Komunikasi antar budaya memainkan peran krusial dalam kepemimpinan pendidikan global untuk mewujudkan inklusi dan kolaborasi. Artikel ini menganalisis bagaimana pemimpin pendidikan global dapat mengintegrasikan kompetensi komunikasi antar budaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang adil, inklusif, dan kolaboratif. Metode penelitian yang digunakan mencakup tinjauan literatur terkini dan analisis kasus-kasus kepemimpinan multikultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemimpin yang memahami perbedaan budaya dapat meningkatkan toleransi, mengurangi konflik, dan mendorong kolaborasi lintas negara. Model kepemimpinan yang sensitif terhadap keberagaman budaya menjadi kunci dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang relevan secara lokal dan kompetitif secara global. Selain itu, penggunaan strategi komunikasi inovatif, seperti pemanfaatan teknologi digital, terbukti efektif dalam menjembatani kesenjangan budaya di era globalisasi. Artikel ini menyimpulkan bahwa komunikasi antar budaya tidak hanya mendukung keberhasilan kepemimpinan pendidikan global, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Temuan ini menawarkan wawasan baru bagi pengembangan kebijakan pendidikan global yang menghargai keberagaman dan mempromosikan kolaborasi internasional.