Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

MENGANALISIS SENSITIVITAS KETERLAMBATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE CPM (STUDI KASUS : PERUMAHAN PURI KELAPA GADING) Pratasik, Failen; Malingkas, Grace Y.; Arsjad, Tisano Tj.; Tarore, Huibert
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 9 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi merupakan rangkaian mekanisme pekerjaan yang sensitif karena setiap aspek dalam proyek konstruksi saling berkaitan antara satu dengan yang lain, oleh karena itu jika terjadi kendala baik dalam penjadwalan ataupun penyediaan sumber daya akan berdampak pada pekerjaan-pekerjaan yang lain dalam pelaksanaan proyek sehingga menimbulkan keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi. Keterlambatan mengakibatkan perubahan dalam berbagai komponen pekerjaan proyek, termasuk dari segi biaya proyek yang telah direncanakan. Akibat adanya keterlambatan, biaya yang telah diestimasi dalam tahap perencanaan mengalami perubahan menjadi lebih besar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh percepatan durasi dengan Metode CPM pada proyek Puri Kelapa Gading dan juga untuk mengetahui pengaruh percepatan durasi terhadap peningkatan biaya pada pelaksanaan proyek Puri Kelapa Gading.Alternatif percepatan yang digunakan yaitu penambahan jam kerja selama 4 jam tiap harinya dengan mencari lintasan kritis menggunakan metode jalur kritis kemudian dilakukan percepatan untuk mendapatkan pemendekan durasi kegiatan dan slope biaya kegiatan yang berada pada lintasan kritis, selanjutnya dihitung kenaikan biaya dan akumulatif biaya untuk setiap kegiatan. Kemudian dibuat grafik hubungan biaya dan waktu untuk masing-masing kegiatan.Dari hasil analisis didapat biaya optimum pada penambahan jam kerja untuk masing-masing kegiatan dengan biaya penambahan biaya sebesar Rp. 7.540.000,00 dan waktu pemendekan durasi pada lintasan kritis yaitu 16 hari, artinya saat durasi dipercepat akan ada biaya akibat pemendekan durasi tersebut.Kata kunci: jalur kritis, percepatan, slope biaya, metode CPM
OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) Leatemia, Kristi Elsina; Mandagi, Robert J. M.; Tarore, Huibert; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 4 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Lemahnya pengendalian terhadap sumber daya dapat menyebabkan keterlambatan pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Ketidaksesuaian antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan menimbulkan masalah pembengkakan biaya proyek. Salah satu upaya untuk mengembalikan tingkat kemajuan proyek ke rencana semula, adalah dengan mengoptimasi biaya dan durasi proyek, yaitu mencari pemendekan durasi yang paling maksimum dengan penambahan biaya langsung yang minimum tanpa mengurangi kualitas (mutu) suatu konstruksi. Pemendekan durasi pada Proyek Pembangunan Dermaga Penyeberangan Salakan Tahap II dilakukan untuk semua aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan pengendalian biaya dilakukan pada biaya langsung proyek khususnya biaya upah dan tenaga kerja. Pemecahan masalah optimasi biaya dan waktu dilakukan menggunakan pemrograman linier (LP), dengan bantuan program aplikasi LINDO, untuk menyelesaikan pemodelan matematik yang digunakan untuk mengoptimalkan suatu tujuan dengan berbagai kendala yang ada. Hasil optimasi penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mempercepat umur proyek dari 240 hari dengan pengurangan waktu 39,5 hari diperlukan biaya sebesar Rp. 99.193.327,- Kata kunci : LINDO, Optimasi, Pemrograman Linier
