This Author published in this journals
All Journal Jurnal Surya Medika
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada Pasangan Usia Subur di Indonesia: Literature Review : Factors on the Use of Long Term Contraceptive Method on Couple of Repreductive Age in Indonesia: Literature Review Mujahadatuljannah, Mujahadatuljannah; Indriani, Indriani; Rabiatunnisa, Rabiatunnisa
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 9 No. 3 (2023): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v9i3.6481

Abstract

Pada negara-negara berkembang tingginya angka kematian ibu dan kehamilan yang tidak diinginkan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Hal ini terutama dipengaruhi oleh rendahnya penggunaan kontrasepsi pada masyarakat. Berdasarkan data di atas setiap tahun masih banyak peserta KB yang memilih metode kontrasepsi jangka pendek dibandingkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia wanita, lama menikah, pendidikan, paritas (jumlah anak), budaya, agama, dan factor perbedaan jenis kelamin. Tujuan tinjauan ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada pasangan usia subur (PUS) di Indonesia. Metode penelitian ini merupakan publikasi jurnal dengan ringkasan literatur, pencarian artikel menggunakan studi banding database komputerisasi (Google Scholar dan PubMed). Hasil: usia dewasa, pendidikan tinggi, wanita bekerja, jumlah anak yang lebih dari 2 orang, pengetahuan baik, sikap yang mendukung, adanya dukungan/partisipasi suami, pendapatan yang tinggi dan tempat tinggal di perkotaan mempengaruhi pasangan usia subur dalam memilih metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada pasangan usia subur (PUS) di Indonesia adalah usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, sikap, partisipasi suami/dukungan suami, pendapatan/status ekonomi dan tempat tinggal.
Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Bayi dan Balita: Factors Affecting Incidence of Stunting in Infants and Toddlers Indriani, Indriani; Mujahadatuljannah, Mujahadatuljannah; Rabiatunnisa, Rabiatunnisa
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 9 No. 3 (2023): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v9i3.6493

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Stunting merupakan penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Tulisan ini dibuat dengan melakukan tinjauan pustaka dari berbagai sumber khususnya dicari menggunakan search engine yaitu google scholar, dengan mengutamakan sumber dari lima tahun terakhir dan merupakan riset yang dilakukan terhadap populasi di Indonesia. Review diketahui terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu badan lahir identifikasi dan telaah beberapa sumber, dapat disimpulkan bahwa berbagai faktor risiko terjadinya stunting di Indonesia dapat berasal dari faktor ibu, anak, maupun lingkungan. Faktor ibu dapat meliputi usia ibu saat hamil, lingkar lengan atas ibu saat hamil, tinggi ibu, pemberian ASI ataupun MPASI, inisiasi menyusui dini dan kualitas makanan. Faktor anak dapat berupa riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) ataupun prematur, anak dengan jenis kelamin laki-laki, adanya riwayat penyakit neonatal, riwayat diare yang sering dan berulang, riwayat penyakit menular, dan anak tidak mendapat imunisasi. Lingkungan dengan status sosial ekonomi yang rendah, pendidikan keluarga terutama ibu yang kurang, pendapatan keluarga yang kurang, kebiasaan buang air besar di tempat terbuka seperti sungai atau kebun ataupun jamban yang tidak memadai, air minum yang tidak diolah, dan tingginya pajanan pestisida juga berkontribusi dalam menimbulkan kejadian stunting. Memberikan asupan energi yang cukup bagi bayi dan balita dapat memperbaiki keadaan stunting yang di derita oleh bayi dan balita. Pemberian makanan bergizi juga harus di berikan pada ibu, terutama saat hamil. Tenaga kesehatan juga perlu memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemenuhan gizi. membuka lapangan pekerjaan juga dapat membantu memperbaiki status sosial ekonomi keluarga, sehingga mampu memberikan makanan yang bergizi bagi keluarga, melakukan penyuluhan tentang pola asuh dan pemanfaatan pekarangan rumah untuk dijadikan kebun sederhana.
Faktor Budaya dengan Perawatan Ibu pada Masa Kehamilan: Scoping Review: Cultural Factors with Mother’s Care in Pregnancy: Scoping Review Rabiatunnisa, Rabiatunnisa; Indriani, Indriani; Mujahadatuljannah, Mujahadatuljannah
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 9 No. 3 (2023): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v9i3.6494

