Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penerapan Arsitektur Ekologi Sebagai Acuan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Sinjai Aras, Muh. Mursyidin; Irma Rahayu; Muhammad Attar
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 4 No. 1 (2022): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v4i1a11

Abstract

Abstract_ Indonesia has abundant natural resources in the form of oceans, sun and beaches. This wealth, if managed properly and correctly, can provide large foreign exchange for the country. One way to use it is to make the area a tourist destination. Areas that are endowed with exotic natural resources are expected to make a major contribution in providing a source of income. Moreover, with the existence of regional autonomy, a regency/city is required to be able to live independently. The development of the tourism sector has a very strategic role in supporting national and regional economic development, because it is a source of foreign exchange earners capable of absorbing labor and encouraging the development of domestic investment. Architectural ecology is the basic thing that is used as a benchmark for the development of coastal tourism areas with principles that prioritize environmental aspects as the main consideration in the process and product design.
Analisis Potensi Dan Arahan Strategi Kebijakan Pengembangan Desa Ekowisata di Kecamatan Bumiaji – Kota Batu Muhammad Attar; Luchman Hakim; Bagyo Yanuwiadi
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Program Pascasarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Batu merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Timur yang mengandalkan sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pengembangan pariwisata lebih mengarah pada objek wisata artifisial atau buatan yang dibangun oleh investor namun menimbulkan permasalahan lingkungan. Perlu alternatif lain pengembangan pariwisata yaitu obyek wisata yang mampu menekan dampak kerusakan lingkungan sekaligus meningkatkan peran masyarakat lokal dan kesejahteraannya yaitu pengembangan Desa Ekowisata berbasis Community Based Ecotourism (CBE). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) di desa – desa wisata, menganalisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata, menganalisis desa wisata yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata dan menentukan arahan strategi kebijakan pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan survei primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah Analisis potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW), Penilaian kesiapan pengembangan Community Based Ecotourism (CBE), Analisis spasial dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan seluruh desa wisata di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) berupa atraksi alam, sumberdaya pertanian dan budaya yang dapat lebih dikembangkan. Penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Sumberbrantas termasuk klasifikasi Sangat Baik; Analisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata berbasis masyarakat (CBE) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Bumiaji termasuk dalam klasifikasi Baik. Hasil analisis spasial menunjukkan Desa Tulungrejo merupakan desa yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji. Analisis Matrik Grand Strategy menunjukkan arahan strategi kebijakan pengembangan Desa Ekowisata di Desa Tulungrejo terletak pada kuadran 1, strategi yang digunakan bersifat agresif (SO). Kata Kunci : Kota Batu, pengembangan, potensi dan ODTW, Desa Ekowisata
STUDI KELAYAKAN SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN PADA BANGUNAN MASJID MUHAMMAD CHENG HO KABUPATEN GOWA Muhammad Attar; Andi Hildayanti
Teknosains Vol 16 No 3 (2022): September-Desember
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v16i3.29043

Abstract

Bangunan masjid merupakan tempat ibadah umat muslim yang menuntut agar memberikan kenyamanan semaksimal mungkin bagi jamaah hingga kenyamanan tersebut menjadikan kita terasa lebih dekat dengan Allah SWT. Dilihat dari segi bangunan masjid yaitu segi pencahayaan, suhu ruangan, tingkat kebisingan dan lainnya merupakan suatu faktor yang harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan sistem pencahayaan dan penghawaan pada bangunan masjid Muhammad Cheng Ho Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilakukan di Masjid Muhammad Cheng Ho Kabupaten Gowa tepatnya jalan Hertasning Baru, pada bulan Desember 2021. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif yang dilakukan dengan mengukur dan mengamati suhu dan penerangan alami ruangan yang berdampak pada kenyamanan pengguna masjid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan maupun penghawaan pada masjid tersebut tidak memenuhi standar kenyamanan visual dan termal yang telah ditetapkan di Indonesia. Guna mendapatkan kenyamanan pada bangunan diperlukan penghawaan buatan seperti AC dan kipas angin untuk memaksimalkan penghawaan di dalam ruangan, sedangkan untuk pencahayaan juga masih dibutuhkan lampu untuk pencahayaan buatan di malam hari.
Desain dan Stuktur Pura Giri Natha di Makassar Bulan, Muh Erwin Embong; Sandi, Sandi; Attar, Muhammad
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v1i1a1

