Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UJI SENSITIVITAS DAN SPESIFITAS UJI PENYARING KANDIDIASIS VAGINA MENGGUNAKAN SEDIMEN DENGAN PENGECATAN GRAM Lina Sundayani; Agrijanti Agrijanti
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 2, No 1 (2015): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.852 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v2i1.29

Abstract

Pewarnaan Gram adalah metode berharga dalam diagnosis yang akurat cepat gejala vulvovaginal dan bahkan terkadang lebih unggul dari kultur  karena menunjukkan bentuk invasif dari ragi1. Tujuan penelitian untuk mengetahui Sensitivitas dan Spesivitas Uji penyaring Kandidiasis Vagina dengan Menggunakan Sedimen dengan Pengecatan Gram. Penelitian uji sensitivitas dan spesivitas sediaan Gram menggunakan 25 sampel sedimen urin wanita penderita Diabetes Mellitus sebagai Uji Penyaring  kandidiasis vagina Hasil pemeriksaan sedimen urin dibuat sediaan ditambah KOH 20%  negatif sel ragi 16, Positif sel ragi.9Hasil pemeriksaan sedimen urin dibuat sediaan Gram 18 negatif sel ragi dan 7 positif sel ragi.  Hasil kultur sebagai Gold Standar di media Sabaouroud Glukosa Agar dan Corn Meal Agar diperoleh hasil 18 negatif dan 7 Positif sedimen urine yang tumbuh Candida albicans Hasil perhitungan ditemukan Sensitivitas dan Spesifitas pemeriksaan kandidiasis Vagina dengan menggunakan sedimen urin yang ditambah KOH 10% ialah sebagai berikut Sensitivitas 63,63% Spesifisitas 85,71%. Dari hasil Perhitungan maka ditemukan sensitivitas dan spesifitas metode pemeriksaan dengan menggunakan sedimen yang dibuat sediaan gram     Sensitivitas 87,50% Spesifisitas 93,75%. Hasil Sensitivitas dan Spesivitas pemeriksaan dengan menggunakan sedimen yang dibuat sediaan gram lebih tinggi daripada pemeriksaan Kandidiasis Vagina dengan menggunakan sedimen urin yang ditambah KOH 10%Kata Kunci :
Perbedaan Penyebab Infeksi Parasit Usus Manusia Pada Vektor Lalat Rumah (Musca Domestica) Dan Lalat Hijau (Chrysomya Megacephala) Di Pasar Kota Mataram Masratul Akhirah; Erna Kristinawati; Lina Sundayani; Fihirudin Fihirudin
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 4, No 1 (2017): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.897 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v4i1.129

Abstract

Sanitasi dan lingkungan fisik yang buruk merupakan faktor utama timbulnya berbagai jenis penyakit, terutama penyakit yang disebabkan oleh parasit usus seperti kecacingan, diare dan disentri. Penyakit-penyakit tersebut dapat ditularkan melalui lalat sebagai vektor mekanis pembawa penyakit seperti lalat rumah (Musca domestica) dan lalat hijau (Chrysomya megacephala). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab infeksi jenis parasit usus yang terdapat pada vektor lalat rumah (Musca domestica) dan lalat hijau (Chrysomya megacephala) di Pasar Kota Mataram. Penelitian yang bersifat observasional deskriptif atau exploratory study dengan sampel lalat rumah Musca domestica) dan lalat hijau (Chrysomya megacephala) masing-masing sebanyak 16 ekor lalat yang diambil dari 4 pasar di Kota Mataram, yaitu pasar Mandalika, pasar Cakranegara, pasar Pagesangan dan pasar Kebon Roek. Sehingga jumlah sampel yang diperiksa sebanyak 8 sampel yang terdiri dari 4 sampel lalat rumah (Musca domestica) dan 4 sampel lalat hijau (Chrysomya megacephala) dimana setiap sampel berisi 16 ekor lalat. Hasil penelitian secara mikroskopis diperoleh persentase sampel positif parasit pada lalat rumah (Musca domestica) sebesar 25% dan lalat hijau (Chrysomya megacephala) sebesar 75% dengan ditemukannya kista dari golongan protozoa usus yakni Balantidium coli dan tidak ditemukan dari golongan nematoda usus. Sehingga tidak terdapat perbedaan penyebab infeksi parasit usus manusia yang terdapat pada vektor lalat rumah (Musca domestica) dan lalat hijau (Chrysomya megacephala)
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK DALAM MENCEGAH DIARE Meri Syakila; Ni Putu Sumartini; Eka Rudi Purwana; Lina Sundayani
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v3i2.119