MANAJEMEN PENGADAAN MATERIAL BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MRP (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) STUDI KASUS: REVITALISASI GEDUNG KANTOR BPS PROPINSI SULAWESI UTARA Limbong, Inggried; Tarore, Huibert; Tjakra, Jermias; Walangitan, D. R. O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 6 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerencanaan kebutuhan material dalam suatu proyek dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pekerjaan, penggunaan material menjadi efisien dan efektif sehingga tidak terjadi masalah akibat tidak tersedianya material pada saat dibutuhkan. Perencanaan kebutuhan material (Material Requirement Planning) adalah suatu metode untuk menentukan bahan-bahan atau komponen-komponen apa yang harus dibuat atau dibeli, berapa jumlah yang dibutuhkan, dan kapan dibutuhkan. MRP terutama didasarkan atas keadaan persediaan material dan barang dalam proses serta jadwal induk produksi. Proses yang terdapat dalam MRP meliputi netting, lotting, offsetting, dan explosion.Metode MRP diterapkan pada proyek Revitalisasi Gedung Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Utara dengan menghitung jumlah kebutuhan material berdasarkan data RAB, analisis harga satuan, dan jadwal pelaksanaan proyek yang diperoleh dari proyek. Selanjutnya dibuat distribusi material yang merupakan masukan bagi teknik lot-sizing.Melalui analisis perhitungan, teknik lot-sizing dapat meminimalisasi persediaan material yaitu, semen 1.589,34 sak, pasir 152,02 m³, dan batu pecah 127,95 m³. Persediaan material ini diperoleh dari selisih antara jumlah persediaan yang ada diproyek dengan jumlah persediaan hasil teknik lot-sizing. Hasil ini menunjukan bahwa metode Material Requirement Planning dengan menggunakan teknik lot-sizing part periode balancing dan lot for lot dapat meminimalisasi persediaan material. Dari penggunaan teknik lot-sizing dalam MRP ini juga diperoleh jadwal pemesanan serta kuantitas pemesanan.Kata kunci : Material Requirement Planning, Part Period Balancing, lot for lot
STUDY KORELASIONAL ANTARA SIKAP PEKERJA DENGAN PENERAPAN PROGRAM K3 Tumbelaka, Cendy Merry; Mandagi, Robert J. M.; Tarore, Huibert; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 5 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKeselamatan dan Kesehatan Kerja sekarang ini telah menduduki tempat yang penting dalam perusahaan terutama dalam pekerjaan konstruksi. Rasa aman dan nyaman dalam bekerja merupakan tuntutan bagi perusahaan untuk dapat memenuhinya dalam rangka memberikan jaminan kerja bagi para pekerja proyek maupun karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Sikap Pekerja dengan Penerapan Program K3 pada Proyek pembangunan Mall Star Square Manado dengan perusahaan kontraktor PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap pekerja dengan penerapan program K3 Baik yaitu sebesar 81,67% atau sebanyak 245 orang, Hubungan positif antara sikap pekerja terhadap penerapan program K3 menunjukkan pertanda bahwa program K3 telah di presepsikan secara positif dan di pandang efektif, aman dan sesuai dengan prosedur yang akan menimbulkan perasaan tenang, aman dan nyaman pada diri pekerja proyek maupun karyawan saat bekerja sehingga menimbulkan kepercayaan bahwa perusahaan benar-benar memperhatikan minat dan harapan terkait dengan Kesehatan dan Keselamatannya dalam Bekerja. Oleh sebab itu di harapkan perusahaan lebih memperhatiakn penerapan K3 di perusahaan untuk meningkatkan dukungan pekerja terhadap K3 yang nantinya akan meningkatkan produktifitas kerja bagi Perusahaan.Kata kunci: sikap pekerja, penerapan program K3, pemerintah, perusahaan, pekerja.
