Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Konsep Trilogy + 1 Learner Dalam Menciptakan Pendidikan Humanis Melalui Peningkatan Peran dan Fungsi Stakeholders Pendidikan di SD Mohammad Zaini; Yusvidha Ernata
Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Tahun 27 Nomor 2 November 2018
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.104 KB) | DOI: 10.17977/um009v27i22018p157

Abstract

Abstract: This research aims to apply the concept of trilogy + 1 learner at the humanist learning process in elementary school of Malang. The study used a phenomenological qualitative approach. The instruments used in-depth interviews, documentation, and observations with a grand theory analysis model based on humanist educational theory. The results of the study show that (1) the humanist education process through the role and function of stakeholders can be carried out through the concept of trilogy + 1 learner which involves the guardians of students in all school activities, especially in the periodical learning process with a system of 1 week face to face, 1 lessons alternately. (2) The appreciation, sympathy, and empathy of the stakeholders of education, as well as the appreciation of children for the value of humanity, are increasingly better.Keywords: trilogy + 1 learner, humanist education, stakeholders, elementary school.Abstrak: Penelitian bertujuan menerapkan konsep trilogy+1 learner dalam proses pembelajaran humanis di SD kota Malang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis. Instrumen yang digunakan meliputi indepth interview, dokumentasi, dan observasi. Model analisis yang digunakan grand theory berdasarkan teori pendidikan humanis. Hasil (1) proses pendidikan humanis melalui peran dan fungsi stakeholder dapat dilakukan melalui konsep trilogy+1 learner yakni melibatkan wali peserta didik dalam semua kegiatan sekolah, khususnya dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara periodik dengan sistem 1 pekan 1 kali tatap muka, 1 mata pelajaran bergantian. (2) Apresiasi, simpati dan empati stakeholders pendidikan, serta apresiasi anak terhadap nilai humanitas semakin meningkat lebih baik.Kata Kunci: trilogy+1 learner, pendidikan humanis, stakeholders, SD.
ANALISIS MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DI SDN NGARINGAN 05 KEC.GANDUSARI KAB.BLITAR Yusvidha Ernata
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 5 No. 2 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp2sd.v5i2.4828

Abstract

ABSTRACT: This study aims to analyze the motivation of learners through the provision of reward and punishment in SDN Ngaringan 05. This study used a descriptive quantitative approach. Number of samples 22 learners. Data obtained through the instruments developed researcher with the item number of instruments as much as 10 items. Measurement of the individual statements using a Likert scale, namely: 1) strongly disagree; 2) do not agree; 3) doubtful; 4) agree and 5) strongly agree. Data collection techniques used are questionnaires and interviews unstructured. The results showed that administration of reward and punisment can provide major influence on students' motivation. The right strategy will affect the learning process is increasing continuously achieve maximum results. To the teacher strives to motivate learners so that they are more interested in the learning process. One way to giving reward and punisment didactic. Demonstrated a high percentage of the results of research in which 73% of students feel happy if the work / tasks performed to get an award from Mr / Mrs teacher. 59% said it does not agree that there are learners who arrive late and often reprimanded Mr / Mrs teacher. 64% of students agreed that learners feel embarrassed if too frequent violations.Keywords: learning motivation, reward and punishmenABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motivasi belajar peserta didik melalui pemberian reward dan punishment di SDN Ngaringan 05. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis deskriptif. Jumlah sampel 22 peserta didik. Data diperoleh melalui instrumen yang dikembangkan peneliti dengan jumlah item instrumen sebanyak 10 item. Pengukuran terhadap masing-masing pernyataan menggunakan skala Likert, yaitu: 1) sangat tidak setuju; 2) tidak setuju; 3) ragu-ragu; 4) setuju dan 5) sangat setuju.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian reward dan punisment dapat memberikan pengaruh besar terhadap motivasi belajar siswa. Strategi yang tepat akan mempengaruhi proses pembelajaran semakin meningkat secara terus menerus mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu guru senantiasa berupaya memotivasi peserta didik agar mereka lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Salah satu caranya dengan cara memberikan reward dan punisment yang bersifat mendidik. Prosentase tinggi ditunjukkan dari hasil penelitian dimana 73% peserta didik merasa senang jika pekerjaan/tugas yang dilaksanakan mendapatkan penghargaan dari Bapak/Ibu Gurunya. 59% menyatakan sangat tidak setuju jika peserta didik ada yang datang terlambat dan sering mendapat teguran dari Bapak/Ibu guru. 64% siswa menyatakan setuju bahwa peserta didik merasa malu jika terlalu sering melakukan pelanggaran. Kata kunci : motivasi belajar, reward dan punishmen
PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITRO PADA KELOMPOK USAHA PEMBIBITAN SENGON DI KABUPATEN MALANG Wiwik Kusmawati; Moh. Zaini; Yusvidha Ernata
JPM PAMBUDI Vol 2 No 1 (2018): JPM Pambudi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.835 KB) | DOI: 10.33503/pambudi.v2i1.260

