Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PERATAAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PADA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN Mandey, Jasmin Christy Natalia; Tjakra, Jermias; Arsjad, Tisano Tj.; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 10 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemborosan tenaga kerja, misalnya penempatan tenaga kerja yang tidak proporsional dalam hal jumlah (man power) dan keahlian, merupakan unefisiensi atau anti efisiensi yang sering terlihat pada suatu proyek konstuksi. Padahal di satu sisi lain hal tersebut di atas merupakan salah satu faktor yang signifikan dalam keberhasilan suatu proyek konstruksi. Keberhasilan disini bukan hanya keberhasilan penyelesaian suatu proyek konstruksi, tetapi juga keberhasilan efisiensi tenaga kerja yang adalah salah satu sumber daya proyek yang bermuara pada peningkatan keuntungan dan prestasi proyek.Untuk mencapai hasil proyek konstruksi yang optimal dalam hal efisiensi tenaga kerja maka penulis menerapkan program Microsoft Project 2007 untuk perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data yang sangat mendukung proses administrasi proyek. Misalnya grafik tenaga kerja yang fluktuatif yang sangat tidak efisien menjadi smoothing dan leveling. Adapun Microsoft Project 2007, bekerja mengatur durasi pekerjaan, milestone dan constraint, mengatur hubungan antar pekerjaan, mengatur jadwal pekerjaan, mengelola sumber daya proyek, bekerja dengan tabel biaya, bekerja dengan resource conflict, menentukan target proyek, bekerja dengan visual report, bekerja dengan laporan, bekerja dengan tampilan tabel, bekerja dengan tampilan grafik, kemajuan dan optimasi proyek, kolaborasi Project dengan Office 2007.Data awal proyek, data aktivasi proyek, durasi, hubungan antar pekerjaan dan kebutuhan sumber daya manusia untuk tiap pekerjaan adalah data awal yang harus dimasukan. Dari data awal ini diperoleh data sumber daya tenaga kerja yang kurang merata. Kesimpulannya melalui Microsoft Project 2007 kita dapat meratakan sumber daya dalam level yang diinginkan, melalui re-schedule/mengganti schedule dan durasi. Selain itu proyek konstruksi pun dapat dipercepat dari perencanaan awal.Kata Kunci : Perataan, tenaga kerja, proyek konstruksi, Microsoft Project 2007.
MENGANALISIS SENSITIVITAS KETERLAMBATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE CPM (STUDI KASUS : PERUMAHAN PURI KELAPA GADING) Pratasik, Failen; Malingkas, Grace Y.; Arsjad, Tisano Tj.; Tarore, Huibert
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 9 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi merupakan rangkaian mekanisme pekerjaan yang sensitif karena setiap aspek dalam proyek konstruksi saling berkaitan antara satu dengan yang lain, oleh karena itu jika terjadi kendala baik dalam penjadwalan ataupun penyediaan sumber daya akan berdampak pada pekerjaan-pekerjaan yang lain dalam pelaksanaan proyek sehingga menimbulkan keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi. Keterlambatan mengakibatkan perubahan dalam berbagai komponen pekerjaan proyek, termasuk dari segi biaya proyek yang telah direncanakan. Akibat adanya keterlambatan, biaya yang telah diestimasi dalam tahap perencanaan mengalami perubahan menjadi lebih besar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh percepatan durasi dengan Metode CPM pada proyek Puri Kelapa Gading dan juga untuk mengetahui pengaruh percepatan durasi terhadap peningkatan biaya pada pelaksanaan proyek Puri Kelapa Gading.Alternatif percepatan yang digunakan yaitu penambahan jam kerja selama 4 jam tiap harinya dengan mencari lintasan kritis menggunakan metode jalur kritis kemudian dilakukan percepatan untuk mendapatkan pemendekan durasi