Abstract

World Health Organization (WHO) menyatakan, penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair.  Sampai saat ini diare masih menjadi masalah masyarakat dan merupakan salah satu penyakit menular berbasis lingkungan yang sampai saat ini menjadi masalah kesehatan yang penting jika dilihat dari angka kesakitan dan kematian di Indonesia. Berdasarkan hasil suvei, tingginya angka kematian anak balita rata-rata disebabkan sejumlah penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),  panas tinggi hingga diare (Kemenkes RI, 2019). Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimental. Desain penelitian pra eksperimental dengan bentuk rancangan one group pre-post test design. Sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling dan didapatkan 25 orang, cara pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum dilakukan tindakan pendidikan kesehatan dengan media video sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 76% dan setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan dengan media video hampir sebagian memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 44%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan p-value=0,001 < ɑ= 0,05 artinya terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video terhadap pengetahuan anak dalam mencegah diare di SDN 1 Batu Kumbung. Disarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam meningkatkan pengetahuan anak untuk mencegah diare yaitu melalui media video. AbstractThe World Health Organization (WHO) states, diarrheal disease is a disease characterized by changes in the shape and consistency of loose stools until they melt. Until now, diarrhea is still a public problem and is one of the environmental-based infectious diseases which is currently an important health problem when viewed from the morbidity and mortality rates in Indonesia. Based on the results of the survey, the high mortality rate for children under five on average is caused by a number of diseases, such as acute respiratory infections (ARI), high fever and diarrhea (Kemenkes RI, 2019). The design of this study used a pre-experimental research design. Pre-experimental research design in the form of one group pre-post test design. In this design, a group before being treated was given a pre-test, then after the treatment, measurements were taken again to find out the consequences of the treatment. (Nursalam, 2016). The sampling of this research used purposive sampling and got 25 samples, the way of collecting data was using a questionnaire. Wilcoxon test data analysis. The results showed that before treatment most of the responden (76 %) have less knowledge  and after the treatment  almost half of respondent have sufficient knowledge with p-value = 0.001 < = ɑ 0.05, it means that there is an effect of health education with video media on children's knowledge in preventing diarrhea at SDN 1 Batu Kumbung. It is recommended that the results of this study can be used as a reference for managing health education with video media on children's knowledge in preventing diarrhea.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA DALAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DIMASA PANDEMI COVID-19 Linda Meliati; Lina Sundayani
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6560

