Claim Missing Document
Check
Articles

PERATAAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PADA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN Mandey, Jasmin Christy Natalia; Tjakra, Jermias; Arsjad, Tisano Tj.; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 10 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemborosan tenaga kerja, misalnya penempatan tenaga kerja yang tidak proporsional dalam hal jumlah (man power) dan keahlian, merupakan unefisiensi atau anti efisiensi yang sering terlihat pada suatu proyek konstuksi. Padahal di satu sisi lain hal tersebut di atas merupakan salah satu faktor yang signifikan dalam keberhasilan suatu proyek konstruksi. Keberhasilan disini bukan hanya keberhasilan penyelesaian suatu proyek konstruksi, tetapi juga keberhasilan efisiensi tenaga kerja yang adalah salah satu sumber daya proyek yang bermuara pada peningkatan keuntungan dan prestasi proyek.Untuk mencapai hasil proyek konstruksi yang optimal dalam hal efisiensi tenaga kerja maka penulis menerapkan program Microsoft Project 2007 untuk perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data yang sangat mendukung proses administrasi proyek. Misalnya grafik tenaga kerja yang fluktuatif yang sangat tidak efisien menjadi smoothing dan leveling. Adapun Microsoft Project 2007, bekerja mengatur durasi pekerjaan, milestone dan constraint, mengatur hubungan antar pekerjaan, mengatur jadwal pekerjaan, mengelola sumber daya proyek, bekerja dengan tabel biaya, bekerja dengan resource conflict, menentukan target proyek, bekerja dengan visual report, bekerja dengan laporan, bekerja dengan tampilan tabel, bekerja dengan tampilan grafik, kemajuan dan optimasi proyek, kolaborasi Project dengan Office 2007.Data awal proyek, data aktivasi proyek, durasi, hubungan antar pekerjaan dan kebutuhan sumber daya manusia untuk tiap pekerjaan adalah data awal yang harus dimasukan. Dari data awal ini diperoleh data sumber daya tenaga kerja yang kurang merata. Kesimpulannya melalui Microsoft Project 2007 kita dapat meratakan sumber daya dalam level yang diinginkan, melalui re-schedule/mengganti schedule dan durasi. Selain itu proyek konstruksi pun dapat dipercepat dari perencanaan awal.Kata Kunci : Perataan, tenaga kerja, proyek konstruksi, Microsoft Project 2007.
ANALISIS METODE NILAI HASIL TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK OFFICE AND DISTRIBUTION CENTER, AIRMADIDI, MINAHASA UTARA-MANADO Nono, Yousantho; Pratasis, Pingkan A. K.; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 11 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, perencanaan dan pengendalian merupakan fungsi yang paling pokok didalam mewujudkan keberhasilan proyek. Monitoring mutlak diperlukan dalam rangka mencapai target keuntungan tanpa mengurangi kualitas yang telah disepakati dalam kontrak. Konsep nilai hasil adalah salah satu cara untuk mengetahui perkembangan proyek dengan membentuk tiga indikator, yaitu BCWS, BCWP, dan ACWP. Metode konsep nilai hasil adalah suatu metode yang digunakan untuk menghitung besarnya biaya menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan (budgeted cost of works performed). Prosedur penelitian dimulai dengan melakukan, pengambilan data, melakukan wawancara langsung pada proyek, dan merangkum hasil pengumpulan data-data yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung perkiraan biaya (Cost) dan waktu (Time) yang diperoleh serta menghitung perkiraan besarnya biaya dan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian pengerjaan proyek.Dari hasil perhitungan berdasarkan analisis metode nilai hasil minggu ke-17 pada proyek OFFICE and DISTRIBUTION CENTER, nilai schedule varians (SV) sebesar Rp. (-1.978.553.321). Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan terlambat 7,04% dari jadwal rencana. Sedangkan cost varians (CV) sebesar Rp. 1.756.934.760, hasil ini menunjukkan pekerjaan terlaksana dengan biaya yang digunakan kurang dari anggaran atau lebih kecil daripada biaya yang sebelumnya telah direncanakan yang disebut dengan Cost Underrun. Diperkirakan waktu penyelesaian proyek ini (ECD) = 58 minggu, berarti cenderung mengalami  penambahan waktu selama 13 minggu, dimana penyelesaian proyek pada perencanaan hanya memakan waktu selama 45 minggu. Kata Kunci : Metode Nilai Hasil,ACWP, BCWP, BCWS, SV,CV,ECD 
MENGANALISIS SENSITIVITAS KETERLAMBATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE CPM (STUDI KASUS : PERUMAHAN PURI KELAPA GADING) Pratasik, Failen; Malingkas, Grace Y.; Arsjad, Tisano Tj.; Tarore, Huibert
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 9 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi merupakan rangkaian mekanisme pekerjaan yang sensitif karena setiap aspek dalam proyek konstruksi saling berkaitan antara satu dengan yang lain, oleh karena itu jika terjadi kendala baik dalam penjadwalan ataupun penyediaan sumber daya akan berdampak pada pekerjaan-pekerjaan yang lain dalam pelaksanaan proyek sehingga menimbulkan keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi. Keterlambatan mengakibatkan perubahan dalam berbagai komponen pekerjaan proyek, termasuk dari segi biaya proyek yang telah direncanakan. Akibat adanya keterlambatan, biaya yang telah diestimasi dalam tahap perencanaan mengalami perubahan menjadi lebih besar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh percepatan durasi dengan Metode CPM pada proyek Puri Kelapa Gading dan juga untuk mengetahui pengaruh percepatan durasi terhadap peningkatan biaya pada pelaksanaan proyek Puri Kelapa Gading.Alternatif percepatan yang digunakan yaitu penambahan jam kerja selama 4 jam tiap harinya dengan mencari lintasan kritis menggunakan metode jalur kritis kemudian dilakukan percepatan untuk mendapatkan pemendekan durasi kegiatan dan slope biaya kegiatan yang berada pada lintasan kritis, selanjutnya dihitung kenaikan biaya dan akumulatif biaya untuk setiap kegiatan. Kemudian dibuat grafik hubungan biaya dan waktu untuk masing-masing kegiatan.Dari hasil analisis didapat biaya optimum pada penambahan jam kerja untuk masing-masing kegiatan dengan biaya penambahan biaya sebesar Rp. 7.540.000,00 dan waktu pemendekan durasi pada lintasan kritis yaitu 16 hari, artinya saat durasi dipercepat akan ada biaya akibat pemendekan durasi tersebut.Kata kunci: jalur kritis, percepatan, slope biaya, metode CPM
PERENCANAAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN BIAYA NYATA PADA PROYEK PERUMAHAN (STUDI KASUS PERUMAHAN GREEN HILL RESIDENCE) Lantang, Fharel Novel; Sompie, Bonny F.; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 2 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan Green Hill Residence Minahasa Utara merupakan proyek dengan variasi pembangunan pekerjaan bisa dikatakan cukup mewah yang mengandung konsep residence yang nyaman bagi konsumen maupun masyarakat di sekitar kompleks perumahan.Metode yang dipakai dalam penyusunan perencanaan biaya adalah metode anggaran biaya nyata. Metode ini terdiri dari cara harga satuan (unit price), dimana volume dikalikan dengan harga satuan serta menjumlahkan jumlah tersebut merupakan harga kontrak dan cara harga seluruhnya (lump sum), dimana pembayaran sejumlah biaya yang tetap (fixed) tanpa berubah yaitu sebesar biaya borongan.Pada proses realisasi proyek konstruksi memiliki tahap perencanaan teknis sampai dokumen kontrak (design) dan tahap pelaksanaan nyata di lapangan (actual construction). Perencanaan pekerjaan desain yang detail meliputi berbagai hal seperti: penetapan program kerja , pengukuran-pengukuran detail, penetapan metode konstruksi dan perhitungan-perhitungan sampai selesainya dokumen untuk kontrak atau pelaksanaan fisik lapangan. Pada tahap pelaksanaan nyata di lapangan tempat atau site dari proyek, berdasarkan gambar-gambar rencana teknis dan spesifikasi teknis yang berisi uraian cara-cara mengerjakan dan syarat-syarat material konstruksi. Pada pelaksanaan ini untuk menyusunbiaya nyata dapat menggunakan metode perkiraan biaya teliti diambil dari perkiraan biaya proyek konstruksi dapat berupa perkiraan biaya pendekatan atau kasaran dan perkiraan biaya teliti. Dari hasil jumlah biaya pelaksana proyek dengan jumlah biaya nyata maka didapat nilai keuntungan kontraktor pelaksana adalah : Rp. 15,728,818.46Kata kunci: biaya nyata, metode anggaran biaya, perencanaan biaya
LIFE CYCLE COST (LCC) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI MANADO (UNIMA) DI TONDANO Buyung, Rudy. A. H. F.; Pratasis, Pingkan A. K.; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 11 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Life Cycle Cost (LCC) merupakan biaya yang dibutuhkan oleh suatu bangunan selama umur rencananya.  Yang termasuk biaya ini adalah biaya perencanaan dan pembangunan yang dinamakan biaya awal, biaya perawatan rutin dan perbaikan dinamakan biaya pemeliharaan, serta biaya pembongkaran dan perbaikan bahan-bahan yang tidak digunakan.  Tujuan penelitian ini adalah Mendapatkan Total Biaya Siklus Hidup Life Cycle Cost (LCC) untuk masa periodik perawatan per 20 tahun pada pembangunan.  Dalam hal ini, bangunan yang akan ditinjau adalah Gedung Akuntansi Universitas Negeri Manado (UNIMA) di Tondano, dan bagian bangunan yang akan dihitung Life Cycle Cost-nya yaitu dinding, lantai serta plafon dari bangunan tersebut.  Melalui proses perhitungan untuk item pekerjaan dinding, lantai dan plafon dari Gedung Akuntansi Universitas Negeri Manado tersebut, maka didapatkan total biaya sebesar Rp 1.011.144.661,00. Dengan biaya pemeliharaan yang terdiri dari; Biaya pemeliharaan Dinding Rp 221.568.010,00, Biaya pemeliharaan Lantai Rp 499.433.784,00, Biaya pemeliharaan Plafon Rp 290.142.867,00Kata kunci : Life Cycle Cost, Bahan Bangunan, Biaya
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) Walean, David M.; Mandagi, Robert J. M.; Tjakra, Jermias; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu proyek bisa dikatakan berhasil jika proses pelaksanaannya bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Perencanaan proyek yang baik harus didukung dengan suatu pengendalian proyek yang baik. Karena yang terjadi di lapangan belum tentu sesuai dengan apa  yang  telah  direncanakan.  Pengendalian  yang  buruk  dalam  suatu  proyek  dapat mengakibatkan pemborosan terhadap penggunaan sumber daya dan ini dapat mengakibatkan kegagalan untuk mencapai tujuan proyek itu sendiri. Untuk  merencanakan  jadwal  suatu  proyek  dengan  program Microsoft  Project  2010  yang pertama  harus  dilakukan  adalah  memasukkan  data-data  seperti  jenis  kegiatan,  durasi, sumber  daya  dan  lain-lain.  Dalam  tahap  pengendalian  proyek  menggunakan  Microsoft Project  salah  satu metode yang dapat dilakukan  ialah dengan menambahkan waktu  lembur pada suatu kegiatan. Dari perencanaan jadwal pada proyek pembangunan fasilitas PT.Trakindo Utama khususnya pembangunan Annex Building dengan menggunakan Microsoft Project 2010 didapat 66 hari kerja.  Pada  tahap  pengendalian  terdapat  pekerjaan  yang  berada  pada  lintasan  kritis sehingga penulis melakukan  sistem kerja  lembur  (Crash Program) dengan  tambahan 2  jam lembur. Sehingga durasi pekerjaan pengecatan berkurang menjadi 9 hari  kerja dari waktu normal 12 hari kerja.  Kata kunci: Microsoft Project 2010, Pengendalian, Perencanaan.
OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) Leatemia, Kristi Elsina; Mandagi, Robert J. M.; Tarore, Huibert; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 4 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Lemahnya pengendalian terhadap sumber daya dapat menyebabkan keterlambatan pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Ketidaksesuaian antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan menimbulkan masalah pembengkakan biaya proyek. Salah satu upaya untuk mengembalikan tingkat kemajuan proyek ke rencana semula, adalah dengan mengoptimasi biaya dan durasi proyek, yaitu mencari pemendekan durasi yang paling maksimum dengan penambahan biaya langsung yang minimum tanpa mengurangi kualitas (mutu) suatu konstruksi. Pemendekan durasi pada Proyek Pembangunan Dermaga Penyeberangan Salakan Tahap II dilakukan untuk semua aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan pengendalian biaya dilakukan pada biaya langsung proyek khususnya biaya upah dan tenaga kerja. Pemecahan masalah optimasi biaya dan waktu dilakukan menggunakan pemrograman linier (LP), dengan bantuan program aplikasi LINDO, untuk menyelesaikan pemodelan matematik yang digunakan untuk mengoptimalkan suatu tujuan dengan berbagai kendala yang ada. Hasil optimasi penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mempercepat umur proyek dari 240 hari dengan pengurangan waktu 39,5 hari diperlukan biaya sebesar Rp. 99.193.327,- Kata kunci : LINDO, Optimasi, Pemrograman Linier
EVALUASI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN CASA DE VIOLA GRAND KAWANUA MANADO Rori, Widya Fanheyvel; Malingkas, Grace Y.; Inkiriwang, Revo L.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 1 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi kelayakan investasi diantaranya adalah aspek pasar dan pemasaran, aspek finansial atau keuangan, aspek teknik dan operasional, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum, aspek sosial ekonomi dan budaya, dan seringkali diperlukan juga evaluasi aspek mengenai Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Namun dalam penelitian ini hanya ditinjau dari aspek finansial (ekonomi) mengenai investasi yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan investasi proyek, dalam hal ini keuntungan yang akan dicapai.Setelah diadakan evaluasi terhadap aspek finansial maka dapat diambil kesimpulan bahwa, besar anggaran biaya modal investasi pada Perumahan Casa De Viola tipe New Siena Grand Kawanua Manado sebesar Rp. 25.610.448,00. Net Present Value = Rp. 612.534.379,00 > 0. Benefit Cost Ratio sebesar 1,017 > 1. Internal Rate of Return = 15,42% > MARR = 15%, maka dinyatakan bahwa proyek perumahan tersebut layak/menguntungkan. Break Even Point = Rp. 8.289.002.623,00. Payback Period akan kembali pada tahun ke-3 bulan ke-3. Dengan demikian perumahan Casa De Viola Grand Kawanua Manado khususnya Tipe New Siena memenuhi syarat dalam evaluasi kelayakan investasi sehingga investasi pada proyek ini menguntungkan dilaksanakan.  Kata kunci: Net Present Value, Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return, Payback Period, Break Even Point.
ANALISA PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGUNAN RUKO DAERAH JAYAPURA-PAPUA TERHADAP DAERAH MANADO-SULAWESI UTARA Parinding, Agryanto P.; Tjakra, Jermias; Rantung, Johan P.; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 7 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tiap-tiap daerah di Indonesia terdapat perbedaan harga bahan baku yang diakibatkan oleh perbedaan jarak tempuh dan letak daerah tersebut. Perbedaan harga tersebut akan menyebabkan adanya selisih biaya pembangunan. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung berapa besar perbandingan biaya pembangunan ruko daerah Jayapura-Papua terhadap daerah Manado-Sulawesi Utara.Metode yang digunakan adalah metode analisa harga satuan SNI tahun 2008. Dalam pelaksanaan proyek analisa SNI merupakan salah satu cara yang dipakai sebagai patokan penawaran dan penilaian terhadap kelayakan anggaran biaya suatu pekerjaan.Data yang terkumpul diolah dengan metode yang dipakai. Hasil akhir penelitian dipresentasikan dalam bentuk tabel perbandingan hasil perhitungan RAB daerah Jayapura-Papua dan daerah Manado-Sulawesi Utara.Berdasarkan hasil analisa didapatkan biaya pembangunan Ruko Jayapura 32,59% lebih besar dari pada biaya pembangunan ruko di daerah Manado. Sedangkan dari tingkat kemahalan didapatkan nilai perbandingan tingkat kemahalan daerah Jayapura 49,29% lebih besar dari pada tingkat kemahalan di daerah Manado. Sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa pembangunan ruko daerah Jayapura lebih menguntungkan dari pada daerah Manado.Kata kunci: RAB, Upah Pekerja, Harga Bahan
APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK Wowor, Fransisko Noktavian; Sompie, Bonny F.; Walangitan, D. R. O.; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 8 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi dewasa ini berkembang dengan pesatnya seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Hal ini turut berpengaruh terhadap perkembangan manajemen rekayasa konstruksi dimana banyak program aplikasi komputer yang ditawarkan untuk membantu para manajemen rekayasa konstruksi dalam mengolah data perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan proyek konstruksi. Program aplikasi komputer dewasa ini sangat mempermudah para manajemen rekayasa konstruksi dalam memasukkan data proyek, mengelola aktivitas proyek, laporan proyek maupun pengontrolan aktivitas kegiatan proyek diantaranya menyangkut sumber daya pada proyek tersebut.Suatu proyek bisa dikatakan berhasil jika proses pelaksanaannya bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Perencanaan proyek yang baik harus didukung dengan suatu pengendalian proyek yang baik. Karena yang terjadi di lapangan belum tentu sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengendalian yang buruk dalam suatu proyek dapat mengakibatkan pemborosan terhadap penggunaan sumber daya dan ini dapat mengakibatkan kegagalan untuk mencapai tujuan proyek itu sendiri.Untuk merencanakan jadwal suatu proyek dengan program Microsoft Project 2007 yang pertama harus dilakukan adalah memasukkan data-data seperti jenis kegiatan, waktu, sumber daya dan lain-lain. Dalam tahap pengendalian proyek menggunakan Microsoft Project dapat dilakukan dengan menambahkan waktu lembur pada suatu kegiatan.Dari pengendalian jadwal pada proyek pembangunan fasilitas PT. Trakindo Utama khususnya pembangunan Office dengan menggunakan Microsoft Project 2007 didapat 16 hari kerja. Pada tahap pengendalian ada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis sehingga dilakukan sistem kerja lembur (Crash Program) dengan tambahan 2 jam kerja lembur. Sehingga pekerjaan pengecatan menjadi 16 hari kerja dari waktu normal yaitu 21 hari kerja.Kata kunci : Microsoft Project 2007, Pengendalian, Perencanaan, Waktu.
Co-Authors . Junaidi Abd. Rajab R. Dasinangon Adikavara E. T. Rapar Agryanto P. Parinding Ariestides K. T. Dundu Ariestides K. T. Dundu Asrini Novita Rompas Audie L. E. Rumayar Bachdar, Reza Rizki Kurnia Bartje F. Tombokan Bobby Rocky Kani Bonny F. Sompie Buyung, Rudy. A. H. F. Ceisya G. Keintjem Cendy Merry Tumbelaka Charen N. P. Montolalu Christina A. J. Pangkey Christy A. Labolaang D. R. O. Walangitan David H. Mewengkang David M. Walean Deane R. O. Walangitan Eris Rosita Eurene M. Rawis Fabian J. Manoppo Failen Pratasik Febrina P. Y. Sumanti Febyana Pangkey Felicia, Zefanya P. Fharel Novel Lantang Fransisko Noktavian Wowor Frendi D. Lumintang Frendy, Vania T. Grace Priscillia Kamagi Grasheila B. Tambayong Hairunisa Mokodompis Huibert Tarore Inkiriwang, Revo L. Irene G. Tumbel Jantje B. Mangare Jantje B. Mangare Jasmin Christy Natalia Mandey Jermias Tjakra Jermias Tjakra Johan p Rantung Johan P. Rantung Jolan Juliana Sumajow Juno E. Ch. Langi Kevin Imanuel Kambey Kornelia Pararuk Kristi Elsina Leatemia Langgeroni, Reni Lestiani Nova Pontoh Livia L. Luntungan Lucia I. R. Lefrandt Lucia I.R. Lefrandt Lumentah, Christin Natalia Magdalena Monica Pontoh Malifa, Yusuf Mantiri, Deisy H. M. Meylisa E. Balirante Mochtar Sibi Mokolensang, Virginia Marcelin Muh. F. Sumantri Nono, Yousantho Pingkan A. K. Pratasis Pingkan A. K. Pratasis Pondaag, Nathalia Elizabeth Pontoh, Miyabi R. Porajow, Tania G. Praesillia Christien Ator, Praesillia Christien Prince A. Sepang Rando R. V. Kare Ratag, Kezia Aprilia Rayhan Aslah Rebecca Glory Ropa Regina Lombogia Rivi K. Lantang Robert J. M. Mandagi Rolangon, Aprilia A. Rori, Widya Fanheyvel Rumboisano, Arnol Sokop, Ronald Martin Sompie, Cecilia T. Stefi Priescha Tauro Stevano Krista Kambey Sthefanus A. Lengkong Sumanti, Febrina P. Y. The, Londy Herianto Tilaar, Melisa F. Tisano Arsjad Tisano T. Arsjad Tisano Tj. Arsjad Tisano Tj. Arsjad Umboh, Alfian H. Vania Y. Moningkey Victor Michael Tyson Lempoy Victoria Mintje Vivian G. Iroth Wanta, Isty M. Wilar, Wingky P. R. Wongkar, Deny Wuisan, Felleps Yeremia B. Mokalu