Abstract

Sengon nursery business groups, especially in Poncokusumo Subdistrict and Wajak Subdistrict, Malang Regency still rely on sengon seeds that grow wild in nature with low growth rates. Though sengon seeds are a commodity of high economic value. This can be seen from the small number of breeders who manage the sengon seeds well. Even though the availability of plant seeds is a factor that plays a major role in the success of the sengon plant forest development program. Quality seeds with the support of aquaculture technology can provide high quality seeds so they can produce quality trees and wood products. The stages of implementing PKM activities are as follows: (a) Survey and planning, (b) Counseling and training "Optimization of Yard / Garden Land Management with Sengon Solomon Results of In Vitro Culture in Sengon Nursery Groups in Malang Regency", and (c) Cultivation Solomon's sengon seeds from in vitro culture. The results achieved through this community service program are resolving some of the partners 'problems, namely sengon breeders still rely on sengon seeds that grow wild in nature, lack of sengon seedlings, lack of public understanding of solomon sengon cultivation technology, limited breeders' ability to seed sengon, and low superior sengon seeds produced, which have an impact on the amount of sengon seedlings produced. The activities carried out have succeeded in supporting the service program, namely counseling and training on "Optimizing the Management of Yard / Garden Land with Sengon Solomon Results of In Vitro Culture in Sengon Nursing Business Groups in Malang Regency", and cultivating the seeds of sengon solomon from in vitro culture.
ANALISIS INTERAKSI TEMAN SEBAYA PESERTA DIDIK KELAS V DI SDN NGARINGAN 05 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR Yusvidha Ernata
Jp.jok (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) Vol 1 No 2 (2018): Jp.jok (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan)
Publisher : IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.237 KB) | DOI: 10.33503/jpjok.v1i2.167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi teman sebaya pada peserta didik mengenai aspek-aspek antara lain: 1) Kelekatan pertemanan; 2) Posisi anak dalam kelompok sebaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini mengakatakan bahwa ada beberapa indikator interaksi teman sebaya yang masih perlu diperhatikan untuk ditingkatkan antara lain: 1). bercerita kepada teman jika dimarahi orangtua yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 1,5; 2) teman-teman suka mengejek yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 1,8; 3) mempunyai geng di sekolah yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 1,8; 4). tidak takut mengejek orang yang lebih dewasa ketika bersama teman-temanmemperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 1,3; 5) mengikuti ajakan teman-teman karena takut dijauhi yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 1,6; 6) ketika istirahat lebih senang di kelas yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 2; 7) hanya bermain dengan teman yang dekat dengan saja yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 1,8; 8), ketika istirahat saya lebih senang di kelas yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 2; 9) teman-teman memilih menjadi ketua jika mendapatkan tugas kelompok yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 2; 10) suka bermain sendiri di sekolah yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 1,4; 11) teman-teman suka mengejek yang memperoleh poin di bawah rata-rata yatu 1,8; 12) teman-teman mengajak menjadi anggota kelompok yang memperoleh poin di bawah rata-rata yaitu 2,7.
Implementasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pada Masa New Normal di SDN Tangkil 01 Kab Blitar Yusvidha Ernata; Asri Putri Anugraini; Yuskhil Mushofi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9338

Abstract

Pada waktu masa pademi Covid 19 semua sekolah tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara normal, oleh karena itu diberlakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau biasa disebut PTM terbatas. Hanya sekolah – sekolah tertentu  yang memenuhi tiga persyaratan ditetapkan Dinas pendidikan untuk melaksakan pembelajaran tatap muka terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membahas proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas. Penelitian dilaksanakan bulan Februari  sampai April 2021, dengan mengambil data dan sumber dari SDN Tangkil 01 Kab Blitar berjumlah 25 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan datanya berupa lembar observasi kegiatan pembelajaran siswa, wawancara, angket serta cacatan lapangan dari seluruh kegiatan. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas masih mengikuti standar protocol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan secara teratur dan menjaga jarak. Kata kunci : pembelajaran tatap muka terbatas, new normal
PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITRO PADA KELOMPOK USAHA PEMBIBITAN SENGON DI KABUPATEN MALANG Wiwik Kusmawati; Moh. Zaini; Yusvidha Ernata
JPM PAMBUDI Vol 2 No 1 (2018): JPM Pambudi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/pambudi.v2i1.260

Abstract

Sengon nursery business groups, especially in Poncokusumo Subdistrict and Wajak Subdistrict, Malang Regency still rely on sengon seeds that grow wild in nature with low growth rates. Though sengon seeds are a commodity of high economic value. This can be seen from the small number of breeders who manage the sengon seeds well. Even though the availability of plant seeds is a factor that plays a major role in the success of the sengon plant forest development program. Quality seeds with the support of aquaculture technology can provide high quality seeds so they can produce quality trees and wood products. The stages of implementing PKM activities are as follows: (a) Survey and planning, (b) Counseling and training "Optimization of Yard / Garden Land Management with Sengon Solomon Results of In Vitro Culture in Sengon Nursery Groups in Malang Regency", and (c) Cultivation Solomon's sengon seeds from in vitro culture. The results achieved through this community service program are resolving some of the partners 'problems, namely sengon breeders still rely on sengon seeds that grow wild in nature, lack of sengon seedlings, lack of public understanding of solomon sengon cultivation technology, limited breeders' ability to seed sengon, and low superior sengon seeds produced, which have an impact on the amount of sengon seedlings produced. The activities carried out have succeeded in supporting the service program, namely counseling and training on "Optimizing the Management of Yard / Garden Land with Sengon Solomon Results of In Vitro Culture in Sengon Nursing Business Groups in Malang Regency", and cultivating the seeds of sengon solomon from in vitro culture.