Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK SEMBUH KOTA BEKASI Shoaliha, Maratun
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v11i1.517

Abstract

Pelayanan kefarmasian di masa kini orientasinya telah berubah dari drug oriented menjadi patient oriented. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek Sembuh Kota Bekasi. Penelitian ini disajikan dengan deskriptif non eksperimental dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup terhadap 95 responden. Teknik analisis data dengan metode servqual untuk mengetahui kepuasan pasien dari tiap dimensi dan metode importance performance analysis (IPA) untuk menunjukkan aspek dari pelayanan yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan. Hasil karakteristik responden mayoritas berusia 36-45 tahun (36,8%), berjenis kelamin perempuan (63,2%), pendidikan terakhir S1/Diploma (48,4%) dan pekerjaan karyawan swasta/wiraswasta (49,5%). Hasil analisis gap menujukkan terdapat satu dimensi dengan nilai gap negatif yaitu dimensi reliability (-0,05) dan empat dimensi lainnya dengan nilai gap positif yaitu dimensi tangible (0,01), responsiveness (0,09), assurance (0,01), emphaty (0,00). Hasil analisis IPA menujukkan terdapat satu atribut yang berada pada kuadran A. Kesimpulannya yaitu secara keseluruhan pasien sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, dengan rata-rata keseluruhan nilai gap (0,01). Atribut emphaty 1 menjadi prioritas utama perbaikan, artinya petugas apotek kurang peduli akan keperluan pasien sehingga membuat pasien tidak puas dalam memberikan palayanan dengan tujuan demi kesehatan pasien. 
Hubungan Pengetahuan Dan Persepsi Terhadap Sikap Masyarakat Tentang Kehalalan Obat Di Kelurahan Jatikramat Kota Bekasi Shoaliha, Maratun; Febriani, Riska; Wada, Fauziah H
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 5, No 2 (2024): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v5i2.21494

