Liquefaction natural disasters have an effect on the psychological condition of individuals, especially in adolescents, resilience becomes a very important part when a teenager is in a developmental stage, namely the existence of a state of happiness, satisfaction, low stress levels, physically and mentally healthy living life. With resilience after going through a traumatic event in their life, adolescents can rise to live aspects of their lives as teenagers. This study aims to determine and describe the resilience of adolescent victims of liquefaction natural disasters in Jono Oge Village, Sigi Biromaru District, Central Sulawesi Province. The participants in this study were two teenagers who survived a natural liquefaction disaster. The method in this study is a qualitative case study type method with data collection using observation, interviews and documentation. The results of the research on the two participants show that they are resilient individuals who are able to go through tough conditions so that they can recover from any events that cause stress and are able to adapt positively and survive these severe traumatic conditions. This is evidenced by the characteristics of the resilience aspects, namely emotion regulation, empathy, reaching out, impulse control, optimism, causal analysis, self-efficacy.Bencana alam likuifaksi memberikan pengaruh pada kondisi psikologis individu terlebih khusus pada remaja, resiliensi menjadi bagian amat penting ketika seorang remaja dalam masa tahap perkembangan yakni adanya suatu keadaan rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental menjalani kehidupan. Dengan adanya resiliensi setelah melalui peristiwa traumatis dalam hidupnya, remaja dapat bangkit untuk menjalani aspek-aspek kehidupannya sebagai seorang remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan resiliensi pada remaja korban bencana alam likuifaksi di desa jono oge kecamatan sigi biromaru provinsi sulawesi tengah. Partisipan dalam penelitian ini adalah dua remaja yang selamat dari bencana alam likuifaksi. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif jenis studi kasus dengan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian pada kedua partisipan menunjukkan mereka merupakan individu resilen yang mampu melewati kondisi yang berat sehingga bisa kembali pulih dari segala peristiwa yang menyebabkan tekanan dan mampu untuk menyesuaikan diri dengan positif dan bertahan dari kondisi traumatis yang berat tersebut. Sehingga penting untuk menjadi perhatian dalam meningkatkan kemampuan resiliensi bagi setiap orang untuk dapat bertahan disegala situasi yang sulit.