuran, obat yang dihasilkan oleh industri farmasi diharapkan memenuhi tiga kriteria terkait keamanan, khasiat, dan kualitas.