Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERHITUNGAN INDEKS KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING Asma Massara; Andi Hildayanti
Teknosains Vol 15 No 2 (2021): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v15i2.19758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan indeks kepemilikan sepeda motor di Kota Makassar dengan menggunakan metode structural equation modeling (SEM). Metode ini digunakan untuk menentukan model terbaik dalam perhitungan indeks kepemilikan sepeda motor pada masyarakat berpenghasilan rendah pada karakteristik bepergian. Analisis SEM memiliki tujuh tahapan, yaitu: (1) Mengembangkan model teoritis; (2) Mengembangkan diagram jalur; (3) Mengubah diagram jalur menjadi persamaan struktural; (4) Memilih matriks input dan jenis estimasi; (5) Mengidentifikasi model; (6) Menilai kriteria goodness of fit; dan (7) Menginterpretasikan hasil. Untuk mengukur indeks kepemilikan sepeda motor pada masyarakat berpenghasilan rendah terhadap karakteristik bepergian. Berdasarkan hasil penelitian, kepemilikan sepeda motor pada masyarakat berpenghasilan rendah pada karakteristik bepergian memiliki nilai indeks tinggi sebesar 99,3%. Angka tersebut menunjukkan nilai yang tinggi, artinya kepemilikan sepeda motor masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Makassar cukup tinggi.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEHADIRAN MASJID TANPA KUBAH DI INDONESIA Andi Hildayanti
Teknosains Vol 16 No 1 (2022): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v16i1.23914

Abstract

Mesjid tanpa kubah mulai bermunculan di awal abad ke 19. Pada masanya, Rasulullah SAW membangun masjid hanyalah sebagai tempat sujud atau ibadah. Masjid pertama di Quba hanya berbentuk persegi empat tanpa atap. Perkembangan arsitektur masjid di dunia abad 20 ini lebih banyak menggunakan bentuk-bentuk modern, minimalis dan geometris, artinya mulai memunculkan ide-ide di luar bentuk kubah. Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi masyarakat terhadap kehadiran masjid tanpa kubah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian statistik deskriptif yang dihimpun dari sebaran kuesioner secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 51,9% masyarakat beranggapan bahwa bangunan masjid tidak harus menggunakan kubah dalam tranformasi bentuknya. Selama masjid tersebut dapat menghadirkan hakikat masjid sebagai tempat ibadah maka unsur bentuk tidak menjadi suatu pakem yang harus dipenuhi. Namun, 48,1% bukan angka yang sedikit dalam pemahaman masyarakat akan penggunaan kubah. Masyarakat yang menginginkan bentuk kubah untuk tetap dipertahankan di setiap bangunan masjid didasarkan pada identitas arsitektural, dimana identitas merupakan suatu paham atau kesepakatan dalam menentukan karakter bangunan. Identitas bangunan merupakan suatu apresiasi bagi masyarakat untuk mengenali bangunan tersebut. Oleh karena itu, masih banyak masyarakat yang berpendapat bentuk masjid harus berkubah untuk mempertahankan identitas yang telah melekat pada masjid sejak abad ke-8 masehi.
MENGENAL POLA PERILAKU PENGHUNI MELALUI METODE PARTICIPATORY ACTION RESEARCH (PAR) DI RUSUN MARISO KELURAHAN LETTE KOTA MAKASSAR Andi Hildayanti; M Sya’rani Machrizzandi
SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): Sipissangngi Volume 2, Nomor 2, Juni 2022
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.068 KB) | DOI: 10.35329/sipissangngi.v2i2.3075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengenal Pola Perilaku Penghuni Melalui Metode Participatory Action Research (PAR) Di Rusun Mariso Kelurahan Lette Kota Makassar. Proses penelitian ini diperoleh melalui siklus penelitian tindakan dari empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebiasaan atau kegiatan sekelompok masyarakat tanpa mengkaji dan mengetahui apa yang terjadi serta tanpa memperbaiki tatanan sosial pada subyek penelitian tersebut. Di dalam kegiatan PAR, peneliti PAR tidak memisahkan diri dari situasi masyarakat yang diteliti, melainkan melebur ke dalamnya dan bekerja bersama warga dalam melakukan PAR. PAR membahas kondisi masyarakat berdasarkan sistem makna yang berlaku ditempat tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pola perilaku sosial penghuni Rumah susun sewa Mariso Kelurahan Lette Kota Makassar antara lain (1) Pola Asosiatif yang terdiri: Akomodasi, Asimilasi serta Kerjasama dan Hubungan yang dilakukan dengan baik oleh penghuni rumah susun sewa Mariso akan membawa dampak baik bagi penghuninya untuk bisa bertahan lebih lama lagi di rumah susun tersebut; (2) Pola Disosiatif seperti persaingan, pertentangan dan konflik. Hubungan fungsional antara tingkah laku dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungan pelaku interaksi, yang lambat laun akan memunculkan pengaruh baik yang bersifat positif ataupun negatif. Dimana pengaruh yang sifatnya positif bisa saja bermuara pada pembentukan rasa kebersamaan/solidaritas diantara anggota masyarakat; (3) Pola Kebersamaan dan Solidaritas tersebut dapat dijadikan suatu kekuatan baik dalam menghadapi lingkungan pekerjaan maupun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat.