Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Synthesize and Characterization of Pt-supported Co-ZIF for Catalytic Hydrocracking and Hydroisomerization of n-Hexadecane Hidayati, Luthfiana Nurul; Aulia, Fauzan; Napitupulu, Sebastian Ulido; Adhyaksa, Gede Widia Pratama; Dahnum, Deliana
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2024: BCREC Volume 19 Issue 1 Year 2024 (April 2024)
Publisher : Masyarakat Katalis Indonesia - Indonesian Catalyst Society (MKICS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.20117

Abstract

Zeolitic Imidazole Frameworks (ZIFs) are prospective porous materials as catalyst support due to their relatively large surface area, and tunability in size, structure, and porosity. Recent studies have also shown that ZIF is the best candidate for various catalytic redox reactions such as the oxidation of benzyl aromatic hydrocarbons. In this study, the synthesized Pt catalyst supported on Co-ZIF was varied by the organic ligands: imidazole, benzimidazole, and 1-(3-aminopropyl) imidazole, then followed by impregnation of Pt precursor. The catalysts were characterized its physical and chemicals properties such as Fourier Transform Infrared (FTIR), X-ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), and Brunauer Emmet Teller (BET), Temperature-Programmed Desorption (NH3-TPD and CO2-TPD). The prepared catalysts were evaluated for catalytic hydrocracking and hydroisomerization of n-hexadecane in a 100 ml-batch reactor. GC-MS analysis presented that the Pt/ZIF catalyst with imidazole ligands has better performance than others. Hence, the optimization of n-Hexadecane conversion was carried out by the Pt/ZIF-imidazole catalyst varying the amount of metal loading, time and temperature reaction. The results showed that the reaction temperature of 350 ºC using 20 bar H2 for 4 h and the addition of 15 wt% Pt successfully achieved 90.77% conversion and produced the highest yield of isomers and alkanes, 4.04% and 35.75%, respectively. Copyright © 2024 by Authors, Published by BCREC Publishing Group. This is an open access article under the CC BY-SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0).
Hybrid Biopellets Characterization of Gamal Wood (Gliricidia sepium) and Robusta Coffee Husk at Various Compositions Putri, Mangifera Indica Dhaifullah Wangun; Murda, Rio Ardiansyah; Maulana, Sena; Octaviani, Eti Artiningsih; Sari, Nurika Arum; Hasibuan, Mhd Muhajir; Aulia, Fauzan; Hidayat, Wahyu
Jurnal Sylva Lestari Vol. 12 No. 3 (2024): September
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v12i3.913

Abstract

Biopellets from gamal wood (Gliricidia sepium) as a biomass energy resource could be an alternative to replace fossil fuels due to having met standards based on moisture content, ash content, fixed carbon, calorific value, and density. Unfortunately, they still had high levels of volatile matter. Robusta coffee husk was a material with high nitrogen content, which is suspected of being able to bind aromatic substances in volatile organic compounds. This study aims to evaluate the quality of biopellets and determine the optimum composition of the biopellets from gamal wood and coffee husk. The blended composition of gamal wood and coffee husk biopellets studied were 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, and 0:100. The biopellets were manufactured using the material size of 40-60 mesh with a pressure of 173.51 MPa. The best biopellet was produced in the composition of 75% gamal wood and 25% coffee husk, with a density of 0.85 g/cm3, moisture content of 8.03%, ash content of 3.92%, volatile substances of 78.01%, fixed carbon of 18.07%, and calorific value of 4,176 cal/g. The biopellet quality met the standards of SNI 8021:2014 and EN 14061-2, except for ash content. Adding coffee husk reduced gamal wood biopellet’s volatile matter, increasing the fixed carbon and density of gamal wood biopellets. Keywords: alkali immersion, bamboo, bio-composite, oriented strand board, pre-treatment
Manajemen Strategis Bisnis Menggunakan Modified QFD Terintegrasi dengan SWOT dan TOPSIS: Studi Kasus UMKM Agroindustri XYZ Azrifirwan, Azrifirwan; Aulia, Fauzan; Santosa, Santosa
GreenTech Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Departmen Of Agro-industrial Technology, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/greentech.v1i1.6

