Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

DESKRIPSI HISTOLOGIS DAN PERUBAHAN KOMPOSISI KIMIA DAUN DAN TANGKAI SEMANGGI (Marsilea crenata Presl., Marsileaceae) Agoes Mardiono Jacoeb; Nurjanah .; Miftakhul Arifin; Widi Sulistiono; Stefanus Senoadi Kristiono
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1890.127 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v13i2.5350

Abstract

Marsilea crenata is classified as hydrophytes plant growth in paddy's field, ponds, lakes, swamp or river and called semanggi  as Javanese local name. The plant ethnobotanically used as food by steaming. The research was aimed to describe the histological and chemical composition of leaves and stems as well as the influence of steaming on chemical components. The result showed that the structures of  stalks, stem and root were not equipped with collenchymas tissue. The cortexes consist of many aerenchym as well as the abaxial and adaxial laminas were equipped with a layer of epidermis and the stomata on the upper part of leaf. Leaves and stems contain water, ash, fat, protein, and crude fiber 89%, 2.70%, 4.35%, 2.28% (w/w), respectively. Steaming process reduced about 80% of ash content while the vitamins C, beta carotene and total carotenes content decreased about 17%, 37%, and 43%, respectively. The content of potassium as main mineral dropped 7% due to steaming process. The fresh leaves and stems of Marsilea crenata contain reducing sugar, steroid, carbohydrate, and flavonoids.Keywords: histology, leaf, Marsilea crenata, steaming, stem
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Anggota dalam Pelaksanaan Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari di KWT Wanita Mandiri di Desa Neknang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung Padillah Sandi; Miftakhul Arifin; Endah Puspitojati
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 35 (2022): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i36.804

Abstract

ABSTRAKKajian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat signifikansi hubunganantara partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan P2L dengan motivasi, pendidikan,sarana dan prasarana serta dukungan keluarga. Kajian ini adalah kajian kuantitatif.Kajian dilaksanakan pada bulan November 2020-Mei 2021 di KWT Wanita MandiriDesa Neknang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka. Metode pengumpulan datadengan metode koesioner dan wawancara. Penentuan sampel respondenmenggunakan sensus/sampling total, dan diperoleh responden sebanyak 32 oranganggota dan pengurus KWT Wanita Mandiri. Data dianalisis menggunakan analisisdeskriptif dan korelasi rank spearman. Analisis deskriptif digunakan untukmenegtahui tingktan partisipasi, sedangkan korelasi rank spearman digunkan untukmengetahui signifikansi hubungan pertisipasi dengan pelaksanaan kegiatan P2L.Berdasarkan hasil kajian diperoleh tingkat partisipasi anggota berada pada kategorisedang. Motivasi memiliki nilai Sig. (2-tailed) 0.073>0,05 dengan nilai koefisienkorelasi sebesar 0,322, Pendidikan 0,083>0,05 nilai koefisien korelasi 0,311, Saranadan Prasarana 0.000< 0,05 nilai koefisen korelasi 0.697**, dan dukungan keluargadengan nilai Sig. (2-tailed) 0,005<0,05 koefisien korelasi 0.489**. Maka didapatkankesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara motivasi denganpartisipasi, tidak terdapat hubungan yang signifikan anatara pendidikan denganpartisipasi, terdapat hubungan yang signifikan anatara sarana dan prasaranadengan partisipasi serta tedapat hubungan yang signifikan anatara dukungankeluarga dengan partisipasi.ABSTRACTThis study aims to determine whether there is a significant relationshipbetween participation in the implementation of P2L activities with motivation,education, facilities and infrastructure and family support. This study is a quantitativestudy. The study was conducted in November 2020-May 2021 at the KWT WanitaMandiri in Neknang Village, Bakam District, Bangka Regency. Methods of datacollection with the method of questionnaires and interviews. Determination of thesample of respondents using a census/total sampling, and the respondents obtainedas many as 32 members and administrators of KWT Wanita Mandiri. Data wereanalyzed using descriptive analysis and Spearman rank. Descriptive analysis wasused to determine the level of participation, while Spearman rank was used todetermine the significance of the relationship between participation and theimplementation of P2L activities. Based on the results of the study, it was found thatthe level of member participation was in the medium category. Motivation has avalue of Sig. (2-tailed) 0.073>0.05 with a correlation coefficient value of 0.322,Education 0.083>0.05 correlation coefficient value 0.311, Facilities and Infrastructure0.000<0.05 the correlation coefficient value 0.697**, and family support with a Sig.(2-tailed) 0.005<0.05 correlation coefficient 0.489**. So it can be concluded thatthere is no significant relationship between motivation and participation, there is nosignificant relationship between education and participation, there is a significantrelationship between facilities and infrastructure and participation and there is asignificant relationship between family support and participation.Keyword: Factors, KWT Members, P2L, Participation, Relationships.
Implementasi Algoritma Naive Bayes Untuk Diagnosa Penyakit Tanaman Mentimun Berbasis Web Arifin, Miftakhul; Buntoro, Ghulam Asrofi; Masykur, Fauzan
Journal of Computer, Electronic, and Telecommunication (COMPLETE) Vol. 2 No. 2 (2021): December
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52435/complete.v2i2.164