kegiatan dan slope biaya kegiatan yang berada pada lintasan kritis, selanjutnya dihitung kenaikan biaya dan akumulatif biaya untuk setiap kegiatan. Kemudian dibuat grafik hubungan biaya dan waktu untuk masing-masing kegiatan.Dari hasil analisis didapat biaya optimum pada penambahan jam kerja untuk masing-masing kegiatan dengan biaya penambahan biaya sebesar Rp. 7.540.000,00 dan waktu pemendekan durasi pada lintasan kritis yaitu 16 hari, artinya saat durasi dipercepat akan ada biaya akibat pemendekan durasi tersebut.Kata kunci: jalur kritis, percepatan, slope biaya, metode CPM
ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN PEMBANGUNAN TOWER SUTET LIKUPANG - PANIKI Kalengkongan, Blessing Billy; Arsjad, Tisano Tj.; Mangare, Jantje B.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 1 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan alat berat yang akan digunakan merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu  proyek konstruksi. Alat berat yang dipilih harus tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan lancar. Penelitian ini adalah untuk mengetahui produktifitas alat berat, jumlah alat berat dan waktu pelaksanaan pekerjaan.. Penelitian ini dibatasi pada masalah produktivitas alat berat yang berkaitan dari alat barat excavator JCB tipe JS205SC.Dengan menggunakan parameter-parameter yang sesuai dengan alat berat dan kondisi lapangan, perhitungan literatur produktifitas excavator per jam pada tip 65 sebagai patokan untuk waktu siklus di lapangan diperoleh nilai produktifitas excavator per jam sebesar 59,616 m3 dan jam kerja yang di butuhkan untuk menggali 14912,76 m3 total galian tanah adalah 248,469 jam. Sedangkan untuk data perhitungan lapangan diperoleh nilai produktifitas per jam dari excavator sebesar 114,134 m3 dan jam kerja yang di butuhkan hanya 130,661 jam. Jumlah alat berat yang digunakan dan produktivitasnya sudah optimum terhadap target penyelesaian pekerjaan galian proyek. Serta waktu pelaksanaan pekerjaan menurut perhitungan aktual lapangan jauh lebih cepat dari rencana waktu kerja. Kata Kunci: Proyek, Konstruksi, Alat Berat, Excavator, Produktivitas
PEMODELAN PROPORSI SUMBER DAYA PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE REGRESI Rumengan, Bella A.; Arsjad, Tisano Tj.; Tjakra, Jermias
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 10 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan suatu proyek konstruksi merupakan tujuan utama setiap pelaksana proyek. Adanya keterbatasan sumberdaya menjadi sebuah kendala dalam mencapai keberhasilan itu. Penelitian ini bertujuan mendapatkan suatu pemodelan proporsi dari sumberdaya tersebut sehingga dapat digunakan sebagai suatu acuan. Adapun sumber daya proyek terdiri dari sumber daya material(y1), sumberdaya manusia(y2), dan sumberdaya peralatan(y3) yang masing-masing ditentukan proporsinya berdasarkan jumlah biaya proyek total. Berdasarkan kajian, faktor yang memberikan pengaruh terhadap pembiayaan sumberdaya tersebut diantaranya nilai proyek (x1), durasi (x2), serta spesifikasi proyek yang meliputi panjang jalan (x3).. Tinjauan dibatasi pada proyek jalan, dimana menggunakan perkerasan lentur yaitu Aspal sebagai bahan pengikatnya.Dari hasil pengumpulan data, rata-rata proporsi penggunaan biaya untuk sumber daya material pada jalan adalah 77%, proporsi untuk sumberdaya manusia pada proyek jalan sebesar 18%, sedangkan pada proporsi sumberdaya peralatan pada proyek jalan mencapai 5%. Dari hasil analisis tersebut, dihasilkan model matematis untuk proporsi sumberdaya jalan. Model matematis untuk menghitung besarnya proporsi sumberdaya material adalah  Y =81,01713577 -1,191x10-9X + 0,08037 X2-0,00706 X3, untuk sumberdaya manusia adalah  Y=22,5249 +7,05674x10-10X ? 0,031786 X2-0,00325 X3, dan untuk sumberdaya peralatan adalah Y = -3,54212 +4,85643x10-10X ? 0,048588 X2+0,0103108 X3. Kata kunci: proporsi, konstruksi, sumberdaya, model, jalan
PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DI AREA PERUMAHAN KHARISMA KOKA MINAHASA MENGGUNAKAN METODE KONSEP NILAI HASIL Lumentah, Christin Natalia; Arsjad, Tisano Tj.; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 1 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian pada pembangunan proyek konstruksi merupakan hal yang sangat penting pada tahap pelaksanaan proyek. Pengendalian waktu dan biaya yang baik diharapkan dapat membantu pelaksanaan proyek sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan terlebih dahulu. Maka dari itu diperlukan perencanaan dan pengendalian supaya tidak terjadi pembengkakan biaya dan tidak terjadi keterlambatan pada proyek pembangunan. Salah satu metode dalam mengendalikan biaya dan waktu proyek dengan menggunakan metode konsep nilai hasil (earned value), dimana metode ini menggunakan perbandingan antara nilai dan hasil dari apa yang telah dikerjakan dalam suatu proyek.Dari hasil perhitungan analisis metode nilai hasil pada minggu ke-10 didapatkan ACWP= Rp. 229.208.374, BCWS= Rp. 512.320.972, BCWP= Rp. 254.667.780, nilai schedule variance (SV) sebesar Rp. Rp (-257.653.192)). Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan terlambat sekitar (-14.770%) dari jadwal rencana. Sedangkan cost variance (CV) sebesar Rp. 25.459.406. Diperkirakan waktu penyelesaian proyek ini (ECD) = 34Minggu, berarti cenderung mengalami  penambahan waktu selama 12 Minggu. Kata Kunci: Pengendalian, Nilai Hasil, Pembangunan Ruko
PERENCANAAN BIAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN (STUDI KASUS: SEKOLAH ST.URSULA KOTAMOBAGU) Rawis, Thresia Deisy; Tjakra, Jermias; Arsjad, Tisano Tj.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 4 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada penyelenggaraan konstruksi. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja. Kerugian jiwa, material, uang dan waktu merupakan akibat-akibat yang tentu saja akan menghambat secara langsung pelaksanaan proyek konstruksi. Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan kerja bagi tenaga kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sering diabaikan, karena dianggap hanya membuang waktu saja, terlebih lagi mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk (K3). Oleh karena itu harus dibutuhkan Perencanaan Biaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi Bangunan. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai Perencanaan Biaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pembangunan Gedung Sekolah St. Ursula Kotamobagu. Pembangunan Gedung Sekolah St. Ursula Kotamobagu, tidak diterapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), karena biaya (K3) dianggap terlalu besar/mahal. Pada saat pelaksanaan penelitian melakukan pengamatan langsung di lapangan, wawancara dan pengambilan dokumentasi di lapangan. Dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan Microsoft Office Excell,untuk mengetahui besarnya biaya (K3) apabila Proyek Pembangunan Gedung Sekolah St. Ursula Kotamobagu menggunakan (K3). Dari penelitian ini diperoleh untuk biaya (K3) Rp 147,367,556.96 dan untuk biaya Kontrak adalah Rp 6,988,500,000.00 jadi untuk presentasinya adalah 2.109 %. Biaya K3 tidak berpengaruh besar pada biaya proyek secara keseluruhan jika di hitung secara terperinci, justru dengan adanya perhitungan pembiayaan K3 akan lebih muda bagi perusahaan untuk mengetahui biaya K3 yang akan di pakai untuk proyek pembangunan Gedung Sekolah SMP/SMA St. Ursula Kotamobagu. Kata kunci : Perencanaan Biaya K3, Alat Pelindung Diri, Pemerintah, Perusahaan, Pekerja.