Abstract

Manajemen strategi merupakan program sebuah bisnis untuk dapat mengelola sumber daya yang tersedia sehingga mendapatkan tujuan dari bisnis. Manajemen strategis dilakukan dengan adanya analisis dari tahapan evaluasi bisnis, perumusan strategi, dan pemilihan strategi. Tantangan sebuah bisnis, terutama industri olahan pangan yang makin kompleks memerlukan metode-metode baru yang dapat merumuskan dan menentukan strategi dengan mempertimbangkan segala aspek yang mempunyai pengaruh. Metode Quality Function Deployment Modified yang terintegrasi dengan Strengths-Weaknessess-Opportunities-Threats (SWOT). Integrasi ini mendefinisikan sebuah bisnis sebagai customer yang memiliki needs untuk dapat berkembang. Melalui House of Quality (HOQ) divisualisasikan aspek pada SWOT menjadi needs pada HOQ dan faktor pada SWOT menjadi ECs pada HOQ. Hasil yang didapatkan berupa Weight of Each ECs menjadi nilai yang mempengaruhi dalam pemilihan strategi. Berdasarkan analisis SWOT, dirumuskan strategi dalam 4 kuadran yang menjadi alternatif-alternatif untuk ditentukan prioritasnya. Alternatif strategi dinilai agar dapat ditentukan prioritas dalam implementasinya menggunakan metode TOPSIS. Hasil akhir yang didapatkan berupa urutan prioritas strategi yang dapat memberikan pengaruh terbesar dalam pengembangan sebuah bisnis. Dalam pengimplementasiannya dalam sebuah bisnis, decision maker dapat mempunyai perspektif baru dalam menyelesaikan persoalan bisnis. Pada studi kasus UMKM XYZ yang bergerak di agroindustri olahan pangan, didapatkan bahwasanya prioritas strategi yang dihasilkan mempunyai peluang paling besar dalam mengembangkan bisnis.
Manajemen Proyek Industri Kopi Solok Radjo, Provinsi Sumatera Barat Aulia, Fauzan; Yulianto, Kiki; Santosa
Buletin Dharmas Andalas Vol. 2 No. 2 (2025): Buletin Dharmas Andalas
Publisher : Departemen Budidaya Tanaman Perkebunan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bda.v2i2.9

Abstract

Satu Industri Kopi Solok Radjo dari Sumatera Barat menghadapi tantangan dalam pelaksanaan kegiatan manajerial di industrinya. Tantangan manajemen proyek Kopi Solok Radjo diklasifikasikan dalam lima bagian manajemen proyek, yaitu penggambaran penerapan manajemen proyek, penguraian konsep-konsep manajemen proyek, analisis teknik dan metode yang digunakan dalam manajemen proyek, analisis pengelolaan risiko, serta analisis kualitas yang diterapkan dalam proyek. Penelitian ini menggunakan kajian studi literatur dalam mengidentifikasi eksistensi dan memberikan rekomendasi berdasarkan topik kajian di literatur dalam lingkup manajemen proyek. Hasil yang didapatkan berupa Kopi Solok Radjo telah melaksanakan kegiatan dan konsep manajemen proyek, namun belum terdapat metode terstruktur dalam pelaksanannya. Kegiatan manajemen proyek dari yang telah dilaksanakan Kopi Solok Radjo dievaluasi dan diberikan rekomendasi relevan untuk dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan operasional industri kopi Solok Radjo.
Identitas Visual Makmur Mitra Knalpot Dumai Fadhilah, Mimi Alya; Aulia, Fauzan
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 3 No. 6 (2025): Mei - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v3i6.2896

Abstract

Logo Makmur Mitra Knalpot dirancang dengan menggabungkan elemen visual kunci inggris dan gelombang suara yang membentuk huruf “M”. Kunci inggris melambangkan keahlian mekanik dan layanan bengkel, sedangkan gelombang suara mewakili aliran gas dan suara knalpot. Huruf “M” merujuk pada inisial nama perusahaan, mencerminkan sinergi antara kekuatan teknis dan identitas produk. Tujuan perancangan adalah meningkatkan eksistensi, identitas sebagai pembeda, meningkatkan brand awareness, dan membangun citra positif melalui visual. Dengan mengimplementasikan metode pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate), proses diawali melalui analisis kebutuhan menggunakan wawancara terstruktur dengan pemilik dan observasi sistematis, dilanjutkan dengan formulasi konsep menggunakan teknik mindmapping dan moodboard untuk menghasilkan logo dengan konsep logogram abstrak. Hasil perancangan menghasilkan identitas visual berupa logo yang merepresentasikan elemen gelombang suara, kunci inggris yang membentuk huruf “M”, dilengkapi tagline "Terbaik untuk Solusi Anda" yang merefleksikan komitmen kualitas dan keahlian teknis. kunci verbal: Ahli, Solutif, Suara, serta visual: Gelombang Suara dan Percikan Api. Kata kunci ini menjadi dasar konsep dan identitas brand. Kesimpulannya, implementasi identitas visual yang dirancang secara strategis berpotensi meningkatkan eksistensi, identitas sebagai pembeda, meningkatkan brand awareness dan membangun citra positif visual Makmur Mitra Knalpot dalam konteks kompetisi pasar bengkel spesialis knalpot.
Green entrepreneurship: pemberdayaan ibu-ibu PKK Nagari Matua Hilia melalui aneka olahan produk kolang-kaling berbasis zero waste Kurniawati, Tri; Desnita, Desnita; Aulia, Fauzan; Firmansyah, Yura Witsqa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33901

