Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

An information technology-based learning approach to reduce math anxiety in solving problems Herfa Maulina Dewi Soewardini; Hery Setiawan; Suhartono Suhartono; Siti Maghfirotun Amin; Abdul Talib Bin Bon
Journal of World Conference (JWC) Vol. 2 No. 1 (2020): January 2020
Publisher : NAROTAMA UNIVERSITY, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/prd.v2i1.114

Abstract

Students who experience anxiety can influence how these students to think, reason, and do actions to solve problems in mathematics subjects, especially about triangles. The solution used to reduce the level of mathematics anxiety of students is to use an information technology-based learning approach. The purpose of this study is to describe whether information technology-based learning and communication can reduce mathematics anxiety of grade 7 students. This classroom action research consists of two cycles with the initial stage of setting targets for achieving indicators of research success. The results showed that the average level of anxiety of students classified as high, namely 92, then decreased to 82 in the first and 70 cycles at the end of the second cycle. While the percentage of implementation of information technology-based learning at the end of the first cycle was 80.25% and at the end of the second cycle was 91%.
Studi Komparasi Penggunaan Google Meet dan Whatsapp Group terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Hangtuah 4 Surabaya Endrayana Putut Laksminto Emanuel; Yova Gitti Meidiana; Suhartono Suhartono
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 6 No 4 (2021): Volume 6 Nomor 4, November 2021
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.724 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v6i4.719

Abstract

Proses pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19 memerlukan sistem pembelajaran yang efektif. Berbagai media sosial berbasis online dapat digunakan untuk pembelajaran jarak jauh, di antaranya  adalah Google Meet dan Whatsapp Group. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektifitas penggunaan media Google Meet dan Whatsapp Group ditinjau dari hasil belajar matematika siswa kelas X IPA-1 SMA Hangtuah 4 Surabaya pada materi persamaan dan grafik fungsi kuadrat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif dengan desain penelitian quasi experimental research one group post-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media Google Meet lebih efektif. Nilai post-test siswa lebih tinggi dibandingkan menggunakan aplikasi Whatsapp Group.
RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP FEEDBACK TERTULIS MELALUI GOOGLE CLASSROOM DALAM PEMBELAJARAN ONLINE Suhartono Suhartono
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 13, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v13i1.8052

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan respon peserta didik terhadap feedback tertulis yang diberikan oleh guru melalui Google classroom. Data berupa respon siswa dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dideskripsikan secara kuantitatif. Sekitar 95 peserta didik yang sedang mengikuti pembelajaran online terlibat dalam penelitian ini secara suka rela. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 93,68% peserta didik setuju bahwa feedback tertulis yang diberikan oleh guru dapat membantu mereka untuk memahami materi pelajaran. Selain itu, sebesar 94,74% peserta didik setuju bahwa feedback tertulis yang diberikan oleh guru mampu memotivasi mereka untuk mempelajari materi pelajaran. Terlebih, 95,78% peserta didik juga setuju bahwa Google classroom dapat membantu mereka untuk mendapatkan feedback dari guru lebih mudah selama pembelajaran online.  Abstract:  This was a quantitative descriptive research that was aimed to describe the responses’ of students on teacher’s written feedbacks through Google classroom. Data were collected using questionnaire then, they were described quantitatively. About 95 students who studied online participated in this study voluntary. The result of this study showed that the students gave positive responses on teacher’s feedback using Google classroom during learning process. It was found that 93.68% of students agreed that the teacher’s written feedbacks were able to help them to understand the lesson material. In addition, 94.74% of students agreed that the teacher’s written feedback were able to motivate them to learn the lesson. Furthermore, 95.78% of students also agreed that Google classroom was able to help them to get feedback from teacher during online learning easier. 
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD BERORIENTASI HOTS (HIGHER-ORDER THINKING SKILLS) Suhartono Suhartono; Anik Kirana
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 11, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v11i2.2486