ANALISIS KONTRAK KERJA OWNER TERHADAP KONTRAKTOR (STUDI KASUS: PERUMAHAN TAMAN MAPANGET RAYA) Tumembow, Wiwie Yuliati; Tjakra, Jermias; Arsjad, Tisano Tj.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 5 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontrak kerja konstruksi di Indonesia dituangkan dalam peraturan Perundang-undangan Nomor 18 tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi, kontrak kerja adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Dalam kontrak kerja terdapat kelengkapan spesifikasi dan klausula-klausula tentang pekerjaan, sehingga kontrak kerja menjadi pedoman dari keseluruhan pelaksanaan proyek. Penerapan kontrak kerja diharapkan dapat mempermudah owner dan kontraktor menjalankan kewajibannya dalam pelaksanaan proyek. Kontrak kerja juga merupakan landasan hukum atas owner dan kontraktor, sehingga apabila salah satu pihak melakukan kelalaian, maka dapat menerima konsekuensi. Penerapan kontrak kerja pada pelaksanaan proyek Perumahan Taman Mapanget Raya tidak dijalankan sesuai isi kontrak yang ada, terjadi faktor kendala keterlambatan selama pelaksanaan, dalam hal ini dominan disebabkan oleh kelalaian pihak owner, dimana owner melanggar perjanjian kontrak dengan melakukan penangguhan pembayaran kepada kontraktor. Dan adapun konsekuensi owner dan Kontraktor terhadap keterlambatan pelaksanaan proyek perumahan Taman Mapanget Raya (Tamara), yaitu: (1) kontraktor tidak mendapat sanksi pembayaran denda atas keterlambatan yang terjadi, dimana hal tersebut disebabkan karena owner melanggar perjanjian master kontrak pasal 6 yaitu tidak membayar tepat waktu, sehingga kemudian klausul mengenai denda keterlambatan master kontrak pasal 7 tidak bisa diterapkan lagi bagi kontraktor, (2) keterlambatan berdampak besar terhadap owner, kerugian mutu, biaya dan waktu. Kata kunci: Kontrak Kerja, Penerapan, Konsekuensi.
EVALUASI KONSEP GREEN BUILDING PADA GEDUNG BARU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Mongan, Aditya Imanuel; Tjakra, Jermias; Arsjad, Tisano Tj.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 12 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan lingkungan dan pemanasan global menjadi  problem utama yang sudah sangat gencar dikemukakan para ahli lingkungan akhir-akhir ini, salah satu penyebab dari kerusakan lingkungan datang dari bidang jasa konstruksi. Oleh sebab itu, untuk mengurangi terjadinya kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang di akibatkan oleh industri konstruksi, digunakanlah suatu inovasi yang  menghadirkan suatu konsep bangunan yang ramah lingkungan, atau dikenal dengan Green Building. Dari tujuan konsep ini, akan sangat baik jika di terapkan pada daerah pariwisata seperti di provinsi Sulawesi Utara ini, yang sangat akan bergantung pada aspek pemeliharaan lingkungannya.Mengingat juga aspek pembangunan di Sulawesi Utara yang sangat pesat dengan munculnya beberapa gedung bertingkat yang salah satu adalah gedung baru Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi di Manado maka diperlukannya suatu tolak ukur dalam menerapkan konsep Green Building pada pembangunan gedung tersebut. Untuk itu dilakukan evaluasi pada penerapan konsep Green Building pada gedung tersebut dengan menggunakan penilaian kriteria berdasarkan Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan perangkat penilaian Greenship untuk Bangunan Baru Versi 1.2 yang di gunakan di Indonesia.Berdasarkan hasil tabel analisa penerapan konsep Green Building pada gedung baru Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado di dapat bahwa total nilai keseluruhan sebesar 37 poin atau dalam presentase sebesar 36,6%. Poin dan presentase tersebut didapat dari hasil penjabaran dari masing-masing kategori dan kriteria pada perangkat penilaian Greenship. Sehingga gedung baru Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado  termasuk dalam kategori green building namun dengan predikat paling dasar yaitu peringkat bronze.Kata Kunci : Green Building, GBCI, Evaluasi Konsep, Gedung Baru, UNSRAT
