Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pola Penggunaan Antibiotik Dalam Swamedikasi Pada Mahasiswa Tahun Pertama Bersama (TPB) Universitas Mataram Siti Fatmah; Siti Rahmatul Aini; Iman Surya Pratama
Majalah Farmasetika Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v4i0.25865

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dalam swamedikasi sering terjadi di berbagai kalangan tak terkecuali mahasiswa. Ketidaktepatan penggunaan menyebabkan peningkatan resiko efek samping dan resistensi antibiotik sehingga diperlukan implementasi swamedikasi yang tepat. Studi pola penggunaan obat pada kalangan mahasiswa di Kota Mataram masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola penggunaan antibiotik dalam swamedikasi pada mahasiswa TPB Universitas Mataram. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif pada 400 mahasiswa TPB yang dipilih secara acak. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2018 di Unit Pelaksana Tahun Pertama Bersama Universitas Mataram. Data karakteristik demografi dan pola penggunaan antibiotik diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Data karakteristik demografi meliputi nama, nim, alamat, asal sekolah, asal fakultas, dan kontak responden. Pola penggunaan antibiotik meliputi alasan penggunaan, indikasi, sumber mendapatkan, lama terapi, dan efek samping  Analisis dilakukan secara deskriptif. Dari 421 mahasiswa, 379 pernah menggunakan antibiotik. Mahasiswa terdiri dari 119 laki-laki dan 260 perempuan dengan rata-rata usia 17-18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan antibiotik untuk mengobati flu dan batuk selama 1-3 hari (43%). Antibiotik diperoleh dengan mudah di apotek berdasarkan rekomendasi tenaga kesehatan (49,6%). Antibiotik jika digunakan berlebihan dapat meningkatkan resiko efek samping seperti mual muntah 35,9%. Penggunaan dihentikan jika efek samping terjadi dan berkonsultasi ke dokter (51,7%). Penggunaan antibiotik dalam swamedikasi pada mahasiswa TPB masih belum tepat ditinjau dari pola penggunaan antibiotik. 
Penyuluhan upaya penanggulangan dan pemeriksaan cacingan sebagai implementasi program pesantren sehat Atwazzah Taisir; Ria Hapsari; Iman Surya Pratama; Siti Rahmatul Aini; Galuh Tresnani; Bambang Fajar Suryadi
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 15 No. 2 (2019): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.533 KB) | DOI: 10.20414/transformasi.v15i2.1789

Abstract

[Bahasa]: Angka prevalensi cacingan nasional pada tahun 2015 sebesar 28,12%, dengan prevalensi daerah yang bervariasi hingga melebihi 50%. Survey cacingan pada sampel anak SD/MI di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2011 menunjukkan angka prevalensi 29,47%. Cakupan upaya penanggulangan yang masih terbatas mendorong peningkatan koordinasi lintas mitra salah satunya pesantren. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengimplementasikan upaya penanggulangan cacingan melalui penyuluhan dan demonstrasi indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada salah satu mitra pondok pesantren di daerah Lombok Barat. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara semi terstruktur dan observasi pengetahuan siswa dengan lembar kuisioner. Berdasarkan pemeriksaan natif terhadap 38 sampel feses terdapat 3 orang cacingan (0.7 %) terdiri atas infeksi campuran cacing tularan tanah (Ascaris sp dan Trichuris sp) dan infeksi tunggal (Hymenolepis sp, Ascaris sp). Hasil pengabdian secara umum berkontribusi terhadap penguasaan indikator PHBS sederhana yang terdiri atas: Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), penggunaan alas kaki, serta pengukuran berat, dan tinggi badan secara berkala. Kata Kunci: cacingan; pesantren sehat; PHBS [English]: The national worm prevalence rate in 2015 was 28.12%, with regional prevalence varies over 50%. Worms survey in a sample of elementary school children in West Lombok Regency in 2011 showed a prevalence rate of 29.47%. The limited scope of prevention efforts has led to increased coordination across partners including pesantren. This community service program aimed to implement the prevention of intestinal worms through counseling and demonstration of clean and healthy behaviors (PHBS) indicators at one of the boarding schools in West Lombok. The methods used in this program is semi-structured interview and observation of students’ knowledge with questionnaire sheets. Based on the native examination of 38 feces samples, there were three students who have worms (0.7%) consisting of mixed infection of earthworm (Ascaris sp and Trichuris sp) and single infection (Hymenolepis sp, Ascaris sp). Generally, this program contributes to the mastery of simple PHBS indicators consisting of: handwashing with soap (CTPS), footwear use, and periodic weight and height measurements. Keywords: worm infestation; healthy boarding school; personal hygiene
Peningkatan pengetahuan dan pemeriksaan skabies santri Pondok Pesantren Nurul Islam Sekarbela Lalu Husnul Hidayat; Siti Rahmatul Aini; Dedianto Hidajat; Iman Surya Pratama
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 2 (2020): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i2.2652

Abstract

[Bahasa]: Angka prevalensi skabies di pondok pesantren di Indonesia adalah sebesar 3,9-6% termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alih pengetahuan oleh tenaga kesehatan terdidik pada santri diperlukan untuk mencapai pesantren bebas skabies. Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menentukan peningkatan pengetahuan, status perilaku kebersihan santri dan kesehatan kulit santri melalui penyuluhan dan pemeriksaan skabies pada santri Madrasah Aliyah Nurul Islam Sekarbela, Kota Mataram. Peningkatan pengetahuan ditentukan melalui pemberian kuesioner pretest dan posttest setelah penyuluhan. Status perilaku kebersihan santri ditentukan melalui wawancara semi terstruktur. Status dermatologis ditentukan melalui penemuan lesi skabies dengan pemeriksaan fisik dan teknik dermoskopi. Penyuluhan yang telah dilakukan meningkatkan pengetahuan santri terkait skabies sebesar 25-90%. Status perilaku kebersihan santri terkait skabies pada aspek kebersihan diri terkait penularan masih rendah dengan persentase lebih dari 50%. Berdasarkan pemeriksaan fisik, sebesar 21% santri terinfeksi skabies (n = 52 orang) dengan status dermatologikus berupa papula, erilematosa, skuama, dan erosi. Kata Kunci: alih pengetahuan, skabies, santri, madarasah [English]: The prevalence of scabies in Islamic boarding schools in Indonesia is 3,9-6%, including the province of West Nusa Tenggara. A knowledge transfer by educated health workers to madrasa students (santri) is needed to protect boarding schools from scabies. This community service program aimed to elevate the students’ knowledge of scabies, develop their hygiene behavior, and help them understand skin protection. It was done through counseling and physical examinations on students of MA Nurul Islam Sekarbela. The increase of knowledge was examined through the provision of pre and post counseling questionnaires. The personal hygiene status was determined through semi-structured interviews. Meanwhile, dermatological status was assessed through the scabies lesions by the physical examination and dermoscopy techniques. The counseling increased students’ knowledge of scabies at 72%-95%. The aspect of personal hygiene relating to transmissions is still low (> 50%). Based on the physical examinations, 21% of the students were infected with scabies (n = 52) in the form of papules, erythematous, squama, and erosion. Keywords: knowledge transfer, scabies, santri, madrasa
Studi Preeliminari Suplementasi Produk Herbal Antidiabetes Terhadap Kontrol Glikemik Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Yayuk Andayani; Siti Rahmatul Aini; Iman Surya Pratama; Ni Made Ratnata Amalia; Lalu Husnul Hidayat
Jurnal Pijar Mipa Vol. 16 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.06 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v16i1.1662