Abstract

Abstrak Program Green Entrepreneurship ini bertujuan meningkatkan keterampilan teknis dan non-teknis Ibu-Ibu PKK Nagari Matua Hilia dalam mengolah kolang-kaling menjadi produk bernilai tambah berbasis zero waste. Kegiatan diikuti oleh 30 peserta dan dilaksanakan di Balai Pertemuan Nagari Matua Hilia pada Agustus 2025 menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Pelatihan mencakup pembuatan selai, mie, dan es krim kolang-kaling, pengolahan limbah menjadi eco-enzyme dan pupuk organik, penguatan branding dan kemasan, pemasaran offline dan digital, serta pengurusan izin PIRT. Hasil analisis angket menunjukkan faktor pendorong utama adalah potensi sumber daya alam yang sangat tinggi (rata-rata skor 4,56), diikuti oleh semangat gotong royong dan keterampilan panen yang baik. Faktor penghambat yang menonjol adalah keterbatasan teknologi dan inovasi (rata-rata skor 4,29), pemasaran terbatas (4,22), kelembagaan lemah (4,22), serta kendala sumber daya manusia (4,00). Program ini mampu mengatasi sebagian hambatan tersebut melalui peningkatan inovasi produk, penguatan pemasaran, dan pembentukan kelembagaan usaha bersama yang mandiri. Model ini efektif mendukung peningkatan ekonomi rumah tangga, keberlanjutan lingkungan, dan layak direplikasi di wilayah lain dengan potensi serupa. Kata kunci: green entrepreneurship; kolang-kaling; pemberdayaan masyarakat; PKK; zero waste. Abstract The Green Entrepreneurship program aimed to improve the technical and non-technical skills of the PKK women in Nagari Matua Hilia in processing sugar palm fruit (kolang-kaling) into value-added products based on a zero wasteapproach. The program involved 30 participants and was conducted at the Nagari Matua Hilia Meeting Hall in August 2025 using the Participatory Action Research (PAR) approach. The training covered the production of kolang-kaling jam, noodles, and ice cream, the processing of waste into eco-enzyme and organic fertilizer, branding and packaging development, offline and digital marketing, and the registration of home industry food permits (PIRT). The survey results showed that the main driving factor was the very high potential of natural resources (average score 4.56), followed by strong community cooperation and good harvesting skills. The most prominent inhibiting factors were limited technology and innovation (average score 4.29), limited marketing (4.22), weak institutional support (4.22), and human resource constraints (4.00). The program addressed some of these barriers by improving product innovation, strengthening marketing, and establishing an independent community business group. This model proved effective in supporting household economic improvement, promoting environmental sustainability, and was feasible to replicate in other areas with similar potential. Keywords: community empowerment; green entrepreneurship; kolang-kaling; PKK; zero waste.
Identitas Visual Nava Rent Car Kota Batam Pratama, Rikky Setia; Aulia, Fauzan
DEKAVE : Jurnal Desain Komunikasi Visual Vol 15, No 2 (2025): inpress
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/dekave.v15i2.133875

Abstract

Nava Rent Car adalah perusahaan rental mobil di Kota Batam yang belum memiliki identitas visual yang konsisten dan representatif. Penggunaan logo yang tidak konsisten, masalah orisinalitas, serta tidak adanya pedoman visual yang terstandar menjadi hambatan dalam membangun citra profesional dan terpercaya. Melalui pendekatan design thinking, penelitian ini bertujuan untuk merancang identitas visual yang mampu menjadi solusi dari permasalahan identitas yang ditemukan dan representatif terhadap value perusahaan. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah design thinking yang meliputi beberapa tahap yaitu empathize, define, ideate, prototype dan test. Hasil akhir dari proyek ini meliputi sistem identitas visual yang mencakup logo, warna, tipografi, elemen grafis, serta aplikasi pada media cetak dan digital. Uji kelayakan dilakukan oleh dua dosen ahli dengan hasil rata-rata penilaian sebesar 3,78 dari skala 4, yang menunjukkan bahwa identitas visual yang dirancang dinilai baik dari segi prinsip desain dan prinsip logonya. Identitas ini diharapkan dapat memperkuat branding Nava Rent Car agar profesional dan terpercaya dalam persaingan industri transportasi di Batam.Kata kunci: identitas visual, logo, design thinking, branding, rental mobil
PKM Diversifikasi Produk Dan Pemasaran Online Tailor Di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Sebagai Upaya Revitalisasi Save Maninjau Kurniawati, Tri; Rahmidani, Rose; Aulia, Fauzan; Syofyan, Rita; Arita, Sri
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 22, No 3 (2022): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.03220

