Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KETOKSIKAN AKUT ORAL ZAT PEWARNA MAKANAN DAUN JATI (Tectona grandis L. f.) PADA TIKUS WISTAR Candra Dwipayana Hamdin; Dheni Cahyo; Dandiko Galanova
Pro Food Vol. 3 No. 2 (2017): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.846 KB) | DOI: 10.29303/profood.v3i2.56

Abstract

Jati leaf becomes one of the alternative natural food coloring in some food producers. A research is needed to determine the potential of acute ketoxicity (LD50) and determine the clinical symptoms that arise also to see the groos patologi of organs resulting from single oral dosage of jati leaf extract. This research was conducted with complete randomized design using OECD 423 method. The test animal used was Wistar strain female rats. In this study, the test animals were divided into 2 groups, namely the control and treatment groups, each consisting of 3 test animals. Control group given Na CMC 0.5% and treatment group given jati leaf extract with a single dose of 2000 and 5000 mg/kg bw. Dosage starts from 2000 mg/kg bw, then increased to 5000 mg / kg bw in different rat. Observations were made for 14 days because single dose administration did not cause death. Test animals were sacrificed for gross observation of the vital organ pathologies (liver, kidney, heart, stomach, spleen, and small intestine). The results showed the potential toxicity (LD50) jati leaf extract using Wistar female rat test animal included in V category (not classified). The dosage of 2000 mg/kg bw did not show any change in behavior, the dosage of 5000 mg/kg bw gave clinical symptom on the central and somatomotor nerves in the form of increased aggressiveness and vocalization and gastrointestinal disturbances in the form of singultus in the test animals. Keywords: Acute toxicity (LD50), gross pathology, histopathology, jati leaf extract (Tectona grandis L. f.), OECD 423. ABSTRAK Daun jati menjadi salah satu alternatif pewarna alami makanan pada sebagian produsen makanan. Perlu dilakukan penelitian untuk menentukan potensi ketoksikan akut (LD50) untuk mengetahui gejala-gejala klinik yang timbul dan melihat gambaran gross patologi organ akibat pemberian oral dosis tunggal ekstrak daun jati. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan metode OECD 423. Hewan uji yang digunakan adalah tikus betina galur Wistar. Pada penelitian ini, hewan uji dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan yang masing-masing terdiri dari 3 hewan uji. Kelompok kontrol dipejani Na CMC 0,5% dan kelompok perlakuan dipejani ekstrak daun jati dengan dosis tunggal 2000 dan 5000 mg/kg BB. Dosis pemejanan dimulai dari 2000 mg/kg BB, kemudian dinaikkan menjadi 5000 mg/kg BB pada tikus yang berbeda. Pengamatan dilakukan selama 14 hari karena pemejanan dosis tunggal tidak menyebabkan kematian. Hewan uji dikorbankan untuk pengamatan gross patologi organ vitalnya (hati, ginjal, jantung, lambung, limpa, dan usus halus). Hasil penelitian menunjukkan potensi ketoksikan (LD50) ekstrak daun jati menggunakan hewan uji tikus betina galur Wistar termasuk dalam kategori V (tidak terklasifikasikan). Pemejanan dosis 2000 mg/kg BB tidak menunjukkan perubahan tingkah laku, pada pemejanan dosis 5000 mg/kg BB memberikan gejala klinis pada saraf pusat dan somatomotor berupa peningkatan agresifitas dan vokalisasi serta gangguan pada saluran cerna berupa singultus pada hewan uji. Keywords: ekstrak daun jati (Tectona grandis L. f.), gross patologi, histopatologi, OECD 423, toksisitas akut (LD50)
Edukasi Pengelolaan Obat Melalui DAGUSIBU untuk Mencapai Keluarga Sadar Obat Wahida Hajrin; Candra Dwipayana Hamdin; Dyke Gita Wirasisya; Gusti Ayu Putu Sri Erwinayanti; Raisya Hasina
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.571 KB) | DOI: 10.29303/indra.v1i1.3