Abstract

ABSTRAKFaktor penyebab tingginya angka pernikahan usia dini adalah rendahya pengetahuan dan pemahaman remaja, dampak pernikahan usia dini dan kesehatan reproduksi remaja. Pemahaman masyarakat tentang dampak yang akan ditimbulkan, faktor kemiskinan, faktor pendidikan, kultur sosial dan budaya serta adanya pengaruh media dan lingkungan menyebabkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku remaja. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi dan edukasi kepada remaja tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dalam merencanakan keluarga, aspek yang berhubungan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi, menentukan jumlah dan jarak kelahiran di masa Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan di Lingkungan Tegal Sejahtera Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya. Metode kegiatan dengan metode ceramah dan memberikan pendidikan kesehatan. Penilaian dari pengabdian masyarakat ini dari hasil jawaban remaja dalam mengisi kuesioner pretest dan postest. Metode analisis yang digunakan dengan analisis deskriptif. Penilaian dari kuesioner pengetahuan dan sikap remaja adalah sebagian besar remaja berpengetahuan baik dan mempunyai sikap positif, namun ada 1 orang remaja yang mempunyai niat untuk melakukan pernikahan dini, ini disebabkan karena belum pernah mendapatkan informasi tentang Pendewasaan Usia Perkawinan. Setelah diberikan penyuluhan tentang Pendewasaan Usia Perkawinan, ada peningkatan pengetahuan dan sikap pada remaja tersebut. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan remaja serta mempunyai sikap positif dalam Pendewasaan Usia Perkawinan. Kata kunci : covid-19; pengetahuan; perkawinan; remaja ABSTRACTFactors causing the high rate of early marriage are the low knowledge and understanding of adolescents, the impact of early marriage and adolescent reproductive health. Public understanding of the impact that will be caused, poverty factors, educational factors, social and cultural culture as well as the influence of the media and the environment cause changes in adolescent attitudes and behavior. The purpose of this community service is to provide information and education to teenagers about Maturation of Marriage Age (PUP) in family planning, aspects related to family life, physical, mental, emotional, educational, social, economic readiness, determining the number and spacing of births during the Covid period. -19. This activity was carried out in the Tegal Sejahtera Environment, Selagalas Village, Sandubaya District. The activity method is the lecture method and provides health education. The assessment of this community service is based on the results of the adolescents' answers in filling out the pretest and posttest questionnaires. The analytical method used is descriptive analysis. The assessment of the adolescent knowledge and attitude questionnaire is that most of the adolescents have good knowledge and have a positive attitude, but there is one teenager who has the intention to have an early marriage, this is because they have never received information about Marriage Age Maturity. After being given counseling about the Maturation of Marriage Age, there was an increase in the knowledge and attitudes of these teenagers. This activity succeeded in increasing the knowledge of adolescents and having a positive attitude in Maturing Marriage Age. Keywords: covid-19; knowledge; marriage; teens
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dalam Layanan Home Care Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Trimester II dan III Tentang Senam Hamil di UPTD Puskesmas Ubung Tahun 2021 Lina Sundayani; Ni Nengah Arini Murni; Intan Gumilang Pratiwi; Ida Royani
Indonesian Health Issue Vol. 1 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : PublisihingId

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.895 KB) | DOI: 10.47134/inhis.v1i1.24

Abstract

Background: The threat of maternal death is still a major problem in developing countries, including Indonesia. One of the scopes in controlling MMR in Indonesia is to improveservices antenatal care. Health services that are home visits (Home Care) by health workers can provide education and a deeper understanding of treatment. Objective: To determine the effect of health education inservices home care on the knowledge and attitudes of pregnant women about pregnancy exercise. Method: This study was astudy quasi-experimental using the Nonequivalent Control Group Design. This research was conducted from June to July 2021. The population in this study were all pregnant women who were in the working area of ​​the UPTD Puskesmas Ubung, totaling 121 pregnant women. The sample with the number of pregnant women in the second and third trimesters who are in the working area of ​​the UPTD Puskesmas Ubung 33 pregnant women. Data analysis using Paired Samples Test and Wilcoxon Signed Rank Test. Results: The average score of knowledge of pregnant women about pregnancy exercise in the intervention group before being given health education was 67.33±13.74, while the average score of knowledge of pregnant women about pregnancy exercise after being given health education was 86.00±10.72. The results of this study indicate the effect of health education in home care services on changes in knowledge with a value (P = 0.000). The average score of pregnant women's attitudes about pregnancy exercise in the intervention group before being given health education was 57.00±18.61, while the average score of pregnant women's attitudes about pregnancy exercise after being given health education was 73.66±15.17. The results of this study indicate that there is an effect of health education in home care services on changes in attitudes with a value of (P = 0.002). Conclusion: There is an effect of health education inservices home care on the knowledge and attitudes of pregnant women trimester II and III about pregnancy exercise.
EFEK LEAFLET, SMS REMINDER TERHADAP KONSUMSI TTD DAN PENINGKATAN HEMOGLOBIN PADA KEHAMILAN Sudarmi Sudarmi; I Gusti Ayu Putu Sri Wahyuni; Lina Sundayani; Ni Putu Dian Ayu Angraeni
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 3: Oktober 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.68 KB) | DOI: 10.33578/mbi.v17i3.167