Abstract

The aim of this preliminary study is to compare the effect of supplement herbal product (contained the combination of extract Phaesolus vulgaris  and Momordica charantia) and control for short term glycemic control in patient with diabetes mellitus type 2. A randomised clinical trial using paralel design subject has been done in patient with diabetes mellitus type II that meet inclusion criteria (n=60, each group consist of 30 patients). The research held on two public health center in Mataram. The participant alocated on two groups which are the group that got oral hypoglicemic medicine with the herbal product and the control group that only got oral hypoglicemic medicine. The character demographic of the patient and the result of the therapy was obtained by patient interviewed and physical assesment. Fasting Blood Glucose was measured on day 0, 7 and 14. The character demographic was analyzed using chi squared test, and there were no signifficant different on both treated and controlled group (p>0,05). There were also no signifficant different found between control and the treated group (0.73 ± 93,06 ;23,83 ± 100,94) on day 7 and day 14 analyzed using t-test. According to this study, the combination between supplement herbal product and oral hypoglicemic medicine does not improved glycemic control on patient with diabetes mellitus type 2. Bias in this studies encourages improvement in design and management of further studies. 
Pengembangan dan Validasi Kuesioner Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Terkait Produk Kefarmasian serta Alat Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19 Iman Surya Pratama; Siti Rahmatul Aini; Lalu Husnul Hidayat; Muhammad Hipzul Mursyid; Sri Ulan Muharromi
Jurnal Pijar Mipa Vol. 16 No. 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.127 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v16i2.2364

Abstract

Asesmen pengetahuan tentang penggunaan produk kefarmasian dan alat kesehatan penting dilakukan pada mahasiswa farmasi sebagai dasar upaya pencegahan COVID-19. Kuesioner yang valid dan reliabel dibutuhkan dalam asesmen tersebut, namun studi di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, studi ini bertujuan  untuk menguji validitas dan reliabilitas hasil pengembangan kuesioner gambaran pengetahuan pengetahuan mahasiswa terkait penggunaan produk kefarmasian dan alat kesehatan dalam upaya preventif  Covid-19. Penelitian ini bersifat deskriptif. Uji validitas konten melibatkan penilaian 6 orang pakar secara kualitatif (kesepakatan pakar) dan kuantitatif (indeks dan rasio validitas). Validitas muka dilakukan pada 30 orang mahasiswa secara kualitatif. Uji validitas konstruk dan reliabilitas dilakukan pada 30 orang mahasiswa dengan pendekatan korelasi bivariat dan Cronbach Alpha. Hasil uji validitas isi diperoleh kesepakatan pakar pada 55 item yang telah dikembangkan . Adapun secara kuantitatif nilai ICV-I sebesar 0,8 (1 item) dan 1. CVR bernilai 1 kecuali pada 1 item sebesar 0,6. Secara kuantitatif diperoleh 54 item pertanyaan yang valid. Validitas muka dinyatakan lolos setelah satu kali revisi. Pada uji validitas konstruk dan reliabilitas diperoleh nilai Chronbach Alpha 0,881 dan korelasi  item terkoreksi kurang dari 0,3 pada 14 item. Berdasarkan hasil uji  diperoleh kuesioner  yang valid dan reliabel untuk  mengukur pengetahuan tentang penggunaan produk kefarmasian dan alat kesehatan pada mahasiswa sebagai upaya preventif Covid-19.  
Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tahun Pertama Bersama (TPB) tentang Penggunaan Antibiotik dalam Swamedikasi Siti Fatmah; Siti Rahmatul Aini; iman Surya Pratama
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 6, No 3 (2019): J Sains Farm Klin 6(3), Desember 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.655 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.6.3.200-205.2019

