Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Characteristics of Tanning Leather Using Gambir on pH 4 and 8 Ardinal, Ardinal; Kasim, Anwar; Mutiar, Sri
Biopropal Industri Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.533 KB)

Abstract

Tannery production process in Indonesia is still using chromium sulfate or mimosa in general. Gambier (Uncaria gambier Roxb.) extract could be used as material for tanners because it contains tannin. This study aimed to investigate the characteristics of tanned leather using gambier solution at pH 4 and 8. Standard tanning method was used which includes the processing of goat leather with salt, acid and then tanned with gambier extracts. Observation of tanned leather refers to the SNI-06-0463-1989-A and ISO 0234:2009. The results showed that characteristics of tanned leather with solution of gambier at pH 4 and 8 respectively i.e.: degrees of tanning 29.87% and 39.55%, tensile strength 279.94 kg/cm2 and 433.85 kg/cm2, leather conditions was limp, light gray colour and yellow, thickness of 0.12 mm and 0.11 mm, and density 0.74 g/cm3 and 0.74 g/cm3. Tanned leather from different pH conditions generally has the same characteristic and meet standards.
Perilaku Krom Dalam Limbah Cair Penyamakan Kombinasi Krom-Gambir dan Krom-Mimosa Pada Penyamakan Kulit Ardinal, Ardinal; Salmariza, Salmariza; Kasim, Anwar
Jurnal Litbang Industri Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.537 KB) | DOI: 10.24960/jli.v4i1.646.59-66

Abstract

This study aims to determine the amount of chrome that come out together with tannery waste in a tanned combination process of chrome-gambier and chrome-mimosa. the process research performed by 2 stages. The 1st stage  using chrome with 5 concentration,    they were 2,4,6 and 8 %. Then it followed by the 2nd stage  tanning process by using vegetable tanning, gambier and mimosa, with each 7% and 9% concentration. The results showed that the combination of chrome-gambier tanned at the same concentration disposed chromium waste less than the combination of chrome-mimosa tanned. The lowest total chrome waste on the chrome-gambier tanning combination was 3.9 ppm at  2% chromium and 7% gambier concentration and the highest was 146.6 ppm at 8% chromium and 9% gambier concentrations.  The lowest total chrome waste on the combination of chrome-mimosa tanning was 2.2 ppm at  2% chromium and 7% mimosa concentration and the highest was 170.4 ppm at 8 % chromium and 9% mimosa concentration. The 2ndtanning, was combination tanning process, chrome-gambier able to reduce chromium levels more than the chrome-mimosa tanning.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah krom yang ikut terbuang bersama limbah proses penyamakan kulit yang di samak kombinasi krom-gambir dan krom-mimosa. Pelaksanaan penelitian proses penyamakan kulit  dilakukan dengan 2 tahap. Tahap I menggunakan krom dengan 5 variasi  konsentrasi yaitu 2, 4, 6 dan 8%. Setelah penyamakan tahap I kemudian dilanjutkan penyamakan tahap II dengan menggunakan penyamakan nabati, gambir dan mimosa, dengan variasi konsentrasi masing-masing 7 dan 9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyamakan kombinasi krom-gambir pada konsentrasi yang sama menghasilkan limbah krom yang lebih sedikit dibandingkan dengan samak kombinasi krom-mimosa. Jumlah limbah krom pada penyamak kombinasi krom-gambir terendah adalah 3,9 ppm pada konsentrasi krom 2% dan gambir 7% dan tertinggi 146,6 ppm pada konsentasi krom 8% dan gambir 9%. Jumlah limbah krom pada penyamak kombinasi krom-mimosa terendah adalah 2,2 ppm pada konsentrasi krom 2% dan mimosa 7% dan tertinggi 170,4 ppm pada konsentasi krom 8% dan mimosa 9%. Penyamakan tahap II, yang merupakan samak kombinasi, krom-gambir dapat menurunkan kadar krom lebih banyak dibandingkan kombinasi krom-mimosa.
SOSIALISASI DAGUSIBU UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN OBAT BAGI MASYARAKAT DESA LAWULO KECAMATAN SAMATURU KABUPATEN KOLAKA Ardinal, Ardinal; Kurnianti Alexander; Sahriani Sahriani; Fatmawati Fatmawati; Rika Handiyani; Rezki Maulina; Selvieni Selvieni; Andi Nur Auliya; Raysa Nurul Diva; Faiz Faiz; Siti Nurhalizah; Muhammad Syaiful
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2025): Volume 6 No 4 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i4.35444

Abstract

Sosialisasi Dagusibu "Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat" di Desa Lawulo, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penggunaan obat yang aman dan bertanggung jawab. Kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang cara mendapatkan obat yang tepat, penggunaan dosis yang benar, penyimpanan yang aman, serta cara pembuangan obat yang tidak terpakai agar tidak mencemari lingkungan. Melalui metode interaktif seperti diskusi, demonstrasi, dan penyuluhan langsung, masyarakat diajak untuk aktif berpartisipasi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan obat. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai praktik pengelolaan obat yang baik, serta penurunan jumlah obat yang dibuang sembarangan. Sosialisasi ini diharapkan dapat menciptakan budaya kesehatan yang lebih baik, mengurangi risiko penyalahgunaan obat, dan mendukung upaya kesehatan masyarakat secara keseluruhan di Desa Lawulo.
ANALISIS PENGGUNAAN PADA EFISIENSI TRANSAKSI KEUANGAN PADA UMKM DI BOEPINANG Ardinal, Ardinal; Turi, La Ode; Syahrir, Sasmita Nabila
Jurnal Akuntansi Kompetif Vol. 8 No. 3 (2025): Jurnal Akuntansi Kompetif (JAK)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/akuntansikompetif.v8i3.2347