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul Pembelajaran Matematika SD berorientasi HOTS (Higher-Order Thinking Skills) dan mendeskripsikan validitasnya. Penelitian ini menggunakan model R&D (Research and Development) yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Penelitian ini melibatkan subyek ujicoba terbatas mahasiswa Program Studi Sekolah Dasar, semester ganjil 2018/2019, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar validasi ahli dan lembar respon mahasiswa. Data dalam penelitian ini adalah berupa penilaian ahli dan data respon mahasiswa terhadap modul yang dikembangkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif sederhana. Jadi, analisa data dilakukan dengan mengubah data-data kuantitatif yang diperoleh melalui lembar validasi ahli dan respon mahasiswa menjadi data kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah modul pembelajaran matematika SD berorientasi HOTS (higher-order thinking skills) yang telah dikembangkan valid berdasarkan pendapat para ahli dan respon mahasiswa. Menurut para ahli materi, tingkat validitas isi modul yang dikembangkan sebesar 93,75% dengan kriteria baik sekali. Sedangkan menurut ahli bahasa, validitas bahasa modul yang dikembangkan sebesar 83,33% dengan kriteria baik dan membutuhkan beberapa perbaikan sebagaimana yang telah disarankan. Selain itu, dalam uji coba terbatas, sebesar 98,67% mahasiswa memberikan respon positif terhadap modul yang dikembangkan.Abstract:  The aim of this research is to develop mathematics learning for elementary school module based on higher order thinking skills (HOTS) and to describe its validity. This research uses R&D (research and development) model that is developed by thiagarajan semmel and semmel. It is involved the students of elementary school study program at odd semester in 2018/2019 in Wijaya Kusuma University of Surabaya as the subject of tryout.  Instruments which are used in this research are experts’ validation sheet and students’ responses sheet. The assessments that are given by the experts and the responses of the students are collected as data. The collected data are analyzed using simple descriptive quantitative. It is meant that the collected quantitative data that are gathered during the research are changed into qualitative one in order to describe them. The product of this research is mathematics learning for elementary school module based on higher order thinking school (HOTS). Based on the validation of the experts, it shows that the content validity of this module is about 93.75% and it considers as very good. In addition, the language validity of this module based on language’s expert is about 83.33% and it considers as good. Therefore, slight improvement on the language has been made according to the experts’ opinion. Moreover, 98.67% of the students give positive responses on the developed module.
Mengajarkan Pemecahan Masalah Matematika di Sekolah Dasar Suhartono Suhartono
MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN Vol 6, No 2 (2018): MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/mp.v6i2.671

Abstract

Abstrak Artikel ini membahas tentang mengajarkan pemecahan masalah matematika di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah analisa literatur. Beberapa literatur yang berhubungan dengan pemecahan masalah dan pemecahan masalah matematika dianalisa untuk mendapatkan informasi tentang cara mengajarkan pemecahan masalah matematika di sekolah dasar. Pemecahan masalah merupakan sebuah kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam pembelajaran matematika. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam kurikulum pendidikan Indonesia. Kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, sangat tergantung kepada pengalaman belajar peserta didik ketika di jenjang sekolah dasar. Oleh karena itu, mengajarkan pemecahan masalah matematika sejak jenjang sekolah dasar merupakan sesuatu yang penting. Kemampuan pemecahan masalah (problem solving) setidaknya membutuhkan dua kemampuan, yaitu (1) kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, dan (2) kemampuan untuk merencanakan strategi untuk memecahkan masalah. Kemampuan memecahkan masalah merupakan salah satu bentuk keterampilan kognitif. Dengan demikian, kemampuan pemecahan masalah ini akan tergantung setidaknya pada dua hal. Pertama, pengetahuan awal yang dimiliki oleh peserta didik (previous knowledge). Kedua, kemampuan peserta didik untuk memanggil pengetahuan yang tersimpan dalam memori jangka panjangnya (long-term memory). Mengajarkan pemecahan masalah matematika di jenjang sekolah dasar membutuhkan sejumlah kemampuan. Pertama, kemampuan mengajarkan cara untuk mengidentifikasi masalah matematika yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Kedua, kemampuan untuk mengajarkan strategi untuk memecahkan masalah matematika Kata kunci: Pemecahan Masalah, Pemecahan Masalah Matematika, Sekolah Dasar Abstract This article discusses about how to teach mathemathical problem solving on elementary school. The method that is used to write this article is literature analysis. Some literatures which are related to problem solving and mathematical problem solving are analysed in order to find information about how to teach mathematical problem solving on elementary school. Problem solving is a competency that is has to be mastered by students in mathemathics education. It is stated in Indonesian curriculum document. The ability of students to solve mathematical problem on higher education is rely on their ability to solve mathematical problem on elementary school. For this reason, it is important to teach mathematical problem solving since elementary school. Problem solving need minimally two abilities, that are (1) the ability to identify the problem, and (2) the ability to plan a strategy to solve the problem. Problem solving is one kind of cognitive skills. For this reason, this skill is depended on two factors. Firstly, previous knowledge that is own by the student. Secondly, the ability of student to retrieve the information from long-term memory.
Adversity Quotient Mahasiswa Pemrogram Skripsi (Adversity Quotient of Student Programming Thesis) Suhartono Suhartono
MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN Vol 5, No 2 (2017): MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/mp.v5i2.235

