Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Comparison of brittleness and flowability between Cipetir Gutta-Percha and commercial Gutta-Percha Usri, Kosterman; Faza, Yanwar; Sanjaya, Arya; Viona, Nona; Djustiana, Nina; Karlina, Elin; Febrida, Renny; Cahyanto, Arief
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 34, No 1 (2022): March
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjd.vol34no1.38869

Abstract

Introduction: Gutta-Percha (GP) is a standard endodontic filling material found in pure form in the Cipetir area, Indonesia. However, a study comparing physical properties (brittleness and flowability) between pure GP and commercially used GP has not been found. Therefore, this study aims to test the brittleness and flowability of Cipetir GP compared to commercial GP. Methods: This study was quasi-experimental. Forty samples were prepared for each material and test, according to ANSI/ADA specification-GP cones-no 78 in 2006. The first step began by making a sample of Cipetir GP using moulds from a cuvette, commercial GP (Inline #80), and gypsum stone. The second step was to test the brittleness (Crease Recovery Tester) and flowability (according to ADA No. 78 of 2000) of Cipetir GP and commercial GP. Results: The brittleness test of Cipetir GP showed unbroken samples, and the commercial GP showed four broken samples. The Fisher's Exact test showed a p-value of 0.087, which means there was no significant difference in brittleness between Cipetir GP and commercial GP. At the same time, the average value of flowability of Cipetir GP and commercial GP were 6.46 mm and 0.19 mm, respectively. The unpaired t-test showed a p-value<0.05, which means there was a significant difference in the flowability between Cipetir GP and commercial GP. Conclusions: There is a brittleness similarity between Cipetir GP and commercial GP, while the flowability value of Cipetir GP is higher than commercial GP. Those initial findings showed that the Cipetir GP might become an excellent candidate to be an alternative endodontic filling.
Pengembangan Sistem Pakar untuk Deteksi Penyakit Tanaman Mentimun Berbasis Forward chaining Arrasyid, Faqihuddin; Novita, Rina; Sanjaya, Arya; Khomarudin, Agus Nur
Technologica Vol. 4 No. 2 (2025): Technologica
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/technologica.v4i2.224

Abstract

Penggunaan Penelitian ini mengembangkan sistem pakar berbasis forward chaining untuk deteksi penyakit tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) yang sering mengalami gangguan produktivitas akibat penyakit seperti layu bakteri, embun tepung, dan bercak daun. Sistem pakar menggunakan metode forward chaining yang berorientasi pada data gejala untuk menghasilkan diagnosa yang relevan. Data diperoleh melalui wawancara dan studi literatur, kemudian digunakan untuk menyusun aturan if-then dalam basis pengetahuan. Pengujian sistem    menunjukkan hasil yang akurat dalam mengidentifikasi penyakit berdasarkan gejala yang diamati serta memberikan rekomendasi solusi yang tepat. Dengan antarmuka yang sederhana, sistem ini dapat digunakan dengan mudah oleh petani, membantu deteksi dini, meningkatkan efisiensi pengelolaan penyakit, dan mengurangi kerugian. Sistem ini fleksibel untuk pembaruan, sehingga dapat diterapkan pada berbagai jenis tanaman di masa depan.
Hubungan Daya Tilik Diri, Harga Diri, Stigma Diri terhadap Kualitas Hidup Pasien Skizofrenia Sanjaya, Arya; Fitri, Nurwijaya; Maryana, Maryana
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.2384

Abstract

Seseorang dikatakan sehat apabila mampu menggunakan ketrampilannya secara maksimal, mengatasi tekanan hidup, bekerja secara produktif, serta berguna dan berguna bagi masyarakatnya. Terdapat 7916 kasus skizofrenia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2019, 4701 kasus pada tahun 2020, dan 4497 kasus skizofrenia pranoid pada tahun 2021. Tujuan dari eksplorasi ini adalah untuk mengetahui hubungan antara informasi diri, kepercayaan diri, dan aib diri sendiri. dan kepuasan pribadi. pasien skizofrenia penderita skizofrenia di Klinik Medis Dr. Samsi Jacobalis Wilayah Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2023. Eksplorasi dilakukan dengan menggunakan rencana cross sectional yaitu melakukan cross tab antara variabel reliabel dengan faktor bebas dan uji chi square dengan univariat dan hasil bivariat. Populasi pemeriksaan adalah pasien jangka pendek yang berobat ke Poliklinik RSJD Dr. Samsi Jacobalis pada tahun 2023. Jumlah yang mengikuti penelitian sebanyak 33 orang. Uji statistik menunjukkan adanya korelasi antara kualitas hidup pasien skizofrenia dengan pengetahuan diri, harga diri, dan stigma diri, dengan nilai p sebesar 0,000 ± 0,05 untuk kebijaksanaan, 0,000 ± 0,05 untuk harga diri, dan 0,000 ± 0,05 untuk stigma diri. . Saran peneliti Pasien hendaknya dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung intervensi keperawatan dan memiliki keterampilan pemecahan masalah yang membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan dan memecahkan masalah terkait penyakit.
Dinamika Politik Hukum Ketatanegaraan Indonesia dalam Rangkap Jabatan Politis (Menteri) Ardiansya, Ariyanto; Sanjaya, Arya
Journal Scientific of Mandalika (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol6iss4pp1073-1087

Abstract

Currently, dual office holding has become a prevalent political phenomenon, particularly concerning ministers holding positions within political parties. This situation can lead to various problems, such as conflicts of interest and abuse of power. This journal discusses the legal position of dual office holding by ministers in Indonesia’s constitutional system. The purpose of this research is to analyze the application of regulations regarding dual office holding by ministers within Indonesia’s constitutional framework.The type of research used is normative legal research or library research, which involves studying legal materials and/or secondary data. Secondary data is data obtained from other sources, not directly gathered by researchers from their research subjects. These materials are systematically organized, analyzed, and conclusions are drawn regarding the researched issues. The legal framework referred to includes Article 23 of Law Number 39 of 2008 concerning State Ministry Regulations.Based on this research, it is concluded that the implementation of regulations reveals several factors that drive or contribute to dual office holding by ministers, as well as flaws and weaknesses in the legal regulations related to this issue