PENENTUAN SUPPLY MATERIAL MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN PERUMAHAN CITRA LAND TIPE ASCOT) Sumajow, Jolan Juliana; Malingkas, Grace Y.; Sompie, Bonny F.; Tarore, Huibert
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 6 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Persediaan material atau bahan baku selalu terjadi pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Memiliki persediaan material yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan berkurangnya benefit dari suatu perusahaan. Sebaliknya jika persediaan material mengalami kekurangan di dalam suatu tahap pelaksanaan proyek konstruksi maka kelancaran pelaksanaan akan terganggu sehingga berakibat waktu penyelesaian proyek bergeser dan menjadi tidak tepat waktu. Terlihat jelas bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan suatu persediaan material ternyata cukup besar dan sering hal ini luput dari perhatian pihak pelaksana proyek. Economic Order Quantity atau jumlah pemesanan yang ekonomis adalah model persediaan yang dapat membantu manajemen untuk mengambil keputusan tentang unit yang harus dipesan agar tidak terjadi investasi berlebihan yang ditanamkan dalam persediaan dan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi, kehilangan keuntungan (laba) dan lain-lain. Landasan manajemen untuk mencapai dua butir tujuan tersebut adalah meminimumkan biaya, dalam kaitannya dengan persediaan maka kriterianya adalah meminimumkan biaya persediaan (Total Cost of Inventory = TIC). Tempat penelitian dilakukan di wilayah Kota Manado dan waktu penelitian dimulai sekitar bulan Oktober tahun 2012, pada Proyek Pembangunan Perumahan Citra Land Manado Type Ascot yang berlokasi di Jl. Raya Winangun Kompleks Perumahan Citra Land Manado, dan dilaksanakan oleh PT. Karya Tinumbu Baru. Jumlah kebutuhan bahan jenis semen, pasir, dan kerikil untuk pembangunan 25 unit perumahan Citra Land tipe Ascot yakni 3818 zak semen, 835 m3 pasir, dan 65 m3 kerikil, dimana biaya persediaan material untuk semen yakni Rp. 1.520.206,94, untuk pasir yakni Rp. 617.820,14, dan untuk kerikil yakni Rp. 190.090,38. Agar diperoleh hasil yang maksimal maka bentuk pemesanan untuk semen dilakukan sebanyak 4 tahapan dengan jumlah frekuensi pemesanan sebanyak 4 (empat) kali, untuk pasir dilakukan sebanyak 4 tahapan dengan frekuensi pemesanan sebanyak 6 (enam) kali, dan untuk kerikil dilakukan sebanyak 1 kali dengan frekuensi pemesanan. sebanyak 2 (dua) kali. Kata kunci: Economic Order Quantity, persediaan material, tahap pemesanan
PEMILIHAN SISTEM PENGAMANAN PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: PANTAI WORI DI KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA) Plangiten, Rizky Reine; Tarore, Huibert; Sibi, Mochtar; Walangitan, D. R. O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 8 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka mengatasi persoalan dalam pengambilan keputusant, disajikan sebuah metode pengambilan keputusan yang disebut Analytical Hierarchy Process, AHP. Dengan menggunakan metode AHP ini akan membantu pemecahan untuk pemilihan bangunan pengaman pantai.Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai sasaran, mendefinisikan pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan antara beberapa tindakan alternatif untuk tujuan pencapaian sebuah sasaran atau lebih. Pengambilan keputusan meliputi empat tahapan utama yaitu kecerdasan, desain, pilihan, dan implementasi.Penggunaan metode AHP dalam perencanaan sistem pengaman pantai untuk pantai Wori mencakup prioritas penanganan masalah lokasi dalam ruas pantai dan pemilihan sistem pengaman pantai terbaik dalam hal ini konstruksi bangunan pengaman pantai yang cocok pada lokasi. Sistem pengaman pantai yang dimaksud dalam studi ini adalah struktur pengaman pantai yang masuk dalam urutan tiga besar hasil analisis AHP yaitu, Seawall, Groin, dan Jetty.Metode Analytical Hierarchy Process merupakan metode yang cukup representatif dalam membantu proses pengambilan keputusan terhadap beberapa alternatif yang memiliki posisi yang mendekati satu sama lain. Hal ini terbukti dengan penerapan metode AHP pada pemilihan alternatif sistem pengaman pantai dapat menghasilkan keputusan yang secara kuantitatif dapat diterima. Metode Analytical Hierarchy Process dapat digunakan untuk pemilihan alternatif bangunan pengaman pantai dimana pada pantai Wori, penerapan metode ini menghasilkan keputusan sebagai berikut Seawall : 42,25 % , Groin : 20,78 %, Jetty : 36,97 %Kata kunci : Analytical Hierarchy Process, Alternatif, Keputusan