Abstract

Kematian ibu didefinisikan sebagai kematian seorang perempuan selama kehamilan, persalinan dan masa nifas yang disebabkan oleh berbagai penyakit atau komplikasi yang terjadi selama periode tersebut. Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2021 cenderung meningkat dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021, ditemukan AKI pada tahun sebanyak 7.389 kasus, sedangkan pada tahun 2020 ditemukan sebanyak 4.627 kasus. Kondisi kesehatan ibu selama hamil sampai dengan bersalin berkaitan erat dengan unsur kebudayaan masyarakat setempat. Jika ditinjau dari berbagai wilayah, keanekaragaman budaya yang berbeda memiliki kebiasaan terhadap proses kehamilan, persalinan, kelahiran bayi sampai dengan masa nifas. Menurut hasil penelitian, faktor budaya berdampak pada hasil dari kehamilan bahkan kematian ibu. Scoping review ini bertujuan untuk menyimpulkan literature yang berhubungan dengan faktor budaya yang mempengaruhi perawatan ibu pada masa kehamilan. Dalam scoping review ini penulis melakukan identifikasi studi literatur dengan membuat framework sebagai dasar untuk menentukkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pencarian dibatasi hanya pada artikel berbahasa Inggris dan diterbitkan 10 tahun terakhir. Studi yang terindentifikasi ditinjau menggunakan PRISMA Flow Diagram. Studi dengan desain kuantitatif dan kualitatif terkait faktor budaya dengan perawatan ibu pada masa kehamilan kemudian dipilih untuk direview. Dari 10 artikel yang direview didapatkan berbagai faktor budaya yang mempengaruhi perawatan ibu pada masa kehamilan. Pengaruh tersebut meliputi pantangan makanan, kurangnya pengetahuan, kunjungan antenatal care terhambat, dan kurang dukungan dari pasangan.
Analisis Karakteristik Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di DAS: Analysis of Variation Patterns Hemoglobin Levels in Pregnancy Women Watershed Mujahadatuljannah, Mujahadatuljannah; Rabiatunnisa, Rabiatunnisa
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7747

Abstract

Kadar haemoglobin dalam darah merupakan parameter yang digunakan untuk menetapkan prevalensi anemia pada ibu hamil. Anemia adalah suatu kondisi kurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan dalam proses pembentukan hemoglobin. Wanita hamil umumnya mengalami proses hemodilusi. Hemodilusi merupakan penyesuaian fisiologis selama kehamilan yaitu terjadinya peningkatan volume plasma lebih besar dibandingkan dengan peningkatan eritrosit, peningkatan volume sekitar 30-40% yang puncaknya pada kehamilan 32-34 minggu sehingga menyebabkan terjadinya pengenceran darah. Anemia pada masa kehamilan memberikan berbagai dampak bagi ibu hamil baik selama masa kehamilan, bersalin maupun nifas. Penting untuk ibu hamil melakukan pemeriksaan antenatal care salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin sebagai skrining dan deteksi dini anemia Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis karakteristik kadar hemoglobin pada ibu hamil di Daerah Aliran Sungai. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitaif deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 30 ibu hamil. Hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester I adalah 11,53 g/dL, kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester II adalah 11,05 g/dL, dan kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester III adalah 10,45 g/dL.
Analisis Tingkat Kepatuhan Konsumsi Tablet FE pada Ibu Hamil Trimester III di DAS: Analysis of the Level of Compliance with FE Tablet Consumption in III Trimester Pregnant Women in DAS Rabiatunnisa, Rabiatunnisa; Mujahadatuljannah, Mujahadatuljannah
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7748

Abstract

Kematian ibu diartikan sebagai kematian seorang wanita pada saat hamil, melahirkan, dan masa nifas. Kematian ibu dapat disebabkan oleh berbagai penyakit atau komplikasi selama periode tersebut. Berdasarkan data dari Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129. Perdarahan merupakan salah satu penyebab kematian ibu akibat dari kurangnya konsentrasi hemoglobin selama masa kehamilan (Lubis et.al., 2017). Dalam rangka penanggulangan anemia, pemerintah telah membuat program pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi tablet Fe. Metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross- sectional. Sampel penelitian sebanyak 45 ibu hamil trimester III. Hasil penelitian didapatkan karakteristik ibu hamil trimester III sebagian besar berumur 20-35 tahun (67%), sebagian besar berpendidikan menengah (56%) dan pernah mendapatkan informasi (56%). Sebagian besar ibu berpengetahuan baik (64%), sikap menerima (67%), dukungan suami (35), patuh mengkonsumsi tablet Fe (71%). Hasil uji bivariat ibu hamil berpengetahuan baik dan patuh mengkonsumsi tablet Fe (78%) dengan nilai p-value 0,002, sikap menerima dan patuh mengkonsumsi tablet Fe (70%) dengan nilai p-value 0,000, mendapat dukungan suami dan patuh mengkonsumsi tablet Fe (77%) dengan nilai p-value 0,005.