Abstract

Berbeda dengan tempat suci agama lain, bagunan Pura di desain dengan konsep terbuka yang terdiri dari beberapa bagaian atau lingkungan dan dikelilingi oleh pagar tembok. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk meninjau desain dan stuktur Pura Giri Natha di Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur bangunan pada bangunan pura yang kami survey memiliki tutupan atap yang bertujuan agar tidak kepanasan ketika siang hari dan tidak basah ketika hujan tiba. Masing masing lingkungan dihubungkan dengan gapura atau gerbang dengan ukiran indah. Lingkungan yang dikelilingi tembok tersebut terdiri dari beberapa bangunan seperti pelingih, tempat bersembahyang Hyang Widhi, meru, dan bale (pavilion atau pendopo).
Penerapan Konsep Fasad Rumah Tradisional Takalar pada Desain Pasar Sentral Syahrir, Muhammad Zulkarnain; Marwati, Marwati; Attar, Muhammad
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 2 No. 1 (2020): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v2i1a1

Abstract

Abstrak_ Bentuk fasad sebuah rumah tradisional sebagai identitas sebuah kota dan Pasar Sentral merupakan ikon sebuah daerah. Kondisi pasar sentral kota Takalar yang mengalami degradasi visual sehingga perlu diredesain kembali. Tujuan penulisan yaitu melakukan redesain kembali pasar Takalar dengan menerapkan bentuk fasad rumah Tradisional  Takalar. Metode Analisis terhadap lokasi, kondisi bangunan, ruang dan bentuk fasade rumah tradisional Takalar dan sintesa pada konsep bentuk desain pasar . Hasil Pembahasan meliputi lokasi yang berada di Jalan Poros Sungguminasa – Takalar, kabupaten Takalar, kondisi bangunan ini tidak tarawat dan tidak tertata, serta tidak menarik  dan konsep bentuk “Sulappa Appa” dan ornament rumah dari rumah tradisional Takalar. Perpaduan antara konsep Bentuk atap, Bentuk Rumah panggung ruang dan ornament pada fasade rumah tradisonal Takalar dan pasar sentral mampu menemukan bentuk desain baru pasar yang unik dan bisa dijadikan sebagai tarikan dan  ikon kota Takalar.Kata kunci : Fasad Pasar, Rumah Tradisional,  Takalar  Abstract_ The façade forms a traditional house as the identity of a city, and the central market is an icon of an area. The primary market conditions of Takalar City are visually degraded so that it needs to be redesigned. The purpose of writing is redesigning the market by applying traditional house facade Takalar. Methods of analysis of the location, conditions of the building, space, and the form of façade traditional house Takalar and synthesis on the concept of the shape of the market design. The results of the discussion include the location located on Poros Road. However, Minasa-Takalar, District Takalar, the condition of the building is not attractive and unorganized and is not exciting and the concept of the form of "Sulappa Appa" and a house ornament from the traditional house Takalar. The combination of the roof shape concept, the shape of the house stage space and decoration on the façade of the conventional house of Takalar and Central Market can find a new design of the market unique. It can be used as a pull and icon of the city Takalar.Keywords:  Market facade, Traditional House, Takalar 
Sport Center dengan Pendekatan Arsitektur Lanskap di Polewali Mandar Ms, Aswan; Wasilah, Wasilah; Attar, Muhammad
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 3 No. 1 (2021): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v3i1a1