Abstract

Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tinggi. Penyebab tertinggi anemia adalah defisiensi zat bes. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah menjadi kunci utama mencegah anemia sehingga diperlukan media informasi yang mempengaruhi kepatuhan, seperti penggunaan leaflet dan SMS reminder. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dan peningkatan kadar hemoglobin (HB) kehamilan trimester III. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan randomize pretest-postest group design. Membandingkan antara kelompok ibu hamil Trimester III diberikan intervensi pendidikan kesehatan dengan leaflet sebagai control, dan ibu hamil trimester III diberikan intervensi leaflet dan SMS reminder sebagai kelompok intervensi. Kedua kelompok diberikan tablet tambah darah sejumlah 30 tablet, dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (pre-tes), dilakukan pemantauan kepatuhan meminum tablet tambah darah selama 1 bulan dan dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin ( post-test). Melakukan analisis deskriptif, analisis Bivariate dengan analisis parametric yaitu uji paired t – test dan uji analisis non parametric, uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan peningkatan kadar hemoglobin (HB),terdapat pengaruh signifikan tingkat kepatuhan mengkonsumsi tamblet tambah darah pada ibu hamil trimester III. Diharapkan bagi bidan pada saat melakukan antenatal care menggunakan metode ini untuk monitoring dan meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah agar anemia tidak terjadi pada ibu hamil
Pengaruh Konseling (Mbolo Weki) Terhadap Peningkatan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Lina Sundayani; Erien Luthfia; Hadi Kusuma Atmaja; Dewi Asnah
Bima Nursing Journal Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v5i2.1556

Abstract

Rendahnya penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang, menurut data dari profil BKKBN Kabupaten Bima yaitu peserta KB aktif 45,787 orang atau 85,5%. Jenis Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) IUD 2,286 orang (4,99%), MOW 637 orang (1,39%), MOP 20 orang 0,1%, dan IMPLAN 9,578 orang (20,92%). Sedangkan di wilayah kerja BLUD Puskesmas Palibelo Peserta KB Aktif MKJP yaitu: IUD (1,05%), MOW (0,31%), MOP tidak ada (0,0%), IMPLAN (19,65%). Rendahnya penggunaan MKJP di Kecamatan Palibelo salah satunya disebabkan oleh pengaruh budaya, oleh sebab itu pada penelitian ini penulis memberikan konseling kepada Wanita Usia Subur (WUS) dengan melalui pendekatan budaya yaitu Mbolo Weki (Musyawarah Mufakat) di Puskesmas Palibelo. Tujuan penelitian ini ntuk mengetahui Pengaruh Konseling (Mbolo Weki) terhadap Peningkatan Pengetahuan Wanita PUS tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Puskesmas Palibelo Kabupaten Bima tahun 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan Pre- Eksperimental dengan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) yang ada di Puskesmas Palibelo, dan sampel berjumlah 86 responden dengan kriteria Analisis data menggunakan statistic non parametrik yaitu Uji Wilcoxon, untuk skala ukur nominal dan ordinal berpasangan pre dan post test. Hasil dari 86 responden ditemukan jumlah terbanyak pada kategori usia 20-35 tahun yaitu 73 responden (84,88%), tingkat pendidikan dominan pada pendidikan menengah (SMA dan sederajat) yaitu sebanyak 59 responden (68,60%), sebanyak 70 responden (81,40%) tidak bekerja, dan 63 responden (73,26%) dengan karakteristik paritas Multigravida. Selanjutnya data responden di analisis pengaruh dengan Uji Statistik dan diketahui nilai p value adalah 0,000 < 0,05, sehingga terdapat pengaruh dari konseling (mbolo weki). Terdapat pengaruh konseling (Mbolo Weki) terhadap pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Puskesmas Palibelo tahun 2023.