PENGENDALIAN BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY Studi Kasus : Proyek Pembangunan Check Dam Tahap I di Perumahan Jaya Asri, Kelurahan Entrop, Kota Jayapura. Rampi, Renly Yohanis; Mangare, Jantje B.; Arsjad, Tisano Tj.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 11 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persediaan material pada suatu proyek konstruksi merupakan faktor yang sangat penting, mengingat sebagian besar biaya yang dikeluarkan adalah untuk material. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, masalah umum yang sering kali dihadapi adalah pemesanan material yang jumlahnya berlebihan atau yang tersedia terlalu banyak (overstock) ataupun pemesanan material yang terlalu sedikit (understock). Jika terjadi pemesanan dengan jumlah yang berlebihan maka akan terjadi suatu pemborosan sehingga mengakibatkan biaya penyimpanan bertambah, kerusakan material, dan penyusutan jumlah material. Demikian juga sebaliknya jika material yang dipesan terlalu sedikit akan terjadi kekurangan material yang dapat mengganggu kelancaran proyek atau keterlambatan kegiatan sehingga proyek tidak selesai tepat waktu. Metode Economic Order Quantity merupakan suatu teknik penyelesaian masalah persediaan material untuk mengetahui jumlah material yang harus dipesan, dan disaat kapan pemesanan harus dilakukan agar mendapatkan biaya yang minimum sehingga tidak terjadi pemborosan baik dari segi material maupun biaya.Setelah dilakukan perhitungan pengendalian biaya persediaan material dengan metode Economic Order Quantity maka dapat diketahui dengan jelas jumlah material yang harus dipesan, waktu untuk melakukan pemesanan, dan total biaya yang harus dikeluarkan. Dari hasil perhitungan, jumlah pemesanan yang ekonomis untuk semen adalah 122 sak pada frekuensi pemesanan 20 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 926.865,-. Jumlah pemesanan yang ekonomis untuk pasir adalah 37m3 pada frekuensi pemesanan 6 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 277.069,-. Jumlah pemesanan yang ekonomis untuk pasir adalah 37m3 pada frekuensi pemesanan 6 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 377.209,-. Kata Kunci : Economic Order Quantity, Persediaan Material
PERENCANAAN BIAYA BERDASARKAN JUMLAH DAN WAKTU PEMESANAN DENGAN METODE MRP (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) (STUDI KASUS:DILAKUKAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN TERMINAL AKAP TANGKOKO BITUNG) Maury, Jonathan; Dundu, Ariestides K. T.; Arsjad, Tisano Tj.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 10 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pengadaan material pada dasarnya merupakan masalah yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan proyek. Apabila terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan bahan dapat mengganggu kelancaran proyek. Pada prinsipnya, perencanaan pengadaan material yang tidak baik akan menimbulkan jalannya kegiatan proyek akan terhambat. Perencanaan pengadaan bahan (Material Requirement Planning) adalah suatu metode untuk menentukan kapan suatu material harus tersedia dan berapa banyak material yang dibutuhkan pada pelaksanaan proyek. Lot - Sizing merupakan langkah dasar dari Material Requirement Planning dalam menentukan jumlah suatu bahan yang harus dipesan untuk mendapatkan biaya-biaya persediaan yang optimum. Teknik lot-sizing yang dipilih adalah Part Period Balancing. Penelitian ini bertujuan mempelajari sejauh mana metode ini dapat merencanakan pengadaan material pada proyek pembangunan terminal AKAP Tangkoko Kota Bitung, untuk mengembangkan model penerapan teknik part period balancing kedalam proyek yang dikendalikan dengan Master Schedule. Keluaran kebutuhan bahan tiap periode dari pendistribusian material tersebut merupakan kebutuhan kotor. Untuk melakukan lot-zing diperlukan data-data ongkos persediaan. Berdasarkan status persediaan proyek dapat diperoleh kebutuhan bersih yang akan digunakan dalam proses lot-sizing, untuk menentukan besarnya pesanan serta persediaan-persediaan bahan yang timbul pada tiap periode. Kemudian berdasarkan waktu ancang yang dimiliki, dapat ditentukan waktu pemesanan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Material Requirement Planning dengan teknik Part Period Balancing dapat dikendalikan dengan Master schedule, dan dapat mereduksi persediaan diproyek serta mengoptimalkan biaya persediaan. Kata kunci: perencanaan biaya, pengadaan material, MRP, Lot-Sizing, Part Period Balancing