Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Verba ‘Ajar’ dalam Korpus Bahasa Indonesia: Studi Linguistik Korpus Harahap, Fitri Rosalina; Sinar, T. Silvana; Prihantoro
Linguistik Terjemahan Sastra (LINGTERSA) Vol. 5 No. 2 (2024): LINGTERSA
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/lingtersa.v5i2.16770

Abstract

This research compares the derivatives of the word "ajar" in data in the Corpus Query Processor: LCC Indonesia 2023 and the latest edition of the Indonesian Dictionary (KBBI). The derivatives of the word "teach" that are identified are the differences and similarities in sentence patterns, sentiments and types of sentences. Corpus Query Processor: LCC Indonesia is a collection of digital texts that represent a particular language. This study is included in corpus linguistics studies, namely empirical studies of language using features such as concordance, collocations, N-grams, and word lists. The method used is a descriptive qualitative approach with in-depth analysis of lingual corpus data. The research results found 13 derivatives of the word "teach" in the verb class in the corpus, with 5 of them found in KBBI Edition VI. This difference in derivatives of the word "teach" indicates the possibility that some commonly used derivatives of the word have not been included in the KBBI. Another finding is that the sentence pattern of each derivative of the word "teach" has been clearly identified, indicating the subject, predicate, object, as well as any additional information that may be present. Actor and patient sentiments vary depending on the context of the sentence. However, generally, there is a positive sentiment towards the derivative of the word "teach", which indicates the act of learning or teaching that is considered good or useful.
Budaya Minangkabau Dalam cerpen "Si Padang" Karya Harris Effendi Thahar: Analisis Wacana Kritis harahap, Fitri Rosalina; Br. Perangin-angin, Alemina

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v7i2.13384

Abstract

Sastra mencerminkan nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat tempat karya itu lahir. Artikel ini menganalisis cerpen "Si Padang" karya Harris Effendi Thahar menggunakan pendekatan analisis wacana kritis (AWK) yang dikembangkan oleh Fairclough. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana bahasa dalam cerpen merepresentasikan hubungan kekuasaan, dominasi, dan identitas budaya, khususnya dalam konteks budaya Minangkabau. Metode analisis terdiri dari tiga dimensi: analisis teks, praktik diskursif, dan konteks sosiokultural. Melalui analisis teks, kami menemukan penggunaan bahasa yang menciptakan nuansa emosional dan menunjukkan ketidakadilan yang dialami tokoh utama, Mansur. Praktik diskursif menggambarkan interaksi antara pembaca dan teks, sedangkan dimensi sosiokultural mengungkap pergeseran nilai yang terjadi antara kehidupan di desa dan kota. Perspektif penulis yang netral, positif, dan negatif membentuk narasi yang kompleks, memungkinkan pembaca merenungkan isu-isu sosial yang lebih luas. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa cerpen "Si Padang" tidak hanya merepresentasikan pengalaman individu, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial yang relevan dalam konteks budaya Minangkabau dan masyarakat Indonesia secara umum.
Struktur Kalimat Aktif pada Novel "Garis Waktu" Karya Fiersa Besari harahap, Fitri Rosalina; Mulyadi, Mulyadi

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v7i2.13390

Abstract

Artikel ini meneliti analisis kalimat aktif pada novel “Garis Waktu” Karya Fiersa Besari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kalimat aktif berdasarkan jenisnya dan mengulas lebih dalam menggunakan teori X-Bar dalam novel Garis Waktu karya Fiersa Besari. Dalam penelitian ini, penelitian ini menggunakan teori tersebut untuk menganalisis atau menguji kategori fungsional dan konstruksi kalimat aktif. Subjek penelitian ini adalah novel “Garis Waktu” Karya Fiersa Besari. Objek dari penelitian ini adalah jenis-jenis kalimat aktif. Instrumen penelitian ini menggunakan human instrumen, yaitu peneliti sendiri. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari novel Garis Waktu dengan metode simak dengan teknik baca dan catat. Analisis data dengan metode agih. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa kalimat aktif merupakan kalimat yang subjeknya atau pelakunya (aktor) melakukan suatu pekerjaan. Kalimat aktif memiliki fungsi dan tujuan dalam komunikasi. Kalimat aktif transitif dan intransitif adalah kategori dalam bahasa Indonesia yang mencerminkan peran subjek, predikat, dan objek dalam sebuah kalimat. Dalam kalimat aktif, subjek melakukan tindakan terhadap objek. Kalimat transitif memiliki objek langsung yang menerima aksi dari subjek. Sementara itu, kalimat intransitif tidak memiliki objek atau objeknya diwakili oleh kata yang menggambarkan keadaan. Berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai kalimat aktif dalam novel Garis Waktu dengan analisis X Bar maka dapat diuraikan dan dikonfirmasi mengenai fenomena kalimat aktif. Kalimat aktif transitif  merupakan kalimat yang paling tidak mempunyai 3 unsur inti di dalamnya yakni subjek (S), predikat (P), dan objek (O), dan Kalimat aktif intransitif yang fungtor P-nya tidak diikuti unsur lain yang mengisi fungtor O, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahkan juga tidak diikuti fungtor pel. Konstruksi interogatif novel Garis Waktu dengan X Bar, proyeksi maksimal menjadi IP, yang dibentuk dan dibangun oleh struktur specifier, I’, VP atau NP.
Tipologi gramatikal dalam bahasa Mandailing Harahap, Fitri Rosalina; Mulyadi, Mulyadi; Basaria, Ida
Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL GENRE: (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jg.v7i1.12401

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tipologi gramatikal dalam bahasa Mandailing, dengan fokus pada struktur klausa, tata urut kata, dan sistem tipologi gramatikal. Studi ini juga berperan dalam upaya dokumentasi dan pelestarian bahasa Mandailing, yang semakin terancam oleh dominasi bahasa nasional dan globalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui metode simak dan cakap. Data diperoleh dari enam informan penutur asli di Panyabungan, Mandailing Natal, dengan teknik triangulasi untuk memastikan validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Mandailing memiliki pola dasar tata urut kata yang bervariasi, termasuk SVO, VSO, dan OVS. Dalam klausa intransitif, struktur dasarnya melibatkan predikat verbal dan satu argumen subjek, sementara dalam klausa transitif, predikat verbal berafiks melibatkan dua argumen, yaitu subjek dan objek. Selain itu, ditemukan juga klausa dengan predikat non-verbal yang berupa nomina, adjektiva, atau kata keterangan. Penelitian ini juga mengidentifikasi adanya sistem akusatif dalam bahasa Mandailing, di mana subjek kalimat intransitif dan subjek kalimat transitif ditandai secara serupa, sedangkan objek kalimat transitif ditandai secara berbeda. Dengan mengungkap pola hubungan antarunsur kalimat dalam bahasa Mandailing, penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teori tipologi sintaksis serta memperkaya kajian linguistik mengenai bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat mendukung upaya pelestarian bahasa Mandailing sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.