Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETOKSIFIKASI DAN PENINGKATAN KADAR PROTEIN SINGKONG PAHIT Suryana Purawisastra; Erwin Affandi; Almasyhuri Almasyhuri; Rossi R. Apriyanto
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 20 (1997)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2370.

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk detoksifikasi serta peningkatan kadar protein singkong dengan proses fermentasi menggunakan kapang rhizopus oryzae. Penelitian ini dilaksanakan karena cara detoksifikasi yang biasa dilakukan masyarakat, yaitu melalui perendaman dan perebusan yang berulang, hanya dapat menghilangkan zat racun sebesar 50%. Bahkan terjadi pengurangan kadar zat gizi yang dikandung singkong. Pemanfaatan singkong pahit sebagai bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi terbatas hanya sebagai bahan pembuatan tapioka. Padahal jenis singkong ini mengandung pati yang lebih banyak daripada singkong biasa. Selain itu produksi singkong di Indonesia mencapai peringkat ke-3 setelah Brasil dan Thailand. Pada penelitian ini dilakukan cara detoksifikasi menggunakan mikroorganisme, yang selain mampu menghilangkan zat racun juga dapat meningkatkan protein singkong. Caranya, singkong terlebih dahulu dikeringkan di bawah sinar matahari hingga tercapai kadar air sekitar 10%. Setelah kering, singkong dijadikan tepung. Tepung singkong kemudian ditambah air dalam perbandingan (w/v) 1:1 untuk dipersiapkan sebagai substrat fermentasi yang diaduk hingga terbentuk pasta. Pasta singkong diinokulasi dengan suspensi spora kapang rhyzopus oryzar dalam perbandingan (w/v) 1:10, setelah dihomogenkan kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri. Cawan petri, kemudian diinkubasikan pada suhu 28 derajat celcius, hingga tampak pertumbuhan miselium (30 jam). Hasil fermentasi dikeringkan dan ditumbuk hingga berbentuk tepung. Jenis singkong pahit yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kebun percobaan Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan dan jenisnya diketahui yaitu jenis singkong Adira II, Adira IV, 46.8 dan 39-1-1, dengan kandungan sianida masing-masing sebesar 15.57 mg, 5.61 mg, 10.02 mg dan 24.67 mg per 100 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan sianida setelah fermentasi terhadap ke-4 jenis singkong pahit tersebut adalah bervariasi untuk setiap jenis singkong pahit. Singkong pahit Adira IV penurunan sianidanya dapat mencapai 100%, kemudian 87% untuk jenis Adira II dan jenis 46.8 serta 18% untuk jenis 39-1-1. Sedangkan peningkatan kadar protein setelah fermentasi sebesar 2 kali untuk jenis singkong 39-1-1, 0.88 kali untuk singkong Adira II, 0.56 kali untuk singkong Adira IV, dan 0.48 untuk singkong jenis 46.8. Dengan demikian melalui cara detoksifikasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat menghilangkan kadar sianida singkong pahit 18%-100%, serta meningkatkan protein antara 0.5-2 kali.
UJI EFEK TOKSISITAS TEPUNG SINGKONG PAHIT HASIL DETOKSIFIKASI PADA HEWAN PERCOBAAN Suryana Purawisastra; Erwin Affandi; Almasyhuri Almasyhuri; Rossi R. Apriyanto
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 21 (1998)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2352.

Abstract

Toxicity test of detoxified bitter cassava flour was carried old on experimental rats. The objective of the test was to observe the direct effect of the flour on the rats. There were 4 kinds of detoxified flour derived from different varieties of bitter cassava having different cyanide concentrations. The varieties were 46.8, Adira II, Adira IV, and 39.1.1. In the test maize flour and sweet cassava flour were used as controls. It was observed that there was no significant difference in the growth of rats given control flours or detoxified cassava flour. Differences were found in amounts of flours consumed, body weight, and the weights of important organs, heart, liver and kidney. The differences were not related to the cyanide contents in the detoxified cassava flours.Keywords: toxicity test, detoxified bitter cassava flour, cyanide, experimental rats