Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Ical di Mata Televisi dan Korban Lumpur Lapindo Arzak, Miftahul
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.746 KB)

Abstract

Abstract: This article aims to look at the audience reception of Ical’s candidacy as the President of Indonesia 2014-2019 period on television in Kludan RT 01 RW 02, Tanggulangin, Sidoarjo, East Java. This article is based on a research that analysed the reception of the villagers in Kludan as the victims of Lapindo mudflow in watching news on Ical’s candidacy on television while Ical is the owner of the industry that caused the mudflow. As a reception analysis, this research attempts to reinterpret and to analyze the audience reception and interpretation by using Stuart Hall’s encoding and decoding concept.Abstrak: Tulisan ini berniat mengetahui penerimaan masyarakat Desa Kludan RT 01 RW 02 Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur sebagai korban lumpur lapindo terhadap pemberitaan Aburizal Bakrie yang dicalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia periode tahun 2014-2019 dalam berita televisi. Metode yang digunakan adalah analisis resepsi untuk menjelaskan penerimaan dan interpretasi informan dengan menggunakan konsep encoding dan decoding dari Stuart Hall..
Membincangkan Anak-anak dalam Iklan Pertamina versi Pemanfaatan Energi Arzak, Miftahul
Jurnal Komunikator Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Komunikator

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper aims to explain the hidden meaning behind the ad of Pertamina, namely “Pemanfaatan Energi (Energy Utilization)”.  The ad displays childrens as models and narratives filled by children in the form of audio and texts. This paper thus will analyze text, audio and display of children within the Pertaminas ad. It will be analyzed using the concept of Nature as Backdrop and Environmental Advocacy by Julia B Corbett, which argues that the ad is a message that is made to attract attention, and to give understanding to the audience. At the end, this paper explicates how  children are displayed in the Pertaminas ad. Keyword: Pertamina, Children, Ad
Ical di Mata Televisi dan Korban Lumpur Lapindo Arzak, Miftahul
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.746 KB) | DOI: 10.24002/jik.v11i1.385

Abstract

Abstract: This article aims to look at the audience reception of Ical’s candidacy as the President of Indonesia 2014-2019 period on television in Kludan RT 01 RW 02, Tanggulangin, Sidoarjo, East Java. This article is based on a research that analysed the reception of the villagers in Kludan as the victims of Lapindo mudflow in watching news on Ical’s candidacy on television while Ical is the owner of the industry that caused the mudflow. As a reception analysis, this research attempts to reinterpret and to analyze the audience reception and interpretation by using Stuart Hall’s encoding and decoding concept.Abstrak: Tulisan ini berniat mengetahui penerimaan masyarakat Desa Kludan RT 01 RW 02 Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur sebagai korban lumpur lapindo terhadap pemberitaan Aburizal Bakrie yang dicalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia periode tahun 2014-2019 dalam berita televisi. Metode yang digunakan adalah analisis resepsi untuk menjelaskan penerimaan dan interpretasi informan dengan menggunakan konsep encoding dan decoding dari Stuart Hall..
JALAN MENUJU SURGA (Anak Muda, Media Sosial & Komunitas Sosial di Sumbawa) Arzak, Miftahul
Jurnal TAMBORA Vol 1 No 2 (2016): EDISI 1
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.111 KB)

Abstract

Komunitas sosial yang digerakkan oleh anak muda semakin berkembang & dikenal ketika media sosial mulai banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Informasi, promosi & kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan ditampilkan di media sosial sebagai ajang tontonan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perilaku-perilaku anak muda dalam menggunakan media sosial saat menginformasikan tentang komunitas sosial yang mereka ikuti. Menurut Sigmunt Freud, anak muda merupakan fase dimana seseorang masih dianggap sebagai seorang anak-anak, namun telah diberikan tanggung jawab sebagai orang dewasa. Fase tersebut akhirnya membuat mereka ingin melakukan pembuktian dengan menunjukkan dirinya di tengah masyarakat, salah satunya dengan kegiatan sosial. Akhirnya, komunitas-komunitas sosial tersebut tidak hanya menjadi lokasi pembuktian diri saja, namun menjadi gaya hidup & salah satu cara untuk memper-tontonkan kebaikan dihadapan masyarakat.
MEME POLITIK DI MATA PEMILIH MUDA SUMBAWA Arzak, Miftahul
Jurnal TAMBORA Vol 2 No 3 (2017): EDISI 5
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.104 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan pemilih muda terhadap kampanye politikmenggunakan Meme. Meme dalam kampanye politik praktis tergolong dalam kampanye kreatif danbaru di Indonesia, khususnya di Sumbawa. Terlebih disebarkan melalui media sosial. Dalam penelitianini, peneliti akan menggunakan metode analisis resepsi (reception analysis) milik Stuart Hall untukmelihat bagaimana penerimaan dan tanggapan pemilih muda di Sumbawa terhadap Meme sebagaiMedia Kampanye Politik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Periode 2016-2021di media sosial. Pertama, Peneliti akan mencari Preferred Reading dari Meme sebagai salah satu mediakampanye dengan melakukan encoding-decoding. Dari Preferred Reading tersebut, peneliti akanmendapatkan wacana yang hadir di dalam Meme serta menjadi acuan pertanyaan ke informan. Kedua,Peneliti akan mewawancarai narasumber yang merupakan Pemilih Muda di Kabupaten Sumbawa,antara lain 4 sampel dari pelajar Sekolah Menengah Atas dan Mahasiswa yang berumur 17-19 tahunatau yang baru pertama kali ikut berpartisipasi pada pemilihan umum di Sumbawa. Persebaran sampelberada pada Kabupaten Sumbawa bagian Barat, di Kabupaten Sumbawa bagian Timur, di KabupatenSumbawa bagian Selatan dan di Kota Sumbawa. Dari penelitian tersebut akan didapatkan penerimaaninforman terhadap meme sebagai media kampanye politik pada Pemilihan Bupati Sumbawa Periode2016-2021.
ANALISIS PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2021 Arzak, Miftahul; Firmansyah, Joni; Satriadi, Yadi
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 4 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v5i4.2622