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PT TRAKINDO UTAMA MANADO) Wowor, Pricilia Asmita; Sompie, Bonny F.; Tarore, Huibert; Walangitan, D. R. O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 6 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah memacu perkembangan industri yang ada di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya proyek yang ada dan dilaksanakan berbagai teknologi dan inovasi baru yang diterapkan. Antara lain penggunaan plat bondeck sebagai salah satu bahan dalam pekerjaan plat lantai. Akan tetapi dengan perkembangan ini banyak juga pelaksanaan suatu proyek tidak dibarengi dengan penggunaan tenaga kerja yang terampil dibidangnya serta perencanaan dan pola pendayagunaanya tidak diterapkan secara baik bahkan tidak direncanakan secara tepat. Sehingga banyak pekerjaan yang diselesaikan mengalami keterlambatan waktu pelaksanaannya dan tidak sesuai dengan mutu dan kualitasnya. Pemanfaatan tenaga kerja yang efisien dan efektif, penempatan tenaga kerja sesuai dengan bidang dan keahliannya perlu diterapkan dengan tujuan setiap potensi manusia yang terlibat dalam proyek ini didayagunakan secara cermat, ekonomis, dan sistematis untuk mencapai sasaran yang direncanakan. Dengan penerapan suatu pendayagunaan yang baik maka diperoleh informasi data yang digunakan secara tepat dan teratur, alokasi sumber daya tenaga kerja dengan jumlah yang dibutuhkan, dari 101 tenaga kerja menjadi 50 tenaga kerja yang berpotensial dibidangnya. Agar terhindar dari pemutusan hubungan kerja sehingga proyek dapat selesai dengan waktu yang telah direncanakan.Kata kunci: Perencanaan, Perataan, Tenaga Kerja
PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO Rompas, Asrini Novita; Tarore, Huibert; Mandagi, Robert J. M.; Tjakra, Jermias
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 5 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pada kondisi optimal, faktor-faktor biaya dan waktu, dan kualitas membentuk tata guna yang saling bergantung. Dalam kegiatan suatu proyek akan banyak didapati masalah seperti penggunaan material yang boros, tenaga kerja yang kurang terampil dan waktu penyelesaian proyek yang tidak tepat waktu yang menyebabkan pemborosan biaya. Agar pelaksanaan suatu proyek konstruksi dapat berhasil melalui system koordinasi serta pengendalian yang terarah, perlu diperhatikan bahwa tujuan, sasaran dan teknik-teknik pelaksanaan setiap pekerjaan hendaknya dinyatakan jelas dan terinci, untuk itu diperlukan suatu metoda untuk merencanakan dan mengendalikan suatu proyek Salah satu teknik yang digunakan untuk mengefisienkan biaya adalah dengan menggunakan aplikasi Rekayasa Nilai (Value Engineering). Rekayasa nilai (Value Engineering) adalah suatu pendekatan terorganisasi dan kreatif yang bertujuan untuk mengadakan pengidentifikasian biaya yang tidak perlu. Biaya yang tidak perlu ini adalah biaya yang tidak memberikan kualitas atau kegunaan Dengan menggunakan aplikasi rekayasa nilai yang diterapkan pada pekerjaan dinding pada proyek pembangunan RUKO Orlens Fashion Manado dengan mengganti alternative material awal bata merah dengan bata ringan. Besar penghematan keseluruhan pada pekerjaan dinding yang didapat Rp. 50.280.567 dari biaya awal sebesar Rp. 297.732.062, setelah dilakukan analisis Rekayasa Nilai menjadi Rp. 247.481.470, dengan nilai penghematan sebesar 16,88 % Kata kunci: rekayasa nilai, penghematan, proyek konstruksi, biaya, waktu