Abstract

Abstract: The high ratio of population in Pamenang, Tanjung, and Gangga sub-districts compared to existing facilities and health workers is a very principle problem related to health education for the community, including information about medicine. One of whichis about the correct methods of how to get, use, save, and dispose medicines which is abbreviated with the DAGUSIBU program, including how to use special medicines. The aim of this socialization was to educate the patients in the public health center in Pemenang, Tanjung, and Gangga sub-districts about DAGUSIBU. The DAGUSIBU socialization program was carried out through the delivery of material, discussions, questions and answers, and demonstration by the audience and Pharmacists. Participants that incidentally were patients in public health centrewere very enthusiastic about this program as evidenced by the activeness of the participants in asking questions and answering questions about DAGUSIBU. Keywords: DAGUSIBU, socialization, Pemenang, Tanjung, Gangga, medicine
Efek Pemberian Eugenol Isolat Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap Histologi Pankreas Tikus Diabetes Sinta wahyu utami; I Made Sudarma; Candra Dwipayana Hamdin
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 17 No 2 (2019): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.917 KB) | DOI: 10.35814/jifi.v17i2.694

Abstract

Diabetes mellitus is disease with a high prevalence rate and continuously increase in Indonesia. So some researchers began to glance at natural rescource for prevention and treatment of diabetes mellitus. Clove Flower (Syzygium aromaticum) contains eugenol that can chemically lower blood sugar levels. The aimed of this research is to know the effect of eugenol on pancreas histology of diabetic rats. Clove flowers was extracted used maseration method use n-hexan and eugenol was isolated tested with TLC. Alloxan-induced rats were dosed 125 mg / kg BW IP and then the eugenol was administered in dosage 10 mg / kg BW compared with glibenclamid 1,35 mg /Kg BW orally for 14 days. Observation of pancreatic histology results were made pancreatic preparations using Hematoxilin Eosin (HE) staining. The results showed that alloxan-induced rats had pancreatic cell damage. How ever, after being treated with Glibenclamide and Eugenol showed the improvement of damage organs. Giving the eugenol at a dose of 15 mg / kg BW showed the most significant improvement.
Efek Ekstrak Petroleum Eter Daun Ara (Ficus Racemosa Linn.) pada Indeks Fagositosis Mencit (Mus musculus) Candra Dwipayana Hamdin; Andriliana Trihastuty; Siti Rahmatul Aini
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 17 No 2 (2019): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436 KB) | DOI: 10.35814/jifi.v17i2.686

Abstract

Terpenoid compound from ara’s leaf is known to have immunosuppressant activity by inhibit blood cells proliferation. Immunosuppressant is a group of drugs that can suppress excessive immune responses. The aim of this research was investigated the immunosuppressant effect of petroleum ether from ara’s leaf (Ficus racemosa Linn.) on mice (Mus musculus). The immunosuppressant activity was conducted by carbon clearance method to investigate the ability of phagocytosis with carbon as an antigen that is injected intravenously, followed by determining organ index. All data was analyzed by SPSS. The result showed that at dose of 560 mg/kgbw and 1120 mg/kgbw, extract found to have immunostimulant activity with phagocytic index values respectively ​​of 1.5 and 1.1, while the dose of 1680 mg/kgbw was immunosuppressant with phagocytic index 0.7. The lymphoid organ index showed a significantly difference between petroleum ether from ara leaf extract by dose 1680 mg/kgbw with negative control (p<0.05). Based on the results of the non-specific immune response, it can be concluded that the petroleum ether ara’s leaf extract by dose 1680 mg/kgbw has immunosuppressant activity.
GERAKAN SELF CONTROL PENYAKIT DEGENERATIF DI DESA GONDANG LOMBOK UTARA Candra Dwipayana Hamdin; Handa Muliasari
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 1 No. 3 (2019): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.237 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v1i3.68

