Mohammad Anwar
Program Studi S1 Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Effectiveness of Congklak Traditional Games on Students with Emotional and Behavioral Disorder Mely Widyaningsih; Sugini Sugini; Mohammad Anwar
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa Vol 7, No 1 (2020): July
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um029v7i12020p7-10

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of traditional Congklak games on students with emotional and behavioral disorder social interactions in SLB E Bhina Putera. The study used a Single Subject Research (SSR) design. The person as a research subject is AS class III students. Based on the observation, AS shows some examples of its communication with the classmates that is sunken, rarely talk with friends, ignore the teacher's orders, always seen alone on rest hour. The results shows an increase in social interaction through the traditional game of Congklak. With all that set, it can be concluded that the use of Congklak traditional games can have a positive effect on the social interaction of students with emotional and behavioral disorder in SLB E Bhina Putera Surakarta.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SELF-DIRECTED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS IV DI SLB PANCA BAKTI SURAKARTA Dyta Puspitasari; Gunarhadi Gunarhadi; Mohammad Anwar
SPEED Journal : Journal of Special Education Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Biasa IKIP PGRI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.009 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengggunaan model pembelajaran Self-Directed learning terhadap prestasi belajar IPA pada anak tunagrahita kelas IV di SLB Panca Bakti Surakarta.Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen bentuk pre-experimental desain one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SLB Panca Bakti Surakarta tahun ajaran 2017/2018. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SLB Panca Bakti Surakarta tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 6 orang siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh karena jumlah populasi subjek kecil dan seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes objektif yang berbentuk pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis non-parametrik yaituWilcoxon Signed Rank Test (Tes Rangking Bertanda Wilcoxon) dengan menggunakan program SPSS 23. Hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata posttest lebih besar dari pada nilai pretest yaitu 46,5 menjadi 70,8. Hasil analisis non parametrik diperoleh nilai Z hitung = -2,220 b dengan Asymp. Sig. (2-tailed)= 0,026 pada taraf signifikansi α= 0,05. Dengan demikian, hipotesis dapat diterima kebenarannya. Hasil penelitian menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran self-directed learning berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar IPA pada anak tunagrahita kelas IV di SLB Panca Bakti Surakarta tahun ajaran 2017/2018.
Upaya Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Khusus tentang Hambatan Belajar Anak Berkebutuhan Khusus melalui Simulation Based Learning Mohammad Anwar
SPEED Journal : Journal of Special Education Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Biasa IKIP PGRI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.486 KB)