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskribsikan adversity quotient mahasiswa pemrogram skripsi. Adversity Quotient merupakan intelejensi khusus yang berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kesulitan yang dihadapi. Kesulitan mahasiswa yang berhubungan dengan kuliah dapat berupa menyelesaikan tugas yang diberikan dosen, mengerjakan ujian, termasuk menyelesaikan skripsi. Skripsi adalah termasuk salah satu mata kuliah wajib, sehingga setiap mahasiswa harus memprogram dan menyelesaikannya. Sehingga dibutuhkan keuletan untuk dapat menyelesaikan skripsi. Ketahanan ini diperlukan mahasiswa utuk menghadapi kesulitan dan tantangan dalam pelaksaanaan penulisan skripsi. Mahasiswa diberi anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa berupa tingkat ketahanan yang berbeda. Tingkat ketahanan dalam menghadapi kesulitan dapat diukur dengan Adversity Response Profile (ARP). Skor AQ dapat digunakan sebagai acuan bagaimana seorang mahasiswa merespon kesulitan yang dihadapi. Mahasiswa dapat dikelompokkan ke dalam kategori quitter, camper, dan climber. Berdasarkan hasil ARP diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa menempati kategori peralihan camper. Kata Kunci: adversity quotient, skripsi The research aimed to describe adversity quotient of student programing thesis Adversity Quotient is a special inteligency that is related to student's ability in order to face problem. The problem could be an assigment that is given by lecturer, an examination, and also a thesis. Thesis is one of main subject that has to be programmed by the student. In order to finish the thesis, the student need to be endure. Each student has been given by God with different endurance. The level of endurance in facing the problem can be measured using Adversity Response Profile (ARP). AQ's score can be used as a reference in how student respons the problem. Based on this AQ's score, the student can be classified into three groups i.e. quitter, camper, and climber. The result of ARP shows that the majority of students are in the transition to camper. Keyword: adversity quotient, thesis.
PENYUSUNAN ALAT EVALUASI ONLINE MENGGUNAKAN QUIZZIZ TERINTEGRASI DENGAN GOOGLE CLASSROOM Suhartono; Herfa Maulina Dewi Soewardini
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 6: Nopember 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i6.520

Abstract

Quizziz adalah salah satu diantara banyak aplikasi yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran, khususnya saat guru memberikan Quis kepada siswa. Guru dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk menarik perhatian siswa dalam mengerjakan Quis. Tampilan Quizziz yang menarik diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar khususnya dalam kegiatan evaluasi. Quizizz adalah aplikasi yang dapat dioperasikan di smartphone dan laptop. Hal ini menjadikan siswa dapat mengikuti quis dengan aplikasi quizziz dengan baik. Dalam quizziz siswa berperan sebagai pemain seperti halnya dalam game, sehingga siswa tertarik untuk mengerjakan quizziz. Ini berarti suasana game yang dibawa dalam ruangkelas, sehingga menjadikan pembelajaran dalam kelas lebih menyenangkan dan lebih interaktif. Quizizz merupakan aplikasi berupa kuis interaktif yang dianggap mampu menarik minat siswa karena menggantikan cara lama kuis yang hanya melibatkan kertas dan pulpen atau pensil. Peserta pengabdian masyarakat ini adalah para guru SMP Labschool Unesa 1 Surabaya 19 orang. SMP Labschool Unesa 1 Surabaya terletak di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Metode kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan melalui kegiatan pemaparan materi tentang memaksimalkan aplikasi Quizziz yang terintegrasi google classroom, Pelatihan dan dilanjutkan dengan latihan mandiri.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI BILANGAN BERPANGKAT DAN LOGARITMA Suhartono Suhartono; Hery Setiyawan
Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Elementary School Teacher Education (PGSD), STKIP PGRI Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.95 KB)