Abstract

Mentimun merupakan salah satu jenis sayuran buah yang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Tanaman mentimun juga memiliki penyakit, penyakit merupakan kendala yang tidak bisa dianggap remeh dalam budidaya tanaman mentimun. Jika tanaman mentimun terserang penyakit dapat menyebabkan tanaman tersebut rusak dan gagal panen. Petani kesulitan bagaimana cara untuk mendeteksi gejala-gejala penyakit mentimun secara dini, petani membutuhkan suatu sarana yang dapat mendiagnosa penyakit yang menyerang dan sekaligus memberikan solusi cara penanggulanganya. Berdasarkan kasus tersebut maka dibuatkanlah sistem pakar, sistem pakar dapat mendiagnosa penyakit dengan cara melihat gejala yang timbul. Algoritma yang digunakan pada perancangan sistem menggunakan algoritma Naïve Bayes. Metode Naïve bayes merupakan metode untuk mengklasifikasi suatu data dengan cara melihat gejala yang ada. Berdasarkan gejala-gejala yang muncul sistem pakar diagnosa tanaman mentimun dengan menggunakan metode Naïve Bayes dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan. Hasil yang paling besar merupakan hasil diagnosa penyakit tanaman mentimun.
Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pupuk Organik Pada Tanaman Padi Eka Nuari Indarwati; Miftakhul Arifin; Andi Prayoga
JURNAL PENYULUHAN PEMBANGUNAN Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Penyuluhan Pembangunan
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34145/jppm.v4i2.2901

Abstract

AbstractResearch on farmer behavior in using organic fertilizer on rice plants was carried out in Kalitinggar Kidul Village, Padamara District, Purbalingga Regency, from October to December 2022 with the aim of knowing farmer behavior in using organic fertilizer on rice plants. The research was conducted using survey techniques and qualitative descriptive analysis. The determination of the sample locations was carried out purposively with the consideration that Kalitinggar Kidul Village is the village with the lowest rice production in Padamara District, besides that the Kalitinggar Kidul Village area has natural conditions that are very potential for organic rice cultivation. The sample of farmer groups was carried out purposively with the consideration that the two member farmer groups had carried out organic rice cultivation and had cattle, both cows and goats. The population consisted of 128 farmers from two farmer groups, namely the Eko Waluyo Farmer Group with 78 farmers, and Dwi Waluyo with 50 farmers. The number of respondents as a sample of 33 farmers was determined by proportional random sampling from 2 farmer groups. Data collection techniques used in this study using questionnaires, interviews and observations. Data were analyzed by descriptive quantitative. The results showed that 1) the knowledge aspect of farmer behavior in the use of organic fertilizer in lowland rice plants was included in the ignorant category with an achievement score of 77.61%, 2) the attitude aspect of farmer behavior in the use of organic fertilizer in lowland rice plants was included in the agree category with an achievement score of 84.17%, and 3) the skill aspect of farmer behavior in using organic fertilizer in lowland rice plants was included in the unskilled category with an achievement score of 67.92%.
Minat Petani Perkotaan dalam Budidaya Sayuran secara Vertikultur di Kelurahan Gowongan Kemantren Jetis Kota Yogyakarta Adiba, Vina Fatin; Arifin, Miftakhul; Hermawan, Hermawan
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 30 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v30i1.19

