Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Administrativa : Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik

Koordinasi Stakeholder Tentang Pemutakhiran Data Pemilih dalam Pemilu Serentak di Indonesia (Studi di Kota Bandar Lampung Tahun 2019) Nico Kresna Wibowo; Rahayu Sulistiowati; Eko Budi Sulistio
Jurnal Administrativa Vol 2 No 1 (2020): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v10i1.20

Abstract

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga Negara) atas Negara untuk dijalankan oleh pemerintahan negara tersebut. Setiap pemilu yang ada di Indonesia pasti ada kendalanya salah satunya tentang pemutakhiran data pemilih. Pemutakhiran sebagai kegiatan untuk membuat, membaca, memutakhirkan dan menghapus sejumlah informasi dalam data pemilih. Untuk menganggulangi permasalahan tentang pemutakhiran data pemilih ini diperlukannya koordinasi yang baik antar stakeholder dalam pelaksanaan tahap pemutakhiran data pemilih ini dapat menjadi strategi pengembangan tahap pemutakhiran data pemilih agar tidak terjadi kesalahan dalam daftar pemilih tetap saat pemilu berlangsung. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan peran setiap stakeholder, koordinasi antar stakeholder, dan faktor penghambat koordinasi antar stakeholder tentang pemutakhiran data pemilih dalam pemilu serentak di Indonesia (studi di Kota Bandar Lampung tahun 2019). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil peneltian ini menunjukan bahwa peran setiap stakeholder dalam pemutakhiran data pemilih ini sangat penting, koordinasi yang terjalin antar stakeholder sudah berjalan dengan baik namun dalam faktor penghambat koordinasi antar stakeholder masih terjadi hal yang sangat urgent seperti anggota stakeholder tidak terjun langsung ke lapangan dan kurang partisipasinya masyarakat dalam tahap pemutakhiran data pemilih ini sehingga koordinasi antar stakeholder tentang pemutakhiran data pemilih ini jadi terhambat dan mengakibatkan beberapa kesalahan dalam penyusunan daftar pemilih tetap.
Analisis Kemitraan dalam Program Dance4life untuk Meningkatkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (Studi Pada PKBI Provinsi Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung) Hana Soraya; Rahayu Sulistiowati; Meiliyana Meiliyana
Jurnal Administrativa Vol 2 No 1 (2020): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v2i1.26

Abstract

Kemitraan antara PKBI Provinsi Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung dalam Program Dance4Life untuk meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja telah berlangsung sejak tahun 2011 dan masih terjalin hingga sekarang. Pihak yang bermitra mempunyai alasan yang sama dalam membangun kerjasama yaitu memandang pentingnya pendidikan hak kesehatan seksual dan reproduksi untuk remaja. Kemitraan yang terjadi antara lembaga swadaya masyarakat dan institusi pendidikan ini merupakan suatu bentuk kontribusi lembaga swadaya masyarakat dalam mendukung penerapan Good Governance untuk proses pembangunan suatu negara. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan hasil data yang diamati dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemitraan antara PKBI Provinsi Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung dalam Program Dance4Life untuk meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja termasuk ke dalam pola kemitraan Linear Collaborative of Partnership, menurut Sulistiyani yang didasarkan pada fenomena-fenomena hubungan kerjasama. Namun dalam kemitraan ini, terdapat kendala-kendala yang menjadi sebuah tantangan untuk dihadapi bersama yaitu perbedaan perspektif tentang pentingnya sex education, jumlah target dari sasaran program, serta memorandum of understanding yang tidak mengalami pembaruan selama program masih berjalan. Dengan demikian, peneliti menyarankan agar melakukan focus group discussion, memperluas cakupan kemitraan, pembaruan memorandum of understanding, dan pelatihan untuk guru-guru pendamping dari sekolah mitra.
Komunikasi Stakeholder dalam Revitalisasi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Lampung Utara (Studi Kasus Wisata Way Tebabeng) A. Fachrezi Adisa; Rahayu Sulistiowati; Susana Indriyati Caturiani
Jurnal Administrativa Vol 5 No 2 (2023): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v5i2.183

Abstract

Salah satu destinasi wisata yang sedang diangkat kembali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara adalah Wisata Way Tebabeng yang sebelumnya mengalami degradasi, saat ini pemerintah setempat sudah mulai merevitalisasi untuk dijadikan wisata unggulan Namun dalam rencana menjadikan Wisata Way Tebabeng sebagai salah satu target PAD tidak mudah, karena sampai saat ini masih terhalang berbagai kendala infrastruktur jalan yang harus diperbaiki, belum adanya pembinaan POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana komunikasi antar stakeholder dalam revitalisasi Wisata Way Tebabeng. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian diketahui bahwa komunikasi stakeholder belum optimal hal ini dilihat pada komunikasi sudah terbangun namun masih bersifat satu arah dan komunikasi terputus pada beberapa stakeholder. One of the tourist destinations that is being re-appointed by the Regional Government of North Lampung Regency is Way Tebabeng Tourism which previously experienced degradation, currently the local government has started to revitalize it to become a leading tourist attraction. Until now, there are still obstacles in the way of road infrastructure that must be repaired, there is no POKDARWIS (Tourism Awareness Group) development. The purpose of this study is to describe how the communication between stakeholders in the revitalization of Way Tebabeng Tourism. The type of research used in this research is descriptive research type with a qualitative approach. Data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. The results of the study found that stakeholder communication was not optimal, this was seen in the communication that had been built but was still one-way and communication was interrupted for several stakeholders.
Good Environmental Governance dalam Pengelolaan Sampah di Kota Bandar Lampung Gandhi Purnomo Nugroho; Rahayu Sulistiowati; Susana Indriyati Caturiani
Jurnal Administrativa Vol 5 No 2 (2023): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v5i2.185

Abstract

Rubbish is consequence from activity human . volume generated waste by man will always increase consequence from pattern life man like industry and house stairs. Amount generation garbage in the city of Bandar Lampung on The place Disposal Final (TPA) Bakung , Bandar Lampung. Recorded reach 1000 tons of waste per day . management rubbish rated important To use resolve accumulation garbage in Bandar Lampung City . Study this aim see implementation and barriers to good environmental governance in management garbage in Bandar Lampung City, with based on the theory put forward by belbase with 7 indicators namely 1. Rules of Law ; 2.Participation and Representation ; 3.Access to Information ; 4.Transparency and Accountability ; 5.Decentralization; 6. Institutions and Institution ; 7.Access to get justice . Results from study this could seen effort Service environment live in the city of Bandar Lampung in management rubbish based on principles of good environmental governance, out of 7 principles the found implementation rule the law still not yet held with good because still many the violation that occurred . then on implementation institution outside government found very role good because with volunteer help government in Thing management trash .