Abstract

Obat halal menjadi isu yang sangat penting untuk di bahas mengingat masih banyak ditemukannya obat-obatan yang diduga mengandung bahan-bahan haram dan belum bersertifikat halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi terhadap sikap masyarakat tentang kehalalan obat di Kelurahan Jatikramat Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan penentuan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Besaran sampel yaitu 130 dihitung menggunakan rumus slovin dengan presisi 10% (0,1). Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret-Mei tahun 2023. Hasil Sosiodemografi responden mayoritas berjenis kelamin perempuan (58,5%), usia 26-35 tahun (31,5%), pendidikan SMA/SMK (43,8%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (39,2%). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (51,5%). Hasil dari persepsi responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (60%). Hasil dari sikap responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (53,1%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan terhadap sikap responden tentang kehalalan obat (p = 0,009) dan ada hubungan antara persepsi terhadap sikap responden tentang kehalalan obat (p = 0,000).Obat halal menjadi isu yang sangat penting untuk di bahas mengingat masih banyak ditemukannya obat-obatan yang diduga mengandung bahan-bahan haram dan belum bersertifikat halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi terhadap sikap masyarakat tentang kehalalan obat di Kelurahan Jatikramat Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan penentuan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Besaran sampel yaitu 130 dihitung menggunakan rumus slovin dengan presisi 10% (0,1). Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret-Mei tahun 2023. Hasil Sosiodemografi responden mayoritas berjenis kelamin perempuan (58,5%), usia 26-35 tahun (31,5%), pendidikan SMA/SMK (43,8%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (39,2%). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (51,5%). Hasil dari persepsi responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (60%). Hasil dari sikap responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (53,1%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan terhadap sikap responden tentang kehalalan obat (p = 0,009) dan ada hubungan antara persepsi terhadap sikap responden tentang kehalalan obat (p = 0,000).
Exploring the Relationship Between Procrastination and Academic Stress in University Students Pangestu, DWI; Puspitasari, Indah; Woro Listyorini, Meria; Shoaliha, Maratun
Nursing Genius Journal Vol. 2 No. 2 (2025): Nursing Genius Journal Vol. 2 No. 2 April 2025
Publisher : PT. Nursing Genius Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Academic procrastination is commonly observed among university students, often associated with academic stress, particularly in health sciences programs where academic demands are substantial.  Methods: A pre-experimental study was conducted at Siloam Hospitals Lippo Village involving 39 participants meeting specific inclusion criteria (PIVAS score 2–3, age ≥3 years, and consent to participate). Additionally, a cross-sectional survey was administered to 178 university students from Bani Saleh University to assess levels of procrastination and academic stress. Data were analyzed using univariate and bivariate statistical methods, including paired t-tests and Wilcoxon signed-rank tests for clinical measures, and correlation analysis for student responses. Results: The majority of student participants were late adolescents (98.3%), female (88.4%), and enrolled in undergraduate programs (55.2%). Procrastination levels were predominantly moderate (95.6%), as were academic stress levels (59.7%). Age was found to have a moderating effect on stress management capacity, with older students exhibiting better coping mechanisms. Although female students dominated nursing programs due to cultural and personal factors favoring caregiving roles, they also reported higher stress levels, potentially influenced by hormonal and psychosocial factors. Conclusion: No statistically significant association was found between procrastination and academic stress (P = 0.417). These findings suggest that while both variables are prevalent, they may operate independently, influenced by distinct underlying factors.
The Relationship Between Pregnant Women's Knowledge About Antenatal Care and Their Antenatal Visit Behavior in the Working Area Public Health Center Bekasi Sari, Leni Permata; Sunirah, Sunirah; Puspitasari, Indah; Shoaliha, Maratun; Irwanto, Moh. Firman
Nursing Genius Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Nursing Genius Journal Vol. 2 No. 1 Januari 2025
Publisher : PT. Nursing Genius Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low levels of knowledge about Antenatal Care (ANC) among pregnant women contribute to reduced participation in antenatal visits. Adequate knowledge is expected to strongly motivate pregnant women to take care of themselves and their pregnancies by adhering to the advice provided by antenatal care providers. Objective: This study aims to examine the relationship between pregnant women's knowledge about ANC and their antenatal visit behavior.Methods: This research employed a descriptive quantitative design with a cross-sectional approach. The study population consisted of 104 respondents, selected through accidental sampling. The variables analyzed included pregnant women's knowledge about ANC, their antenatal visit behavior, and family support.Results: The highest proportion of respondents demonstrated good knowledge about ANC (95.2%). A majority also exhibited good antenatal visit behavior (78.8%), and most received moderate family support (83.7%). Conclusion: The study findings indicate a positive relationship between pregnant women's knowledge of ANC and their antenatal visit behavior at the Karang Kitri Public Health Center in Bekasi City, with a generally favorable outcome.
PELATIHAN SATUAN TUGAS (SATGAS) REMAJA SIGAP PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL MENGGUNAKAN BONEKA (BOoklet daN pEta sKemA) H Wada, Fauziah; Puspitasari, Indah; Shoaliha, Maratun; Hasiolan, Mara Imbang Satriawan; Andas, Amzal Mortin
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 06 (2025): NOVEMBER 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan seksual pada anak dan remaja merupakan permasalahan serius yang membutuhkan upaya preventif berbasis pendidikan dan pemberdayaan komunitas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mencegah kekerasan seksual melalui pembentukan dan pelatihan Satuan Tugas (Satgas) Remaja Sigap menggunakan media edukatif inovatif BONEKA (BOoklet daN pEta sKemA). Metode pelaksanaan meliputi empat tahap, yaitu studi pendahuluan, persiapan, pelaksanaan, dan monitoring. Kegiatan dilaksanakan di SD Negeri Margahayu IX, Bekasi, dengan peserta perwakilan siswa dari setiap kelas. Media BONEKA digunakan sebagai alat bantu visual dan informatif dalam memahami jenis kekerasan seksual, faktor risiko, serta langkah-langkah pencegahan dan pelaporan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap siswa terhadap isu kekerasan seksual, terbentuknya lima kelompok Satgas yang aktif melakukan edukasi sebaya, serta meningkatnya keberanian siswa dalam menyampaikan kasus atau tanda kekerasan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa pelatihan dengan media BONEKA efektif dalam meningkatkan literasi, kesadaran, dan partisipasi remaja terhadap upaya pencegahan kekerasan seksual berbasis sekolah dan komunitas.