Seni budaya sebagai mata pelajaran umum memiliki kedudukan yang penting untuk dipelajari, karena dengan belajar seni dapat memberi pemahaman tentang keanekaragaman budaya di Indonesia. Persoalan saat ini masih banyak anak-anak sekolah yang tidak tahu asal bahasa, busana, tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan sehingga minimnya pengetahuan mereka terhadap ilmu budaya dan kesenian membuat para siswa jadi kurang menghargai orang luar daerahnya. Untuk itu, agarĀ mencegah sikap tidak perduli para siswa dalam mengenal dan memahami aneka ragam seni dan budaya, maka perlu diadakan kegiatan ekstrakurikuler sebagai jam tambahan belajar di sekolah. Substansi kegiatan ini sekaligus mengasah keterampilan sesuai minat siswa untuk mengembangkan potensi bakat dan pengetahuan, diantaranya adalah dengan memberikan pelatihan kesenian tari. Tahapan dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan urut-urutan; memberi pemahaman wawasan seni, menjelaskan khasanah seni tari Jawa, proses latihan tari Gambyong Mari Kangen, uji kompetensi tari Gambyong Mari Kangen. Proses pelatihan telah dilakukan, selanjutnya uji kompetensi untuk melihat keberhasilan belajar tari alus (lembut). Berdasarkan pengamatan memang siswa belum sepenuhnya cepat memahami, akan tetapi dengan semangat yang kuat, pada pelaksanaan uji kompetensi tari, mereka mampu bergerak sesuai ritme musik, membangun rasa, membentuk mimik wajah hingga saat ditonton, pertunjukan yang mereka sajikan seakan terkesan hidup dan tidak menjenuhkan. Dengan demikian pelatihan tari Gambyong Mari Kangen bisa dikatakan berhasil. Keberhasilan ini dapat dinilai dari hasil uji kompetensi tari bahwa, siswa cukup menyajikan tarian dengan sangat baik, bahkan pertunjukan mereka mendapat perhatian dari kepala sekolah hingga diminta untuk menjadi pengisi acara, menghibur tamu undangan dalam acara perpisahan sekolah kelas XII.