Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POLA PENDIDIKAN ANAK PADA MASYARAKAT TOLAKI DESA ALOSI KECAMATAN KOLONO KABUPATEN KONAWE SELATAN (2000-2017) Apriadin, Apriadin; Darnawati, Darnawati
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.653 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v3i3.12817

Abstract

ABSTRAK: penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan materi, metode, media dan nilai-nilai pendidikan anak pada masyarakat Tolaki di Desa Alosi Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri atas: (1) Pengumpulan Sumber, yakni pengumpulan sumber melalui studi kepustakaan, dokumen, pengamatan, dan wawancara (2) Kritik Sumber yakni penilaian data melalui kritik eksternal dan kritik internal (3) Historiografi, yaitu penulisan sejarah melalui penafsiran, penjelasan, dan penyajian. Hasil penelitian dilapangan menunjukan bahwa: (1) Materi pendidikan anak pada pada masyarakat Tolaki di Desa Alosi yaitu Usia 1-3 tahun mengajarkan anak bagaimana cara berjalan, berbicara, dan makan,Usia 4-6 mulai di ajarkan nilai-nilai kesucian dari islam dalam masyarakat Usia 7-12 tahun materi mengarah kebentuk fisik Usia 13-19 tahun materi pemberian tanggung jawab dan kedisiplinan. (2) Metode pendidikan anak pada masyarakat Tolaki di Desa Alosi yaitu: Usia 1-3 metode demonstrasi dan metode perhatian atau pengawasan, Usia 4-6 tahun metode latihan keterampilan dan metode simulasi, Usia 7-12 tahun metode latihan keterampilan dan metode diskusi atau musyawarah, Usia 13-19 tahun metode ceramah, Usia 20 tahun ke atas metode keteladanan, ceramah, dan perhatian atau Pengawasan. (3) Media pendidikan anak pada masyarakat Tolaki di Desa Alosi yaitu Usia 1-3 tahun yaitu media-media sederhana seperti poster, Usia 4-6 tahun media yang digunakan kartun, Usia 7-12 tahun media yang digunakan adalah papan flanel, Usia 13-19 tahun sampai dewasa yaitu anak mulai diperkenalkan dengan teknologi seperti handphone, dan leptop, Usia 20 tahun ke atas medianya adalah media komputer. (4) Nilai-nilai yang terkandung dalam pola pendidikan anak pada masyarakat tolaki adalah: a) : Nilai religius, (b) Nilai kejujuran, (c) Nilai toleransi, (d) Nilai disiplin, (e) Nilai mandiri, (f) Nilai cinta tanah air. Kata Kunci: Materi, Metode, Media dan Nilai-Nilai, Pendidikan Anak ABSTRACT: This study aims to describe the material, methods, media and educational values of children in the Tolaki community in Alosi Village, Kolono Subdistrict, Konawe Selatan District. The method used in this study is the historical method according to Helius Sjamsuddin which consists of: (1) Collection of Sources, namely collection of sources through the study of literature, documents, observations, and interviews (2) Source Criticism namely the assessment of data through external criticism and internal criticism ( 3) Historiography, namely writing history through interpretation, explanation, and presentation. The results of the field research show that: (1) Children's educational materials in the Tolaki community in Alosi Village, namely 1-3 years old, teach children how to walk, talk, and eat, Ages 4-6 begin to teach the values of purity of Islam in age 7-12 years old material leads to physical form Age 13-19 years old material giving responsibility and discipline. (2) Children education methods in the Tolaki community in Alosi Village, namely: Ages 1-3 Demonstration methods and methods of attention or supervision, Ages 4-6 years skills training methods and simulation methods, Ages 7-12 years skills training methods and discussion methods or deliberation, Ages 13-19 years lecture method, Ages 20 years and above exemplary method, lecture, and attention or Oversight. (3) Children's educational media in the Tolaki community in Alosi Village, namely 1-3 years old, simple media such as posters, 4-6 years old media used by cartoons, 7-12 years old media used are flannel boards, Aged 13 -19 years until adulthood, that is, children are introduced to technology such as mobile phones and laptops. Age 20 years and above, the medium is computer media. (4) The values contained in the pattern of children's education in the Tolaki community are: a): Religious values, (b) Honesty values, (c) Tolerance values, (d) Discipline values, (e) Independent values, (f) The value of loving the motherland. Keywords: Material, Methods, Media and Values, Children's Education
PERMASALAHAN TENTANG BATAS WAKTU PENDAFTARAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PEWARISAN DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA SAMARINDA. Apriadin Apriadin
Journal of Law ( Jurnal Ilmu Hukum ) Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.04 KB)

Abstract

Abstract That according to Article 61 paragraph 3 of Government Regulation No. 24 of 1997 states that: If a person has the right to land had died then right as heir must register their rights within a period of 6 (six) months after the death of the person, not charged pendaftaran.Dari fee provisions of article above that the presence of legal events in the form of inheritance, it can be said that the heir who receives the transfer of property rights as heir must register their rights transition to the Office of National Defence. Within a period of 6 (six) months after the death of the testator must be registered, it is intended that the issuance of new certificates can on behalf of the heirs in question and that the certainty and legal protection for holders of the new property. That the implementation of the registration of transfer of rights because inheritance is done directly by the rights holder / or heirs to the National Land Office, accompanied by the documents that must be satisfied that the respondent completing the registration of property rights for inheritance transition is done through the ravine by 18 respondents or 60% who do request through the intermediary of notary services as much as 7 respondents or 23.334% and the register transfer of rights as an individual inheritance as much as 5% of the respondents, or 16,667.
ANALISIS KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE IRI DAN RCI (STUDI KASUS RUAS JALAN KLANGON-TEMPEL) Gutama, Detha Sekar Langit Wahyu; Sutrisno, Widarto; Mustofa, Rizqi; Apriadin, Apriadin; Tommy, Nofry Wanly
Bangun Rekaprima Vol. 9 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v9i2.5310

Abstract

Pentingnya jalan sebagai komponen krusial dalam sistem transportasi memungkinkan pergerakan manusia, barang, dan jasa di antara wilayah. Jalan yang baik adalah cermin dari pembangunan infrastruktur transportasi yang berkualitas. Namun, dengan meningkatnya lalu lintas kendaraan, sering kali jalan mengalami kerusakan. Untuk menangani masalah ini, diperlukan program penilaian kondisi jalan yang mampu menentukan jenis perawatan yang diperlukan. Dalam evaluasi ini, digunakan metode International Roughness Index (IRI) untuk mengukur tingkat ketidakrataan permukaan jalan dan Road Condition Index (RCI) untuk menilai tingkat kenyamanan berkendara atau performa jalan. Dari penggunaan aplikasi Roadlab Pro pada ruas jalan Klangon-Tempel STA 12+000 hingga 14+000, ditemukan bahwa kondisi jalan secara umum buruk. Nilai rata-rata IRI mencapai 6,16% untuk jalur kiri dan 6,76% untuk jalur kanan, menunjukkan bahwa permukaan jalan tidak rata dan bergelombang, yang bias mengakibatkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Melalui korelasi antara nilai IRI dan RCI, diperoleh nilai rata-rata RCI sebesar 6,35% untuk jalur kiri dan 5,91% untuk jalur kanan pada ruas jalan tersebut. Nilai-nilai RCI tersebut menunjukkan bahwa kondisi ruas jalan ini berada dalam tingkat pelayanan yang buruk. Oleh karena itu, diperlukan tindakan perawatan yang tepat guna meningkatkan kualitas jalan serta kenyamanan berkendara bagi pengguna jalan.