Abstract

Pembelajaran secara umum dilakukan melalui metode ceramah dengan variasi pemberian video pembelajaran dan foto-foto pendukung. Namun hal tersebut belum cukup memberikan konsep yang nyata bagi mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Khusus tentang kondisi yang dirasakan/dialami anak berkebutuhan khusus, hambatan belajar, masalah emosi, perilaku, dan sosial yang dialami. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa sejumlah 63,2% (48 dari 76 mahasiswa) sudah mengetahui tentang anak berkebutuhan khusus. Namun dari jumlah tersebut, diketahui bahwa sejumlah 77,1% (37 dari 48 mahasiswa) belum pernah berinteraksi langsung dengan anak berkebutuhan khusus. Pengetahuan terhadap anak berkebutuhan khusus masih sebatas dari informasi orang tua/saudara yang bekerja di bidang pendidikan khusus tetapi belum pernah bertemu langsung dengan anak berkebutuhan khusus dan/atau melalui membaca buku. Sedangkan, sejumlah 22,9% (11 mahasiswa) sudah pernah berinteraksi langsung dengan anak berkebutuhan khusus. Pengalaman tersebut diperoleh karena memiliki tetangga/saudara yang berkebutuhan khusus. Selain itu, ada juga yang karena pernah ke SLB bersama orang tua yang merupakan guru SLB. Tujuan simulation based learning pada mata kuliah Orthopedagogik Umum adalah untuk memberikan pengalaman tentang hambatan yang dihadapi, emosi, dan perilaku masing-masing jenis anak berkebutuhan khusus. Sehingga mahasiswa dapat memiliki pengalaman dan menemukan solusi/ide-ide dalam menerapkan pendekatan belajar atau media pembelajaran yang dapat meminimalisir dampak ketunaan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara/testimoni mahasiswa, dan studi dokumentasi terkait pemahamanan profil anak berkebutuhan khusus setelah mengikuti perkuliahan dengan simulation based learning. Selanjutnya, diperoleh hasil penelitian bahwa sejumlah 97,4% (74 dari 76 mahasiswa) dapat memahami konsep dasar dan kebutuhan belajar anak-anak berkebutuhan khusus. Melalui tahapan simulation based learning, mahasiswa juga menemukan bahwa meskipun anak memliki jenis kebutuhan khusus yang sama, tetapi karakteristik, kebutuhan belajar, dan program pengembangan potensi anak berbeda. Sedangkan 2,6% (2 mahasiswa) masih belum memahami dengan utuh terkait konsep anak berkebutuhan khusus. Meskipun sudah berpartisipasi selama proses simulasi, kedua mahasiswa tersebut masih kesulitan dalam memahami anak berkebutuhan khusus. Disertai dengan semakin rendahnya rasa percaya diri sebagai dampak dari ketidakyakinan akan kemampuan untuk dapat mendidik anak berkebutuhan khusus.
Impact of Icebreaker in Enhanced Students' Achievement on Mathematics of The Students with Intellectual Disability Mohammad Anwar
Indonesian Journal of Disability Studies Vol. 5 No. 2 (2018)
Publisher : The Center for Disability Studies and Services Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.3 KB) | DOI: 10.21776/ub.IJDS.2018.005.02.9

Abstract

The purpose of thus research was to determine the influence of icebreaker in enhancing students achievement on mathematic of the children with mild intellectual. Disability of grade IV of SLB Putra Manunggal Gombong in the academic year of 2017 / 2018. This research used quantitative approach with the pre-experimental design using one group pre-test post-test design. The subject of this research were eight students with mild intellectual disability of grade IV of SLB Putra Manunggal Gombong in the academic year of 2017 / 2018. The technique was objective test in the form of multiple choice . the obtained data were analyzed quantitatively with Wilcoxin Sign Rank Test non parametric statistical analysis using 23 SPSS program. Based on the data analysys the post-test mean score of the research subject increased significantly, pre-test mean score was 63,12 and post-test mean score was 77,12. The result of non-parametric statistical analysis showed the score of 2 value= -2,530 with Asymp. Sig (2 tailed) = 0,011 which under 0,05 is smaller than a predetermined significance level or 0,011 < 0,05. It can be concluded that the use of icebreaker had influence in enhancing students achievement on mathematics of the children with mild intellectual disability of grade IV of SLB Putra Manunggal Gombong in the academic year of 2017/2018.
A Study on the Experience of the Visually Impaired In an Effort to Minimize Stereotypic Behaviour through Self-Management: Barriers and Support Mohammad Anwar; Donni Prakosha; Tias Martika
Journal of ICSAR Vol 6, No 2 (2022): July
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um005v6i22022p175

