ABSTRAK Latar Belakang: Keluhan Muskuloskeletal adalah keluhan yang dirasakan dibagian otot rangka manusia, keluhan yang dirasakan mulai dari keluhan ringan sampai sangat sakit. Ketika otot telah menerima beban yang statis secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama, maka dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan yang terjadi pada sendi, ligamen dan tendon. Keluhan yang mencapai kerusakan inilah yang sering disebut dengan keluhan muskuloskeletal disorders (MSDs). Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2018 terdapat 713.783 yang menderita penyakit sendi antara lain osteoarthritis,huperurisemia dan rheumatoid arthritis. Muskuloskeletal merupakan salah satu penyebab utama gangguan produktivitas di tempat kerja pasca-pandemi dan menjadi beban ekonomi yang signifikan. Tujuan: Mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya keluhan muskuloskeletal pada Perawat Rawat Inap Di Rumah Sakit X Kabupaten Kediri. Metode: Penelitian kuantitatif dengan menggunakan pedekatan cross sectional. Sampel berjumlah 50 responden perawat rawat inap dengan mteknik sampling non probability dengan total sampling. Sample diambil pada perawat yang bekerja lebih dari 8 jam.Pengumpulan data melalui kuesioner dengan panduan NBM dan REBA, analisis data menggunakan SPSS dengan uji Chi Square. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin (p=0,047), dan postur kerja (p=0,033) dengan keluhan Muskuloskeletal. Tidak ada hubungan antara usia (p=0,710) dan masa kerja (0,936) Kesimpulan & Saran: Perawat disarankan untuk lebih memperhatikan postur kerja saat melakukan aktivitas keperawatan. Meminimalisir gerakan mengankat pasien secara manual dan mengutamakan alat bantu Safe Patient Handling and Mobility (SPHM) yang didukung oleh kebijakan dari manajemen. Kata Kunci: Keluhan Muskuloskeletal, Postur Kerja, Perawat Rawat Inap