Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Manfaat Progressive Muscle Relaxation (PMR) sebagai intervensi keperawatan dalam meningkatkan Quality of Life (QOL) wanita kanker payudara yang menjalani kemoterapi Anastasia Diah Larasati; Anggorowati Anggorowati; Andrew Johan
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v2i1.233

Abstract

Based on epidemiological data, the incidence recorded globally by theInternational Agency for Research On Cancer (IARC) in 2012, as many as 43.3women had breast cancer. The patient will undergoing chemotherapy andexperience various disturbing symptoms. Various complaints can affect QOL.One of the therapies recommended by the journal Oncology Nursing is thetherapy of Progressive Muscle Relaxation (PMR).Objective: To find out the benefits of PMR as one of the nursing interventions indealing with the quality of life for women Ca. Mammae is undergoingchemotherapyThe method used in this paper is a review literature study. Databases used insource search are CINAHL, PubMed, Science Direct, and Medline. The criterionof inclusion in literature search is the year of article publishing starting in 2010until 2018, and the English full article. Search keywords are Progressive MuscleRelaxation, breast cancer, quality of life and chemotherapy. Literature analysisuses PICOT (Population, Intervention, Comparison, Outcome, and Time).Based on the analysis found 5 themes, namely the quality of life characteristicsof patients undergoing chemotherapy, PMR as a relaxation therapy, PMR as apsychological stress reduction intervention, PMR as an intervention to increasemuscle metabolism, and PMR as a pain reduction intervention.Patients who undergoing chemotherapy will experience a decrease in QOL. PMRis a recommended intervention to improve patient QOL.
Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Penyembuhan Luka dan Peningkatan Aktivitas Pasien Postoperasi Laparatomi Yuliana Yuliana; Andrew Johan; Nana Rochana
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 10 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v10i1.355

Abstract

Laparatomy is surgery of the abdomen to open the lining of the abdomen. The treatment reduces complications due to surgery, accelerates healing and restores the patient's function to the maximum extent possible before surgery. Returns physical function immediately after surgery with early mobilization. The purpose of this study was to look at the effect of early mobilization on wound healing and increased patient activity postoperatively in laparotomy. This type of research is quantitative with quasy eksperiment with control gruop designs. The number of samples was 88 Laparatomi patients, taken using purposive sampling technique. Tool of data using observation sheets. Data were analyzed using chi-square test and Wilcoxon test. The results of the study stated that there were significant differences between the control group and the intervention group on wound healing (p= 0.047) and on increased activity (p= 0.005). The results of the study it can be concluded that there is an influence of early mobilization on wound healing and increased patient activity. The results of this study recommend early mobilization using progressive mobility procedures in accordance with client activity intolerance
MUSIK SUARA ALAM TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN KRITIS Kurnia Wijayanti; Andrew Johan; Nana Rochana
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidur menjadi salah satu masalah yang sangat dirasakan oleh pasien kritis selama dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Pemberian terapi komplementer seperti terapi musik suara alam pada dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan relaksasi, memperbaiki kondisi fisik, psikis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian musik suara alam terhadap peningkatan kualitas tidur pasien kritis di ICU. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment non equivalent dengan pre-post test control group design. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan randomized allocation. Total responden berjumlah 38 orang. Musik suara alam yang digunakan adalah suara burung dengan kombinasi yang diberikan 2x30 menit. Alat ukur kualitas tidur menggunakan Richard Champbell Sleep Questionnare (RCSQ). Analisa data menggunakan uji normalitas dengan Shapiro Wilk, uji Wilcoxon, dan Mann Whitney. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada kualitas tidur antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian musik suara alam dapat meningkatkan kualitas tidur pada pasien kritis.
GAMBARAN STATUS GLIKEMI PENDUDUK USIA 25-65 TAHUN (STUDI DI KOTA TEGAL) Dwi Uswatun Khasanah; Andrew Johan; Niken Safitri Dyan Kusumaningrum
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prediabetes merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal tetapi di bawah ambang diabetes, meliputi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan/atau Toleransi Glukosa Terganggu (TGT). Seseorang dengan prediabetes memiliki peningkatan risiko terjadinya diabetes type 2. Prediabetes tidak menimbulkan tanda dan gejala yang nyata, sehingga penderita prediabetes tidak menyadari bahwa dirinya mengalami prediabetes. Deteksi dini dan modifikasi gaya hidup dapat mencegah maupun menunda terjadinya diabetes tipe 2 pada penderita prediabetes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status glikemi berdasarkan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa 2 jam pasca pembebanan glukosa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Quota sampling dilakukan pada individu yang tidak menderita diabetes dan berusia 25-65 tahun di 8 wilayah puskesmas di Kota Tegal dan mendapatkan sampel sebanyak 170. Pengambilan data dilakukan melalui pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Data kemudian dianalisa menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan 78,8% responden dengan Toleransi glukosa normal, 11,2 % dengan TGT, 2,9% dengan GDPT dan 2,4% dengan kombinasi GDPT dan TGT, 4,1% dengan undiagnosed diabetes dan 0,6% dengan hipoglikemi post prandial. Proporsi prediabetes di Kota Tegal cukup tinggi (16,5%) sehingga perlu dilakukan intervensi keperawatan untuk mencegah prediabetes maupun mencegah perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2.