Abstract

Abstrak_Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Barat yang memiliki masyarakat dengan apresiasitinggi dalam bidang olahraga.Olahraga merupakan aktivitas penting dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat setempat.Tingginyaminat terhadap olahraga, tentunya juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sarana dan prasarana itu sendiri, tanpa terkecuali salah satu fasilitas olahraga di Kabupaten Polewali Mandar yaitu Sport Center Polewali.Dengan melihat kondisi bangunan Sport Center Polewali yang mengalami penurunan kualitas disebabkan usia serta kondisi sirkulasi pada tapak yang tidak tertata, sudah sewajarnya Sport Center Polewali mendapatkan perlakuan khusus atau dalam hal ini yaitu redesain. Metode penelitian diawali dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara studi literatur, studi preseden, wawancara dan meninjau langsung objek penelitian ke lokasi. Lokasi Sport Center Polewali berada di tengah kota Polewali, lebih tepatnya di Jl. Stadion,Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandaryang merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Mengingat lokasi tapak yang berada di tengah kota Polewali, sehingga peneliti menggunakan pendekatan arsitektur lanskap dengan tematropis yang bertujuan untuk mengurangi perolehan panas yang masuk kedalam bangunan dan meminimalkan permukaan yang berpotensi mengumpulkan panas serta meningkatkan kualitas lingkungan setempat. Upaya ini dilakukan dengan cara menggunakan vegetasi khas iklim tropis dan penggunaan material perkerasan seperti grass block serta paving yang dikombinasikan dengan rumput.Kata kunci:Sport Center; Arsitektur lanskap; Kabupaten Polewali Mandar.  Abstract_ Polewali Mandar Regency is one of the regencies in West Sulawesi which has a society with high appreciation in the field of sports. Sport is an important activity in everyday life for the local community. The high interest in sports, of course, must also be balanced with an increase in the quality of the facilities and infrastructure itself, without exception one of the sports facilities in Polewali Mandar Regency, namely the Polewali Sports Center. By looking at the condition of the Polewali Sports Center building which has experienced a decline in quality due to age and circulation conditions on the site that are not organized, it is only natural for the Polewali Sports Center to receive special treatment or in this case, namely redesign. The research method begins with data collection by means of literature studies, precedent studies, interviews, and a direct review of the object of research to the location. The location of the Polewali Sports Center is in the middle of Polewali city, more precisely on Jl. Stadium, Matte Village, Polewali District, Polewali Mandar Regency which is the Regional Activity Center (PKW). Given the location of the site in the middle of the city of Polewali, the researchers used a landscape architectural approach with a tropical theme that aims to reduce heat gain into the building and minimize the surface that has the potential to collect heat and improve the quality of the local environment. This effort is carried out by using vegetation typical of tropical climates and using pavement materials such as grass blocks and paving combined with grass. Keywords: Sports Center; landscape architecture; Polewali Mandar Regency.
Perancangan Hotel Resort dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku di Kabupaten Bulukumba Hidayat, Rahmat; Bunawardi, Ratriana Said; Attar, Muhammad
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 3 No. 1 (2021): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v3i1a9

Abstract

Abstrak_ Kabupaten Bulukumba merupan sebuah Kabupaten yang kaya akan potensi wisata di Sulawesi Selatan. Terletak + 153 km dari kota Makassar. Dengan wilayah geografis yang eksostis antara pengunungan dan pantai, menjadikan Bulukumba menjadi tujuan wisata alam/bahari bagi wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Selatan.Selain Pantai Tanjung Bira destinasi wisata bahari yang terkenal adalah Tebing Apparalang yang terletak di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari. Tebing Apparalang memiliki panorama alam yang indah dengan tebing curam dan batuan karang, udara yang sejuk serta suasana yang tenang dengan suara deburan ombak menjadi daya Tarik tersendiri dari tebing ini. Berdasarkan informasi dari pengelola wisata Tebing Apparalang, Tempat wisata ini di kunjungi sekitar 2.000-2200 orang wisatawan setiap minggunya. diantara wisatawan yang berkunjung banyak dari wisatawan yang membutuhkan tempat untuk menginap. di lain hal. di Tebing Apparalang sendiri belum tersedia fasilitas penginapan. Oleh karena itu penting untuk menyediakan fasilitas baru berupa fasilitas hunian berupa resort untuk menunjang kegiatan berwisata dan menginap yang nyaman dan aman bagi wisatawan dalam berwisata di Tebing Apparalang. Dalam perancangan hunian resort di Tebing Appalarang sebagai wadah yang akan memfasilitasi wisatawan untuk menginap di Kawasan Tebing Appalarang, untuk itu perlu diterapkan pendekatan arsitektur yang sesuai dan mampu memberikan pengaruh positif terhadap wisatawan nantinya, dalam hal ini Arsitektur Perilaku merupakan jenis pendekatan arsitektur yang diharapkan dapat memberikan pendekatan konsep yang dapat menganalisis dengan tepat dalam merancang hunian resort beserta fasilitasnya yang sesuai dengan psikologi dan perilaku wisatawan yang berkunjung di Tebing Apparalang.Kata kunci: Kabupaten Bulukumba; Resort; Arsitektur Perilaku. Abstract_ Bulukumba Regency is a regency that is rich in tourism potential in South Sulawesi. Located + 153 km from the city of Makassar. With an exotic geographical area between mountains and beaches, Bulukumba is a natural / marine tourism destination for tourists visiting South Sulawesi. Apart from Tanjung Bira Beach, a famous marine tourism destination is Apparalang Cliff which is located in Ara Village, Bontobahari District. Apparalang Cliff has a beautiful natural panorama with steep cliffs and rocks, cool air and a calm atmosphere with the sound of the waves being the main attraction of this cliff. Based on information from the Apparalang Cliff tourism manager, around 2000-2200 tourists visit this tourist spot every week. Among the tourists who visit, there are many tourists who need a place to stay. in another case. There are no lodging facilities available on the Apparalang Cliffs. Therefore it is important to provide new facilities in the form of residential facilities in the form of resorts to support comfortable and safe traveling and staying activities for tourists while traveling on Apparalang Cliffs. In designing residential resorts on the Appalarang Cliffs as a forum that will facilitate tourists to stay in the Appalarang Cliff Area, it is necessary to apply an appropriate architectural approach and be able to have a positive influence on tourists later, in this case Behavioral Architecture is a type of architectural approach that is expected to provide a conceptual approach that can analyze precisely in designing resort housing and its facilities in accordance with the psychology and behavior of tourists visiting Apparalang Cliffs.Keywords:  Bulukumba Regency; Resort; Behavioral Architectur.
Penerapan Arsitektur Hemat Energi Pada Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Gowa Muthmainnah, Nurul; Rahayu, Irma; Attar, Muhammad
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 3 No. 2 (2021): December
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v3i2a4