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kemampuan sel dibandingkan normal akibat penambahan usia. Kondisi degeneratif dipercepat oleh banyak faktor, salah satunya yang bisa dikendalikan adalah gaya hidup. Penyakit degeneratif merupakan penyebab kematian terbesar di dunia dikarenakan penderita baru menyadari setelah terjadi komplikasi. Hal tersebut karena penyakit degeneratif gejalanya tidak terlihat jelas sehingga sering disebut The Silent Killer. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit degenerative, maka penting untuk dilakukan edukasi kepada masyarakat terkait bagaimana pencegahan, tanda dan gejala serta bagaimana perawatannya. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait penyakit degeneratif dan membentuk kelompok masyarakat sebagai agen edukator. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Dusun Karang Kates, Desa Gondang dengan jumlah 40 peserta. Dari hasil pretest ditunjukkan dengan hasil jawaban benar 50% dari keseluruhan menunjukkan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait penyakit degeneratif. Setelah kegiatan diskusi dilakukan postest sebagai tolak ukur daya tangkap peserta. Hasil postest menunjukkan peningkatan pengetahuan dan wawasan terkait penyakit degeratif yaitu 95% jawaban benar. Selain itu telah terbentuk kelompok yang berkomitment sebagai agen edukator dari, oleh dan untuk masyarakat. Dalam jangka panjang diharapkan menjadi Pusat Edukasi Kesehatan Masyarakat.
Penggunaan obat off-label pada pasien anak di salah satu rumah sakit daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017 Ria Hapsari; Siti Rahmatul Aini; Candra Dwipayana Hamdin
Sasambo Journal of Pharmacy Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sjp.v4i1.219

Abstract

Due to insufficient pharmacokinetic-pharmacodynamic data, off-label medication usage in children is commonly observed. It might result in Drug Related Problems (DRPs) that could lead to morbidity in youngsters. In one of West Nusa Tenggara Province's public hospitals, this study sought to gain a general understanding of pediatric patients between the ages of 4 and 14 who were using off-label medications. Retrospective descriptive methodology is used in this investigation. For each of the following categories: age, indication, contraindication, dosage, and method of administration, the percentage of off-label drug use was calculatedbased on medical records and literature reviews. Out of 302 medications prescribed to outpatients, 14 (4.63%) and 5 (1.65%) were off-label for the patient's age, and indication categories were determined.Regarding inpatients, out of 369 medicines, the categories for age, indication, and dose, respectively, indicated 7.85% (29), 1.08% (4), and 2.43% (9) off-labels. Both pediatric inpatient and outpatient patients were found to be using drugs off-label. To ascertain the impact of off-label pharmacological advantages on the efficacy of drug therapy, more research is required.
EDUKASI DAN DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PREVALENSI DAN RESIKO PENYAKIT DEGENERATIF Handa Muliasari; Candra Dwipayana Hamdin; Agus Dwi Ananto; Muhsinul Ihsan
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.029 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1018

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan membutuhkan pengelolaan seumur hidup dalam mengontrol kadar gula darah agar dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bahaya penyakit diabetes mellitus, pencegahannya, dan pengendaliannya menyebabkan penyakit ini semakin banyak terjadi di masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DM dan melakukan deteksi dini DM. Peserta kegiatan pengabdian adalah orang tua/wali murid di TK Pancasila Narmada Kabupaten Lombok Barat. Program pengabdian meliputi edukasi atau penyuluhan tentang penyakit DM, pemeriksaan gula darah sewaktu dan tekanan darah, serta diskusi dan pendampingan tentang DM. Berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan, sejumlah 45 orang peserta telah menerima informasi mengenai DM dengan baik.. Deteksi dini diabetes mellitus dilakukan dengan pemeriksaan gula darah sewaktu menghasilkan sejumlah 9,10 % peserta mengalami diabetes, sejumlah 36,40% peserta mengalami pre diabetes, dan 63,60% memiliki kadar gula darah sewaktu dalam kadar normal. Peserta yang mengalami diabetes juga mengalami hipertensi.