Abstract

Kajian ini dilakukan untuk mengetahui minat petani perkotaan dalam budidaya sayuran secara vertikultur di Kelurahan Gowongan Kemantren Jetis Kota Yogyakarta. Kajian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juli 2022. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan kuesioner kepada 20 responden. Dari hasil kajian didapatkan bahwa tingkat minat petani perkotaan subvariabel perasaan senang mencapai kategori tinggi, sub variabel perhatian mencapai kategori tinggi, sub variabel kesadaran mencapai kategori tinggi, dan sub variabel kemauan mencapai kategori sedang. Sehingga perlu adanya peningkatan minat pada sub variabel kemauan. Hasil kajian menyusun desain pemberdayaan petani perkotaan dan telah dilakukan penyuluhan terhadap 30 orang petani dengan hasil evaluasi menunjukkan peningkatan aspek pengetahuan sebesar 40,4% dan aspek sikap sebesar 32,8%.
Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Keripik Ubi Kayu (Studi Kasus Di Kalurahan Selopamioro, D.I Yogyakarta) Noer Afandi, Yulia Putri; Arifin, Miftakhul; Hermawan, Hermawan
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 31 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v31i1.34

Abstract

Kajian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2022 hingga bulan Juli 2022 bertempat di Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kombinasi/mixed method, yaitu gabungan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor internal terdiri dari 9 kekuatan dan 7 kelemahan, sedangkan faktor eksternal terdiri dari 8 peluang dan 7 ancaman yang memengaruhi usaha pengolahan keripik ubi kayu Kalurahan Selopamioro. Hasil analisis data, didapat skor total matrik IFAS sebesar 3,1041, sedangkan skor total matriks EFAS sebesar 2,8595. Selanjutnya, untuk memperoleh strategi dari hasil kajian tersebut dikembangkan dalam model matriks IE untuk mengetahui posisi usaha dan diperoleh hasil yaitu usaha berada pada posisi sel IV Stability. Matrik SWOT menghasilkan 7 strategi alternatif yang selanjutnya akan dilakukan uji daya tarik strategi kepada responden menggunakan QSPM. Strategi prioritas yang terpilih pada kolom W-O yakni meningkatkan peran pekerja dengan melakukan pembinaan mengenai pemasaran dalam mengoptimalkan pemasaran secara online melalui media sosial dengan skor TAS 5,5745. Kegiatan penyuluhan mengenai pemasaran online melalui media sosial WhatsApp Business dan Facebook Business dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan penayangan video meningkatkan pengetahuan 25,7% dan sikap 2,4%.
ANALISIS KESENJANGAN PENGEMBANGAN PROGRAM PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) PADA KWT CAMPURSARI DI DESA SAMBIREMBE KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN Arifin, Miftakhul; Ratri, Dewanti Arum; Akoso, Galuh H. E.
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 28 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v28i2.70

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesenjangan antara pelaksanaan dan harapan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Campursari, Desa Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dalam Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 - Juni 2021. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Metode pengambilan data adalah kuesioner, kemudian data dianalisis secara deskriptif dan analisis kesenjangan. Responden ditentukan dengan sampel jenuh. Hasil penelitian meliputi (1) Sebagian besar pelaksanaan kegiatan program P2L terlaksana dengan tuntas, namun terdapat dua kegiatan yang belum tuntas yaitu pengelolaan lahan demplot dan penilaian program, dan yang tidak terlaksana yaitu Pelatihan pengolahan produk; (2) Harapan terhadap semua kegiatan Program P2L termasuk tinggi; dan (3) Hasil analisis kesenjangan menunjukkan bahwa 76 % merupakan harapan melebihi pelaksanaan, 20 % harapan sama dengan pelaksanaan, dan 4 % pelaksanaan melebihi harapan. Hasil uji beda Wilcoxon menunjukkan 28 % indikator kegiatan berbeda signifikan, sedangkan 72 % tidak berbeda signifikan antara harapan dan pelaksanaan. Hasil pemetaan dengan diagram kartesius menunjukkan beberapa indikator kegiatan prioritas untuk ditingkatkan kinerjanya adalah kecukupan sarana dan prasarana pelatihan, pengelolaan rumah bibit, pengelolaan lahan demplot, monitoring dan evaluasi, dan pelatihan pengolahan hasil panen sayuran. hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa beberapa kegiatan yang mempunyai kesenjangan signifikan dan prioritas memerlukan pendampingan dan pelatihan secara intensif.
SIKAP PETANI TENTANG KEBERLANJUTAN USAHATANI CABAI MERAH DI KELURAHAN SUMBERHARJO KAPANEWON PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN Arifin, Miftakhul
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 27 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v27i2.87