Abstract

This study aims to explore aspects that support and hinder the development process of self-management skills for visually impaired children in order to minimize stereotypic behavior that can interfere with the learning process in special schools. There are 30 visually impaired children as the subjects of the research. Data were collected through surveys, semi-structured interviews and they were analyzed by using content analysis methods. The results showed that the cause/inhibitory aspect included a slight stimulus that could be caused by a lack of socialization and social isolation so that the visually impaired seek additional stimuli through repetition of behavior, limited physical activity, and inadequate support/assistance from parents/teachers. While aspects that support the development of self-management for the visually impaired in minimizing stereotypic behavior are the support of school and college facilities, support from peers, and increased awareness of teachers, parents and academics on the important role of self-management for them.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SELF-DIRECTED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS IV DI SLB PANCA BAKTI SURAKARTA Dyta Puspitasari; Gunarhadi Gunarhadi; Mohammad Anwar
SPEED Journal : Journal of Special Education Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Biasa Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengggunaan model pembelajaran Self-Directed learning terhadap prestasi belajar IPA pada anak tunagrahita kelas IV di SLB Panca Bakti Surakarta.Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen bentuk pre-experimental desain one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SLB Panca Bakti Surakarta tahun ajaran 2017/2018. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SLB Panca Bakti Surakarta tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 6 orang siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh karena jumlah populasi subjek kecil dan seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes objektif yang berbentuk pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis non-parametrik yaituWilcoxon Signed Rank Test (Tes Rangking Bertanda Wilcoxon) dengan menggunakan program SPSS 23. Hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata posttest lebih besar dari pada nilai pretest yaitu 46,5 menjadi 70,8. Hasil analisis non parametrik diperoleh nilai Z hitung = -2,220 b dengan Asymp. Sig. (2-tailed)= 0,026 pada taraf signifikansi ?= 0,05. Dengan demikian, hipotesis dapat diterima kebenarannya. Hasil penelitian menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran self-directed learning berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar IPA pada anak tunagrahita kelas IV di SLB Panca Bakti Surakarta tahun ajaran 2017/2018.
Upaya Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Khusus tentang Hambatan Belajar Anak Berkebutuhan Khusus melalui Simulation Based Learning Mohammad Anwar
SPEED Journal : Journal of Special Education Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Biasa Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran secara umum dilakukan melalui metode ceramah dengan variasi pemberian video pembelajaran dan foto-foto pendukung. Namun hal tersebut belum cukup memberikan konsep yang nyata bagi mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Khusus tentang kondisi yang dirasakan/dialami anak berkebutuhan khusus, hambatan belajar, masalah emosi, perilaku, dan sosial yang dialami. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa sejumlah 63,2% (48 dari 76 mahasiswa) sudah mengetahui tentang anak berkebutuhan khusus. Namun dari jumlah tersebut, diketahui bahwa sejumlah 77,1% (37 dari 48 mahasiswa) belum pernah berinteraksi langsung dengan anak berkebutuhan khusus. Pengetahuan terhadap anak berkebutuhan khusus masih sebatas dari informasi orang tua/saudara yang bekerja di bidang pendidikan khusus tetapi belum pernah bertemu langsung dengan anak berkebutuhan khusus dan/atau melalui membaca buku. Sedangkan, sejumlah 22,9% (11 mahasiswa) sudah pernah berinteraksi langsung dengan anak berkebutuhan khusus. Pengalaman tersebut diperoleh karena memiliki tetangga/saudara yang berkebutuhan khusus. Selain itu, ada juga yang karena pernah ke SLB bersama orang tua yang merupakan guru SLB. Tujuan simulation based learning pada mata kuliah Orthopedagogik Umum adalah untuk memberikan pengalaman tentang hambatan yang dihadapi, emosi, dan perilaku masing-masing jenis anak berkebutuhan khusus. Sehingga mahasiswa dapat memiliki pengalaman dan menemukan solusi/ide-ide dalam menerapkan pendekatan belajar atau media pembelajaran yang dapat meminimalisir dampak ketunaan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara/testimoni mahasiswa, dan studi dokumentasi terkait pemahamanan profil anak berkebutuhan khusus setelah mengikuti perkuliahan dengan simulation based learning. Selanjutnya, diperoleh hasil penelitian bahwa sejumlah 97,4% (74 dari 76 mahasiswa) dapat memahami konsep dasar dan kebutuhan belajar anak-anak berkebutuhan khusus. Melalui tahapan simulation based learning, mahasiswa juga menemukan bahwa meskipun anak memliki jenis kebutuhan khusus yang sama, tetapi karakteristik, kebutuhan belajar, dan program pengembangan potensi anak berbeda. Sedangkan 2,6% (2 mahasiswa) masih belum memahami dengan utuh terkait konsep anak berkebutuhan khusus. Meskipun sudah berpartisipasi selama proses simulasi, kedua mahasiswa tersebut masih kesulitan dalam memahami anak berkebutuhan khusus. Disertai dengan semakin rendahnya rasa percaya diri sebagai dampak dari ketidakyakinan akan kemampuan untuk dapat mendidik anak berkebutuhan khusus.