Abstract

Prevalensi penggunaan antibiotik dalam swamedikasi cukup tinggi di berbagai kalangan tak terkecuali mahasiswa. Penggunaan antibiotik dalam swamedikasi dapat meningkatkan resistensi antibiotik dan efek samping. Tingkat pengetahuan berpengaruh pada penggunaan  antibiotik dalam swamedikasi yang tepat dan bijak. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang penggunaan antibiotik dalam swamedikasi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2018 di Unit Pelaksana Tahun Pertama Bersama Universitas Mataram menggunakan desain potong lintang. Sejumlah 400 sampel dipilih secara acak. Data karakteristik demografi dan tingkat pengetahuan diperoleh dari kuesioner yang sudah tervalidasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Dari 421 mahasiswal, 379 pernah menggunakan antibiotik yang terdiri dari  119 laki-laki dan 260 perempuan  dengan rata-rata usia 17-18 tahun.  Latar belakang mahasiswa sebagian besar berasal dari SMA. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan mahasiswa tergolong  tinggi (5,4%), sedang (63,1%), dan rendah (31,4%). Pengetahuan terkait kondisi dan dampak penggunaan antibiotik yang tidak tepat perlu diperbaiki. Tingkat pengetahuan responden tergolong sedang sehingga diperlukan peningkatan pemahaman penggunaan antibiotik yang tepat dan bijak.
Pemberdayaan Kader Desa dalam Upaya Mewujudkan Tercapainya Status Open Defecation Free (ODF) di Desa Kuranji Dalang Kecamatan Labuapi, Lombok Barat Ida Ayu Eka Widiastuti; Rifana Cholidah; Siti Rahmatul Aini; Putu Aditya Wiguna; Ida Bagus Alit
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.887 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.502

Abstract

Abstract: Desa Kuranji Dalang merupakan desa binaan Puskesmas Perampuan, Labuapi Lombok Barat. Desa ini juga merupakan desa binaan bagi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Pemilihan ini didasarkan pada data Dinas Kesehatan Lombok Barat bahwa Desa Kuranji Dalang merupakan salah satu desa dengan tingkat sanitasi terendah di Lombok Barat. Hal ini dibuktikan dengan belum tercapainya status Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari buang air besar sembarangan. Dalam rangka mewujudkan tercapainya status ODF bagi Desa Kuranji Dalang maka kader desa memiliki peran strategis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyegaran bagi kader desa tentang STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), terutama tentang perilaku BAB (buang air besar) dan sanitasi jamban sehingga nantinya dapat mentransfer pengetahuan yang diperoleh kepada warga binaannya. Kegiatan dilaksanakan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu penyusunan modul dan pelatihan/penyegaran. Modul berisi materi-materi yang berkenaan dengan perilaku hidup sehat dengan lebih difokuskan pada perilaku buang air besar. Penyegaran dibagi dalam 2 sesi, yaitu sesi penyampaian materi dan sesi diskusi/tanya jawab. Kegiatan yang mengambil tempat di Puskesmas Perampuan ini diikuti oleh 20 orang kader Desa Kuranji Dalang dan dilaksanakan bekerja sama dengan pihak Puskesmas Perampuan. Kader desa telah menjalankan perannya terkait upaya mewujudkan Desa Kuranji Dalang dengan status ODF, seperti melakukan pendataan rumah dan penyuluhan. Kendala utama yang dihadapi adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya untuk tidak BAB sembarangan. Dengan demikian diperlukan upaya yang lebih komprehensif dengan melibatkan pihak-pihak terkait. 
Penulisan Kajian Literatur: Solusi Riset Di Masa Pandemi Siti Rahmatul Aini; Iman Surya Pratama; Wahida Hajrin; Nisa Isnaeni Hanifa; Surya Febrianto; Lalu Husnul Hidayat
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v4i2.254