Abstract

UMKM mendapatkan perhatian besar semenjak krisis moneter karena UMKM dapat bertahan dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang dimilikinya. UMKM yang menjadi mitra dan sasaran program pengabdian pada masyarakat kali ini adalah Usaha Jahit Erna. Usaha Jahit Erna menjahit pakaian laki-laki dan perempuan seperti baju kurung, kemeja laki-laki dan baju seragam pesta pernikahan. Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah minimnya pesanan terutama di masa pendemi sehingga pendapatan mitra menurun cukup signifikan. Mitra tidak memiliki pengetahuan dan skill yang memadai agar usahanya bisa bertahan bahkan berkembang. Mitra ingin membuat produk- produk yang bisa dipasarkan tanpa pesanan tapi masih ragu dan gamang untuk membuat produk sendiri. Ditambah lagi mitra belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam hal memasarkan produk. Apalagi ambil bagian dalam pemasaran online yang sedang trend saat ini, baik menggunakan media sosial maupun berbagai marketplace yang tersedia. Jadi bisa dikatakan produksi dan pemasaran adalah permasalahan utama yang dihadapi mitra untuk bisa bertahan pada kondisi pandemi dan urgen untuk diberikan solusi. Untuk mengatasi masalah mitra ini maka Tim PKM memberikan solusi dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pada bidang produksi yaitu diversifikasi produk seperti peltihan membuat seprei, taplak meja dan sarung bantal dan bidang pemasaran, Mitra dilatih agar mampu memasarkan produknya secara online baik di media sosial maupun marketplace dengan menggandeng narasumber dan fasilitator yang kompeten.
Perancangan Market Basket Analysis dengan Model Casual Loop Diagram untuk Pengembangan Restoran Aulia, Fauzan; Yulianto, Kiki
GreenTech Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Departmen Of Agro-industrial Technology, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/greentech.v1i2.27

Abstract

Penelitian ini mengusulkan integrasi antara Market Basket Analysis (MBA) dan Causal Loop Diagram (CLD) untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan restoran yang kompleks. Pendekatan ini bertujuan menggali pola pembelian pelanggan serta memahami dinamika sistem yang memengaruhi operasional restoran, seperti waktu tunggu dan kepuasan pelanggan. Data transaksi dianalisis menggunakan algoritma Apriori dengan parameter minimum support 0,01 dan confidence 0,50 untuk mengidentifikasi hubungan antar produk. Hasil MBA menjadi dasar pengembangan CLD yang memetakan interaksi kausal antar variabel utama, termasuk promosi, popularitas produk, dan laba restoran. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi strategis untuk optimalisasi promosi bundling, pengelolaan waktu tunggu, dan efisiensi perencanaan stok. Integrasi MBA dan CLD memberikan pendekatan holistik untuk meningkatkan laba serta kepuasan pelanggan secara berkelanjutan.
An Optimalization of Merdeka Curriculum through Developing an E-assessment in SMAN 1 Payakumbuh Sundari, Putri Dwi; Sari, Silvi Yulia; Aulia, Fauzan; Hidayati, Hidayati
Pelita Eksakta Vol 7 No 1 (2024): Pelita Eksakta, Vol. 7, No. 1
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pelitaeksakta/vol7-iss1/227

Abstract

This Community Partnership Program (PKM) activity aims to provide understanding and skills to teachers at SMA Negeri 1 Payakumbuh in the context of implementing the Merdeka curriculum. A total of 18 teachers participated as participants in this activity, representing the fields of study at the school. There are three stages that PKM participants go through during the implementation of activities, namely the stage of strengthening understanding of the independent curriculum, evaluating learning and making e-assessments, the demonstration stage and independent work. Based on the PKM activities carried out, it can be seen that the participant response was positive and the participants' understanding of the material presented during the activity was very good with an average score of 3.46 out of a maximum score of 4.00.