Abstract

New Public Service memandang publik sebagai (citizen) atau warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban publik yang sama. Tidak hanya sebagai konsumen yang dilihat dari kemampuannya membeli atau membayar produk atau jasa tetapi masyarakat merupakan penerima dan pengguna pelayanan publik yang disediakan pemerintah dari berbagai kewajiban publik. Hal ini seharusnya dapat diterapkan dalam segala lini pelayanan publik, termasuk pelayanan pengaduan dalam pelayanan persampahan di Kabupaten Sumbawa.Penelitian ini dianalisa menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode survei. Jumlah populasi berdasarkan masyarakat atau instansi yang telah membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa dan membayar retribusi setiap bulannya untuk diberikan pelayanan pengangkutan sampah. Berdasarkan data yang didapatkan tersebut, terdapat 95 orang dan/atau instansi yang telah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, dan didapatkan 76 responden melalui tabel Morgan dan Krejcie, serta diacak menggunakan teknik random sampling.Temuan di dalam penelitian ini menjelaskan bahwa 56,6% masyarakat Kabupaten Sumbawa tidak mengetahui adanya layanan pengaduan persampahan. Temuan lainnya juga menjelaskan bahwa sebesar 73,7% masyarakat tidak pernah mengakses layanan pengaduan tersebut. Dalam hal sosialisasi, sebesar 53,9% masyarakat menyatakan belum pernah tersosialisasi dari layanan ini, serta didapatkan indeks kepuasan masyarakat terkait pengaduan di pelayanan persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, ‘Tidak baik’.Beberapa kendala yang menjadi ponghambat di dalam pelaksanaan layanan ini adalah tidak adanya sistem yang menunjang, sosialisasi yang tidak masif serta kualitas sumber daya manusia yang terbatas.
Framing Analysis of the Character of Governor and Deputy Governor Candidates in Local Newspapers during the 2018 Regional Election in West Nusa Tenggara Arzak, Miftahul; Satriadi, Yadi; Safitri, Wahyu Aulia Utami
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 9, No 3 (2025): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Juli)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v9i3.8705

Abstract

This study aims to analyze the framing of the character of Governor and Deputy Governor candidates in West Nusa Tenggara  as presented by three local newspapers during the 2018 regional elections. Employing a qualitative content analysis method grounded in Entman’s framing theory, the research investigates how local media outlets, Suara NTB, Lombok Post, and Radar Lombok, constructed narratives of political figures’ character through four key elements: problem definition, causal interpretation, moral evaluation, and treatment recommendation. An analysis of 224 news articles reveals that each candidate pair was framed using different approaches: some were portrayed as experienced leaders, religious figures, intellectuals, populist candidates, successors to previous administrations, or even as champions of ethnic identity. These framings were significantly influenced by the social context and the strategic orientation of the media in building connections between the candidates and specific voter segments. This study affirms that the media do not merely function as conveyors of information but actively construct political realities through the selective creation and emphasis of character based narratives.
Instagram Filter Bubbles and Young Voters' Political Preferences in West Nusa Tenggara, Indonesia: Case on The 2024 Presidential Election Satriyadi, Yadi; Arzak, Miftahul; Maulidyawati, Desi
Golden Ratio of Social Science and Education Vol. 5 No. 2 (2025): June - November
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grsse.v5i2.1515

Abstract

This study aims to understand how the political preferences of young voters in the province of West Nusa Tenggara (NTB), Indonesia, are shaped through exposure to political content on Instagram during the 2024 Presidential and Vice-Presidential elections. The primary focus of this research is the phenomenon of the filter bubble, a condition in which Instagram's algorithm curates content aligned with users' behaviors and preferences, thereby limiting the diversity of political information they receive. Adopting a qualitative methodology with a phenomenological approach, the study involved six young voters who were active Instagram users during the campaign period. The findings reveal that the filter bubble phenomenon occurs in three stages: algorithm formation, algorithmic reinforcement of perception, and attitude construction. The respondents' frequent interactions with political content, such as following candidate accounts, liking, sharing, and filtering information, indirectly reinforced their initial political preferences. Although they perceived themselves as receiving information from various sources, they were within a homogenous and enclosed informational space. These findings underscore the critical importance of digital political literacy, enabling young voters to comprehend how algorithms operate and avoid being trapped in an echo chamber that narrows opportunities for dialogue in a digital democracy.