Abstract

COVID-19 pandemic condition presents obstacles for lecturers and students of the Pharmacy Study Program in all aspects of life, including the educational aspect. One of the obstacles faced is the limitations of lecturers and students of Pharmacy in conducting field and laboratory research, so that it can have an impact on delays in the implementation of the tridharma. Literature review can be an option in overcoming these obstacles. This community service aims to improve targeting capabilities and design a literature review study as an alternative research solution during a pandemic. The method used in this activity is in the form of delivering material and guided discussions through webinars with the zoom meeting platform and YouTube Livestreaming on the Pharmacy account of the University of Mataram. The webinar is divided into 2 sessions, namely a material presentation session and a clinical session for writing scientific articles with experts. A total of 77 participants attended the activity consisting of lecturers from health groups and pharmacy students. The enthusiasm of the participants was quite high as evidenced by a number of questions submitted in the discussion session. Participants' responses to the activities ranged from 4.2 to 4.7 which indicated that the event was going well with an assessment using a Likert scale from 1 to 5. The components of the assessment included time suitability, material suitability, participants' understanding of the material, moderator behavior, benefits of the event for participants and participant's opinion on the event. The ability of community service participants increases in designing literature studies through the output of articles that will be submitted in reputable journals.
PELATIHAN PEMBUATAN HANDRUB SEBAGAI UPAYA PREVENTIF COVID-19 DI LINGKUNGAN PESANTREN Raisya Hasina; Siti Rahmatul Aini; Iman Surya Pratama; Ni Made Amelia Ratnata Dewi; Candra Eka Puspitasari; Muhammad Abdurrahman Fardiaz; Nurmayanggi Aulia Safitri
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i1.858

Abstract

One of the things that causes the rapid spread of the virus is dirty hands. To overcome this, you can do it by keeping your hands clean by using a handrub. Handrub is a health product that is widely used by people during the COVID-19 pandemic. This activity aims to train students to make handrubs and produce a health product that is used for the wider community as a way to prevent COVID-19 infection in Islamic boarding schools. The training was carried out at the Sekarbela Nurul Islam Islamic boarding school through lecture, discussion and practice methods with the aim of increasing knowledge through counseling activities and making handrub formulations as an effort to prevent COVID-19 infection in the pesantren environment. Partners in this community service activity are 23 students of Pondok Nurul Islam Sekarbela. This training activity was carried out by Mataram University lecturers in 4 stages, namely: preparation, counseling on material about Covid-19, PHBS Demonstration (Clean and healthy living behavior) and Handrub making activities in practice. The preparatory stage is in the form of discussions with the board of the Islamic boarding school for community service at Pondok Nurul Islam Sekarbela regarding the schedule for carrying out activities. The implementation phase is carried out in three sessions. The first session was to present counseling material about Covid-19. The second session was demonstrating PHBS (Clean and Healthy Living Behavior) and hand washing dance. The third stage is the practice of making handrub directly in front of the students. This service activity received a good response. From the implementation of this counseling activity, it can increase knowledge related to Covid-19 prevention, PHBS and students have skills in making handrub.
Penggunaan obat off-label pada pasien anak di salah satu rumah sakit daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017 Ria Hapsari; Siti Rahmatul Aini; Candra Dwipayana Hamdin
Sasambo Journal of Pharmacy Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sjp.v4i1.219

Abstract

Due to insufficient pharmacokinetic-pharmacodynamic data, off-label medication usage in children is commonly observed. It might result in Drug Related Problems (DRPs) that could lead to morbidity in youngsters. In one of West Nusa Tenggara Province's public hospitals, this study sought to gain a general understanding of pediatric patients between the ages of 4 and 14 who were using off-label medications. Retrospective descriptive methodology is used in this investigation. For each of the following categories: age, indication, contraindication, dosage, and method of administration, the percentage of off-label drug use was calculatedbased on medical records and literature reviews. Out of 302 medications prescribed to outpatients, 14 (4.63%) and 5 (1.65%) were off-label for the patient's age, and indication categories were determined.Regarding inpatients, out of 369 medicines, the categories for age, indication, and dose, respectively, indicated 7.85% (29), 1.08% (4), and 2.43% (9) off-labels. Both pediatric inpatient and outpatient patients were found to be using drugs off-label. To ascertain the impact of off-label pharmacological advantages on the efficacy of drug therapy, more research is required.