Obat halal menjadi isu yang sangat penting untuk di bahas mengingat masih banyak ditemukannya obat-obatan yang diduga mengandung bahan-bahan haram dan belum bersertifikat halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi terhadap sikap masyarakat tentang kehalalan obat di Kelurahan Jatikramat Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan penentuan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Besaran sampel yaitu 130 dihitung menggunakan rumus slovin dengan presisi 10% (0,1). Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret-Mei tahun 2023. Hasil Sosiodemografi responden mayoritas berjenis kelamin perempuan (58,5%), usia 26-35 tahun (31,5%), pendidikan SMA/SMK (43,8%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (39,2%). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (51,5%). Hasil dari persepsi responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (60%). Hasil dari sikap responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (53,1%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan terhadap sikap responden tentang kehalalan obat (p = 0,009) dan ada hubungan antara persepsi terhadap sikap responden tentang kehalalan obat (p = 0,000).Obat halal menjadi isu yang sangat penting untuk di bahas mengingat masih banyak ditemukannya obat-obatan yang diduga mengandung bahan-bahan haram dan belum bersertifikat halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi terhadap sikap masyarakat tentang kehalalan obat di Kelurahan Jatikramat Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan penentuan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Besaran sampel yaitu 130 dihitung menggunakan rumus slovin dengan presisi 10% (0,1). Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret-Mei tahun 2023. Hasil Sosiodemografi responden mayoritas berjenis kelamin perempuan (58,5%), usia 26-35 tahun (31,5%), pendidikan SMA/SMK (43,8%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (39,2%). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (51,5%). Hasil dari persepsi responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (60%). Hasil dari sikap responden tentang kehalalan obat dikategorikan baik (53,1%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan terhadap sikap responden tentang kehalalan obat (p = 0,009) dan ada hubungan antara persepsi terhadap sikap responden tentang kehalalan obat (p = 0,000).