Pemilihan umum (Pemilu) merupakan mekanisme esensial dalam mewujudkan kedaulatan rakyat, memungkinkan masyarakat untuk memilih wakil mereka secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Perkembangan teknologi, khususnya media sosial, telah mengubah dinamika kampanye politik di Indonesia. Penelitian ini mengkaji pengaruh media sosial terhadap hasil pemilu, dengan fokus pada Generasi Z sebagai kelompok pemilih yang signifikan. Media sosial, dengan karakteristiknya yang interaktif dan luas, memungkinkan penyebaran pesan politik yang lebih efektif dan cepat, serta mendorong partisipasi politik yang lebih besar di kalangan pemilih muda. Namun, selain manfaat tersebut, media sosial juga menghadirkan tantangan serius, seperti penyebaran misinformasi, polarisasi politik, dan potensi manipulasi melalui penargetan iklan yang spesifik. Studi ini menemukan bahwa media sosial memainkan peran yang semakin krusial dalam kampanye politik, mempengaruhi perilaku dan keputusan pemilih. Meski demikian, untuk meminimalisir dampak negatifnya, diperlukan upaya peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat serta regulasi yang ketat dalam penggunaan data pribadi dan penyebaran informasi politik. Kesimpulannya, meskipun media sosial memiliki potensi besar dalam mendukung proses demokrasi, pengelolaan yang tepat sangat penting untuk menjaga integritas dan kualitas pemilu di Indonesia.