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sikap petani terhadap keberlanjutan usahatani cabe merah, (2) Variabel-variabel yang menjadi pertimbangan sikap petani terhadap keberlanjutan usahatani cabe merah, dan (3) Tingkat keberlanjutan usahatani cabe merah menurut sikap para petani di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Responden yang terlibat dalam penelitian ini yaitu petani sebanyak 28 orang yang ditentukan secara purposive sampling yaitu petani yang menanam cabe merah pada musim tanam 2018/2019 di desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan. Data penelitian diambil menggunakan metode kuesioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian yaitu (1) Sebagian besar petani di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan memiliki sikap ingin melanjutkan usahatani cabe merah, dan terdapat sebagian yang ragu-ragu untuk melanjutkan usahatani cabe merah, (2) Variabel-variabel yang meliputi ekonomi, sosial, kelembagaan dan teknologi disikapi sebagai pendorong untuk melanjutkan usahatani cabe merah, sementara variable ekologi disikapi ragu-ragu untuk melanjutkan usahatani tersebut, (3) Tingkat keberlanjutan usahatani cabe merah yang diukur menggunakan indeks keberlanjutan usahatani memberikan keputusan sangat berkelanjutan sebagian besar variabel, kecuali variable ekologi, tetapi secara keseluruhan memberi keputusan cukup berkelanjutan.
ANALISIS PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) BAGI PENYULUH DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN Arifin, Miftakhul
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 23 No. 2 (2016): Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is a survey research on Acceptance Analysis of Information and Communication Technology (ICT) for Extension Workers in Agricultural Extension Activities. The research objective was to determine the effect of variable Perceived Ease of Use of ICTs on Perceived Usefulness use of ICT, the influence of Perceived Ease of Use of ICTs on Intensity Behaviour Using ICT, influence perception Usefulness use of ICT to the intensity of Behaviour Using ICT, and the influence of Intensities Behaviour Using ICT to the use of ICT in Currents. This type of research is explanatory research by using the Technology Acceptance Model (TAM), and involve agricultural extension workers as respondents. Data were collected using questionnaires and then analysed by quantitative descriptive and hypothesis testing and regression analysis. The results of the study are (1) the results of descriptive analysis of the four variables are variables Perceived Ease of Use of ICT, variable Perceived Usefulness use of ICT, variable intensity Behaviour use of ICT, and variable use of ICT In Currents has an average category High, (2) Test Results Hypothesis analysis simple linear regression, namely: (a) for the variable Perceived Ease of Use ICTs to variable Perceived Usefulness use of ICT, and variable Perceived Ease of Use ICTs to variable intensity of the use of ICT has a significant influence (b) While the variable Perceived Usefulness Using ICT to variable intensity Behaviour of Use ICT, and the variable intensity of Behaviour Using ICT to variable use of ICT in Currents not significant. The implication of this research is very necessary in their outreach activities using ICTs to improve the success of the field of education, and what is important is the use of ICT must be effective and efficient.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KEBERADAAN SUMBER BELAJAR (Studi Kasus di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta) Arifin, Miftakhul
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 21 No. 1 (2015): Juli
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the existence, degree of utilization, the level of needs and interests, and the level of service-learning resources in the Department of Agricultural Extension STPP Magelang in Yogyakarta. This research is quantitative descriptive. Object of this research is a source of learning, and the respondents are students in the Department of Agricultural Extension STPP Magelang in Yogyakarta. Data were collected using questionnaires, then analysed descriptively. The results showed (1) The existence of Learning Resources i.e. Massage, People, Engineering, and Environment have always existed categories, while Materials and Equipment have occasionally their categories. Quality of Learning Resources i.e. People and Environment have very adequate category, while other forms adequate categories. (2) Utilization rate which includes the user number and frequency of use of Learning Resources i.e. Messages, Person, Engineering and Environment have a lot of and often categories, while Materials and Equipment have the medium and sometimes categories. (3) The level purposes of all forms of Learning Resources have very necessary categories. (4) The level of pleasure almost all forms of Learning Resources have very favoured categories, except the form of Equipment. (5) The level of service that includes Speed and Ease of Service almost all have quick and easy categories. Results of this study have implications for the future development of learning resources that exist in Department of Agricultural Extension STPP Magelang in Yogyakarta.