Abstract

Abstrak_ Masalah kependudukan dan lingkungan hidup merupakan tantangan dunia tidak terkecuali Indonesia sebagai salah satu negara berkembang. Kabupaten Gowa merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang tingkat perkembangannya sangat pesat. Pokok masalah kesehatan yang terjadi saat ini adalah tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian anak, dan angka kesakitan anak, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain rumah sakit ibu dan anak dengan pendekatan arsitektur hemat energi di Kabupaten Gowa.  Metode pembahasan diawali dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan studi literatur, studi preseden dan pengamatan langsung ke lokasi. Semakin Meningkatnya Angka Kelahiran, tentunya harus didukung dengan ketersediaan pelayanan kesehatan. Untuk itu konsep arsitektur hemat energi merupakan pendekatan yang digunakan dalam perancangan rumah sakit ibu dan anak di Kabupaten Gowa dengan menerapkan konsep – konsep penghematan atau meminimalkan penggunaan daya listrik dalam bangunan yang dirancang dengan pendekatan arsitektur hemat energi dengan spesifikasi utilitas pencahayaan alami.Kata kunci : Arsitektur Hemat Energi; Rumah Sakit; Kabupaten Gowa. Abstract_ Population and environmental issues are global challenges, including Indonesia as a developing country. Gowa regency is one of the regencies in South Sulawesi which has a very rapid development rate. The main health problems that occur today are high birth rates, high child mortality rates, and child morbidity rates, for this reason, this study aims to obtain a maternal and child hospital design with an energy-efficient architectural approach in Gowa Regency. The discussion method begins with data collection carried out by literature studies, precedent studies, and direct observations of the location. The research location is in the Gowa district. The increasing birth rate, of course, must be supported by the availability of health services. For this reason, the concept of energy-efficient architecture is an approach used in the concepts of saving or minimizing the use of electrical power in buildings designed with an energy-efficient architectural approach with natural lighting utility specifications.Keywords: Energy Saving Architecture; Hospital; Gowa Regency.
Penerapan Konsep Arsitektur Ekologi Dalam Desain Taman Reptil Di Kota Makassar Burhanuddin, Muh. Luthfi; Amin, Burhanuddin; Attar, Muhammad
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v4i2a8

Abstract

Reptiles are a class of vertebrate animals whose existence in nature is starting to be threatened because of their potential as a trading commodity for reptile animals, as pets, and the large number of wild reptiles being hunted for clothing and medicinal purposes. Humans have consumed reptile animals for various purposes so that they are threatened. Crocodile hunting takes its skin for raw materials for the bag, shoe industry, or several other industries. The aim of the research is to design a comfortable reptile park for administrators and visitors and how to design an artificial environment that is identical to the natural environment of reptiles. Descriptive method and design exploration with an ecological approach. It is hoped that the existence of this reptile park will be an entertainment place that is educational and barrier-free with facilities and parks so that the purpose of providing entertainment can still be fulfilled.
Penerapan Arsitektur Futuristik pada Sirkuit Balap di Kabupaten Bulukumba Resky, Ahmad Awal; Rahayu, Irma; Attar, Muhammad
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 6 No. 1 (2024): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v6i1a6

Abstract

Futuristic architecture emerges from visionary ideas that embody freedom and forward-looking perspectives, manifesting in unconventional, creative, and innovative forms. Drawing upon literature and theoretical frameworks, this paper formulates several key principles of futuristic architecture: (1) integration of future-oriented concepts in building design; (2) adoption of unconventional and asymmetrical building shapes; and (3) utilization of cutting-edge technological advancements in structural design and construction practices. Employing a descriptive-qualitative analysis method, this study applies these principles through three case studies. Findings underscore that the juxtaposition of futuristic building forms against traditional environments accentuates their conceptualization of the future. Moreover, the degree of uniqueness and asymmetry directly influences the application of these principles, while advancements in structural technology reinforce their implementation.