Abstract

This research is conducted to describe students’ activities during the implementation of problem-based learning in the topic of exponential number and logarithm and management of problem-based learning exponential number and logarithm by lecturer This research is a descrptive research, that is a research which has aim to describe research’s variables qualitatively and quantitatively. The topic that is used in this research is exponential number and logarithm. Subject of this research is students in PGSD Program, University of ijaya Kusuma Surabaya. Instrument of this research is observation sheet of students’ activities and observation sheet of the organising of problem-based learning by lecturer. The students’ activities and the organising of problem-based learning by the lecturer are collected as data. The data is analised descriptively. The result of this research shows that the students’activities and the effectivity are excellent. The result of this research also shows that the effectivity of the lecturer is good. Based on the result of this research, teachers or lecturers may apply this problem-based learning to make the learning process in class effective.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI MENYUSUN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI (TIK) BAGI GURU PAMONG SEKOLAH MITRA PPG UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA Anik Kirana; Fransisca Dwi Harjanti; Fatkul Anam; Suhartono Suhartono
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 11: November 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era teknologi adalah era untuk mengubah pola pikir tidak terkecuali pola pikir pendidik. Pendidik harus bisa memanfaatkan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran. Berbagai persiapan perlu dilakukan pendidik sebelum melaksanakan pembelajaran, yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun media pembelajaran, menyusun bahan ajar, dan menyusun instrumen penilaian. Berkaitan dengan penyusunan instrumen penilaian, pendidik juga harus mampu menyusun instrumen penilaian berbasis TIK. Hal ini perlu dilakukan karena pembelajaran saat ini juga menuntut pendidik untuk merancang pembelajaran berbasis TIK. Untuk membantu guru dalam menyusun instrumen penilaian berbasis TIK banyak aplikasi-aplikasi yang ditawarkan, diantaranya google formulir, quizziz, dan aplikasi plickers. Permasalahan yang muncul masih banyak pendidik yang belum mengenal aplikasi tersebut atau menggunakannya dalam pelaksanaan penilaian. Berdasarkan hal tersebut maka prodi Pendidikan Profesi Guru Fakultas Bahasa dan Sanis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat tentang penyusunan insrumen penilaian berbasis TIK bagi para guru pamong mitra Fakultas Bahasa dan Sains Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Penyusunan e-LKPD untuk Menunjang Kurikulum Merdeka yang Berbasis Project Based Learning  di SDI An-Nur Meilantifa; Amalia Chamidah; Suhartono; Endrayana Putut Laksminto; Herfa Maulina Dewi Soewandi; Nadia Ulfiyanti; Ardi Al Fatich
Prosiding Seminar Nasional Kusuma Vol 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Kusuma
Publisher : LPPM UWKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Perkembangan teknologi bagi guru memiliki banyak manfaat terutama dalam pembelajaran. seperti penyusunan asesmen. Asesmen yang disusun guru dapat berupa e-LKPD. Penggunaan e-LKPD untuk memotivasi siswa dalam belajar. Karena dapat dirancang interaktif dan bentuknya yang menarik. Dalam Pengabdian kepada masyarakat ini, diselenggarakan pelatihan penyusunan E-LKPD di SDI AN-Nur dilakukan untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada guru agar dapat Menyusun e-LKPD. Guru diharapkan dapat menyusun e-LKPD secara langsung didampingi oleh tutor/pemateri. Tujuan: Tujuan dari pelatihan penyusunan e-LKPD ini adalah  peserta dapat menyusun e-LKPD yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Metode: Metode pelatihan ini berupa kegiatan pemaparan materi, penugasan, dan diskusi tanya jawab. Hasil: Hasil yang diperoleh dari pelatihan ini adalah peserta dapat menyusun E-LKPD dengan baik. Kesimpulan: Peserta dapat menyusun e-LKPD dengan baik dan menyatakan bahwa pelatihan ini sangat menunjang profesional mereka sebagai guru.