APLIKASI METODE STEPPING-STONE UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN BIAYA PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PROYEK PEMELIHARAAN RUAS JALAN DI SENDUK, TINOOR, DAN RATAHAN) Ali, Nurjuliawati Haji; Tarore, Huibert; Walangitan, D. R. O.; Sibi, Mochtar
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 8 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengadaan material dalam rangka pelaksanaan suatu proyek lebih dipengaruhi oleh komponen biaya dan waktu dibanding dengan komponen mutunya. Efisiensi Biaya suatu proyek dalam hal pengadaan material, sangat dipengaruhi oleh perencanaan transportasi yang dilakukan. Hal ini disebabkan biaya kegiatan pendistribusian material ke lokasi proyek berhubungan langsung dengan transportasi yang sudah direncanakanOptimasi adalah suatu usaha untuk menentukan solusi yang terbaik dari sejumlah alternatif dengan berbagai kendala yang ada pada suatu model. Optimasi biaya dalam menyelesaikan suatu permasalahan merupakan solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk memperoleh biaya termurah. Tujuan evaluasi ini adalah menentukan ada tidaknya rencana pengiriman yang lebih baik. Salah satu metode untuk menyelesaikan suatu model transportasi adalah metode Stepping-stoneUntuk menunjukkan penggunaan metode Stepping-Stone dapat digunakan dalam perencanaan biaya optimum pada proses pendistribusian bahan maka diaplikasikan pada tiga proyek pekerjaan jalan yaitu: Proyek Pemeliharaan Jalan Senduk, Kabupaten Minahasa Selatan; Proyek Pengaspalan Jalan Tinoor, Kabupaten Minahasa Induk, dan Proyek Pemeliharaan Jalan Pangu, Kabupaten Minahasa Tenggara.Dengan menggunakan Metode Stepping-Stone, maka didapat biaya optimum untuk proses distribusi material khususnya kerikil dengan total biaya sebesar Rp. 498.562.675,00. Biaya optimum diperoleh dari perencanaan distribusi material sebagai berikut: Untuk proyek ruas jalan Senduk, jumlah kebutuhan split 1-2 cm yaitu sebesar 319 m3 dan semuanya diambil dari Sumber Material Tateli. Untuk proyek ruas jalan Tinoor, jumlah kebutuhan split 1-2 cm yaitu sebesar 1275 m3 dan suplai diambil dari Sumber Material Kema sebesar 694 m3 dan Sumber Material Tateli sebesar 581 m3. Untuk proyek ruas jalan Pangu, jumlah kebutuhan split 1-2 cm yaitu sebesar 425 m3 dan suplai diambil dari Sumber Material Kema sebesar 156 m3 dan Sumber Material Kinilow sebesar 269 m3.Kata kunci : Stepping Stone, Cost, Supply, Demand
ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN PROGRAM PRIMAVERA 6.0 (Studi Kasus : Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading) Kareth, Michael; Tarore, Huibert; Tjakra, Jermias; Walangitan, D. R. O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan  suatu proyek dapat berhasil apabila  sumber daya yang ada digunakan  secara efektif dan efisien. Terbatasnya sumber daya yang tersedia akan menyebabkan keterlambatan pada  durasi  proyek.  Durasi  kegiatan  suatu  proyek  berkaitan  erat  dengan  pembiayaan. Memperpendek durasi proyek  terhadap durasi normalnya memerlukan peningkatan  sumber daya  seperti  tenaga  kerja,  material  dan  lain  sebagainya  yang  beresiko  terjadinya penambahan  biaya  langsung.  Optimalisasi  perlu  dilakukan  untuk  memperpendek  durasi proyek dengan pengeluaran biaya seminimal mungkin.  Penggunaan  program  primavera  6.0  dapat  mempermudah  dalam  proses  perencanaan, penjadwalan, pengendalian dan monitorin. Hasil  keluaran dari program primavera berupa Lay Out Gantt Chart, Kurva  S,  Tabel  dan  Profil  Sumber Daya  dan  lain  sebagainya  yang dapat digunakan dalam pengontrolan proyek. Hasil dari penggunaan program pada proyek Perumahan Puri Kelapa Gading, pada  tahap perencanaan  kondisi  normal  ;  waktu  pelaksanaan  proyek  selama  174  hari  dengan  biaya langsung  sebesar Rp. 120.443.990,25. Sedangkan hasil percepatan umur proyek  (optimasi) dengan  penambahan  jam  kerja  (lembur),  diperoleh  waktu  pelaksanaan  menjadi  162  hari dengan tambahan biaya langsung menjadi Rp. 122.294.476,10. Kata Kunci : Waktu dan Biaya, Primavera 6.0, Perencanaan.