Abstract

This study aims to analyze the use of QRIS in enhancing the efficiency of financial transactions among MSMEs in Boepinang, identify the supporting and inhibiting factors of its adoption, and examine its impact on business profits. QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) is an electronic payment system developed by Bank Indonesia, which enables transactions via QR codes. For regular merchants, a Merchant Discount Rate (MDR) of 0.7% is applied per successful transaction. This research employs a qualitative descriptive approach, with data collected through observation, interviews, and documentation. The data were analyzed using data reduction, data display, and conclusion drawing techniques. The results indicate that QRIS significantly improves operational efficiency for MSME actors, offering faster transactions, automatic recording, and ease of payment. The main supporting factor is its user-friendly operation via smartphones. However, key obstacles include unstable internet connectivity and transaction fees borne by business owners. Regarding profitability, QRIS adoption has not resulted in a notable increase or decrease in profits. Nonetheless, it positively contributes to operational efficiency and transaction management within MSMEs. Keywords: Efficiency, QRIS, MSMEs, financial transactions, profit
Aplikasi Sistem Informasi Jasa Service Computer Pada Toko Alfalfa Ardinal, Ardinal; Anjani, Dewi; Sunarmintyastuti, Lies
Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi) Vol 6, No 1 (2022): SEMNAS RISTEK 2022
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/semnasristek.v6i1.5773

Abstract

Perkembangan teknologi digital saat ini bertumbuh semakin cepat ,secara tidak langsung pengguna teknologi meningkat tajam,oleh karena itu teknologi sangan penting di era sekarang.tujuan dari aplikasi sistem informasi adalah untuk mengetahui permasalahan sistem informasi alfalfa yang sedang berjalan pada Toko Alfalfa Computer, merancang sebuah sistem yaitu pada pelayanan jasa komputer sehingga dapat menyajikan data akurat, dan juga mengurangi kesalahan pencatatan yang dilakukan akibat pencatatannya masih manual. Metode penelitian yang digunakan peneliti ialah metode Kualitatif. Program ini dibuat menggunakan perangkat lunak XAMPP, Dan Netbean IDE 8.2 juga database MYSQL. aplikasi ini Lebih khusus pada aplikasi sistem informasi jasa service.hasil penelitian ini ialah adanya suatu perangkat lunak aplikasi yaitu dibuat dengan program Bahasa Java Netbans,dan juga penyimpanan data yang menggunakan database dari MYSQL sehingga proses pendataan toko Alfalfa dapat menjadi lebih efektif dan juga efesienKata Kunci: Aplikasi Sistem, Jasa Service, Java, MySQL
Kinerja Sanitarian Puskesmas Ardinal, Ardinal
Kesmas Vol. 3, No. 5
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program penyehatan air bersih dilaksanakan untuk pemenuhan akses masyarakat terhadap air bersih yang mencakup aspek jumlah dan kualitas. Untuk itu, perlu kerja keras pemegang program penyehatan air, khususnya sanitarian puskesmas yang merupakan ujung tombak pelaksanaan program di puskesmas. Tujuan penelitian ini mendapatkan gambaran kinerja petugas sanitasi Puskesmas dan faktor-faktor yang berperan di Kabupaten Solok Tahun 2007. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, Diskusi Kelompok Terarah dan observasi, dengan informan sanitarian puskesmas dilanjutkan triangulasi sumber dengan Kepala Puskesmas dan Kepala Bidang PL & PKM Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. Kinerja sanitarian puskesmas dalam pelaksanaan program penyehatan air bersih yang rendah terlihat pada cakupan rendah, penyuluhan kurang, pembinaan pokmair kurang, pengawasan air kurang, sistem informasi program tidak jalan. Faktor yang berperan dalam kinerja sanitarian meliputi; kemampuan dan keterampilan kurang, supervisi dari Kabupaten dan Puskesmas kurang; pelatihan sanitarian yg kurang dan tidak sesuai kebutuhan, motivasi sanitarian rendah, imbalan dan dana operasional kurang, beban kerja tambahan, sarana dan prasarana tidak memadai, prioritas program kurang, akses wilayah kecamatan terisolir tidak lancar, serta program air bersih yang belum prioritas. Healthy and hygienic water program is implemented to fulfill public access to hygienic water, not only in quantity but also the quality of hygienic water consumed by public. This study aim is to describe performance of sanitation officer in community health center and factors related in Solok District in 2007. This study used qualitative method by in-depth interview, focus group discussion and observation; informant is sanitation officer in community health center, which was source triangulated with the head of community health center and head of PL and PKM of District Health Office. Low performance of sanitation officer was reflected in low coverage, low frequency of counseling, low frequency of community training, low frequency of water monitoring, information system program was not functioned well. Factors which are important on sanitation officer performance include: less ability and skill of sanitation officer, less supervision of district and community health center head, less training frequency of sanitation officer and the need is not matched, low motivation of sanitation officer, less reward and operational fund, many extra jobs, facility and basic facility are not adequate, less program priority by head of community health center, access to several working areas is not good especially in the isolated subdistrict, and budget policy of District Health Office which is not prioritizing sufficient budget for health and hygienic water program.